B. Pembahasan
1. Pengertian Aktiva Tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta
Pengertian aktiva tetap menurut Perum BULOG Sub Divre Surakarta adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi
perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
2. Jenis-jenis Aktiva Tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta
a. Tanah
Aktiva tetap berupa tanah diperoleh melalui proses dropping aktiva tetap dari Pusat atau dari Divre. Tanah dibukukan sebesar
jumlah pembelian ditambah biaya-biaya hingga tanah siap digunakan. b.
Bangunan Bangunan
diperoleh melalui
proses pembangunan.
Pembangunan dilakukan oleh kontraktor yang penunjukannya dilakukan Pusat dengan proses lelang. Bangunan dibagi menjadi tiga
yaitu bangunan gedung kantor, rumah dinas dan gudang. c.
Kendaraan Aktiva tetap berupa kendaraan diperoleh melalui proses
dropping aktiva tetap dari Pusat, dropping dari Divre. Kendaraan baik berupa mobil maupun sepeda motor dibukukan sebesar biaya
pembelian ditambah biaya-biaya lain hingga kendaraan siap digunakan.
d. Mesin
Aktiva tetap berupa mesin diperoleh melalui proses dropping aktiva tetap dari BULOG Pusat atau Divre. Mesin dibukukan sebesar
harga pembelian ditambah biaya-biaya hingga mesin tersebut siap digunakan.
e. Inventaris
Aktiva tetap berupa inventaris diperoleh melalui proses dropping aktiva tetap dari Pusat, Divre atau pengadaan melalui
pembayaran tunai di Sub Divre. Inventaris dibukukan sebesar harga pembelian ditambah biaya-biaya hingga inventaris tersebut siap
digunakan. 3.
Cara Perolehan Aktiva Tetap Perolehan aktiva tetap di Perum BULOG Sub Divre disebut
dengan pengadaan aktiva tetap. Pengadaan aktiva tetap adalah kegiatan pengadaan aktiva tetap yang dibiayai dari dana untuk kebutuhan Perum
BULOG sendiri
serta bukan
merupakan barangjasa
untuk diperdagangkan.
Pengadaan aktiva tetap di Perum BULOG Sub Divre Surakarta terdiri dari pengadaan barang dan pengadaan jasa. Pengadaan barang
berupa pengadaan tanah, kendaraan, mesin-mesin dan inventaris. Pengadaan jasa berupa pengadaan jasa pemborongan.
Jasa pemborongan adalah layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lainnya.
Untuk selanjutnya jasa pemborongan disebut dengan pembangunan. Pengadaan aktiva tetap BULOG menerapkan prinsip efisien,
efektif, bersaing, transparan, adil tidak diskriminatif dan akuntabel. 38
Prinsip efisien berarti pengadaan barang harus diusahakan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dalam
waktu yang
sesingkat-singkatnya dan
dapat dipertanggungjawabkan
Prinsip efektif berarti pengadaan barang hasrus sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan Perum BULOG. Prinsip bersaing berarti pengadaan barang dilakukan melalui
pelelangan atau seleksi harus dengan persaingan yang sehat di antara penyedia barang yang setara dan memeuhi syarat dan kriteria tertentu.
Transparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tatacara, hasil
evaluasi, penetapan calon penyedia barang yang sifatnya terbuka bagi penyedia barang yang berminat.
Adil tidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang dan tidak mengarah untuk memberi
keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alas an apapun. Akuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik , keuntungan
maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum Perum BULOG dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta
ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang. 39
Pihak eksternal penyedia barang atau jasa yang terlibat dalam pengadaan aktiva tetap untuk Sub Divre dipilih oleh Perum BULOG Pusat
dan sepenuhnya berada dalam wewenang Perum BULOG Pusat. Pengadaan aktiva tetap di Perum BULOG dilakukan cara
perolehan berikut ini: a.
Pengadaan aktiva tetap berupa barang untuk Sub Divre: 1
Dropping
dari BULOG Pusat Pengadaan aktiva tetap dimana pembuatan kontrak
pembelian dan pembayaran kepada pihak eksternal dilakukan oleh BULOG Pusat sehingga Sub Divre hanya menerima aktiva tetap.
2
Dropping
dari Divre Pengadaan aktiva tetap dimana pembuatan kontrak
pembelian dan pembayaran kepada pihak eksternal dilakukan oleh Divre sehingga Sub Divre hanya menerima aktiva tetap.
3 Pembayaran tunai melalui Sub Divre
Pengadaan aktiva tetap dimana pembuatan kontrak dilakukan oleh Divre tetapi pembayaran tunai kepada pihak
eksternal dilakukan oleh Sub Divre. b.
Pembangunan untuk Sub Divre Pembangunan untuk Sub Divre dilakukan oleh kontraktor.
Pemilihan kontraktor dilakukan di BULOG Pusat melalui proses lelang. Proses lelang tersebut dilakukan oleh BULOG Pusat dan
sepenuhnya menjadi wewenang BULOG Pusat. 40
4. Sistem Pengadaan Aktiva Tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta
Sistem pengadaan aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta terdiri dari fungsi-fungsi yang terkait, dokumen-dokumen yang
digunakan, catatan akuntansi yang digunakan dan prosedur yang membentuk sistem.
a. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi aktiva tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta adalah:
1 Fungsi pemakai
Dalam sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap fungsi pemakai adalah pihak yang memerlukan aktiva tetap. Pihak yang
memerlukan aktiva tetap bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap di Sub Divre. Pihak pengguna aktiva tetap ini
adalah seluruh seksi atau individu dalam lingkungan Sub Divre yang menggunakan aktiva tetap tersebut.
2 Fungsi otorisasi investasi
Fungsi otorisasi investasi dilakukan oleh Pusat, dalam hal ini Direktur Utama. Semua investasi aktiva tetap harus mendapat
otorisasi dari Direktur Utama Pusat. Direktur Utama Pusat bertanggung jawab dalam:
a Memberikan persetujuan usulan atas investasi aktiva tetap.
b menentukan pihak eksternal penjual dan kontraktor untuk
membangun aktiva tetap. 41
3 Fungsi otorisasi dokumen
Fungsi otorisasi dokumen dilakukan oleh Kepala Sub Divre dan Kepala Divre. Kepala Sub Divre dan Kepala Divre
bertanggung jawab dalam memberikan otorisasi Surat Permohonan Pembelian Aktiva Tetap sebelum dilimpahkan ke Pusat.
4 Fungsi pembelian
Fungsi pembelian dalam pengadaan aktiva tetap Sub Divre dilakukan oleh:
a Pusat, untuk pengadaan aktiva tetap melalui
dropping
dari Pusat.
b Divre, untuk pengadaan aktiva tetap melaui
dropping
dari Divre dan pengadaan yang pembayarannya dilakukan oleh Sub Divre.
Dalam sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta fungsi pembelian bertanggung jawab
untuk membuat dan melimpahkan kontrak pengadaan aktiva tetap kepada pihak eksternal.
5 Fungsi penerimaan
Fungsi penerimaan dalam sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta dilakukan oleh
Seksi Administrasi dan Keuangan Sub Divre. Seksi Administrasi dan Keuangan bertanggung jawab dalam menerima aktiva tetap
dari pihak eksternal dan membuat BAST Berita Acara Serah Terima Barang.
6 Fungsi penempatan aktiva tetap
Dalam sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap perum BULOG Sub Divre Surakarta fungsi aktiva tetap dilakukan oleh
Seksi Administrasi dan Keuangan Sub Divre. Fungsi penempatan bertanggung jawab dalam penempatan dan pemindahan aktiva
tetap. 7
Fungsi akuntansi Fungsi akuntansi dilakukan oleh Seksi Akuntansi Sub
Divre. Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pembuatan jurnal yang berkaitan dengan aktiva tetap dan membuat dokumen
yang berfungsi sebagai dasar pencatatan penjurnalan dan mencetak laporan keuangan.
b. Dokumen yang digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta adalah:
1 Surat permohonan aktiva tetap
Surat permintaan aktiva tetap dibuat oleh pihak yang memerlukan aktiva tetap. Surat permintaan aktiva tetap ditujukan
kepada Seksi Administrasi dan Keuangan untuk mengajukan permintaan aktiva tetap.
2 Surat permohonan pembelian aktiva tetap
Surat permohonan
pembelian dibuat
oleh Seksi
Administrasi dan Keuangan Sub Divre. Surat permohonan 43
pembelian aktiva tetap untuk meminta persetujuan pengadaan aktiva tetap untuk Sub Divre.
3 Surat Permohonan
Dropping
Dana Surat Permohonan
Dropping
Dana dibuat oleh Divre rangkap tiga untuk meminta dana pengadaan aktiva tetap Sub
Divre. 4
Kontrak Kontrak adalah dokumen perjanjian pengadaan aktiva
dengan pihak eksternal. Kontrak berisi harga kontrak, sistem pembayaran dan peraturan lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan kontrak tersebut. a
Untuk pengadaan aktiva tetap melalui
Dropping
dari Pusat kontrak dibuat oleh Pusat.
b Untuk pengadaan aktiva tetap melalui
Dropping
dari Divre dan pengadaan yang pembayarannya melalui Sub Divre kontrak
dibuat oleh Divre. 5
Berita Acara Serah Terima Barang BAST Berita Acara Serah Terima Barang BAST merupakan
dokumen pernyataan yang dibuat apabila terjadi transaksi serah terima barang aktiva tetap. BAST dibuat oleh Seksi Administrasi
dan Keuangan Sub Divre. 6
Kredit Nota Kredit nota dibuat oleh Seksi Akuntansi Sub Divre rangkap
tiga. Kredit Nota digunakan sebagai bukti pencatatan penambahan aktiva tetap dan untuk mencatat penerimaan
dropping
dana. 44
7 Debit Nota
Debit Nota dibuat oleh Seksi Akuntansi Sub Divre. Debit Nota digunakan untuk mencatat pemotongan PPN pihak eksternal.
8 SH-5
SH-5 Surat Hutang atas Transfer Aktiva Tetap adalah dokumen yang diterima dari Pusat. SH-5 digunakan sebagai dasar
pencatatan atas transfer aktiva tetap yang berasal dari pengadaan aktiva tetap
dropping
dari Pusat dan
dropping
dari Divre. 9
SH-2 SH-2 adalah dokumen yang diterima dari Divre. SH-2
digunakan sebagai dasar pembuatan kredit nota pada pengadaan aktiva tetap melalui pembayaran tunai di Sub Divre.
10 Surat Perintah Pembayaran SPP
Surat Perintah Pembayaran SPP adalah surat perintah yang ditujukan kepada bank untuk melakukan pembayaran.
Pembayaran tersebut dapat berupa transfer dana antara Pusat dengan Divre atau antara Divre dengan Sub Divre atau pembayaran
kepada pihak eksternal. 11
RK Bank RK Bank adalah dokumen yang diterima dari bank dan
digunakan sebagi dasar pencatatan transfer dana antara Pusat Divre dan Sub Divre atau transfer dana ke pihak eksternal.
12 Bukti Kas Masuk
Dokuman yang dibuat oleh Seksi Administrasi dan Keuangan Sub Divre pada saat penerimaan
dropping
dana dari 45
Divre. Bukti kas masuk digunakan sebagai dasar pencatatan penerimaan kas masuk oleh Seksi Akuntansi.
13 Bukti Kas Keluar
Dokuman yang dibuat oleh Seksi Administrasi dan Keuangan Sub Divre pada saat pembayaran aktiva tetap dari Divre.
Bukti kas masuk digunakan sebagai dasar pencatatan pembayaran aktiva tetap kepada pihak eksternal oleh Seksi Akuntansi.
14 Nota Intern
Nota intern adalah dokumen yang dibuat oleh Seksi Administrasi dan Keuangan untuk meminta dana.
15 Dokumen yang menyertai aktiva tetap
Dokumen yang menyertai aktiva tetap adalah sertifikat tanah untuk aktiva tanah, STNK dan BPKB untuk aktiva
kendaraan, faktur dan dokumen lainnya. Dokumen yang dibuat oleh Seksi-seksi di Sub Divre telah
diotorisasi oleh Kasi yang bersangkutan. Dokumen yang dilimpahkan ke Divre atau Pusat telah diotorisasi oleh Kasub Divre.
Dokumen yang dibuat maupun diterima diarsipkan ke dalam arsip permanen dan arsip sementara. Arsip permanen dan sementara
disimpan berdasarkan nomor. Dokumen yang disimpan dalam arsip permanen tidak akan
digunakan lagi dalam proses pencatatan. Sedangkan dokumen dalam 46
arsip sementara kemungkinan akan diminta oleh Divre atau Pusat pada saat inspeksi mendadak maupun inspeksi periodik.
c. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap Perum BULOG Sub Divre Surakarta adalah menggunakan
SIAB yaitu Sistem Informasi Akuntansi BULOG. Seluruh pencatatan transaksi akuntansi di Perum BULOG dilakukan dengan memasukkan
data melalui SIAB. Dalam Perum BULOG Sub Divre Surakarta data- data akuntansi dimasukkan oleh pegawai bagian akuntansi. SIAB
diakses dengan menggunakan
password
yang hanya diketahui oleh bagian akuntansi.
SIAB mulai digunakan pada tahun 2000. Input data melalui SIAB dilakukan dengan sistem
batch
. SIAB dilengkapi dengan sistem COA yaitu kode akun yang digunakan di BULOG seluruh Indonesia.
SIAB bekerja secara online dengan pencatatan terpusat pada
server
kantor pusat BULOG di Jakarta. Dalam SIAB, input data dilakukan seperti dengan menjurnal. Di dalam SIAB juga terdapat buku besar
yang menampilkan jumlah saldo tiap akun. Data akuntansi yang dimasukkan ke dalam SIAB akan diproses dengan menghasilkan
output berupa laporan keuangan. d.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem Dalam sistem pengadaan aktiva tetap Perum BULOG Sub
Divre Surakarta prosedur yang membentuk sistem terdiri dari jaringan 47
prosedur yang membentuk sistem pengadaan dan pembangunan aktiva tetap. Berikut jaringan prosedur yang membentuk sistem pengadaan
aktiva tetap berupa barang: 1
Prosedur permintaan otorisasi Pihak yang memerlukan aktiva tetap membuat Surat
Permohonan Aktiva Tetap sebanyak satu rangkap untuk Seksi Administrasi dan Keuangan. Seksi Administrasi dan Keuangan
melakukan verifikasi terhadap surat permohonan tersebut, apabila ditolak surat permohonan tersebut dikembalikan ke pihak yang
memerlukan aktiva tetap. Apabila diterima Seksi Administrasi dan Keuangan membuat Surat Permohonan Pembelian Aktiva Tetap
sebanyak tiga rangkap dan telah diberi kemudian dimintakan otosisasi dari Kepala Sub Divre.
Setelah diotorisasi, SPPAT lembar pertama disimpan dalam arsip permanen Sub Divre berdasarkan nomor. Lembar kedua dan
ketiga dilimpahkan ke Divre. SPPAT yang dilimpahkan ke Divre diotorisasi oleh Kepala Divre. Setelah diotorisasi, lembar kedua
disimpan di arsip permanen Divre berdasarkan nomor. Lembar ketiga SPPAT dilimpahkan ke Pusat. SPPAT kemudian diotorisasi
oleh Direktur Utama BULOG. Untuk pengadaan aktiva melalui dropping dar Divre dan
pembayaran melalui Sub Divre, Direktur Utama memberikan izin pembelian.
2 Prosedur pembelian
Untuk pengadaan aktiva melalui dropping dari Pusat fungsi pembelian dijalankan oleh Pusat. Setelah menerima SPPAT, Pusat
membuat kontrak pengadaan aktiva tetap sebanyak empat rangkap. Lembar pertama disimpan di arsip permanen Pusat berdasarkan
nomor. Lembar kedua dan ketiga disimpan di arsip sementara Pusat. Lembar keempat dilimpahkan ke pihak eksternal.
Untuk pengadaan melalui
dropping
Divre dan pembayaran melaui Sub Divre, kontrak dibuat oleh Divre. Kontrak dibuat
sebanyak empat rangkap. Pembuatan kontrak dilakukan setelah Divre menerima SPPAT yang telah diotorisasi oleh Direktur
Utama BULOG Pusat. Lembar pertama kontrak disimpan di arsip permanen Divre berdasarkan nomor. Lembar kedua dan ketiga
disimpan di arsip sementara Divre. Lembar keempat dilimpahkan ke pihak eksternal.
3 Prosedur penerimaan
Aktiva tetap diterima Seksi Administrasi dan Keuangan Sub Divre disertai dengan dokumen yang menyertai aktiva tetap
tersebut seperti sertifikat tanah dan atau bangunan, BPKB dan STNK, kartu garansi, faktur dan sebagainya. Seksi Administrasi
dan Keuangan kemudian membuat BAST sebanyak empat rangkap.
Lembar pertama dilimpahkan ke Pusat. Lembar kedua disimpan di arsip sementara Sub Divre, lembar ketiga disimpan
diarsip permanen Sub Divre. Sedangkan lembar keempat diserahkan kepada pihak pemakai aktiva tetap bersamaan dengan
aktiva tetap. Untuk pengadaan dengan pembayaran melalui Sub Divre,
lembar pertama BAST diserahkan kepada Seksi Akuntansi Sub Divre.
4 Prosedur pencatatan
Untuk pengadaan aktiva tetap melalui
dropping
dari Pusat dan
Dropping
dari Divre pencatatan penerimaan aktiva tetap dilakukan oleh Seksi Akuntansi Sub Divre. BAST yang diterima
oleh Pusat dari Sub Divre dijadikan sebagai dasar pembuatan SH- 5.
SH-5 dibuat oleh Pusat sebanyak tiga rangkap. Lembar pertama SH-5 disimpan dalam arsip permanen Pusat. Lembar
kedua disimpan dalam arsip sementara Pusat. Lembar ketiga dilimpahkan ke Sub Divre. Berdasarkan SH-5 yang yang diterima,
Seksi Akuntansi Sub Divre melakukan pencatatan atas pengadaan aktiva tetap melalui
software
SIAB. Setelah melakukan pencatatan, Seksi Akuntansi Sub Divre
membuat kredit nota sebanyak tiga rangkap. Lembar pertama 50
disimpan dalam arsip permanen Sub Divre, lembar kedua dilimpahkan ke Divre dan lembar ketiga dilimpahkan ke Pusat.
Untuk pengadaan aktiva tetap dengan pembayaran tunai melalui Sub Divre pencatatan dilakukan oleh Seksi Akuntansi Sub
Divre. Setelah menerima bukti kas masuk masuk dari Seksi Administrasi dan Keuangan, Seksi Akuntansi melakukan
pencatatan atas transfer dana dari Divre dengan
software
SIAB. Setelah melakukan pencatatan Seksi Akuntansi membuat kredit
nota sebanyak tiga rangkap. Lembar pertama disimpan dalam arsip permanen Sub Divre, lembar kedua disimpan dalam arsip
sementara Sub Divre dan lembar ketiga dilimpahkan ke Divre. Seksi Akuntansi melakukan pencatatan pengadaan aktiva
tetap setelah menerima BAST dan bukti kas keluar dari Seksi Administrasi dan Keuangan. Setelah menjurnal, Seksi Akuntansi
membuat faktur pajak. Atas faktur pajak tersebut Seksi Akuntansi juga melakukan penjurnalan. Seksi Akuntansi kemudian membuat
Debit Nota sebanyak tiga rangkap bernomor urut tercetak. Lembar pertama disimpan di arsip permanen Sub Divre, lembar kedua
dilimpahkan ke Divre dan lembar ketiga dilimpahkan ke Pusat. 5
Prosedur pembayaran Pada pengadaan dengan pembayaran melalui Sub Divre,
pembayaran dilakukan Sub Divre setelah menerima
dropping
dana 51
dari Divre. Pada saat pembuatan kontrak, Divre juga membuat Surat Permohonan
Dropping
Dana sebanyak empat rangkap dengan nomor urut tercetak. Lembar pertama disimpan dalam arsip
permanen Divre, lembar kedua disimpan dalam arsip sementara Divre dan lembar ketiga dilimpahkan ke Pusat.
Setelah Surat Permohonan
Dropping
Dana diterima, Pusat membuat nota dropping dana dan SH-2 kemudian membuat SPP.
SPP dibuat sebanyak empat rangkap oleh Pusat. Lembar pertama dilimpahkan ke Bank, lembar kedua dan ketiga disimpan dalam
arsip sementara Pusat dan lembar keempat disimpan dalam arsip permanen Pusat.
Sedangkan SH-2 dibuat sebanyak tiga rangkap. Lembar pertama dan kedua dilimpahkan ke Divre. Lembar ketiga disimpan
dalam arsip permanen Pusat. Divre menerima RK Bank dari bank. Atas dasar RK Bank,
Divre membuat SPP sebanyak empat rangkap. Lembar pertama dilimpahkan ke Bank, lembar kedua dan ketiga dismpan di arsip
sementara Divre dan lembar keempat disimpan di arsip permanen Divre.
SH-2 diterima Divre sebanyak dua rangkap. Lembar pertama dilimpahkan ke Sub Divre dan lembar kedua disimpan di
arsip permanen Divre. 52
Seksi Administrasi dan Keuangan menerima RK Bank kemudian membuat bukti kas masuk. Bukti kas masuk dibuat
sebanyak dua rangkap. Lembar pertama diserahkam ke Seksi Akuntansi dan lembar kedua disimpan di arsip permanen Sub
Divre. Pembayaran tunai dilakukan oleh Seksi Administrasi dan
Keuangan Sub Divre yang disertai dengan penyerahan BAST. Atas pembayaran tersebut Seksi Administrasi dan Keuangan membuat
bukti kas keluar sebanyak dua rangkap. Lembar pertama disimpan di arsip permanen Sub Divre dan lembar kedua diserahkan ke Seksi
Akuntansi. Sedangkan jaringan prosedur yang membentuk sistem pembangunan
untuk Sub Divre adalah: 1
Prosedur permintaan otorisasi Pihak yang memerlukan aktiva tetap membuat Surat
Permohonan Aktiva Tetap sebanyak satu rangkap untuk Seksi Administrasi dan Keuangan. Seksi Administrasi dan Keuangan
melakukan verifikasi terhadap surat permohonan tersebut, apabila ditolak surat permohonan tersebut dikembalikan ke pihak yang
memerlukan aktiva tetap. Apabila diterima Seksi Administrasi dan Keuangan membuat Surat Permohonan Pembelian Aktiva Tetap
sebanyak tiga rangkap, kemudian dimintakan otosisasi dari Kepala Sub Divre.
Setelah diotorisasi, SPPAT lembar pertama disimpan dalam arsip permanen Sub Divre berdasarkan nomor. Lembar kedua dan
ketiga dilimpahkan ke Divre. SPPAT yang dilimpahkan ke Divre diotorisasi oleh Kepala Divre. Setelah diotorisasi, lembar kedua
disimpan di arsip permanen Divre berdasarkan nomor. Lembar ketiga SPPAT dilimpahkan ke Pusat. SPPAT kemudian diotorisasi
oleh Direktur Utama BULOG. Setelah diotorisasi Direktur Utama membuat izin pembelian.
2 Prosedur pelaksanaan pembangunan
Setelah menerima izin Divre membuat kontrak pembelian sebanyak empat rangkap. Lembar pertama disimpan di arsip
permanen Divre, lembar kedua dan ketiga disimpan di arsip sementara Divre. Lembar keempat dilimpahkan ke pihak eksternal.
Setelah menerima kontrak pihak eksternal mulai melakukan pembangunan.
3 Prosedur penerimaan
Aktiva tetap diterima Seksi Administrasi dan Keuangan Sub Divre disertai dengan dokumen yang menyertai aktiva tetap.
Seksi Administrasi dan Keuangan kemudian membuat BAST sebanyak empat rangkap. Lembar pertama dilimpahkan ke Pusat.
Lembar kedua disimpan di arsip sementara Sub Divre, lembar ketiga disimpan diarsip permanen Sub Divre. Sedangkan lembar
keempat diserahkan kepada pihak pemakai aktiva tetap bersamaan dengan aktiva tetap.
4 Prosedur pencatatan
Seksi Akuntansi melakukan pencatatan atas penerimaan
dropping
LC dari Pusat. Setelah mencatat penerimaan
dropping
LC dari Pusat Seksi Akuntansi membuat kredit nota sebanyak empat rangkap. Lembar pertama disimpan di arsip permanen Sub
Divre, lembar kedua disimpan di arsip sementara Sub Divre, lembar ketiga dilimpahkan ke Divre dan lembar keempat
dilimpahkan ke Pusat. BAST yang diterima Pusat setelah terjadi serah terima
aktiva tetap dijadikan dasar untuk membuat SH-5. Oleh Pusat SH-5 dibuat sebanyak tiga rangkap. Lembar pertama disimpan di arsip
permanen Pusat, lembar Kedua disimpan di arsip sementara Pusat dan lembar ketiga dilimpahkan ke Sub Divre.
SH-5 yang diterima Seksi Akuntansi Sub Divre dijadikan sebagai dasar pencatatan atas perolehan aktiva tetap melalui
pembangunan. Setelah menjurnal, Seksi Akuntansi membuat faktur pajak. Atas faktur pajak tersebut Seksi Akuntansi juga melakukan
penjurnalan. Seksi Akuntansi kemudian membuat Debit Nota sebanyak tiga rangkap. Lembar pertama disimpan di arsip
permanen Sub Divre, lembar kedua dilimpahkan ke Divre dan lembar ketiga dilimpahkan ke Pusat.
5 Prosedur pembayaran
Pada pengadaan dengan pembayaran melalui Sub Divre, pembayaran dilakukan Sub Divre setelah menerima
dropping
dana dari Divre. Pada saat pembuatan kontrak, Divre juga membuat
Surat Permohonan
Dropping
Dana sebanyak empat rangkap. Lembar pertama disimpan dalam arsip permanen Divre, lembar
kedua disimpan dalam arsip sementara Divre dan lembar ketiga dilimpahkan ke Pusat.
Setelah Surat Permohonan
Dropping
Dana diterima, Pusat membuat nota
dropping
dana kemudian membuat SPP. SPP dibuat sebanyak empat rangkap oleh Pusat. Lembar pertama dilimpahkan
ke Bank, lembar kedua dan ketiga disimpan dalam arsip sementara Pusat dan lembar keempat disimpan dalam arsip permanen Pusat.
Seksi Akuntansi menerima RK Bank kemudian membuat kredit nota sebanyak tiga rangkap. Lembar pertama disimpan di
arsip permanen Sub Divre, lembar kedua disimpan di arsip sementara Sub Divre dan lembar ketiga dilimpahkan ke Divre.
Pembayaran tunai dilakukan oleh Seksi Administrasi dan Keuangan Sub Divre yang disertai dengan penyerahan BAST.
e.
Flowchart
bagan alir
Flowchart
adalah representasi grafik dari bagian yang menjalankan proses.
Flowchart
Sistem diperlukan agar dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai kondisi
lingkungan yang ada dalam proses pencatatan akuntansi.
Flowchart
sistem akuntansi aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta
dapat dilihat
pada gambar-gambar
berikut: 56
Sub Divre Divre
Pusat Pihak yang memerlukan
Seksi Administrasi dan Kasub Divre
Aktiva Tetap Keuangan
Ke pihak yang memerlukan
aktiva tetap
Ke pihak eksternal
Keterangan: SPAT
: Surat Permohonan Aktiva Tetap SPPAT
: Surat Permohonan Pembelian Aktiva tetap
Gambar 2.9
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Dropping dari Pusat
N Mulai
Membuat Permohonan
Aktiva Tetap
SPAT
1 1
Membuat SPPAT
2 2
Otorisasi SPPAT
SPPAT
3 Otorisasi
SPPAT
SPPAT
N 4
Pembuatan Kontrak
3 4
Verifikasi SPAT
Tolak Terima
SPPAT Kontrak
N N
57
Sub Divre Pusat
Seksi Administrasi dan Keuangan
Dari pihak Eksternal Keterangan:
BAST : Berita Acara Serah Terima Barang SH-5 : Surat Hutang Atas Transfer Aktiva Tetap
Gambar 2.10
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Dropping dari Pusat Lanjutan
Dokumen Aktiva Tetap
Membuat BAST
BAST
5 N
5
Membuat SH-5
SH-5
7 N
N
7 Dikirim ke pihak
yang memerlukan aktiva tetap
bersamaan dengan aktiva tetap
N
Sub Divre Seksi Akuntansi
Dikirim ke Pusat
Dikirim ke Divre
Gambar 2.11
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Dropping dari Pusat Lanjutan
N SIAB
Menjurnal dan mencetak
7
Membuat Kredit
Nota
Kredit Nota
Selesai Buku
Besar
Neraca
R-L
8 9
Dikirim ke pihak yang memerlukan
aktiva tetap bersamaan dengan
aktiva tetap
Sub Divre Divre
Pusat Pihak yang memerlukan
Seksi Administrasi dan Kasub Divre
Aktiva Tetap Keuangan
Ke pihak yang memerlukan
aktiva tetap
Keterangan: SPAT
: Surat Permohonan Aktiva Tetap SPPAT
: Surat Permohonan Pembelian Aktiva tetap
Gambar 2.12
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Dropping dari Divre
N 5
Mulai
Membuat Permohonan
Aktiva Tetap
SPAT
1 1
Membuat SPPAT
2 2
Otorisasi SPPAT
SPPAT
3 Otorisasi
SPPAT
SPPAT
N 4
Perizinan Pembelian
n Izin
Pembelian 3
4 Verifikasi
SPAT
Tolak Terima
SPPAT
60
Divre
Ke Pihak Eksternal
Gambar 2.13
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Dropping dari Divre Lanjutan
5
Kontrak Pembuatan
Kontrak
N N
Sub Divre Pusat
Seksi Administrasi dan Keuangan
Dari pihak Eksternal Keterangan:
BAST : Berita Acara Serah Terima Barang SH-5 : Surat Hutang Atas Transfer Aktiva Tetap
Gambar 2.14
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Dropping dari Divre Lanjutan
BAST
6 7
N Dokumen
Aktiva Tetap
Membuat BAST
Dikirim ke pihak yang memerlukan
aktiva tetap bersamaan dengan
aktiva tetap 6
Membuat SH-5
SH-5
8 N
N
N
Sub Divre Seksi Akuntansi
Dikirim ke Pusat
Dikirim ke Divre
Gambar 2.15
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Dropping dari Divre Lanjutan
N SIAB
Menjurnal dan mencetak
8
Membuat Kredit
Nota
Kredit Nota
Selesai Buku
Besar
Neraca
R-L
9 10
Sub Divre Divre
Pusat Pihak yang memerlukan
Seksi Administrasi dan Kasub Divre
Aktiva Tetap Keuangan
Ke pihak yang memerlukan
aktiva tetap
Keterangan: SPAT
: Surat Permohonan Aktiva Tetap SPPAT
: Surat Permohonan Pembelian Aktiva tetap
Gambar 2.16
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Pembayaran Tunai Melalui Sub Divre
N 5
Mulai
Membuat Permohonan
Aktiva Tetap
SPAT
1 1
Membuat SPPAT dan
Nota Intern 2
Otorisasi SPPAT
SPPAT
3 Otorisasi
SPPAT
SPPAT
N 4
Perizinan Pembelian
n Izin
Pembelian 3
4 Verifikasi
SPAT
Tolak Terima
2 SPPAT
Nota Intern
64
Divre
Ke Pihak Eksternal
Keterangan: SPDD : Surat Permintan Dropping Dana
Gambar 2.17
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Pembayaran Tunai Melalui Sub Divre Lanjutan
5
Pembuatan SPDD
N N
SPDD
6 Kontrak
Pembuatan Kontrak
N N
Pusat Divre
Dari Bank
Ke Bank
Ke Bank
Keterangan: SPP: Surat Perintah Pembayaran
Gambar 2.18
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Pembayaran Tunai Melalui Sub Divre Lanjutan
6
Proses Dropping
Dana
Nota Dropping
Dana RK Bank
SPP
N
N Pembuatan
SPP dan SH-2
SH-2 SPP
N
N N
7 7
SH-2
N 8
Sub Divre Seksi Administrasi dan
Seksi Akuntansi Keuangan
Dari Bank
Dikirim ke Divre
Gambar 2.19
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Pembayaran Tunai Melalui Sub Divre Lanjutan
RK Bank
8
Membuat Bukti Kas
Masuk
9 9
10 Membuat
Kredit Nota
Kredit Nota
N N
Buku Besar
Neraca
R-L SIAB
Menjurnal dan mencetak
Bukti Kas Masuk
N
Sub Divre Seksi Administrasi
Keuangan
Dari Pihak Eksternal Gambar 2.20
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Pembayaran Tunai Melalui Sub Divre Lanjutan
Membuat BAST dan
Bukti Kas Keluar
BAST Dikirim ke pihak
yang memerlukan aktiva tetap
bersamaan dengan aktiva tetap
N Dokumen
Aktiva Tetap
Diserahkan ke pihak eksternal
bersamaan dengan pembayaran
11 N
12 13
Bukti Kas Keluar
Sub Divre Seksi Akuntansi
Dikirim ke Pusat
Dikrim Ke Divre
Gambar 2.21
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Pembayaran Tunai Melalui Sub Divre Lanjutan
Selesai 14
N Membuat
Debit Nota
Debit Nota
Buku Besar
Neraca
R-L Membuat
Faktur Pajak
Faktur Pajak
16 5
SIAB Menjurnal dan
mencetak 11
Sub Divre Divre
Pusat Pihak yang memerlukan
Seksi Administrasi dan Kasub Divre
Aktiva Tetap Keuangan
Ke pihak yang memerlukan
aktiva tetap
Keterangan: SPAT
: Surat Permohonan Aktiva Tetap SPPAT
: Surat Permohonan Pembelian Aktiva tetap
Gambar 2.22
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Melalui Pembangunan
N 5
Mulai
Membuat Permohonan
Aktiva Tetap
SPAT
1 1
Membuat SPPAT
2 2
Otorisasi SPPAT
SPPAT
3 Otorisasi
SPPAT
SPPAT
N 4
Perizinan Pembelian
n Izin
Pembelian 3
4 Verifikasi
SPAT
Tolak Terima
SPPAT
70
Divre
Ke Pihak Eksternal
Keterangan: SPDD : Surat Permintan Dropping Dana
Gambar 2.23
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Melalui Pembangunan Lanjutan
5
Pembuatan SPDD
N N
SPDD
6 Kontrak
Pembuatan Kontrak
N N
Pusat Sub Divre
Seksi Administrasi dan Keuangan
Dari Bank Ke Bank
Gambar 2.24
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Melalui Pembangunan Lanjutan
6
Proses Dropping
Dana
Proses Dropping
LC
Nota Dropping
LC RK
Bank
Membuat Bukti Kas
Masuk
Bukti Kas Masuk
N 7
Sub Divre Seksi Akuntansi
Dikirim ke Pusat Dikirim ke Divre
Gambar 2.25
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Melalui Pembangunan Lanjutan
7
9 SIAB
menjurnal dan mencetak
Membuat Kredit
Nota
N Buku
Besar
Neraca
R-L
N Kredit
Nota
N 8
Sub Divre Pusat
Seksi Administrasi dan Keuangan
Dari pihak Eksternal Keterangan:
BAST : Berita Acara Serah Terima Barang SH-5 : Surat Hutang Atas Transfer Aktiva Tetap
Gambar 2.26
Flowchart
Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Melalui Pembangunan Lanjutan
BAST
10 N
Dokumen Aktiva Tetap
Membuat BAST,SP
P Membuat
SH-5
SH-5
12 N
N
N 10
11
Sub Divre Seksi Akuntansi
Dikirim ke Pusat
Dikrim Ke Divre
Gambar 2.27
Flowchar
t Sistem Pengadaan Aktiva Tetap untuk Subdivre, Melalui Pembangunan Lanjutan
N SIAB
Penjurnalan 12
Buku Besar
Neraca
R-L
Selesai 10
Membuat Debit
Nota
Debit Nota
Membuat Faktur Pajak
11 Faktur Pajak
C. Evaluasi