Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGADAAN AKTIVA TETAP PADA PERUM BULOG SUB DIVRE SURAKARTA”.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemilihan judul diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta? 2. Apakah kelebihan dan kelemahan sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian mengenai sistem akuntansi pengdaan aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta adalah: 1. Untuk mengetahui sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta. 2. Untuk mengetahui sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai sistem akuntansi aktiva tetap pada Perum BULOG Sub Divre Surakarta serta sebagai pembanding antara teori dan kenyataan yang terjadi di lapangan. 2. Bagi Perum BULOG Sub Divre Surakarta Diharapkan dapat member manfaat bagi Perum BULOG Sub Divre Surakarta sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan sistem akuntansi agar lebih efektif. 3. Bagi Dunia Akademik Diharapkan menambah informasi tentang sistem akuntansi aktiva tetap yang benar-benar digunakan dalam Perum BULOG Sub DIvre Surakarta. Selain itu sebagai referensi dan bahan perbandingan bagi pembaca tugas akhir. 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG SISTEM AKUNTANSI PENGADAAN AKTIVA TETAP DAN PEMBAHASAN DATA

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Menurut Romney dan Steinbart 2004:2, sistem merupakan rangkaian beberapa komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Mulyadi 2001:5 sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat berdasarkan pola terpadu untuk menjalankan kegiatan pokok perusahaan. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengenali, mencatat dan menceritakan kegitan ekonomi suatu perusahaan. Kieso dan Weygandt, 2002:12. Menurut Soemarso 2004:3 akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi dimana informasi tersebut diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sehingga mampu menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2001:3. 17 Baridwan 1997:271 menyatakan bahwa aktiva tetap berwujud adalah aktiva berwujud yang sifatnya permanen dan digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Menurut Mulyadi 2001:592 aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun dan diperoleh untuk menjalankan kegiatan perusahaan dan tidak untuk dijual kembali. Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah disebut di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi aktiva tetap adalah sistem yang mengenali, mencatat dan mengoordinasikan kekayaan perusahaan berupa aktiva tetap sehingga mampu menyediakan informasi keuangan. 2. Pengertian Sistem Pengadaan Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan Mulyadi, 2001: 301. Pembelian yang dapat dilakukan secara impor atau lokal. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri sdangkan pembelian impor dari pemasok luar negeri Mulyadi,2001:299. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengadaan adalah sistem akuntansi untuk memperoleh barang yang dilakukan baik lokal maupun impor. 3. Pengertian Sistem Akuntansi Pengadaan Aktiva Tetap Sistem akuntansi pengadaan aktiva tetap adalah sistem yang dibuat untuk membeli atau memperoleh aktiva tetap kemudian mencatat dan mengoordinasikan kekayaan perusahaan berupa aktiva tetap sehingga mampu menyediakan informasi keuangan. 4. Penggolongan Aktiva Tetap Baridwan 1997:272 menggolongkan aktiva tetap menjadi tiga golongan berikut ini: a. Aktiva tetap dengan umur yang tidak terbatas seperti letak perusahaan, pertanian atau peternakan. b. Aktiva tetap dengan umur terbatas yang apabila masa manfaat ekonomisnya telah habis, aktiva tetap tersebut dapat diganti dengan aktiva sejenis seperti bangunan, mesin, peralatan, mebel, kendaraan dan lain-lain. c. Aktiva tetap dengan umur terbatas yang apabila masa manfaat ekonomisnya telah habis, aktiva tetap tersebut tidak data diganti dengan aktiva sejenis misalnya sumber daya alam. 5. Cara Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana setiap cara perolehan akan berpengaruh terhadap harga perolehan aktiva tetap tersebut Baridwan, 1997:274. Berikut cara perolehan aktiva tetap: a. Pembelian tunai Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan. Jumlah yang dikeluarkan termasuk harga faktur dan seluruh biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap digunakan. b. Pembelian angsuran Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian angsuran, harga perolehannya tidak termasuk bunga. Bunga dari pembelian angsuran harus dibebankan sebagai biaya bunga, baik bunga yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan dalam pembelian angsuran. c. Ditukar dengan surat-surat berharga Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi dicatat dalam buku sebesar harga per pasar saham atau obligasi tersebut. Jika harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui maka harga perolehan aktiva sebesar harga pasar aktiva tersebut. Jika harga pasar surat berharga dan aktiva tetap tidak diketahui maka harga perolehan ditentukan pimpinan perusahaan. d. Ditukar dengan aktiva tetap yang lain Aktiva baru dikapitalisasikan sebesar jumlah harga pasar aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan jika ada atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru. Pertukaran aktiva dipisahkan menjadi dua, yaitu: 1 Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang fungsi dan sifatnya tidak sama. Penentuan harga perolehan didasarkan pada harga pasar aktiva tetap yang diserahkan ditambah uang yang dibayarkan. 2 Pertukaran aktiva tetap yang sejenis Pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva yang fungsi dan sifatnya sama. Laba yang timbul dari pertukaran ini akan ditangguhkan atau mengurangi harga perolehan. Rugi yang timbul dari pertukaran ini akan dibebankan dalam periode pada saat terjadi pertukaran. e. Diperoleh dari hadiah atau donasi Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, harga perolehannya dicatat sebesar harga pasar aktiva tetap yang dihadiahkan atau didonasikan tersebut. f. Aktiva tetap yang dibuat sendiri Dalam pembuatan aktiva, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja tidak menimbulkan masalah dalam penentuan harga perolehan. Semua biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan dibebankan sebagai harga perolehan. 6. Sistem Pengadaan Aktiva Tetap a. Fungsi yang terkait Mulyadi 2001:608 mengemukakan bahwa fungsi yang terkait dengan transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi aktiva tetap adalah sebagai berikut: 1 Fungsi pemakai Fungsi pemakai memiliki tanggung jawab untuk mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan 21 mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap seperti tercantum dalam anggaran investasi yang disetujui oleh rapat umum pemegang saham. 2 Fungsi riset dan pengembangan Fungsi riset dan pengembangan memiliki tanggung jawab mengajukan usukan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh beberapa fungsi dan memiliki tanggung jawab untuk melakukan studi kelayakan investasi berbagai fungsi lain dalam perusahaan. Fungsi riset dan pengembangan berada di tangan Direktur Utama. a Direktur yang bersangkutan Direktur yang bersangkutan memberikan persetujuan terhadap usulan dan surat permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada di bawah wewenangnya. b Direktur Utama Direktur Utama memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap. 3 Fungsi pembelian Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap. 4 Fungsi penerimaan Fungsi penerimaan memiliki tanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan aktiva tetap yang diterima dari pemasok. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam laporan penerimaan barang 5 Fungsi aktiva tetap Fungsi aktiva tetap memiliki tanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap. Fungsi ini berwenang dalam penempatan, pemindahan dan penghentian pemakaian aktiva tetap. 6 Fungsi akuntansi Fungsi akuntansi memiliki dua tanggung jawab. Pertama, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pembuatan dokumen sumber bukti kas keluar dan bukti memorial untuk mencatat mutasi aktiva tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap. Kedua, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas penelenggaraan jurnal yang berkaitan dengan aktiva tetap. b. Dokumen akuntansi aktiva tetap Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan dokumen karena digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi dalam suatu organisasi ke dalam kertas Mulyadi, 2001:3. 23 Dokumen yang digunakan untuk mendokumentasikan transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap menurut Mulyadi 2001:600 adalah: 1 Surat permintaan otorisasi investasi expenditure authorization request atau authorization for expenditure Investasi aktiva tetap melibatkan jumlah rupiah yang besar dan keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif panjang. Hal tersebut memerlukan perencanaan pengeluaran investasi yang matang. Pengeluaran untuk investasi memerlukan otorisasi dokumen dan manajemen puncak. Dokumen tersebut kemudian disebut sebagai surat permintaan otorisasi. 2 Surat permintaan reparasi authorization for repair Dokumen ini digunakan sebagai perintah untuk melakukan reparasi yang merupakan pengeluaran modal. 3 Surat permintaan transfer aktiva tetap Dokumen ini digunakan sebagai dasar untuk meminta dan member otorisasi transfer aktiva tetap. 4 Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap Dokumen ini digunakan sebagai dasar untuk meminta dan member otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap. 5 Surat perintah kerja work order Fungsi pertama dokumen ini adalah untuk memberi perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu yang berkaitan dengan aktiva tetap. Fungsi kedua dokumen ini adalah sebagai 24 dasar catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. 6 Surat order pembelian Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian sebagai surat untuk memesan aktiva tetap. Pembelian investasi yang melibatkan jumlah investasi besar, pemilihan pemasok umumnya dilakukan melalui proses tender terbuka. 7 Laporan penerimaan barang Diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan kuantitas, mutu dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok. 8 Faktur dari pemasok Dokumen adalah tagihan pemasok atas aktiva tetap yang dibeli. 9 Bukti kas keluar Dokumen ini digunakan sebagai dokumen perintah pengeluaran kas yang dibuat fungsi akuntansi setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan terhadap surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok. 10 Bukti memorial Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penyusutan aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang selesai dibangun, penghentian aktiva tetap dan pengeluaran modal. c. Catatan akuntansi aktiva tetap 1 Catatan akuntansi manual Catatan akuntansi aktiva tetap menurut Mulyadi 2001:608 digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi penyusutan aktiva tetap. Berikut catatan akuntansi yang digunakan: a Kartu aktiva tetap Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat semua data yang berkaitan dengan aktiva tetap secara rinci. b Jurnal umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, biaya pemasangan aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap dan penyusutan aktiva tetap. c Register bukti kas keluar Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran berupa pengeluaran kas. Catatan akuntansi manual berarti seluruh proses mulai dari input data ke jurnal hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan tanpa bantuan software . 2 Catatan akuntansi yang terkomputerisasi Horngren dan Harrison 2007:341 mengemukakan bahwa sistem akuntansi yang terkomputerisasi mempunyai dua komponen dasar yaitu hardware dan software . Hardware Data Pemrosesan Software Laporan Jurnal, Buku Besar dan catatan lain adalah perangkat elektronik seperti komputer, monitor, printer dan jaringan yang menghubungkan semua perlatan tersebut. Software adalah rangkaian program yang mengoperasikan komputer. Pemrosesan data dalam sistem akuntansi terkomputerisasi terdiri dari tiga tahap yaitu: a Input Input berasal dari dokumen sumber seperti faktur pembelian. b Pemrosesan Dalam sistem manual, pemrosesan mencakup menjurnal transaksi, posting ke akun buku besar dan membuat laporan keuangan. Sistem yang terkomputerisasi juga memroses transaksi tetapi tanpa langkah antara jurnal, buku besar dan neraca saldo. c Output Output adalah laporan keluaran dari sistem akuntansi yang digunakan untuk pengambilan keputusan termasuk laporan keuangan. INPUT PROSES OUTPUT Gambar 2.1 Sistem Akuntansi yang Terkomputerisasi Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa sistem akuntansi yang terkomputerisasi proses pencatatan akuntansi dilakukan oleh sistem. Romney dan Steinbart 2004:33 mengemukakan bahwa proses pembaruan data atau input data terdiri dari dua cara yaitu proses batch dan proses real-time . Proses batch adalah proses pembaruan data yang tersimpan secara periodik. Sedangkan proses real-time adalah proses pembaruan data yang dilakukan secara langsung bersamaan dengan terjadinya transaksi. d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem Transaksi pengadaan aktiva tetap memerlukan otorisasi dari direksi karena termasuk pengeluaran modal. Pihak pemakai meminta otorisasi pembelian aktiva tetap kemudian proses pembelian selanjutnya diserahkan kepada sistem pembelian. Jika dalam pembelian aktiva tetap masih diperlukan pemasangan maka fungsi aktiva tetap mengeluarkan surat perintah kerja untuk melakukan pemasangan aktiva tetap tersebut Mulyadi, 2001:615. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian aktiva tetap menurut Mulyadi 2001:616 adalah sebagai berikut: 1 Prosedur permintaan otorisasi investasi. 2 Prosedur penawaran harga dan pemilihan pemasok. 3 Prosedur order pembelian. 4 Prosedur penerimaan barang. 5 Prosedur penempatan aktiva tetap 6 Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap. 28 Sedangkan untuk aktiva tetap yang dibangun sendiri, pencatatan harga pokok aktiva tetap diperoleh dari perusahaan yang membangun aktiva tetap itu sendiri. Dalam pembangunan sendiri digunakan work order untuk mengumpulkan biaya konstruksi. Pencatatan harga pokok aktiva tetap yang sudah jadi menggunakan bukti memorial dan dilampiri surat perintah kerja. Jaringan prosedur yang membentuk sistem perolehan aktiva tetap melaui pembangunan menurut Mulyadi 2001:616 adalah: 1 Prosedur permintaan otorisasi investasi 2 Prosedur perintah kerja 3 Prosedur pelaksanaan pembangunan aktiva tetap 4 Prosedur penerimaan barang 5 Prosedur penempatan aktiva tetap 6 Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap e. Flowchart bagan alir Bagan alir adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripisikan beberapa aspek dan sistem akuntansi secara jelas dan logis dengan menggunakan simbol standar untuk mendeskripsikan prosedur pemrosesan transaksi melalui gambar yang digunakan perusahaan dan arus data yang melalui sistem. Bagan alir sistem pembelian dan pembangunan sendiri aktiva tetap dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.2 Flowchart Sistem Pembelian Aktiva Tetap Gambar 2.3 Flowchart Sistem Pembelian Aktiva Tetap Lanjutan Gambar 2.4 Flowchart Sistem Pembelian Aktiva Tetap Lanjutan Gambar 2.5 Flowchart Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri Gambar 2.6 Flowchart Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri Lanjutan Gambar 2.7 Flowchart Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri Lanjutan Gambar 2.8 Flowchart Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri Lanjutan

B. Pembahasan