30
30 Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie,
meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mie serta mengikat air. Garam dapat menghambat aktivitas enzim protease dan amilase sehingga pasta
tidak bersifat
lengket dan
tidak mengembang
secara berlebihanBuditriyono, 2008.
- Tepung tapioka Tepung tapioka adalah pati yang diperoleh dari eksraksi ubi
kayu melalui proses pemarutan, pemerasan, penyaringan, pengendapan pati, dan pengeringanAstawan, 2008.
- Minyak goreng Minyak goreng yang baik, tidak berbau dan enak rasanya,
jernih dan disukai warnanya. Stabil pada cahaya dan tahan terhadap panasSeto, 2001.
- Zat warna Fungsi
pewarna adalah
untuk mempertajam
atau menyeragamkan warna bahan makanan yang mengalami perubahan
pada saat proses pengolahanSaparinto, dkk. 2006.
B. Proses
Produksi
Secara umum pengertian produksi adalah suatu proses dimana barang jasa diciptakan
production is the process by which goods and service are created.
Proses produksi terjadi karena adanya interaksi antara berbagai faktor produksi seperti input berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan
sebagainya bersatu padu untuk menciptakan barang jasa yang mempunyai nilai tambah dan nilai guna yang lebih tinggi yang diperlukan konsumen.
Tahap proses produksi dapat beragam tergantung kebutuhan proses bersangkutan. Tahapan proses produksi dapat digambarkan dalam bentuk
aliran flow bahan untuk diproses dalam rangka
value added
nilai tambah. Aliran bahan atau informasi selama proses pengerjaan didefinisikan sebagai
sistem dimana pekerjaan dibentuk atau dilaksanakanPrawirosentono, 2002.
31
31
C. Pengendalian
Mutu
Pengendalian mutu adalah kegiatan terpadu mulai dari pengendalian standar mutu bahan, standar proses produksi, barang setengah jadi, barang
jadi, sampai standar pengiriman produk akhir ke konsumen, agar barang jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan. Berbagai
tingkat pengawasan standar mutu tersebut harus ditentukan lebih dahulu sesuai dengan standar mutu yang direncanakan. Bertolak dari standar mutu barang,
dapat ditentukan hal-hal sebagai berikut : 1.
Standar mutu bahan baku yang digunakan. 2.
Standar mutu proses produksi mesin dan tenaga kerja yang melaksanakan.
3. Standar mutu barang setengah jadi.
4. Standar mutu barang jadi.
5. Standar administrasi, pengepakan, dan pengiriman produk akhir tersebut
sampai ke tangan konsumenPrawirosentono, 2002.
D. Pengepakan dan Pengemasan
Prosedur dan teknik pengemasan bahan makanan yang tidak tepat dapat menyebabkan kegagalan misi dari pengemasan, baik berupa
kemunduran mutu atau bahkan bisa mengancam keselamatan konsumen. Hal ini disebakan adanya reaksi-raksi kimia atau kegiatan mikroba yang
menyebabkan kemunduran mutu atau menghasilkan racun didalam makanan. Hal yang dapat berpengaruh terhadap keamanan makanan yaitu pengawasan
mutu kemasan. Kemasan yang mutunya tidak baik akan memberikan resiko kegagalan yang lebih besarAnonim
d
, 1986.
E. Sanitasi Perusahaan