Pemilihan Model Estimasi Terbaik

penduduknya yang juga besar maka nilainya akan merosot menjadi kecil dibandingkan dengan pulau-pulau Indonesia lainnya.

B. Pemilihan Model Estimasi Terbaik

Untuk menentukan metode estimasi terbaik yang akan digunakan dalam mengestimasi model data panel maka dilakukan beberapa pengujian. Pengujian yang dimaksud adalah uji F Chow Test, Uji LM dan Uji Hausman. Berikut adalah hasil pengujian model yang telah dilakukan. 1. Uji F Uji Chow Uji F digunakan untuk memilih metode estimasi terbaik antara metode common effect atau fixed effect untuk mengestimasi data penelitian. Pada software STATA jika nilai probabilitas untuk cross- section F pada uji regresi dengan pendekatan fixed effect lebih dari 0,05 tingkat signifikansi atau α = 5 maka Ho diterima sehingga model yang terpilih adalah pooled least square, tetapi jika nilainya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga model yang terpilih adalah fixed effect. Hasil uji F pada penelitian ini menunjukkan, bahwa nilai probabilitas cross- section F nya sebesar 0,00 yang nilainya kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak, maka dalam penelitian ini model estimasi fixed effect lebih tepat dibandingkan dengan model pooled least square. 2. Uji LM Uji LM dilakukan untuk memilih metode estimasi terbaik antara metode pooled least square atau random effect untuk mengestimasi data penelitian. Uji LM dengan software STATA 12 menggunakan metode Breusch and Pagan Lagrangian multiplier test, jika nilai Probchibar2 lebih dari 0,05 tingkat signifikansi atau α = 5 maka Ho diterima sehingga model yang terpilih adalah pooled least square, tetapi jika nilainya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga model yang terpilih adalah random effect. Hasil LM pada penelitian ini menunjukkan, bahwa nilai Probchibar2 nya sebesar 0,00 yang nilainya kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak, maka dalam penelitian ini model estimasi random effect lebih tepat dibandingkan dengan model pooled least square. 3. Hausman Test Metode pemilihan model estimasi selanjutnya yang digunakan adalah Hausman test. Uji ini dilakukan untuk menentukan model estimasi yang lebih tepat digunakan antara model fixed effect dengan random effect. Pada Hausman test menggunakan software STATA jika nilai untuk Probchi2 lebih besar dari 0,05 tingkat signifikansi atau α = 5 maka Ho diterima sehingga model yang terpilih adalah random effect, tetapi jika nilainya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga model yang terpilih adalah fixed effect. Hasil uji hausman pada penelitian ini menunjukkan, bahwa nilai Probchi2 sebesar 0.6838 yang nilainya lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima, sehingga dalam penelitian ini model estimasi random effect lebih tepat dibandingkan dengan model fixed effect. Setelah melakukan ketiga pengujian pemilihan model estimasi terbaik yaitu Uji F, Uji LM dan Uji Hausman, dapat disimpulkan bahwa model estimasi random effect adalah model yang paling tepat digunakan untuk mengestimasi data penelitian ini, karena terlihat jelas model estimasi random effect lebih baik dibandingkan dua model estimasi lainnya pooled least square dan fixed effect.

C. Pengujian Asumsi Klasik