Kerangka Berpikir Penelitian yang Relevan

Teori pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya memasukkan unsur teknologi kedalam fungsi produksi yang dikenal dengan model pertumbuhan neoklasik Solow. Menurut Solow, pertumbuhan ekonomi berasal dari satu atau lebih dari tiga faktor berikut: peningkatan dalam kuantitas dan kualitas pekerja labor, kenaikan dalam kapital melalui tabungan dan investasi dan peningkatan dalam teknologi. Namun peran teknologi dalam model ini masih eksogenous, yang artinya teknologi itu sendiri bukan merupakan hasil dari pertumbuhan ekonomi, melainkan given. Investasi fisik seperti infrastruktur, dalam model Solow ini dimasukkan dalam faktor kapital. Teori ekonomi lain yang memasukkan peranan infrastruktur dalam pertumbuhan ekonomi adalah teori pertumbuhan endogenous yang diperkenalkan oleh Romer. Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa kemajuan teknologi tidak dapat dikatakan eksogen, melainkan endogen karena kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh investasi dari sumber daya manusia dan industri berbasis ilmu pengetahuan. Konsekuensi lebih lanjut dari teori ini adalah pentingnya penyediaan infrastruktur yang dapat meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya sehingga menghasilkan increasing return to scale dalam proses produksi.

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan paparan teori sebelumnya dapat dijelaskan apabila pertumbuhan ekonomi memiliki keterkaitan dengan infrastruktur. Dari beberapa teori tersebut, dapat ditentukan model yang paling sesuai untuk menjelaskan bagaimana pengaruh infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini. Model yang dapat digunakan adalah model pertumbuhan neoklasik Solow-Swan. Menurut Solow, pertumbuhan ekonomi berasal dari tiga faktor berikut: peningkatan dalam kuantitas dan kualitas pekerja labor, kenaikan dalam kapital atau modal melalui tabungan dan investasi dan peningkatan dalam teknologi. Setiap peningkatan pada jumlah tenaga kerja, kapital dan teknologi akan memengaruhi perubahan pada tingkat output yang dihasilkan. Modal yang dimaksud salah satunya adalah dari sektor infrastruktur yang kemudian dapat diagregasi sesuai dengan klasifikasi infrastruktur menurut worldbank menjadi infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial. Dalam penelitian ini variabel infrastruktur ekonomi yang diteliti terdiri dari infrastruktur jalan dan infrastruktur listrik sedangkan untuk infrastruktur sosial difokuskan pada infrastruktur pendidikan dan infrastruktur kesehatan. Kemudian peningkatan infrastruktur ini akan memberikan pengaruh kepada pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Pemaparan kerangka pemikiran diatas, dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut: Gambar 4. Bagan Kerangka Berpikir MODAL INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR EKONOMI INFRASTRUKTUR SOSIAL JALAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERTUMBUHAN EKONOMI LISTRIK

E. Penelitian yang Relevan

Berikut beberapa penelitian empiris terdahulu yang memfokuskan studinya pada pengaruh infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi. Tabel 2. Penelitian Terdahulu Peneliti Variabel Metode Penelitian Hasil Penelitian Ryki Abdullah 2013 Variabel terikat  Pertumbuhan ekonomi Variabel bebas  Panjang jalan  Meneliti pengaruh Infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1976 – 2011  Data panel 26 provinsi di Indonesia tahun 1976 - 2011  Variabel infrastruktur jalan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia namun tidak signifikan Deddy Radiansyah 2012 Variabel terikat  Pertumbuhan Ekonomi Variabel bebas  Infrastruktur jalan  Infrastruktur listrik  Infrastruktur telepon  Investasi  Tingkat pendidikan  Meneliti kontribusi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia tahun 1996-2008  Data panel 26 provinsi Indonesia 2006 - 2008  Seluruh variabel bebas yang diteliti infrastruktur jalan,listrik dan telepon berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi  Pelaksanaan kebijakan otonomi daerah memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap PDRB perkapita yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur. Krismanti Tri Wahyuni 2009 Variabel terikat  Produktivitas ekonomi Variabel bebas  Infrastruktur jalan  Infratruktur listrik  Infrastruktur air  Infrastruktur kesehatan  Meneliti pengaruh infrastruktur ekonomi dan sosial terhadap produktivitas ekonomi Indonesia  Data Panel 26 provinsi pada tahun 1995-2006  Infrastruktur ekonomi dan sosial yang dikaji mempengaruhi produktivitas ekonomi Indonesia secara signifikan.  Sarana kesehatan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap produktivitas ekonomi di Indonesia, selanjutnya listrik, panjang jalan dan yang terkecil pengaruhnya adalah air bersih. Bayu Agung Prasetyo 2013 Variabel terikat  Pertumbuhan ekonomi  Angka gini rasio Variabel bebas  Jumlah tenaga kerja di sektor industri  Jalan  Kesehatan  Air  Listrik  Sanitasi  Komunikasi  Bandara  Angkatan kerja  Meneliti dampak pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan di kawasan perbatasan darat Indonesia  Data panel 16 kabupaten di perbatasan darat Indonesia tahun 2007-2011  Infrastruktur sosial lebih dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan pendapatan per kapita di kawasan perbatasan darat Indonesia. Infrastruktur sosial tersebut adalah pendidikan dan kesehatan. Infrastruktur ekonomi yang berperan dalam pertumbuhan pendapatan per kapita adalah telekomunikasi.  Ketimpangan yang terjadi di kawasan perbatasan darat Indonesia dipengaruhi secara langsung oleh pendapatan per kapita masyarakat dan jumlah pekerja di sektor industri. David Canning 1999 Variabel terikat  Output agregat Variabel bebas  Kapital  Pendidikan  Telepon  Listrik  Jalan  Meneliti peran infrastruktur terhadap output agregat ekonomi berbagai negara di dunia  Data panel 57 negara pada tahun 1960 – 1990  Pengaruh variabel sambungan telepon paling signifikan dibandingkan dengan infrastruktur lain  Signifikansi pengaruh infrastruktur berbeda beda sesuai dengan tingkat pembangunan negara  Infrastruktur telekomunukasi memiliki signifikasi pengaruh yang cenderung tetap antara negara maju dengan negara berkembang.

F. Hipotesis Penelitian