kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan kualitas hidup seperti air bersih dan perumahan.
C. Hubungan antara Infrastruktur dengan Pertumbuhan Ekonomi
Grigg via Kodoatie 2005 mengilustrasikan peran infrastruktur dengan sebuah diagram yang menunjukkan bahwa secara ideal lingkungan alam
merupakan pendukung dari sistem infrastrukur dan sistem ekonomi didukung oleh sistem infrastruktur. Sistem sosial sebagai obyek dan sasaran didukung
oleh sistem ekonomi.
Sumber: Grigg 1988 dalam Kodoatie
Gambar 3. Hubungan antara Sistem Sosial, Ekonomi, Infrastruktur
dan Lingkungan Alam. Berdasar gambar diatas dapat dilihat lingkungan alam merupakan
pendukung dasar dari semua sistem yang ada. Peran infrastruktur sebagai mediator antara sistem ekonomi dan sosial dalam tatanan kehidupan manusia
dengan lingkungan alam menjadi sangat penting. Infrastruktur yang kurang bahkan tidak ada akan memberikan dampak merugikan yang besar bagi
kehidupan manusia. Sebaliknya infrastruktur yang terlalu berlebihan untuk kepentingan manusia tanpa memperhitungkan kapasitas daya dukung
lingkungan akan merusak alam yang pada hakikatnya akan merugikan manusia termasuk makhluk hidup lain. Melihat pentingnya fungsi
INFRASTRUKTUR FISIK SISTEM EKONOMI
SISTEM SOSIAL
LINGKUNGAN ALAM
infrastruktur sebagai pendukung sistem sosial dan sistem ekonomi, maka infrastruktur perlu dipahami dan dimengerti secara jelas terutama bagi penentu
kebijakan. Ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi
yaitu akumulasi modal, pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi Todaro, 2006. Akumulasi modal terjadi bila sebagian dari pendapatan
ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan. Akumulasi modal ini dapat dilakukan dengan investasi langsung
terhadap stok modal secara fisik pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku dan dapat juga dengan melakukan investasi
terhadap fasilitas-fasilitas penunjang seperti investasi infrastruktur, ekonomi dan sosial pembangunan jalan raya, penyediaan listrik, air bersih dan fasilitas
komunikasi. fasilitas penunjang seperti investasi infrastruktur, ekonomi dan sosial pembangunan jalan raya, penyediaan listrik, air bersih dan fasilitas
komunikasi. Salah satu teori pertumbuhan mengenai pembangunan adalah model
pertumbuhan Harrod-Domar. Model pertumbuhan ini, secara sederhana, dikatakan bahwa tingkat pertumbuhan dari GNP ∆YY ditentukan oleh rasio
tabungan nasional s dan rasio capital ouput nasional k. Sementara, infrastruktur disini dapat dikategorikan ke dalam capital stock K. Sehingga
secara tidak langsung, dapat dikatakan bahwa peningkatan dalam capital stock termasuk infrastruktur akan berhubungan positif dengan pertumbuhan
ekonomi.
Teori pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya memasukkan unsur teknologi kedalam fungsi produksi yang dikenal dengan model pertumbuhan
neoklasik Solow. Menurut Solow, pertumbuhan ekonomi berasal dari satu atau lebih dari tiga faktor berikut: peningkatan dalam kuantitas dan kualitas
pekerja labor, kenaikan dalam kapital melalui tabungan dan investasi dan peningkatan dalam teknologi. Namun peran teknologi dalam model ini masih
eksogenous, yang artinya teknologi itu sendiri bukan merupakan hasil dari pertumbuhan ekonomi, melainkan given. Investasi fisik seperti infrastruktur,
dalam model Solow ini dimasukkan dalam faktor kapital. Teori ekonomi lain yang memasukkan peranan infrastruktur dalam
pertumbuhan ekonomi adalah teori pertumbuhan endogenous yang diperkenalkan oleh Romer. Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa
kemajuan teknologi tidak dapat dikatakan eksogen, melainkan endogen karena kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh investasi dari sumber daya
manusia dan industri berbasis ilmu pengetahuan. Konsekuensi lebih lanjut dari teori ini adalah pentingnya penyediaan infrastruktur yang dapat meningkatkan
efisiensi alokasi sumber daya sehingga menghasilkan increasing return to scale dalam proses produksi.
D. Kerangka Berpikir