BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode Diskusi
Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Metode diskusi sering digunakan dalam pembelajaran
kelompok, umpamanya kalau menggunakan pendekatan CBSA Cara Belajar Siswa Aktif dan keterampilan proses dalam pembelajaran metode
diskusi cenderung akan digunakan. Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang
keberhasilan diskusi diantaranya sebagai berikut. 1. Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. 2. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi
permasalahan serta menarik kesimpulan. 3. Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan
dan pengembangan kemampuan siswa. 4. Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi.
5. Menguasai permasalahan yang didiskusikan.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi diantaranya sebagai berikut.
1. Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam berdiskusi. 2. Mampu melaksanakan diskusi.
3. Mampu belajar secara bersama. 4. Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat ide.
5. Mampu memahami pendapat orang lain.
6
B. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus Slaum dalam
Chatarina, 2004:111. Dalam pengertian ini intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi. Menurut Berliner dalam Chatarina, 2004:111
memandankan motivasi dengan mesin mobil sebagai pengarahnya direction.
Motivasi belajar sangat penting. Apabila motivasi siswa rendah, umumnya diasumsikan bahwa prestasi siswa yang bersangkutan akan
rendah. Penelitian tentang hubungan antara motivasi siswa dengan belajar telah banyak dilakukan. Uguroglu dan Walberg 1979 menganalisis 292
korelasi tentang motivasi dengan belajar akademik yang dilaporkan di dalam 40 penelitian dengan ukuran sampel terkombinasi sebanyak 637.000 siswa
kelas 1 sampai kelas 12. Keduanya menemukan 98 korelasi positif antara motivasi dan prestasi akademik. Keduanya juga menyatakan pendapatnya
tentang kekuatan hubungan motivasi siswa yang akhir-akhir ini kurang diperhatikan karena alasan teoritik, teknis, dan historik Walberg dan
Uguroglu dalam Chatarina, 2004:112. Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar,
namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar, secara historik, guru selalu mengetahui kapan siswa perlu dimotivasi selama proses belajar,
sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan siswa, meningkatkan
kreativitas dan aktivitas belajar.
C. Pengertian Hasil Belajar