32
4 Aspek Penunjang
Aspek penunjuang meliputi : 1. Pelatih yang berkualitas tinggi, 2. Program yang tersusun secara sistematis, 3. Pengharagaan dari masyarakat dan pemerintah,
4. Dana yang memadai dan 5. Organisasi yang tertib.
2.8 Pelatih
2.8.1 Falsafah dan Tugas Pelatih
Menurut Harsono 1988:3-18, menerangkan bahwa falsafah seorang pelatih harus tercemin di dalam pendapatnya dan tingkah lakunya dalam melaksankan
tugasnya sebagai coach dan dalam membina atlet - atletnya untuk memperkembangkan secara optimal kesehatan fisik, mental, spiritual dan sosialnya.
Di samping itu tugasnya adalah juga untuk memperkembangkan keterampilan motorik dan prestasi atlet, perilaku etis, moral yang baik dan respek terhadap orang
lain. Falsafah seorang pelatih harus tercemin di dalam watak luhurnya, pertimbangan - pertimbangan intelektualnya, sportivitasnya dan sifat-sifat demokratisnya. Perilaku
serta tabiat seorang pelatih haruslah bebas dari cela dan cerca. Pelatih harus senantiasa hidup dengan falsafah sebagaimana yang dia minta dari atlet, dia harus
demonstrasikan nilai yang diajarkan.
2.8.1.1 Kepemimpinan
Pelatih harus merupakan seorang individu yang dinamis yang dapat memimpin, memberikan motivasi kepada anak-anak asuhnya maupun kepada para pembantunya.
Dia juga diharapkan dapat berkerjasama, dan bergaul dengan orang banyak, menyelami isi hati mereka, dapat mengeluarkan pendapat-pendapat dan pandangan-
33
pandangannya secara jujur dan terbuka. Dia harus pula dapat mengerti, menerima dan memperkembangkan pandangan-pandangan serta pendapat-pendapat orang lain.
Keputusan-keputusan serta sikapnya adalah tegas, tidak meragukan apalagi mencurigakan.
2.8.1.2 Sikap Sportif
Seorang coach harus pula mencerminkan contoh dari sportifitas yang baik. Mengajarkan sifat sportif bukan berarti bahwa para atlet tidak boleh bermain keras,
fors . Atlet harus tetap dilatih untuk bermain fors dan berjuang sebaik-baiknya, tetapi
dengan cara yang jujur dan sportif fair. Jujur, disiplin, bermain keras tetapi tetap bersih, dan tidak mengadakan perbedaan antara atletnya adalah sebgaian dari sifat
sportivitas yang baik.
2.8.1.3 Pengetahuan dan Keterampilan
Tak boleh lagi diragukan bahwa pengetahuan sampai hal-hal yang terperinci tentang cabang olahraganya, baik dari segi-segi teknik, taktik, peraturan
pertandingan, sistem-sistem latihannya., maupun segi penyerangan maupun pertahanannya adalah mutlak harus dimiliki dan dikuasi oleh seorang pelatih.
Kecuali memiliki pengetahuan yang luas, seorang pelatih harus cukup trampil dan tangkas melakukan cabang olahraganya, sehingga sewaktu-waktu sanggup untuk
mendemonstrasikan gerakan-gerakan yang penting dan yang sukar dimengerti oleh atlet apabila hanya diterangkan secara verbal saja.
2.8.1.4 Keseimbangan Emosional
Kesanggupan untuk bersikap wajar, lugas dan layak dalam keadaan tertekan atau terpaksa merupakan suatu ukuran keseimbangan emosional dan maturitas
34
seseorang. Seorang coach akan sering kali berada dalam keadaan stress, tekanan emosional serta suasana ketegangan yang terus-menerus terutama selama kompetisi
sedang berlangsung. Oleh karena itu, kecuali harus senantiasa dapat mengendalikan diri sendiri self control, dia juga harus dapat memberikan pengaruh-pengaruh
ketenangan kepada atlet-atletnya.
2.8.1.5 Imajinasi