65
4.2.1.2 Faktor penghambat
1 Ditinjau dari manajemen kepengurusan, peneglolaanya belum secara
professional, sehingga manajemen kepengurusan dijalankan seadanya, misalnya maslah pendanaan, pengurus yang bertugas sebagai bendahara tidak
menjalankan tugas sebagai bendahara melainkan orang tua atlet yang mengelola pendanaan klub Tugu Muda Semarang. hal ini diakibatkan karena minimnya
sumber daya manusia dalam kepengurusan klub Tugu Muda Semarang . 2
Sarana dan prasarana yang dimiliki klub Tugu Muda Semarang masih kurang baik. Dilihat dari tidak punyanya lapangan sendiri, dan alat-alat latihan yang
masih seadanya. 3
Minimnya pendanaan klub bola voli Tugu Muda Semarang ini dikarenakan sumber dana yang diperoleh hanya dari pendaftaran dan iuran atlet setiap
bulanya dan dana sukarela dari pengurus, pelatih dan orang tua atlet.
4.2.2 Pelatih klub bola voli Tugu Muda Semarang
Dari hasil penelitian yang diperoleh pada klub Tugu Muda Semarng bahwa pelatih klub Tugu Muda Semarng mempunyai sertifikat sebagai pelatih, karena para pelatih klub
Tugu Muda Semarng sudah pernah mengikuti kepeltihan sebagi pelatih. Untuk mencari pelatih yang berkualitas klub Tugu Muda mengadakan perekrutan pelatih dengan kriteria
tertentu seperti mempunyai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh seorang pelatih, ahli dalam penguasaan tehnik dan taktik, mempunyai pengalaman dalam melatih
dan mempunyai sifat yang jujur dan tegas dalam melatih. Para pelatih selalu memberikan evaluasi kepada para atletnya saat latihan maupun setelah
pertandingan.Kinerja pelatih dilapangan sangat disiplin, tegas, dan professional.
66
Klub bola voli Tugu Muda mempunyai tiga pelatih, yaitu Bapak Zulkurnen sebagai pelatih utama, Ibu sumarni sebagai asisten pelatih dan Bapak Bambang
Kuncoro sebagai asisten pelatih. Dari semua pelatih yang ada di klub Tugu Muda Semarang merupakan mantan pemain bola voli sehingga mampu dalam memberikan
materi tiap kali latihan .
4.2.3 Atlet klub Tugu Muda Semarang
Dari hasil penelitian yang diperoleh pada klub Tugu Muda Semarang bahwa perekrutan atlet dengan cara calon atlet mendaftar dengan menyerahkan akte
kelahiran dan uang sebesar 150.000,-. Jadi siapapun dapat berpartisipasi menjadi atlet klub Tugu Muda Semarang. Klub Tugu Muda Semarang tidak melakukan
seleksi untuk calon atletnya, karena klub Tugu Muda Semarang ini disini mencetak pemain yang mempunyai kemampuan bermain yang bagus dan berkualitas.
Atlet klub Tugu Muda Semarang melaksanakan program latihan yang dibuat oleh pelatihan karena sebelumnya sudah dijelaskan dan diusahakan semua atlet tahu
tentang program latihan yang telah dibuat. Latihan dilakukan 3 kali dalam satu minggu dan ditambah setiap dua minggu sekali diadakan latihan fitness. Jenis
program latihan meliputi latihan fisik, tehnik, taktik, dan mental. Kualitas atlet Tugu Muda Semarang sudah baik., ini ditunjukan dengan prestasi
yang didapat dan bisa memenagkan setiap pertandingan yang diikuti. Ada beberapa atlet Tugu Muda Semarang yang direkrut dalam kejuaraan Proliga, Seagame, dan
PON. Untuk jumlah atlet bedasarkan pendaftaran berjumlah 30 khusus usia senior. Namun dari jumlah atlet terdaftar tidak sesuai dengan atlet yang datang tiap latihan
yang hanya berjumlah 24 atlet.
67
4.2.4 Pelaksanaan Program Pembinaan