210
a. Stadia Morula
Stadia morula dimulai saat pembelahan mencapai 32 sel. Pada saat ini uuran sel mulai beragam. Sel membelah secara melintang dan
mulai membentuk formasi lapisan kedua secara samar pada kutub anima. Stadia morula berakhir apabila pembelahan sel sudah
menghasilkan blastomer yang ukurannya sama tetapi ukurannya lebih kecil
b. Stadia Blastula
Stadia blastula dicirikan dua lapisan yang sangat nyata dari sel-sel datar menbentuk blastocoel dan blastodisk berada di lubang vegetal
berpindah menutupi sebagian besar kuning telur. Pada proses ini tropoblas terletak diantara kuning telur dan sel-sel blastoderm dan
membungkus semua kuning telur. Tropoblas yang berasal dari blastomer-blastomer paling tepi dan luar akan mebentuk lapisan
yang terlibat dalam penggunaan kuning telur. Menurut Effendi 1978 blastula awal ialah stadia blastula dimana
sel-selnya terus mengadakan pembelahan dengan aktif sehingga ukuran sel-selnya semakin menjadi kecil. Pada stadia blastula ini
terdapat dua macam sel yaitu sel formatif dan non formatif. Sel formatif masuk ke dalam komposisi tubuh embrionik, sedangkan sel
non formatif sebagai tropoblas yang ada hubungannya dengan nutrisi embrio.
c. Stadia Gastrula
Gastrulasi erat hubungannya dengan pembentukan susunan syaraf neorulasi , penjelmaan bentuk primitif dan merupakan periode
kritis perkembangan. Pada ikan teleostei mula mula terjadi penebalan di seluruh tepi blastodisk, dengan demikian terbentuk
suatu lingkaran seperti cincin yang disebut cincin kecambah germ ring . Di tepi caudal cakram kecambah, penebalan cincin lebih
Di unduh dari : Bukupaket.com
211
menonjol dan meluas ke arah dalam menuju pusat cakram kecambah. Cincin kecambah posterior yang keadaannya lebih tebal
disebut perisai cincin kecambah. Gastrulasi berakhir apabila kuning telur sudah tertutup oleh lapisan
sel. Dan beberapa jaringan mesoderm yang berada sepanjang kedua sisi notochorda disusun menjadi segmen-segmen yang disebut
somit, yaitu ruas yang terdapat pada embrio.
d. Stadia Organogenesis