13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perekonomian modern, laporan keuangan yang merupakan hasil
akhir proses akuntansi berperan sebagai media penting yang bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Tidak semua laporan keuangan yang disusun
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena tidak mengambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian masa lalu. Untuk menutupi kelemahan tersebut, diperlukan analisis lebih lanjut
terhadap laporan keuangan. Hasil analisis ini dapat memberikan informasi untuk maksud diagnosa, evaluasi, prediksi keadaan ekonomi perusahaan. Alat yang
biasa digunakan dalam analisis ini adalah Rasio Keuangan. Yang biasa digunakan dalam analisis ini terdiri dari tiga jenis, yaitu : Rasio Neraca, Rasio Laba Rugi,
dan Rasio Laba Rugi Neraca. Margin Kotor merupakan salah satu rasio laba rugi. Margin Kotor Gross
Margin berbeda dengan Laba Kotor Gross Profit. Bila Laba Kotor merupakan hasil pengurangan Harga Pokok Penjualan dari Total penjualan, maka Margin
Kotor merupakan rasio dari laba kotor terhadap penjualan
14 Percetakan PT. Medan Graindo merupakan salah satu percetakan koran
yang turut aktif melaksanakan penyebaran informasi melalui media berupa koran, dalam menjalani perannya percetakan PT. Medan Graindo memiliki usaha
memproduksi atau mencetak koran seperti ; Posmetro Medan, Posmetro Siantar, dan Sumut Pos yang tersebar dikota Medan. Berdasarkan pengamatan yang
penulis lakukan, ketiga margin kotor koran tersebut mengalami fluktuasi. Berikut data margin kotor dari tiga surat kabar yang dicetak oleh PT. Medan Graindo
Tabel 1.1 Data Margin Kotor Pos metro Medan, Metro Siantar dan
Sumut Pos Margin Kotor
2002 2003
2004 2005
2006 Sumut Pos
Posmetro Medan Posmetro Siantar
-82,47 42,97
- -60,38
61,12 -541,4
-87,58 57,58
-109.9 -102,08
47,94 -85,24
-63,24 44,89
-62,58
Sumber : Olahan PT. Medan Graindo
Berdasarkan data margin kotor yang di peroleh penulis, persentase Posmetro Medan, Metro Siantar dan Sumut Pos mengalami perubahan. Di tahun
2002 Posmetro medan mempunyai persentase margin kotor sebesar 42,97 sedangkan pada tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 61,12 . Pada tahun
2004 presentasenya mengalami penurunan sebesar 57,58 hal yang sama juga terjadi ditahun 2005 dan 2006 mengalami penurunan sebesar 47,94 dan 44,89.
15 Tahun 2003 pada Posmetro Siantar mempunyai presentase margin kotor
sebesar -541,4 dan dibandingkan pada tahun 2004 sebesar -109,4 artinya margin kotor Posmetro Siantar mengalami kenaikan. Di tahun berikutnya yaitu
tahun 2005 presentase margin kotor Posmetro Siantar mengalami kenaikan sebesar -85,14 dan tahun 2005 presentasenya juga mengalami kenaikan sebesar
-62,58. Hal yang sama juga di alami koran Sumut Pos, di awal tahun 2002 mempunyai presentase margin kotor sebesar -82,47 dan tahun 2003
presentasenya mengalami kenaikan sebesar -60,38 dibandingkan tahun 2004 yang mempunyai presentase -87,58 yang mengalami penurunan. Sedangkan di
tahun 2005 dan tahun 2006 koran Sumut Pos mengalami penurunan dan kenaikan presentase yaitu sebesar -102,08 dan 63,24
Salah satu yang mempengaruhi margin kotor suatu produk adalah Harga Jual Produk tersebut. Adanya hubungan antara harga jual produk tersebut
memberi pengertian bahwa perubahan harga jual produk dapat mengakibatkan perubahan pula dalam margin kotornya.
Berdasarkan data margin kotor Posmetro medan, Posmetro Siantar, dan Sumut Pos tersebut, maka melalui penulisan skripsi ini, penulis ingin mengetahui
seberapa besar pengaruh harga jual produk percetakan PT. Medan Graindo terhadap margin kotor produk tersebut, sehingga penulis membahasnya dalam
skripsi yang berjudul : ”Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Margin Kotor Gross Margin pada Percetakan PT. Medan Graindo”
B. Batasan dan Perumusan Masalah