Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

(1)

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

1. Rabu/19 Mei 2016

09.00

09.25

10.15

10.45

 Pemberian informasi tentang “manfaat tidur” yaitu Penyembuhan organ-organ reproduksi, mengistirahat tubuh yang letih, meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit, mempercepat involusi uteri, memperbanyak produksi ASI, menambah konsentrasi, menambah kemampuan fisik. Dengan melakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit.

 Menganjurkan pasien untuk memantau pola tidur

dengan membuat ADL ”memcatat kegiatan pasien dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali”.

 Meciptakan lingkungan yang nyaman sebelum tidur dengan mematikan TV dan lampu karena kondisi lingkungan yang bising dan cahaya yang terang dapat mengganggu hormon melatonin dan cortisol.

 Mengajarkan pasien dan orang terdekat untuk pemenuhan kualitas tidur dengan cara melibatkan orang terdekat dalam pengasuhan anak.

Evaluasi: S:

- klien mengatakan mengerti tentang manfaat tidur - klien mengatakan tidurnya masih terganggu O:

- Vital Sign: TD: 100/60 mmHg RR: 20 x/menit HR: 80 x/menit T: 36,70C

- Lingkar mata klien masih tampak hitam - Klien masih tampak menguap.

A: masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan

2. Rabu/19 Mei 2016

11.05

11.20

 Berdiskusi dengan klien apa saja yang menimbulkan ketidaknyamanan seperti suhu ruangan panas karena kurangnya ventilasi.

 Menyesuaikan suhu ruangan dengan pengguanaan kipas.

Evaluasi:

S: Klien mengatakan mengerti penyebab ketidaknyamanan. O:

- Klien tampak mengerti apa yang dijelaskan perawat - Klien tampak menggunakan kipas saat ruangan panas. A: masalah teratasi sebagian


(2)

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

1. Kamis/20 Mei 2016 09.00 09.30 10.00 10.15 10.35 10.55 11.15

 Pemberian informasi tentang “manfaat tidur” dengan

melakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit dan memberikan leaflet.

 Menganjurkan pasien untuk memantau pola tidur dengan membuat ADL.

 Mengajarkan pasien dan orang terdekat untuk pemenuhan kualitas tidur dengan cara melibatkan orang terdekat dalam pengasuhan anak.

 Meciptakan lingkungan yang nyaman sebelum tidur dengan mematikan TV dan lampu.

 Memberitahu klien jangan minum-minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh karena dapat mengganggu tidur.

 Menganjurkan klien tidur di siang hari sebagai pemenuhan kebutuhan tidur, karena sulitnya pemenuhan kebutuhan tidur di malam hari.

 Menganjurkan kepada klien teknik meningkatkan tidur yaitu dengan membaca ayat suci al-qur’an,

mendengarkan musik yang lembut “tilawatil qur’an”.

Evaluasi: S:

- Klien mengatakan sudah bisa meningkatkan tidur siangnya,

- Klien mengatakan tidur malamnya masih terganggu. O:

- Vital sign:

TD: 110/70 mmHg RR: 20 x/menit HR: 80 x/menit T: 36,80C

- lingkar mata sudah sedikit tidak menghitam

- tidur siang klien bertambah menjadi 11/2 jam: 13.00-14.30 WIB

A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan

2. Kamis/20 Mei 2016

11.30

11.45

 Berdiskusi dengan klien apa saja yang menimbulkan ketidaknyamanan seperti suhu ruangan panas karena kurangnya ventilasi.

 Menyesuaikan suhu ruangan dengan pengguanaan kipas.

Evaluasi: S:

- Klien mengatakan mengerti penyebab ketidaknyamanan. - Klien mengatakan tidak menggunakan selimut.


(3)

12.10  Memantau kondisi kulit yang menimbulkan ketidaknyamanan.

O:

- Klien tampak mengerti apa yang dijelaskan perawat - Klien tampak menggunakan kipas saat ruangan panas. - Tampak sudah jarang menggaruk

A: masalah teratasi P: intervensi dihentikan


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, M. Irene, et. Al. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Mubarok, Wahid Iqbal dan Chayati Nurul. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Demedia.

Nanda Intrnasional. 2012. Diagnosis Keperawatan NANDA 2012-2014. Jakarta: EGC.

Nanda Intrnasional. 2015. Diagnosis Keperawatan NANDA 2015-2017. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Riyadi, Sujono dan Widuri Hesti. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia Aktivitas Istirahat Diagnosis NANDA. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Saifuddin, Abdul. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Tarwoto & Wartona. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC Edisi 7. Jakarta: EGC.


(5)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan studi kasus pada Ny.A, usia 26 tahun yang sedang dalam masa nifas. pada klien dilakukan pengkajian, ditemukan data subyektif klien mengatakan susah memulai tidur dan merasa ketidakpuasan tidur dan tidak cukup istirahat karena menyusui anaknya, suhu lingkungan rumah/kamar panas, dari data obyektif terlihat Mata tampak kemerahan, Kantong/lingkar mata tampak hitam, Sering menguap, Tidur siang 30 menit/hari, dan kadang tidak tidur siang, Tidur malam 4 jam/hari; mulai tidur jam 21.00, sering terbangun pada jam 23.00 WIB, 03.00 WIB untuk menyusui anak, dan tidak dapat tidur kembali sampai pagi, Terbangun 3 kali atau lebih di malam hari.

Setelah dilakukan pengkajian keperawatan pada Ny.R ditemukan dua Diagnosa keperawatan yaitu Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan; tanggung jawab menjadi orang tua ditandai dengan menyatakan tidak merasa cukup istirahat, ketidakpuasan tidur, sering terbangun 3 kali atau lebih di malam hari, Kantong/lingkar mata tampak hitam, dan mata tampak kemerahan dan Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan stimuli lingkungan yang mengganggu ditandai dengan klien melaporkan merasa panas, perasaan tidak nyaman, rasa gatal pada tubuh dan sering menggaruk bagian leher.

Setelah itu dilakukan intervensi dan implementasi yang direncanakan selama 2 hari yaitu jelaskan pentingnya tidur yang cukup, anjurkan pasien untuk memantau pola tidur, ajarkan pasien dan orang terdekat mengenai factor yang berkontribusi terjadinya gangguan pola tidur, sesuaikan lingkungan, anjurkan pasien untuk menghindari makanan sebelum tidur dan minuman yang mengganggu tidur, anjurkan untuk tidur siang di siang hari jika diiindikasikan untuk memenuhi kebutuhan tidur, diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai teknik untuk meningkatkan tidur. Dan dari hasil evaluasi diagnosa gangguan pola tidur klien hanya teratasi sebagian. Untuk diagnosa gangguan rasa nyaman, intervensi dan implementasi yang direncanaka selama 2 hari dan hasil evaluasi masalah sudah teratas.


(6)

B. Saran

1. Bagi pendidikan Keperawatan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang gangguan pola tidur dan gangguan rasa nyaman pada pasien post partum dan penanganannya khususnya bagi mata kuliah kebutuhan dasar manusia, sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif terhadap masalah gangguan pola tidur dan gangguan rasa nyaman.

2. Bagi klien

Meningkatkan pengetahuan klien tentang istirahat tidur untuk mengaplikasikan bagaimana cara meningkatkan tidur dengan baik seperti sudah dapat meningkatkan tidurnya dan mengatasi rasa ketidaknyamanan.

3. Bagi Penulis

Hasil penulisan ini dapat memberikan dan menambah wawasan serta informasi baru bagi penulis tentang gangguan pola tidur dan gangguan rasa nyaman sehingga penulis dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik lagi terhadap masalah gangguan pola tidur dan gangguan rasa nyaman.


(7)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur

1. Pengkajian

Pengkajian dimulai dari biodata, riwayat-riwayat penyakit dan riwayat lainnya, alasan masuk rumah sakit, keluhan pada saat dikaji, dan pengkajian khusus untuk Domain ke-4, kelas 1: kebutuhan istirahat/tidur, berikut ini adalah pengkajian Domain ke-4, kelas satu, khusus kebutuhan istirahat/tidur menurut NANDA-1:

Istirahat-Tidur Data subjektif

a. Tidur sebelum dan selama sakit: waktu, jam/lama, kualitas bangun tidur Kapan mulai tidur, berapa lama waktu tidur, dan bagaimana perasaan bangun tidur, apakah merasa puas/lelah/masih ngantuk/tidak puas, apakah pasien merasa ada perubahan waktu dan kualitas tidur sebelum dan selama sakit saat ini?

b. Masalah tidur, kesulitan tidur, dan sering terbangu lebih awal

Keluhan yang dialami/rasakan selama tidur, apakah sering mimpi yang dapat mempengaruhi tidurnya, apakah ada faktor-faktor lain misalnya bising, nyeri, dan lain-lain yang mempengaruhi tidur pasien, apakah sering terbangun lebih awal/pada saat tidur dan susah melanjutkan tidur, adakah kesulitan memulai tidur? Data objektif

a. Observasi kebutuhan tidur: waktu mulai tidur, lama tidur, keadaan tidur. b. Observasi lingkungan

c. Observasi nonverbal pasien.

Apakah pasien tampak masih lelah, apakah matanya merah kurang tidur, apakah pasien masih tampak lesu dan tidak bergairah, apakah masih tampakmengantuk, adakah menampakkan wajah kurang bergairah, ansietas, gelisah, dan lain-lain.


(8)

2. Analisa Data

Penegakan kriteria keperawatan yang akurat akan dapat dilaksanakan apabila analisa data yang dilakukan cermat dan akurat. Berikut ini contoh proses analisa data untuk menegakkan kriteria keperawatan pada klien (Prasetyo, 2010).

Menurut Wilkinson (2006), analisa data dari diagnosa keperawatan gangguan pola tidur dibagi menjadi data subjektif dan data objektif antara lain:

a. Data subjektif

Bangun lebih awal atau lebih lambat dari yang diinginkan, ketidakpuasan tidur, keluhan verbal tentang kesulitan untuk tidur, keluhan verbal tentang perasaan tidak dapatistirahat dengan baik.

b. Data objektif

Penurunan kemampuan berfungsi, penurunan proposi tidur fase REM, (misalnya mengantuk yang berlebihan, penurunan motivasi), penurunan proporsi tidur tahap 3 dan 4 insomnia dini hari, peningkatan proporsi tidur tahap 1, total waktu tidur kurang dari usia normal, perpanjangan waktu bangun, gangguan dorongan diri untuk tidur dengan pola normal, insomnia pada saat tidur, awitan tidur lebih dari 30 menit, bangun 3 kali atau lebih di malam hari.

3. Rumusan Masalah

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut diagnosa keperawatan NANDA

Ada beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin dapat muncul pada pasien yang mengalami masalah pada Domain ke-4 kelas satu, yaitu:

a. Insomnia

Pasien mengalami gangguan pada kualitas dan kuantitas tidur yang menghambat fungsi.

Penyebab terjadinya insomnia:

- Pola aktivitas (misalnya waktu, kuantitas). - Ansietas

- Depresi

- Faktor linngkungan (kebisingan, kelembaban, tatanan tempat tidur yang kurang nyaman, dan lain sebagainya).


(9)

- Tidur siang atau tidur sore lama - Berduka

- Perubahan hormone terkait jenis kelamin

- Gangguan pola tidur normal (misalnya, berpergian, kerja shift) - Konsumsi alkohol, kafein, obat, atau substansi lainnya.

- Tidur terputus

- Tangguang jawab sebagai orang tua

- Ketidaknyamanan fisik (nyeri panas, sesak napas, mual, dan lain sebagainya). - Stres

Didapatkan beberapa data-data yang mendukung, berikut ini adalah data-data yang dapat memperkuat dalam menegakkan diagnose insomnia apabila pada pasien yang dirawat didapatkan beberapa data dan tidak harus semua data yang ada berikut ini:

- Afek tampak berubah - Tampak kurang bergairah.

- Menyatakan perubahan dalam perasaan. - Menyatakan penurunan status kesehatan. - Menyatakan penurunan kualitas hidup. - Menyatakan sulit berkonsentrasi. - Menyatakan sulit tidur.

- Menyatakan sulit tidur nyenyak.

- Menyatakan kurang puas tidur (pada saat ini). - Menayatakan kurang bergairah.

- Menyatakan sulit tidur kembali setelah terbangun. Menyatakan gangguan tidur yang berdampak pada keesokanhari.

- Menyatakan terbangunterlalu pagi. - Sering membolos dari aktivitas. b. Deprivasi tidur

Priode panjang tanpa tidur (“tidur ayam”, yang priodik dan alami secara terus menerus).

Penyebab terjadinya deprivasi tidur: - Pergeseran tahap tidur terkait penuaan.


(10)

- Demendia.

- Paralisis tidur familial.

- Hipersomnilen system saraf pusat idiopatik. - Aktivitas di siang hari tidak adekuat.

- Narkolepsi. - Mimpi buruk.

- Peran sebagai orang tua yang mengakibatkan tidak dapat tidur.

- Pergerakan ekstremitas periodic (misalnya, sindrom resah kaki mioklonus noktural).

- Apnea tidur.

- Enuresis ketika tidur. - Ereksi nyeri ketika tidur. - Terror tidur.

- Tidur berjalan. - Sindrom sundowner.

- Ketidaksingkronan irama sirkardi yang terus menerus. - Stimulasi lingkungan yang terus menerus.

- Hygiene tidur tidak adekuat yang terus menerus. - Ketidaknyamanan kontinu pada lingkungan tidur.

Data-data yang dapat mendukung untuk menegakkan diagnose Deprivasi tidur adalah:

- Konfusi akut. - Agitasi. - Ansietas. - Apatis.

- Sering memberontak. - Mengantuk di siang hari.

- Penurunan kemampuan berfungsi. - Keletihan.

- Fleeting nystagmus. - Halusinasi.


(11)

- Peningkatan sensitivitas terhadap nyeri. - Ketidakmampuan konsentrasi.

- Iritabilitas. - Letargi. - Lesu. - Malaise.

- Gangguan persepsi (gangguan sensasi tibuh, waham, merasa “melayang/sempoyongan”).

- Gelisah. - Reaksi lambat. - Paranoia sementara.

c. Kesiapan Meningkatkan Tidur

Pola “tidur ayam” yang priodik dan alami, yang memberi istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan, dan dapat ditingkatkan.

Penyebab terjadinya kesiapan meningkatkan tidur, masih belum diketahui. Data-data yang mendukung untuk menegakkan diagnose devrivasi tidur adalah: - Jumlah tidur sesuai kebutuhan perkembangan.

- Mengekspresikan perasaan dapat beristirahat setelah tidur. - Mematuhi rutinitas tidur yang meningkatkan kebiasaan tidur. - Penggunaan obat penginduksi tidur hanya kadang-kadang saja. - Menyatakan merasa cukup istirahat setelah tidur.

d. Gangguan Pola Tidur.

Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur kibat factor eksternal. Penyebab terjadinya gangguan pola tidur:

- Kelembaban lingkungan sekitar. - Suhu lingkungan sekitarnya. - Tangguang jawab pemberi asuhan.

- Perubahan pajanan terhadap cahaya-gelap.

- Gangguan (misalnya untuk tujuan terapeutik, pementauan, pemeriksaan laboratorium).

- Kurang control tidur. - Kurang privasi.


(12)

- Pencahayaan. - Bising. - Bau gas. - Restrain fisik. - Teman tidur.

- Tidak familier dengan perabotan tidur.

Data-data yang dapat mendukung untuk menegakkan diagnose gangguan pola tidur adalah:

- Perubahan pola tidur normal. - Penurunan kemampuan berfungsi. - Ketidak puasan tidur.

- Menyatakan sering terjaga.

- Menyatakan tidak mengalami kesulitan tidur. - Menyatakan tidak merasa cukup istirahat. 4. Intervensi

Pada klien yang dirawat di rumah sakit dapat mengalami masalah gangguan istirahat dan tidur. Masalah tersebut seringg berhubungan dengan lingkungan rumah sakit, rutinitas ruangan, atau penyakit yang di deritanya. Walaupun begitu, perawat mesti membantu klien untuk dapat beristirahat dan tidur. Berikut ini merupakan beberapa intervensi yang dapat diterapkan untuk membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada klien yang dirawat.

a. Ciptakan lingkungan yang nyaman, dapat dilakukan misalnya dengan: 1. Pintu kamar klien ditutup.

2. Kurangi stimulus, misalnya percakapan.

3. Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain.

b. Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan mendengarkan music, membaca, dan berdo’a.

c. Diet.

1. Anjurkan klien untuk memakan makanan yang mengandung tinggi protein, seperti susu dan keju.

2. Hindari banyak minum sebelum tidur.


(13)

e. Hindari rangsangan mental yang tidak menyenagkan sebelum tidur. Maksudnya, usahakan psikologis klien tenang, tidak cemas, ataupun stress sebelum tidur.

f. Berikan rasa nyaman dan rileks, misalnya dengan: 1. Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur. 2. Anjurkan klien berkemih sebelum tidur.

3. Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah.

4. Pada klien nyeri, berikan obat analgesic 30 menit sebelum tidur. g. Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.


(14)

B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian

a. Identitas Pasien

Nama :Ny. A

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 26 Tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Gang Patri No. 16 Kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas

Tanggal Persalinan : 10 Mei 2016 Ruangan/kamar : Klinik Niar Golongan darah : O

Tanggal Pengkajian : 17 Mei 2016 Diagnosa Medis : Persalinan Normal

b. Keluhan Utama :

Ny. A mengatakan merasa ketidakpuasan tidur dan tidak cukup istirahat karena menyusui anaknya dan suhu lingkungan rumah/kamar panas.

c. Riwayat Kesehatan Sekarang 1) Provocative/palliative

a) Apa Penyebabnya :

Ny. A mengatakan bahwa gangguan tidur ini setelah persalinan atau melahirkan karena menyusui anak dan suhu lingkungan di sekitar rumah/kamar panas.

b) Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Hanya berdo’a dan berusaha untuk tidur.


(15)

2) Quantity/quality

a) Bagaimana dirasakan

Ny. A mengatakan tubuhnya lemas, kepala sedikit pusing, dan terasa ngantuk tetapi sulit untuk tidur.

b) Bagaimana dilihat

Ketika di observasi Ny. A tampak lemah, konjungtiva pucat, kantong/lingkar mata berwarna hitam.

d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu 1) Penyakit yang pernah dialami

Maag, demam, batuk dan filek.

2) Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Hanya meminum obat yang dibeli dari warung. 3) Pernah dirawat/dioperasi

Tidak pernah 4) Lama dirawat

Tidak ada 5) Alergi

Tidak ada alergi obat, makanan dan minuman e. Riwayat Kesehatan Keluarga

1) Orang tua Maag, asam urat 2) Saudara kandung

Kanker Thiroid

3) Penyakit keturunan yang ada Tidak ada penyakit keturunan.

4) Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan 5) Anggota keluarga yang meninggal

Tn. A (abang Ny. A) 6) Penyebab meninggal


(16)

f. Riwayat Obstetrik

G: 3 P: 3 A: 0 HPHT: 10-17 Agustus 2015 TTP: 10 Mei 2016 No

Umur

Komplikasi/Masalah Kondisi

Anak Penolong Kehamilan Persalinan Nifas

1. 6 Tahun Tidak Ada Masalah

Normal Tidak Ada Masalah

Sehat Bidan

. 4 Tahun Tidak ada Masalah

Normal Tidak Ada Masalah

Sehat Bidan

3. 1 Minggu Tidak Ada Masalah

Normal Tidak Ada Masalah

Sehat Bidan

g. Riwayat Keadaan Psikososial 1) Konsep Diri:

- Gambaran Diri:Ny. A menyatakan bahwa ia menyukai tubuhnya - Ideal Diri:klien mengatakan agar cepat pulih setelah melahirkan. - Harga Diri:Ny. A mengatakan sangat bahagia dengan hidupnya dan

telah mendapatkan 3 orang anak.

- Peran Diri:Ny. A berperan sebagai istri dan ibu untuk 3 orang anaknya - Identitas: Seorang ibu rumah tangga dengan tiga (3) anak

2) Hubungan sosial:

- Orang yang berarti : Anak-anak, suami dan kedua orang tuanya

- Hubungan dengan keluarga : Baik, Ny. A sering bersillaturahmi kerumah keluarganya.

- Hubungan dengan orang lain : Baik

- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :Tidak ada hambatan


(17)

3) Spiritual:

- Nilai dan keyakinan : Klien percaya dengan keyakinan agama yang dianutnya

- Kegiatan ibadah : Ny. A selalu shalat 5 waktu, mengikuti perwiritan di lingkungan tempat tinggalnya dan mengikuti pengajian.

h. Status Mental

Tidak ada kelainan status mental, penampilan Ny. A rapi, afek; sesuai, interaksi selama wawancara; kooperatif, dan memori; tidak ada gangguan daya ingat.

i. Pemeriksaan Fisik 1) Keadaan Umum

Ny. A terlihat lemah, konjungtiva pucat, kantong/lingkar mata tampak berwarna hitam.

2) Tanda-tanda Vital

- Suhu tubuh : 36,7 0C - Tekanan darah : 100/80 mmHg

- Nadi : 80 x/i

- Pernafasan : 20 x/i

- TB : 157 cm

- BB Sebelum Melahirkan : 63 kg - BB Setelah Melahirkan : 55 kg 3) Pemeriksaaan Head to toe

Kepala dan rambut

- Bentuk : Bentuk kepala bulat dan tidak ada benjolan - Kulit Kepala: Kulit kepala tampak bersih

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut: Rambut tumbuh merata dan tebal - Bau: Tidak berbau


(18)

Wajah

- Warna kulit: Pucat

- Struktur wajah: Tampak wajah pucat seperti mengantuk, dan sering menguap.

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan: Mata lengkap (2) dan simetris - Palpebral: Kelopak mata bengkak

- Konjungtiva dan Sklera: konjungtiva pucat, lingkar mata hitam dan mata tampak kemerahan.

- Pupil: isokor

- Cornea dan iris: Tidak ada kelainan pada kornea dan iris - Visus: Normal

- Tekanan bola mata: Tidak ada kelainan Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi: Tidak ada kelainan pada tulang hidung dan posisi septum nasi

- Lubang hidung: Lubang hidung 2 dan tampak bersih - Cuping hidung: Tidak terdapat pernapasan cuping hidung Telinga

- Bentuk telinga : Tidak ada kelainan

- Lubang telinga : Ada 2 kiri dan kanan, dan tidak ada kelainan

- Ketajaman Pendengaran: Tidakdilakukan pemeriksaan Mulut dan faring

- Keadaan bibir : Mukosa bibir lembab - Keadaan gigi dan gusi : Gigi bersih

- Keadaan Lidah : Lidah bersih

- Orofaring : Tidak dilakukan pemeriksaan Leher

- Posisi trachea : Tidak ada kelainan

- Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid - Suara : Normal


(19)

- Kelenjar Limfe : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe - Vena Jugularis : Tidak Nampak penonjolan vena jugularis Pemeriksaan integument

- Kebersihan : Bersih - Kehangatan : Hangat

- Warna : Kuning Langsat

- Turgor :Turgor kulit kembali cepat ke keadaan semula saat dicubit tidak ada tanda dehidrasi.

- Kelembaban : Tidak lembab

- Kelainan pada kulit : Terdapat bintik-bintik merah pada leher Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Ukuran dan Bentuk: Simetris dan tidak ada kelainan - Warna payudara dan areola: areola hitam

- Kondisi payudara dan putting: Bersih dan putting menonjol keluar - Produksi ASI : lancar, pertama kali keluar setelah 2 hari pasca

persalinan

- Aksilla: Tidak ada benjolan pada aksilla Pemeriksaan thoraks/dada

- Inspeksi thoraks (Normal, burrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail chest, kifos koliasis): Tidak dilakukan pemeriksaan

- Pernapasan (frekuensi, irama): Tidak dilakukan pemeriksaan - Tanda kesulitan bernafas: Tidak ada tanda kesulitan bernafas Pemeriksaan paru

- Palpasi getaran suara: Tidak dilakukan pemeriksaan - Perkusi: Tidak dilakukan pemeriksaan

- Auskultasi (suara napas, suara ucapan, suara tambahan): Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan jantung

- Inspeksi : Tidak dilakukan pemeriksaan - Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan - Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan - Auskultasi: Tidak dilakukan pemeriksaan


(20)

Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi (bentuk, benjolan) : Bentuk simetris dan tidak ada benjolan - Auskultasi: Saat diauskultasi terdengar suara bising usus 6 x/menit. - Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien): Tidak ada

nyeri tekan.

- Perkusi (suara abdomen): saat di perkusi bunyi abdomen tympani - Pada ibu nipas (involusio uteri; TFU, lokasi uterus,): TFU 7 cm,

lokasi pertengahan pusat dan simpisis Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya - Genitalia: rambut pubis ada, dan genetalia bersih

- Anus dan perenium : tidak ada kelainan/haemoragik pada anus, perenium bersih

- Pada ibu nifas: lochea serosa, berwarna kuning

- Kondisi perenium; Ada luka episiotomy (1 hekting), REEDA tidak ada kelainan.

Pemeriksaanmusculoskeletal/ekstremitas (kesimetrisan, kekuatan otot, edama) :Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan neurologi (Nervus cranialis): Tidak dilakukan pemeriksaan

Fungsi motorik :

Tidak dilakukan pemeriksaan

Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran)

Tidak dilakukan pemeriksaan j. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

1) Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : Ny. A makan 3 kali sehari

- Nafsu/selera makan : Ny. A mengatakan nafsu makan dan menghabiskan diet dalam 1 porsi

- Nyeri ulu hati : Ny. A mengatakan tidak ada nyeri ulu hati - Alergi : Tidak ada alergi makanan dan minuman


(21)

- Tampak makan memisahkan diri (pasien gangguan jiwa) : -

- Waktu pemberian makan : Pagi jam 07.00, siang jam 12.30, malam jam 19.00 WIB.

- Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi makanan biasa

- Waktu pemberian cairan/minum : Ketika Ny. A merasa haus

- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) : Tidak ada masalah

2) Perawatan diri/personal hygiene

- Kebersihan tubuh: Tubuh Ny. A bersih karena mandi 2 kali sehari (pagi dan sore hari)

- Kebersihan gigi dan mulut : Saat di observasi gigi dan mulut Ny.A tampak bersih

- Kebersihan kuku kaki dan tangan : Saat di observasi kuku kaki dan tangan Ny. A bersih

3) Pola kegiatan/Aktivitas Istirahat - Sebelum melahirkan:

Ny. A tidur pada pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB, kadang terbangun hanya ingin BAK, dan tidur siang jam 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB bersama kedua anaknya.

- Setelah melahirkan

Saat ini Ny. A hanya tidur 4 jam/hari, 4 jam pada malam hari, mulai tidur jam 21.00 WIB dan sering terbangun pada pukul 22.30 WIB, 03.00 WIB untuk menyusui anaknya, dan 30 menit pada siang hari. 4) Pola eliminasi

a) BAB

- Pola BAB: 1 kali sehari, BAB sejak 2 hari pasca persalinan - Karakter feses : Lembek

- Riwayat perdarahan: Tidak ada

- BAB terakhir: Pada pagi hari jam 08.00 WIB, 17 mei 2016 - Diare: Tidak ada diare


(22)

b) BAK

- Pola BAK: Pola BAK 7-8 x/hari, miksi pertama 4 jam pasca persalinan ±200 cc

- Karakter urine: Kuning jernih

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK :Nyeri BAK skala 2

- Riwayat nyeri ginjal/kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit ginjal

- Penggunaan diuretic: Tidak ada - Upaya mengatasi masalah: Tidak ada k. Mekanisme koping


(23)

2. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah Keperawatan

1. DS:

Ny. A mengatakan susah memulai tidur dan merasa ketidakpuasan tidur dan tidak cukup istirahat karena menyusui anaknya dan suhu lingkungan rumah/kamar panas.

DO:

- Mata tampak

kemerahan

- Ny. A tampak lemah; TD: 100/60mmHg RR: 20 x/menit HR: 80 x/menit T: 36,7 0C

- Kantong/lingkar mata tampak hitam

- Sering menguap - Lama tidur;

· Tidur siang 30 menit/hari, dan kadang tidak tidur siang.

· Tidur malam 4 jam/hari; mulai tidur jam 21.00, sering terbangun pada jam 23.00 WIB, 03.00 WIB untuk menyusui anak, dan tidak dapat tidur kembali sampai pagi.

Post Partum

Menyusui anak, Lingkungan yang

Panas

Gangguan Tidur


(24)

- Terbangun 3 kali atau lebih di malam hari. 2. DS:

Ny. A mengatakan mengalami gangguan tidur, merasa tidak nyaman, merasa panas, merasa gatal pada bagian leher.

DO:

- Tampak sering menggaruk bagian leher

- Sering bekipas - TD: 100/60 mmHg

RR: 20 x/menit HR: 80 x/menit T: 36,70C

Post Partum

Adaptasi psiologis

Hemokonsentrasi

Kelebihan Keringat

Tidak Nyaman

Gangguan Rasa Nyaman

3. Rumusan Masalah

a. Masalah Keperawatan - Gangguan Pola Tidur - Gangguan Rasa Nyaman

b. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

1. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan; tanggung jawab menjadi orang tua ditandai dengan menyatakan tidak merasa cukup istirahat, ketidakpuasan tidur, sering terbangun 3 kali atau lebih di malam hari, Kantong/lingkar mata tampak hitam, dan mata tampak kemerahan.


(25)

2. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan stimuli lingkungan yang mengganggu ditandai dengan klien melaporkan merasa panas, perasaan


(26)

Hari/ tanggal

No. Dx Perencanaan Keperawatan

Rabu/18 Mei 2016

1. Tujuan dan Kriteria Hasil:

Pasien menunjukkan tidur, ditandai dengan indikator berikut:

 Jumlah jam tidur tidak terganggu

 Tidak ada masalah dengan pola, kualitas, dan rutinitas tidur atau istirahat

 Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat

 Tidur siang yang sesuai usia

 Terjaga dengan waktu yang sesuai

Rencana Tindakan Rasional Peningkatan Tidur

 Jelaskan pentingnya tidur yang cukup

 Anjurkan pasien untuk memantau pola tidur

 Sesuaikan lingkungan

 Ajarkan pasien dan orang terdekat mengenai faktor yang berkontribusi terjadinya

 Pemberian informasi yang tepat dapat memotivasi klien agar berusaha memperbaiki kualitas tidurnya.  Pola tidur klien dapat

membantu intervensi selanjutnya.

 Lingkungan yang nyaman membantu tubuh menjadi lebih rileks sehingga dapat mempermudah tidur

 Pemberian informasi dan mengetahui factor 4. Intervensi


(27)

gangguan pola tidur.

 Anjurkan pasien untuk menghindari makanan sebelum tidur dan minuman yang mengganggu tidur.

 Anjurkan untuk tidur siang di siang hari, jika di indikasikan untuk memenuhi kebutuhan tidur.

 Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai teknik untuk meningkatkan tidur

kontribusi dapat memperbaiki kualitas tidurnya.

 Gangguan tidur dapat diakibatkan oleh beberapa jenis makanan dan minuman

 Untuk meningkatkan jumlah tidur karena kesulitan memenuhi kebutuhan tidur di malam hari.

 Agar keluarga juga membantu

meningkatkan tidur pasien.

Rabu/18 Mei 2016

2. Tujuan dan Kriteria Hasil

Klien menunjukkan kenyamanan, ditandai dengan indikator berikut:

 Klien merasa nyaman, dan sempurna dalam dimensi fisik.  Pertimbangkan

sumber-sumber ketidaknyamanan, seperti seprai kusut maupun

lingkungan yang

mengganggu.

 Sesuaikan suhu ruangan yang paling menyamankan

individu, jika

memungkinkan.

 Berikan atau singkirkan

 Untuk membantu intervensi selanjutnya.

 Untuk meningkatkan kenyamanan.


(28)

selimut untuk meningkatkan kenyamanan terhadap suhu, seperti yang di indikasikan.

 Monitor kulit terutama daerah tonjolan tubuh terhadap adanya tanda-tanda tekanan atau iritasi.

dapat meningkatkan suhu tubuh dan menimbulkan

ketidaknyamanan.

 Agar tidak terjadi gangguan integritas kulit.


(29)

5. Implementasi dan Evaluasi Hari/

tanggal

No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Rabu/18

Mei 2016

1.  Pemberian informasi tentang “manfaat tidur” yaitu Penyembuhan organ-organ reproduksi, mengistirahat tubuh yang letih, meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit, mempercepat involusi uteri, memperbanyak produksi

ASI, menambah

konsentrasi, menambah kemampuan fisik. Dengan melakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit.  Menganjurkan pasien untuk

memantau pola tidur dengan membuat ADL ”mencatat kegiatan pasien dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali”.  Meciptakan lingkungan

yang nyaman sebelum tidur dengan mematikan TV dan lampu karena kondisi lingkungan yang bising dan cahaya yang terang dapat mengganggu hormon melatonin dan cortisol.

S: klien mengatakan sudah lebih mudah memulai tidur tetapi masih sering terbangun untuk menyusui anaknya.

O: lingkar mata sudah tidak hitam, klien sudah tidak sering menguap

A: masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan


(30)

 Mengajarkan pasien dan orang terdekat untuk pemenuhan kualitas tidur dengan cara melibatkan orang terdekat dalam pengasuhan anak.

 Memberitahu klien jangan minum-minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh karena dapat mengganggu tidur.

 Menganjurkan klien tidur di siang hari sebagai pemenuhan kebutuhan tidur, karena sulitnya pemenuhan kebutuhan tidur di malam hari.

 Menganjurkan kepada klien teknik meningkatkan tidur yaitu dengan membaca ayat suci al-qur’an, mendengarkan musik yang lembut “tilawatil qur’an”.


(31)

Rabu/18 Mei 2016

2.  Berdiskusi dengan klien apa saja yang menimbulkan ketidaknyamanan.

 Menyesuaikan suhu

ruangan dengan

pengguanaan kipas.

 Berdiskusi dengan klien tentang penggunaan selimut.

 Memantau kondisi kulit yang menimbulkan ketidaknyamanan.

S: klien mengatakan sudah merasa lebih nyaman O: klien tampak tidak lagi

menggaruk tubuhnya Bintik merah di leher sudah berkurang.

A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan


(32)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak yang harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umun, istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur di karakteristikkan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat. Kesadaran yang bervariasi, perubahan fisiologis tubuh, dan penurunan respon stimulasi eksternal. Tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik, mengurangi kecemasan stres, dan dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari (Wahid & Nurul, 2007).

Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat tidur yang berbeda. Pola istirahat dan tidur yang baik dan teratur mamberikan efek yang bagus terhadap kesehatan (Tarwoto dan Wartonah, 2010). Keadaan tidur yang normal dapat berubah dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan non fisiologis. Faktor fisiologis yaitu penyakit fisik. Faktor non fisiologis yaitu obat-obatan dan substansi, gaya hidup, pola tidur yang biasa dan mengantuk berlebihan pada siang hari, stres emosional, lingkungan, latihan fisik dan kelelahan serta asupan makanan dan kalori (Potter & Perry, 2005).

Orang dewasa butuh rata-rata 7-8 jam untuk tidur dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk tidur saat orang semakin tua. Orang yang sudah tua biasanya membutuhkan 5 - 6 jam, sesekali begadang tidak mengganggu kecuali menyebabkan kelelahan esok harinya. Gangguan tidur yang menetap sering diakibatkan stres, kegelisahan, atau depresi, dan tak dapat berkonsentrasi. Simpton atau gejala fisik seperti nyeri, Juga beberapa obat dapat mengganggu tidur, kejadian ini sering di alami pada ibu nifas (Bobak, 2005).

Post partum (masa nifas) adalah merupakan masa setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat–alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi


(33)

perubahan-perubahan fisiologi maupun psikologi, yaitu perubahan fisik, involusi uterus, dan pengeluaran lokhia, laktasi ASI, perubahan system tubuh lainnya (buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternital dan Neonatal, 2006).

Gangguan pola tidur pada masa nifas terjadi terutama segera setelah melahirkan. Hal ini diakibatkan kelelahan saat persalinan dan kesulitan beristirahat karena ada nyeri perineum. Selain itu, rasa tidak nyaman di kandung kemih, dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan psikomotor. Secara teoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam 2/3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar. Kebutuhan istirahat dan tidur pada ibu nifas sangat diperlukan dalam proses penyembuhan organ-organ reproduksi. Fungsi tidur pada masa nifas untuk mengistrahatkan tubuh yang letih, meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit, mempercepat involusi uteri, memperbanyak produksi ASI, manambah konsentrasi, dan kemampuan fisik (Bobak, 2005).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam menerapkan proses keperawatan pada individu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan prioritas masalah kebutuhan dasar istirahat tidur penulis mampu:

a. Melakukan pengkajian kebutuhan dasar istirahat tidur pada ibu nifas. b. Menegakkan diagnosa kebutuhan dasar istirahat tidur.

c. Melakukan intervensi untuk masalah kebutuhan dasar istirahat tidur. d. Melakukan implementasi berdasarkan rencana keperawatan yang sudah

dibuat untuk masalah kebutuhan dasar istirahat tidur.

e. Melakukan evaluasi hasil akhir terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada prioritas masalah kebutuhan dasar istirahat tidur.


(34)

C. Manfaat

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Penulis

Menambah pengetahuan, wawasan bagi peneliti dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap gangguan istirahat tidur pada ibu melahirkan/ibu nifas.

2. Ibu nifas

Memberkan masukkan atau pendapat bagi ibu nifas tentang cara-cara mengurangi gangguan istirahat tidur.

3. Bagi perawat

Memberkan informasi bagi tenaga kesehatan tentang asuhan keperawatan kebutuhan dasar istirahat tidur untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada ibu nifas dalam mengatasi gangguan istirahat tidur.

4. Bagi instansi pendidikan

Memberikan informasi, tentang asuhan keperawatan ibu nifas terkait pemenuhan kebutuhan dasar istirahat tidur.


(35)

Abstrak

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak yang harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umun, istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur di karakteristikkan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat. Kesadaran yang bervariasi, perubahan fisiologis tubuh, dan penurunan respon stimulasi eksternal. Tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik, mengurangi kecemasan stres, dan dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari (Wahid & Nurul, 2007).


(36)

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas

Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan

Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan

Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Eka Trisnawati Dewi

132500019

PROGRAM STUDI DIII

KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(37)

(38)

(39)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahNya yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tahap demi tahap penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Ahlimadya Keperawatan di Program Studi Keperawatan D III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak memperoleh bimbingan, bantuan baik secara moral maupun material, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

3. Ibu Cholina T. Siregar,S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Siti Saidah Nasution, S. Kp, M.Kep. Sp. Mat, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep, selaku ketua Prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara dan selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bapak Mula Tarigan, S.Kp., M.Kes selaku dosen PA yang telah meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan saran-sarannya selama berada di Fakultas Keperawatan.


(40)

7. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

8. Terkhusus kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Katimin dan Ibu Sutarsih, yang selalu memberikan semangat, perhatian, kasih sayang, dukungan kepada penulis baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dan kepada ketiga adikku terkasih Eko Pradana, Nailah, Muhammad Fadli Syaputra yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Kakak-kakak tercinta kak Yani, Kak Ulan, yang senantiasa selalu memberikan semangat, dukungan, perhatian kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

10. Teman-teman satu dosen pembimbing, serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan khususnya Program Studi DIII Keperawatan Stambuk 2013 yang telah mendukung selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

11. Keluarga Ny A lingkungan 1 Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas yang mau menerima penulis dengan baik dan telah berpartisipasi dalam pengelolaan kasus.

Semoga Allah SWT, selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dari itu penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun guna kebaikan dalam penulisan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara kota Medan.

Medan, Juni 2016


(41)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 4

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur (Gangguan Pola Tidur) ... 4

1. Pengkajian... .... 4

2. Analisa Data... .... 5

3. Rumusan Masalah... ... 5

4. Intervensi... ... 9

B. Asuhan Keperawatan Kasus... ... 11

1. Pengkajian... .... 11

2. Analisa Data... .... 20

3. Rumusan Masalah... ... 21

4. Intervensi... ... 23

5. Implementasi dan Evaluasi... .. 26

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN... ... 29

A. Kesimpulan... ... 29

B. Saran... .... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN


(1)

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas

Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan

Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan

Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Eka Trisnawati Dewi

132500019

PROGRAM STUDI DIII

KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahNya yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tahap demi tahap penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Ahlimadya Keperawatan di Program Studi Keperawatan D III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak memperoleh bimbingan, bantuan baik secara moral maupun material, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

3. Ibu Cholina T. Siregar,S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Siti Saidah Nasution, S. Kp, M.Kep. Sp. Mat, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep, selaku ketua Prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara dan selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bapak Mula Tarigan, S.Kp., M.Kes selaku dosen PA yang telah meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan saran-sarannya selama berada di Fakultas Keperawatan.


(5)

iii

7. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

8. Terkhusus kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Katimin dan Ibu Sutarsih, yang selalu memberikan semangat, perhatian, kasih sayang, dukungan kepada penulis baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dan kepada ketiga adikku terkasih Eko Pradana, Nailah, Muhammad Fadli Syaputra yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Kakak-kakak tercinta kak Yani, Kak Ulan, yang senantiasa selalu memberikan semangat, dukungan, perhatian kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

10.Teman-teman satu dosen pembimbing, serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan khususnya Program Studi DIII Keperawatan Stambuk 2013 yang telah mendukung selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

11.Keluarga Ny A lingkungan 1 Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas yang mau menerima penulis dengan baik dan telah berpartisipasi dalam pengelolaan kasus.

Semoga Allah SWT, selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dari itu penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun guna kebaikan dalam penulisan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara kota Medan.

Medan, Juni 2016


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 4

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur (Gangguan Pola Tidur) ... 4

1. Pengkajian... .... 4

2. Analisa Data... .... 5

3. Rumusan Masalah... ... 5

4. Intervensi... ... 9

B. Asuhan Keperawatan Kasus... ... 11

1.Pengkajian... .... 11

2.Analisa Data... .... 20

3.Rumusan Masalah... ... 21

4.Intervensi... ... 23

5.Implementasi dan Evaluasi... .. 26

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN... ... 29

A. Kesimpulan... ... 29

B. Saran... .... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN


Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

1 6 62

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 25

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur: Gangguan Pola Tidur pada Kasus Post Partum di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1