Efektivitas Penggunaan Bawang Putih dan Zeolit sebagai Penghambat Kerusakan Fisik pada Jagung dan Dedak Padi selama Proses Penyimpanan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAWANG PUTIH DAN ZEOLIT
SEBAGAI PENGHAMBAT KERUSAKAN FISIK PADA
JAGUNG DAN DEDAK PADI SELAMA
PROSES PENYIMPANAN

SKRIPSI
SITI ROHMAH

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RINGKASAN
SITI ROHMAH. D24050985. 2009. Efektivitas Penggunaan Bawang Putih dan
Zeolit sebagai Penghambat Kerusakan Fisik pada Jagung dan Dedak Padi
selama Proses Penyimpanan. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Erika B. Laconi, MS.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Nahrowi, MSc.
Jagung dan dedak padi merupakan bahan baku sumber energi yang sering

digunakan sebagai bahan baku penyusun ransum. Bahan baku biasanya disimpan
dalam waktu relatif lama untuk menghindari diskontinuitas bahan baku sehingga
produksi tetap berjalan dan kualitas seragam. Selama penyimpanan dapat terjadi
kerusakan bahan yang disebabkan berbagai faktor antara lain suhu dan kelembaban
ruang penyimpanan.
Pencegahan kerusakan bahan pakan dalam gudang dapat dilakukan dengan
pemberian bahan mengandung zat aktif tertentu yang mampu mencegah kerusakan.
Saat ini industri pakan menggunakan anti jamur sebagai pencegah kerusakan. Harga
anti jamur masih dirasakan relatif tinggi, alasan inilah yang memotivasi penelitian ini
karena ternyata masih ada bahan alami seperti zeolit dan bawang putih yang
memiliki harga murah dan diduga berpotensi dapat mencegah kerusakan bahan
pakan selama penyimpanan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan bawang putih
dan zeolit dalam mempertahankan nilai kadar air, aktivitas air, kerapatan tumpukan,
kerapatan pemadatan tumpukan, daya ambang dan sudut tumpukan pada jagung dan
dedak padi selama proses penyimpanan.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 5x4x3, dengan
faktor A adalah lama penyimpanan (0,2,4,6,8 minggu) dan faktor B adalah
penambahan bahan pencegah kerusakan (4 perlakuan) dengan 3 ulangan. Perlakuan
terdiri dari P0 (dedak/jagung); P1 (P0+ zeolit (1%)); P2 (P0+ bawang putih (1%));

P3 (P0+ anti jamur komersil (0,15%)). Peubah yang diamati adalah kadar air yang
diuji dengan analisis proksimat, aktivitas air yang menggunakan Aw meter, dan sifat
fisik pakan seperti kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan yang
dianalisis menggunakan metode Khalil (1999a), daya ambang serta sudut tumpukan
yang dianalisis menggunakan metode Khalil (1999b). Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji sidik ragam dan jika terdapat data yang signifikan diuji lanjut
menggunakan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1997).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bulan SeptemberDesember 2008 dengan suhu rataan harian 27,580C dan RH rataan 83,79%,
penambahan 1% zeolit menunjukkan perbedaan yang nyata (P