Fermentabilitas dan Kecernaan In Vitro Ransum Yang Diberi Urea Molasses Multinutrient Block atau Suplemen Pakan Multinutrien

FERMENTABILITAS DAN KECERNAAN in vitro RANSUM
YANG DIBERI UREA MOLASSES MULTINUTRIENT BLOCK
ATAU SUPLEMEN PAKAN MULTINUTRIEN

SKRIPSI
HERDI ARIESTANIA PUTRI

PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
HERDI ARIESTANIA PUTRI. D24102071. 2006. Fermentabilitas dan Kecernaan
in vitro Ransum yang Diberi Urea Molasses Multinutrient Block atau Suplemen
Pakan Multinutrien. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Ir. Anita S. Tjakradidjaja, MRur. Sc.

: Ir. Suharyono, MRur. Sc.

Kendala yang dihadapi peternak saat ini adalah produktivitas ternak yang
kurang optimum karena bahan pakan yang dikonsumsi ternak berkualitas rendah.
Salah satu cara yang digunakan untuk memperbaiki nutrisi pakan adalah dengan
pemberian suplemen guna memperbaiki nilai gizi dari konsentrat dan hijauan di
tingkat peternak, pakan suplemen yang digunakan terutama berasal dari limbah
pertanian dan pakan non konvensional. Dalam penelitian ini, Badan Tenaga Nuklir
Nasional (BATAN) membuat Suplemen Pakan Multinutrien (SPM) untuk mengganti
penggunaan Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek penambahan UMMB atau SPM
terhadap fermentabilitas dan kecernaan ransum in vitro.
Faktor A adalah ransum basal ternak dengan rasio hijauan : konsentrat : ampas
tahu : ampas tempe yang berbeda, yaitu A1 (39:52:9:0), A2 (49:19:21:11) dan A3
(58:28:19). Faktor B adalah penambahan suplemen, yaitu B1 (kontrol), B2 (UMMB)
dan B3 (SPM). Faktor C adalah waktu inkubasi, yaitu 1, 2 dan 3 jam. Pada penelitian
ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial 3x3x3 untuk peubah
konsentrasi NH3 dan konsentrasi total Volatile Fatty Acid (VFA) serta rancangan acak
kelompok pola faktorial 3x3 untuk KCBK dan KCBO, dengan 3 perbedaan cairan
rumen sapi sebagai kelompok. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam

(ANOVA) dan ortogonal kontras untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan
diuji.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi pakan yang diberikan
oleh peternak memberikan hasil yang berbeda nyata untuk konsentrasi NH3 P