Analisis Kualitatif Permukaan Baja
empat komponen yaitu anoda, katoda, elektrolit, dan penghantar, maka inhibitor korosi memberikan kemungkinan meningkatkan polarisasi katodik atau
meningkatkan tahanan listrik dari rangkaian melalui pembentukan endapan tipis pada permukaan logam.
Setelah dilakukan pengujian dengan metode potensiometri terhadap aktivitas
inhibitor korosi yaitu senyawa difeniltimahIV diklorobenzoat pada konsentrasi 20 sampai 100 mgL, diperoleh kurva polarisasi potensiodinamik pemindaian
anoda dan katoda seperti pada Gambar 26 dan 27. DifeniltimahIV di-2- klorobenzoat, difeniltimahIV di-3-klorobenzoat, dan difeniltimahIV di-4-
klorobenzoat adalah senyawa yang cenderung bekerja sebagai inhibitor katodik atau inhibitor yang mempasifkan katoda. Pada awal pengujian terjadi kompetisi
antara proses anodik dan katodik, tetapi setelah itu proses katodik yang dominan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan Gambar 26 dan 27, dimana densitas atau
kerapatan arus korosi pada katoda bernilai lebih negatif. Menurut Rastogi et al 2011, kurva polarisasi katoda yang semakin jauh dari batas atas kurva ke bagian
bawah kurva menunjukkan adanya inhibitor katodik dalam sistem sel elektrolisis. Menurut Dalimunthe 2004, dua reaksi utama yang umum terjadi pada katoda
dalam medium berair yaitu reaksi pembentukan gas hidrogen dari proton. 2 H
+
+ 2e
-
→ H
2
4.2 Reaksi tersebut terjadi ketika suatu sel elektrokimia telah mengalami
deoksigenasi, tetapi jika sistem tidak mengalami deoksigenasi maka reaksi yang terjadi merupakan reaksi reduksi gas oksigen dalam suasana asam.
O
2
+ 4 H
+
+ 4e
-
→ 2 H
2
O 4.3
Gambar 26. Kurva polarisasi anoda a difeniltimahIV di-2-klorobenzoat, b difeniltimahIV di-3-klorobenzoat, dan c difeniltimahIV
di-4-klorobenzoat.
0,00E+00 2,00E+02
4,00E+02 6,00E+02
-4,5 -4,25
-4 -3,75
-3,5 -3,25
-3 DFT di-2-klorobenzoat 20 ppm
DFT di-2-klorobenzoat 40 ppm DFT di-2-klorobenzoat 60 ppm
DFT di-2-klorobenzoat 80 ppm DFT di-2-klorobenzoat 100 ppm
0,00E+00 2,00E+02
4,00E+02 6,00E+02
-4,5 -4,25
-4 -3,75
-3,5 -3,25
-3 DFT di-3-klorobenzoat 20 ppm
DFT di-3-klorobenzoat 40 ppm DFT di-3-klorobenzoat 60 ppm
DFT di-3-klorobenzoat 80 ppm DFT di-3-klorobenzoat 100 ppm
0,00E+00 2,00E+02
4,00E+02 6,00E+02
-4,5 -4,25
-4 -3,75
-3,5 -3,25
-3 DFT di-4-klorobenzoat 20 ppm
DFT di-4-klorobenzoat 40 ppm DFT di-4-klorobenzoat 60 ppm
DFT di-4-klorobenzoat 80 ppm DFT di-4-klorobenzoat 100 ppm
ln|J|
ln|J| ln|J|
ɳ
ɳ
ɳ
a
b
c
Gambar 27. Kurva polarisasi katoda a difeniltimahIV di-2-klorobenzoat, b difeniltimahIV di-3-klorobenzoat, dan c difeniltimahIV
di-4-klorobenzoat.
-6,00E+02 -4,00E+02
-2,00E+02 0,00E+00
-16 -14
-12 -10
-8 -6
-4 -2
DFT di-2-klorobenzoat 20 ppm DFT di-2-klorobenzoat 40 ppm
DFT di-2-klorobenzoat 60 ppm DFT di-2-klorobenzoat 80 ppm
DFT di-2-klorobenzoat 100 ppm
-6,00E+02 -4,00E+02
-2,00E+02 0,00E+00
-16 -14
-12 -10
-8 -6
-4 -2
DFT di-3-klorobenzoat 20 ppm DFT di-3-klorobenzoat 40 ppm
DFT di-3-klorobenzoat 60 ppm DFT di-3-klorobenzoat 80 ppm
DFT di-3-klorobenzoat 100 ppm
-6,00E+02 -4,00E+02
-2,00E+02 0,00E+00
-16 -14
-12 -10
-8 -6
-4 -2
DFT di-4-klorobenzoat 20 ppm DFT di-4-klorobenzoat 40 ppm
DFT di-4-klorobenzoat 60 ppm DFT di-4-klorobenzoat 80 ppm
DFT di-4-klorobenzoat 100 ppm
ln|J| ln|J|
ln|J| ɳ
ɳ
ɳ
a
b
c