Dari ketiga pengertian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan suku bunga adalah tenor 1 bulan berdasarkan prinsip konvensional dengan harga untuk
meminjam uang menggunakan daya belinya.
2.1.1.1 Fungsi Suku Bunga
Suku bunga mempunyai beberapa fungsi penting atau peran penting dalam perekonomian, yaitu :
1. Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan perekonomian.
2. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
3. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara.
4. Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.
2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat bunga misalnya penentuan tingkat bunga sangat tergantung kepada berapa besar pasar uang domestik
mengalami keterbukaan sistem dana suatu negara dalam artian penentuan financial suatu negara yang cenderung berbeda.
Faktor yang mempengaruhi tingkat bunga global suatu negara adalah tingkat bunga diluar negeri dan depresiasi mata uang dalam negeri terhadap mata
uang asing yang diperkirakan akan terjadi. Namun demikian, dalam sebuah bank
menentukan tingkat bunga bergantung hasil interaksi antara bunga simpanan dengan bunga pinjaman yang keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.
Menurut Kasmir 2004 : 122-124 menyatakan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetepan suku bunga adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan dana 2. Persaingan
3. Kebijaksanaan pemerintah 4. Target laba yang diinginkan
5. Jangka waktu 6. Jaminan
7. Reputasi perusahaan 8. Produk yang kompetitif
9. Hubungan baik 10. Jaminan pihak ketiga
Secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kebutuhan Dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan
meningkatkan suku bunga simpanan yang secara otomatis akan meningkatkan bunga pinjaman.
2. Persaingan Jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan
di atas bunga pesaing. Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.
3. Kebijaksanaan Pemerintah Untuk bunga simpanan dan bunga pinjaman tidak boleh melebihi bunga yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah. 4. Target Laba Yang Diinginkan
Jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5. Jangka Waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko di masa datang. 6. Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
7. Reputasi Perusahaan Nama baik suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat
menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan. Karena perusahaan
yang bonafid kemungkinan risiko kredit macet di masa akan datang relatif kecil.
8. Produk Yang Kompetitif Untuk produk yang kompetitif bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. 9. Hubungan Baik
Nasabah yang mempunyai hubungan baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah yang lain.
10. Jaminan Pihak Ketiga Jika pihak yang memberikan jaminan baik dari segi kemampuan membayar,
nama baik maupun loyalitas terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda.
2.1.2 Pembiayaan 2.1.2.1 Pengertian Pembiayaan
Penyaluran dana pada Bank Syariah disebut dengan pembiayaan. berdasarkan prinsip syariah terbagi menjadi beberapa prinsip yaitu berdasarkan
prinsip jual beli, bagi hasil dan sewa. Pembiayaan pada Bank Syariah sangat penting karena kegiatan pembiayaan ini merupakan salah satu sarana untuk
memperoleh keuntungan juga untuk menjaga keamanan dana nasabah. Menurut Dahlan Siamaat 2004:192 menjelaskan bahwa penyaluran dana
disebut dengan pembiayaan : “Dalam penyaluran dana bank syariah harus berpedoman pada prinsip kehati-
hatian. Sehubungan dengan hal itu bank diwajibkan untuk meneliti secara seksama calon nasabah penerima dana berdasarkan azas pembiayaan yang sehat
agar pendapatan yang diterima dapat optimal
”. Pengertian pembiayaan menurut Kasmir 2004:92 dijelaskan sebagai
berikut : “Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasi
l”.
Sedangkan pembiayaan menurut Habib Nazir dan Muhammad Hasanudin 2004:457 adalah sebagai berikut :
“Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank,yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit
unit”. Dari pengertian diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa pembiayaan
merupakan pemberian pinjaman atau penyedia dana yang diberikan kepada peminjam atau yang dibiayainya dan pihak yang dibiayai tersebut wajib untuk
membayar atau mengembalikan tagihan tersebut pada jangka waktu tertentu sesua dengan kesepakatan dan dengan imbalan yang telah sesuai dengan kesepakatan
dan dengan imbalan yang telah disepakati.
2.1.2.2 Fungsi Pembiayaan