Analisis Cash Ratio Dan Pembiayaan Murabahah Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Margin Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

(1)

The Analysis of Cash Ratio and Murabahah Financing

and its Impact on Murabahah Profit Margin

of PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: ARNI PURWANTI

21107053

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

M M

✏✑✥✝✦✧☛✡★✖ ✗☛ ✣☛☞☛✔✢ ✡ ✕✏✡✟ ✍✎☛✩✝✙★✦

The research is conducted on PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. The purpose of the research is to analyze the cash ratio and Murabahah financing, the Murabahah profit margin, the impact of cash ratio on Murabahah profit margin, the impact of Murabahah financing on Murabahah profit margin, the impact of cash ratio and Murabahha financing on Murabahah profit margin of PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

The method exercised in this research is the descriptive analysis with quantitative approach. The analysis units used in this research are the annual financial reports of PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk., from year 2003 to 2009. The statistical investigation methods used in this research include the Pearson s correlation, multiple linear regression, and hypothetical test, with help from the application program of SPSS 15.0 for Windows.

From the data analysis, it is found that the correlation coefficient is 0.969. It proves that there is a very strong positive correlation between cash ratio and Murabahah financing towards Murabahah profit margin of PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. The hypothesis shows that there is a 93.8% significance of the cash ratio and Murabahah financing s impact on Murabahah profit margin of PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. This research has given empirical evidence that cash ratio and Murabahah financing have significant impact on Murabahah profit margin of PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.


(3)

ii

Pengaruhnya Terhadap PendapatanM✫✳ ✵✰ ✶ M✲✳ ✫ ✴✫ ✭✫✭ Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis Cash Ratio dan Pembiayaan Murabahah, untuk menganalisis PendapatanMargin Murabahah,untuk menganalisis besarnya pengaruh Cash Ratio terhadap Pendapatan Margin Murabahah, untuk menganalisis besarnya pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahah, untuk menganalisis besarnya pengaruh Cash Ratio dan Pembiayaan Murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahahpada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Muamalat Indonesia selama 7 tahun dari 2003-2009 . Pengujian statistik yang digunakan adalah perhitungan korelasi pearson, analisis regresi linier berganda, uji hipotesis, dan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 15.0 for windows.

Dari analisis data hasil yang diperoleh yaitu koefisien korelasi sebesar 0,969. Hal ini menunjukkan adanya hubungan korelasi positif yang sangat kuat antara cash ratio dan pembiayaan murabahah terhadap pendapatan margin murabahah pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Hipotesa menunjukan terdapat pengaruh cash ratio dan pembiayaan murabahah terhadap pendapatan Margin Murabahah pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk dengan besar pengaruh 93,8%. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa cash ratio dan pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Margin Murabahahpada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

Kata Kunci : ✪ ✫✬ ✭ ✮ ✫✯✰✱, Pembiayaan M✲✳ ✫✴ ✫✭✫ ✭, Pendapatan M✫✳ ✵✰ ✶ M✲✳ ✫✴ ✫✭✫ ✭


(4)

iii S

eg

ala pji duan syukur penulis kananjatkpe hadirat ❋llah SWT, karena

atas rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul ANALISISA❍■ ❏AT❑▲ DAN PEMBIAYAAN ▼◆ ❏AAA

PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN ▼ ✿ ❏G❑P ▼◆ ❏AAA

PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK . Skripsi ini dimaksudkan

untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian sidang sarjana pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya bahkan jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis, baik dalam hal penyajian maupun dalam penggunaan tata bahasa. Tetapi penulis berupaya menyusun sebaik mungkin dengan harapan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan, maupun bantuan moril dan materil. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa dengan penuh ketulusan dan kasih sayang, keikhlasan, kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan


(5)

iv

Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Selaku Ketua Porgram Studi Akuntansi dan Dosen Wali Kelas Akuntansi-2 juga sebagai Penguji I yang telah memberikan arahan dan saran-sarannya dalam perbaikan penulisan skripsi ini.

4. Inta Budi Setyanusa, SE., M.Ak Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan skripsi ini.

5. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si., Selaku Penguji II yang telah memberikan arahan dan saran-sarannya dalam perbaikan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan.

7. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Mbak Senny dan Mbak Dona serta A gugun) makasih banyak untuk pelayanan dan informasinya. 8. Agus Sopian, selaku pembimbing dari perusahaan sekaligus sebagai

Account Manager yang telah meluangkan waktu dan memberikan informasi kepada penulis.


(6)

v

semoga diberi kelancaran dan sukses untuk segalanya , penulis ucapkan terima kasih karena selalu membantu, menyempatkan waktu serta cinta, doa, kasih sayang dan dukungan yang sangat besar kepada penulis.

11. Untuk sahabat-sahabatku Devina Apivah dan Gitta Satya Rachmi terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

12. Semua teman-temanku kelas Akuntansi-2 terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

13. Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Terima kasih.

❚❯❱ ❱ ❯❲ ❯❳❨ ❯❩❲ ❯❬❭❨ ❳❚❪❫❚❴❫

Bandung, Juli 2011 Penulis

ARNI PURWANTI 21107053


(7)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan yang belum bisa terselesaikan sepenuhnya oleh bangsa Indonesia dan ditambah dengan adanya krisis global yang muncul di tengah-tengah krisis ekonomi, hal ini merupakan masalah perekonomian yang sangat serius yang sedang di hadapi bangsa Indonesia. Adanya permasalahan perekonomian ini, pihak perusahaan perbankan yang ada, harus benar-benar bisa mempertahankan diri supaya bisa tetap bertahan dan membantu perkembangan perekonomian bangsa Indonesia. Salah satunya, semua perbankan harus bisa menjaga dan mempertahankan arus kas yang ada di dalam laporan keuangan dan juga menjaga kualitas semua asset-asset yang dimiliki, terutama masalah pendanaan dan pemberian kredit atau pembiayaan kepada masyarakat. Perbankan di tuntut agar pendanaan atau arus kas dananya tetap likuid (Satriya Yuwana : 2009).

Suatu bank dapat dikatakan likuid, jika bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutangnya terutama utang-utang jangka pendek. Hutang jangka pendek merupakan simpanan masyarakat yang berupa tabungan, giro, dan deposito. Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar, kemudian bank harus dapat memenuhi semua permintaan kredit atau pembiayaan yang harus dipenuhi. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan meskipun dalam prakteknya akan dapat mempengaruhi profitabilitasnya.


(8)

Likuiditas memegang kunci utama dalam upaya mempertahankan suatu usaha agar tetap bertahan. Salah satu elemen atau bagian dari likuiditas adalah rasio kas (❞❡❢ ❣ ❤❡ ✐❥❦). Rasio kas (❞❡❢ ❣ ❤❡✐❥ ❦) merupakan alat pengukuran likuiditas bank (Ratna Fadilla : 2006).

Kemampuan bank dalam membayar kewajibannya kepada nasabah/deposan dengan menggunakan alat likuid dengan ❞❡❢ ❣ ❤❡ ✐❥❦. Jika persentase ❞❡ ❢❣ ❤❡ ✐❥❦ tinggi maka kepercayaan masyarakat akan meningkat dan akan menyimpan dananya pada bank yang bersangkutan ( Dian Mutiara Sabrang : 2009).

❧❡❢ ❣ ❤❡ ✐❥❦ digunakan untuk mengukur likuiditas dari aktiva lancar yang pasti dapat dicairkan menjadi kas. Apabila piutang lama tertagih sebaiknya menggunakan ❞❡❢ ❣ ❤❡ ✐❥❦ sebagai pengukur likuiditas. ❧❡ ❢❣ ❤❡✐❥❦ memberikan jaminan yang jauh lebih baik kepada kreditur, oleh karena itu rasio ini hanya yang berasal dari aktiva lancar yang pasti dapat dicairkan.

Sama seperti bank lainnya Perbankan Syariah juga harus diketahui kesehatannya. Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku (Totok dan Sigit : 2006).

Dikeluarkannya Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan dan dikeluarkannya Fatwa Bunga Bank Haram dari MUI Tahun 2003 menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Seiring dengan hal ini, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) juga semakin menunjukkan


(9)

eksistensinya dengan melakukan penghimpunan dana dengan prinsip ♠ ♥♦ ♣♥q dan rs♦ q ♥t♥✉♥q dan penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil, jual beli dan ♣jarah kepada masyarakat. Penyaluran dana dengan prinsip jual beli

dilakukan dengan akadmurabahah, salam, ataupun istishna. Penyaluran dana

dengan prinsip jual beli murabahah adalah yang paling dominan dalam

LKS yang jumlahnya mencapai 75%.

Murabahah merupakan salah satu konsep Islam dalam melakukan

perjanjian jual beli. Konsep ini telah banyak digunakan oleh bank-bank dan lembaga-lembaga keuangan syariah untuk pembiayaan modal kerja dan pembiayaan perdagangan lainnya terhadap nasabah. Murabahah juga

merupakan satu bentuk perjanjian jual beli yang harus tunduk pada kaidah dan hukum umum jual beli yang berlaku dalam mumalah islamiyah

(Muhammad : 2000).

Para pakar perbankan Islam pada awal terbentuknya perbankan Islam di kancah perbankan global menyepakati bahwa perbankan Islam dalam kegiatan operasional yang dijalankannya harus didasarkan pada sistem Profit and Loss

Sharing(PLS) dan bukan berdasarkan sistem bunga (interest rate). Namun dalam

prakteknya, sebagian besar bank-bank Islam mengalami kesulitan untuk menerapkan sistem ini dalam produk-produk pembiayaan yang ditawarkan yang menggunakan sistem PLS murni, dengan kendala yang penuh resiko dan ketidakpastian. Masalah-masalah praktis yang terkait dengan pembiayaan ini di satu sisi mengakibatkan adanya penurunan dalam penggunaannya di dunia perbankan Islam, dan pada akhirnya pada sisi lain menyebabkan adanya


(10)

peningkatan yang cukup drastis pada penggunaan mekanisme pembiayaan yang secara tidak langsung mirip dengan pembiayaan sistem bunga, yaitu mekanisme pembiayaan✈✇ ① ②③ ②④ ②④(Anton Prabowo : 2010).

Sebagaimana kita ketahui, dalam skim ⑤✇ ① ②③②④②④ fungsi Bank adalah sebagai Penjual barang untuk kepentingan nasabah, dengan cara membeli barang yang diperlukan nasabah dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga jual yang setara dengan harga beli ditambah keuntungan bank dan bank harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang berikut biaya yang diperluan dan menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian barang kepada nasabah. Namun demikian, sebagai penyedia barang dalam prakteknya Bank Syariah kerap kali tidak mau dipusingkan dengan langkah-langkah pembelian barang. Karenanya Bank Syariah menggunakan media Akad

Wakalah dengan memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang

tersebut.

Hampir semua kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan bank syariah dengan fasilitas pembiayaan, dimana melalui pemberian pembiayaan selain untuk mendapatkan hasil yang optimal, juga untuk keamanan dana bank dan dana nasabah penyimpan agar dana yang ada tidak mengendap. Selain itu, melalui pembiayaan dana bank akan bertambah dengan sendirinya karena dari proses penyaluran dana atau pembiayaan tersebut akan diperoleh keuntungan baik berupamargin atau bagi hasil. Pembiayaan yang aman akan memberikan dampak

yang positif bagi bank yaitu kepercayaan masyarakat pada bank akan bertambah, serta dapat meningkatkan pendapatan operasional bank itu sendiri.


(11)

Penempatan dalam bentuk pembiayaan akan memberikan kontribusi pendapatan bagi bank. Kontribusi pendapatan bagi hasil dan tingkat ⑥⑦ ⑧ ⑨⑩❶ di Indonesia masih mendominasi pendapatan Bank Syariah dibanding pendapatan dari jasa Bank Syariah lainnya. Hal ini dapat diartikan bahwa aktivitas pembiayaan dan investasi sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan Bank Syariah. Kegiatan pemberian pembiayaan⑥❷⑧ ⑦ ❸⑦ ❹⑦ ❹merupakan rangkaian kegiatan utama suatu bank, dimana pemberian pembiayaan ⑥❷⑧ ⑦❸⑦❹⑦❹ adalah tulang punggung kegiatan perbankan. Hal ini dapat terlihat dari besarnya jumlah pembiayaan⑥❷⑧ ⑦❸⑦❹⑦❹pada Bank Syariah.

Kegiatan operasional Bank Syariah yaitu salah satunya pembiayaan

⑥❷ ⑧⑦❸⑦❹⑦❹. Dalam ⑥❷⑧ ⑦ ❸⑦ ❹⑦ ❹ juga diperkenankan adanya cara pembayaran yang berbeda untuk pembayaran tunai dan cicilan. Bank akan memberikan potongan apabila nasabah mempercepat cicilan dan melunasi piutang ⑥❷ ⑧ ⑦ ❸⑦ ❹⑦ ❹ sebelum jatuh tempo. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya pemotongan bagi nasabah secara otomatis maka ⑥⑦ ⑧ ⑨⑩❶ yang telah disepakati menjadi berkurang untuk bank, walaupun imbasnya tidak terlalu besar terhadap pendapatan ⑥⑦⑧ ⑨⑩❶

⑥❷ ⑧⑦❸⑦❹⑦❹.

Pendapatan⑥⑦⑧ ⑨⑩❶ ⑥❷ ⑧ ⑦ ❸⑦ ❹⑦ ❹bank syariah merupakan pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi Bank Syariah yaitu dalam bentuk pembiayaan

⑥❷ ⑧⑦❸⑦❹⑦❹. ❺⑦ ⑧ ⑨⑩❶ ⑥❷ ⑧ ⑦ ❸⑦ ❹⑦ ❹ merupakan keuntungan yang ditetapkan bank atas transaksi pembiayaan jual beli ⑥❷⑧ ⑦❸⑦❹⑦❹, nasabah dapat mengangsur barang tersebut yang diperoleh dari kegiatan pembiayaan ⑥❷⑧ ⑦ ❸⑦ ❹⑦ ❹❻ ❺ ⑦⑧ ⑨⑩❶


(12)

boleh berubah. Jadi, sejak awal perjanjian sampai dengan masa pelunasan, bank syariah tidak diperbolehkankan mengubah harga yang telah diperjanjikan atau diakadkan. Keunggulan dari sebuah produk jual beli ❼❽ ❾ ❿➀ ❿➁ ❿➁ adalah memberikan kepastian dan kenyamanan kepada nasabah terhadap angsuran pembiayaan.

Keberadaan Perbankan Syariah di tengah-tengah aktivitas perekonomian sebagai alternatif dari perbankan konvensional merupakan suatu hal yang cukup positif. Masyarakat muslim telah mendapatkan solusi atas permasalahan yang terkait dengan fatwa MUI tentang pengharaman bunga bank. Perbankan syariah juga menjanjikan suatu sistem operasional yang lebih adil khususnya yang ada pada sistem ➂ ❾➃➄➅➆ ➇ ➃➈ ➈ ➈➁ ❿ ❾➅ ➉➊ (bagi hasil) seperti yang ada pada sistem

➋❽➌➁❿❾ ❿➀❿➁ dan sistem ➋❽➈➍❿ ❾❿➎❿➁. Namun di dalam perjalanannya produk pembiayaan ➋❽➌➁❿❾ ❿➀❿➁ dan ➋❽ ➈➍❿❾ ❿➎❿➁ ini masih ter-marginalkan

(tersisihkan), dan yang muncul ke permukaan adalah produk jual beli mark up

sepertimurabahahyang tentunya masih dikhawatirkan publik sebagai upaya yang

belum maksimal yang dijalankan oleh perbankan syariah.

Pembiayaan murabahah sampai saat ini masih merupakan pembiayaan

yang dominan bagi perbankan syariah di dunia, tetapi banyak kritikan dilontarkan pada bank syariah dalam masalah penetapan margin keuntungan. Hal ini

dikarenakan produk pembiayaan murabahah merupakan produk yang mirip

dengan produk pembiayaan kredit berbunga flat pada bank konvensional


(13)

Akad ➏➐➑ ➒➓ ➒➔ ➒➔ merupakan akad jual beli barang pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati, akibat transaksi jual beli

➏➐➑ ➒➓ ➒➔ ➒➔ menyebabkan timbulnya piutang ➏➐➑ ➒➓➒➔➒➔. Karena adanya penangguhan pembayaran ini menimbulkan kesan bahwa pembiayaan ➏➐➑ ➒➓ ➒➔ ➒➔ tidak berbeda dengan pemberian kredit berbunga oleh bank konvensional. Di dalam→ ➣➓↔↕➙➛➒➛ ➜➙➛ ➝ (pembiayaan hutang) bank konvensional ada beberapa unsur seperti adanya ➞➑➣ ↕➙➟➣→ ➙➛↔➣➑➣➠↔ (bunga) yang ditetapkan di awal peminjaman, bunga tersebut muncul akibat dari penundaan pembayaran dan wujudnya spekulasi. Kalau dalam konvensional ada ➞➑➣-fixed interest, maka di dalam

murabahahada pre-fixed profit(suatu penetapan tambahan), dan penambahan itu

juga disebabkan karena adanya unsur penundaan pembayaran. Unsur spekulasi terhadap perubahan base landing rate (suku bunga) telah dihilangkan dengan

memakaifixed rate(nilaimark upyang tetap).

PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk merupakan salah satu bank syariah di Indonesia yang menjalankan konsep murabahahberdasarkan PSAK No.102 yaitu

akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. PT Bank Muamalat

Indonesia, Tbk memberikan pelayanan pembiayaan murabahah, yang berupa

pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan konsumtif. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk memberikan bantuan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara kredit/cicilan dan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur.


(14)

Pelaksanaan pembiayaan pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk mempunyai porsi yang cukup besar terutama pembiayaan ➡➢➤ ➥➦ ➥➧ ➥➧ ➨ Hal ini disebabkan karena penempatan dalam bentuk pembiayaan ➡➢➤ ➥➦➥➧➥➧ dapat memberikan kontribusi pendapatan operasional bank yaitu berupa ➡➥➤ ➩➫➭

➡➢➤ ➥➦ ➥➧ ➥➧ atau keuntungan yang telah disepakati dengan nasabah. Nilai yang cukup besar dalam pembiayaan ➡➢➤ ➥➦➥➧➥➧ diharapkan dapat meningkatkan perolehan pendapatan➡➥➤ ➩➫➭ ➡➢➤ ➥➦➥➧➥➧.

Tabel 1.1

Pendapatan➯➲ ➳➵ ➸➺➯➻ ➳➲ ➼➲ ➽➲➽ dan Piutang➯➻ ➳➲➼ ➲➽➲ ➽

Tahun

Pendapatan➾ ➥➤ ➩➫➭ ➾ ➢➤ ➥➦➥➧➥➧ (dalam jutaan rupiah)

Pembiayaan➾➢➤ ➥➦ ➥➧ ➥➧ (dalam jutaan rupiah)

2003 190.150 1.312.110

2004 248.323 1.866.110

2005 354.812 2.911.768

2006 486.955 3.056.649

2007 526.719 3.969.520

2008 591.641 4.810.995

2009 649.110 4.456.280


(15)

Tabel diatas menunjukkan fenomena yang terjadi pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk dari tahun 2003 sampai tahun 2009. Dapat dilihat Pendapatan

➚➪ ➶ ➹➘➴ ➚➷➶ ➪ ➬➪ ➮➪ ➮ PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun 2003-2009 adalah sebesar 190.150, 248.323, 354.812, 486.955, 526.719, 591.641, 649.110, yang mengalami peningkatan terus menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 penurunan Pembiayaan ➚➷ ➶➪➬➪➮➪➮ tidak sejalan dengan Pendapatan ➚➪ ➶ ➹➘➴

➚➷ ➶➪➬➪➮➪➮ yang meningkat. Peningkatan Pembiayaan ➚➷ ➶➪➬➪➮➪➮ seharusnya sejalan dengan meningkatnya Pendapatan ➚➪ ➶ ➹➘➴ ➚➷➶ ➪ ➬➪ ➮➪ ➮. Hal ini di kemukakan oleh Puji Astuti (2008) dalam penelitiannya bahwa semakin besar jumlah Pembiayaan ➚➷➶ ➪ ➬➪ ➮➪ ➮ yang diberikan maka Pendapatan ➚➪ ➶ ➹➘➴

➚➷ ➶➪➬➪➮➪➮akan semakin meningkat.

Fenomena yang terjadi pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk terjadi pada tahun 2009 dimana Pembiayaan ➚➷ ➶➪➬➪➮➪➮ mengalami penurunan, sedangkan Pendapatan ➚➪➶ ➹➘➴ ➚➷ ➶➪➬➪➮➪➮ mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan pada salah satu sektor pembiayaan ➚➷ ➶➪➬➪➮➪➮ dan lebih mengalokasikan dananya ke investasi lain dibandingkan pada pembiayaan

➱➷ ➶➪➬➪➮➪➮✃ karena untuk menumbuhkan pembiayaan dengan skema ❐➶ ❒❮❰

-sharing yang dianggap memberikan keuntungan lebih besar. Pembiayaan lebih

difokuskan pada sektor yang tidak berisiko tinggi.

Penelitian lain mengenai Cash Ratio dan Pendapatan Margin Murabahah

dilakukan oleh Ratu Adelia Ayu Indrasari (2009), ia membuktikan bahwa Cash

Ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan margin


(16)

Pembiayaan Bank Syariah yang didominasi oleh pembiayaan ÏÐÑ Ò ÓÒ ÔÒ Ô, menjadikan ÏÒ ÑÕÖ× Ï ÐÑ ÒÓÒÔÒÔ sebagai pos yang sangat penting bagi Bank Syariah. Akan tetapi, karakter pembiayaan ini dinilai dapat mengganggu likuiditas bank pada jangka panjang. Kas sebagai aset yang paling likuid juga menjadi alat ukur likuiditas yang sering dilihat oleh nasabah melalui Ø Ò Ù ÔÚÒ ÛÖÜ. Pengelolaan likuiditas yang tepat akan memperlancar kegiatan operasional bank dalam meningkatkan profitabilitasnya.

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis ØÒÙ Ô ÚÒ ÛÖÜ dan Pembiayaan Ý ÐÑÒÓÒÔÒÔ Pengaruhnya Terhadap PendapatanÝÒ ÑÕÖ×Ý ÐÑ ÒÓÒÔÒÔ Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan Ý Ò ÑÕÖ× Ý ÐÑ Ò ÓÒ ÔÒ Ô mengalami peningkatan, sedangkan Pembiayaan Ý ÐÑ Ò ÓÒ ÔÒ Ô mengalami penurunan pada Bank Muamalat Indonesia Tbk.

2. Terjadinya penurunan Pembiayaan Ý ÐÑ Ò ÓÒ ÔÒ Ô, karena terjadinya penurunan pada salah satu sektor Pembiayaan Ý ÐÑ Ò ÓÒ ÔÒ Ô pada Bank Muamalat Indonesia Tbk.


(17)

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Þß à á âß ãäå dan Pembiayaan æ çèß é ß áß á pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

2. Bagaimana Pendapatan æß è êäë æ çèß éßáßá pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

3. Seberapa besar pengaruh Þßà á âßãäå terhadap Pendapatan æ ßè êäë

æ çè ßé ß áß ápada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

4. Seberapa besar pengaruh Pembiayaan æ çè ßé ß áß á terhadap Pendapatan æ ß è êäë æ çè ßé ß áß á pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

5. Seberapa besar pengaruh Þßà á âßãäå dan Pembiayaan æ çè ßé ß áß á terhadap Pendapatan æß è êäë æ çèß éßáßá pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk secara simultan.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ìß à á è ß ãäå dan pembiayaan íçè ßé ßáßá terhadap pendapatan íßè êäë íçè ßé ß áß á pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.


(18)

1.4.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisisî ïð ñ ò ïóôõ dan Pembiayaan ö÷ ø ïù ïñ ïñ pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

2. Untuk menganalisis Pendapatan ö ïøúô û ö÷ø ïù ïñ ïñ pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

3. Untuk menganalisis besarnya pengaruh îïð ñ ò ïóôõ terhadap Pendapatan ö ï øú ô û ö÷ø ïù ïñ ïñ pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

4. Untuk menganalisis besarnya pengaruh Pembiayaan ö÷ ø ïù ïñ ïñ terhadap Pendapatan öï øúô û ö÷øï ùï ñï ñ pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

5. Untuk menganalisis besarnya pengaruh î ïð ñ ò ïóôõ dan Pembiayaan

ö÷ ø ïù ïñ ïñ terhadap Pendapatan ö ï øú ô û ö÷ø ïù ïñ ïñ pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk secara simultan.

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut :

1) Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis mengenai analisis laporan keuangan yang merupakan tolak ukur kinerja bank selama periode tertentu. Selain itu penulis ingin mengetahui pengaruh üïð ñ ø ïóôõ dan pembiayaan ý÷ø ïù ïñ ïñ terhadap pendapatan


(19)

þÿ ✁✂✄þ☎ ÿ✆ ÿ✝ ÿ✝padaPT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 2) Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat dijadikan masukan dan dapat memberikan sumbangan pemikiran guna perbaikan dan perkembangan usaha serta untuk membantu pihak manajemen dalam melaksanakan pembiayaan untuk meningkatkan pendapatanþÿ ✁✂✄þ☎ ÿ✆ ÿ✝ ÿ✝.

3) Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, referensi atau masukan umumnya mengenai perbankan dengan prinsip syariah, khususnya berkaitan pengaruh ✞ÿ✟✝ ÿ✠✂✡ dan pembiayaan

þ☎ ÿ ✆ÿ ✝ÿ ✝ terhadap pendapatan þÿ ✁✂✄ þ☎ ÿ ✆ÿ ✝ÿ ✝ pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang dibahas dalam penelitian ini.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cianjur yang bertempat di Jl. Siti Jenab No. 39 Cianjur 43211 Telp. 0263-280950. Adapun waktu penelitian mulai dari pengumpulan data sampai dengan penyusunan, dimulai dari bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Juli tahun 2011. Jadwal penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:


(20)

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Prosedur

Bulan

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept okt 2011

I

Tahap Persiapan:

1.Membuat outline dan Proposal Usulan penelitian 2.Pengambilan formulir dan penyusunan UP 3.Menentukan tempat penelitian

II

Tahap Pelaksanaan: 1.membuat outline dan Proposal UP

2.Meminta surat pengantar keperusahaan

3.Penelitian di perusahaan 4.Penyusunan UP dan bimbingan UP

5.Seminar sidang UP 6.Revisi UP setelah seminar sidang UP

7.Bimbingan Skripsi. 8.pendaftaran sidang skripsi.

9. Sidang skripsi. III Tahap akhir:

1.Revisi setelah sidang skripsi.

2.Penggandaan Skripsi. 3.Wisuda.


(21)

15 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Likuiditas

✖✗✘✙ ✗✚ ✗✛ts ✜ ✢✛ ✘✛✣rup ✘✢✜ ✛✜ ✤✙✛✣ ✤✢✙ ✥ ✛✦✛✛✣r ✙ ✣ ✧✙✘ ✜✢✜ ★✛✛yr ✥ ✢✜ ✙✛ ✘ ✢✛✩✗✛ ★✛✣w ✩✛✣✪✘✛ ✤✢✣✚ ✢✘ ✤✛ ✚✛ ✥✛ ✛t ✩✛t✙✦ t✢✜ ✤✫ ✬ ✭✗✘✛ ✤✢✙ ✥ ✛✦✛✛✣r ✜✛✜pu ✜✢✮✛ ✘✙✘✛✣ ✤ ✢✜ ★✛✛y✛✣r ✛rt✗✣✛y✘ ✢✛ ✚✛✛✣ p✢r✙✥ ✛✦ ✛✛✣ ✚✛✮✛✜ ✘ ✢✛ ✚✛✛✣ ✮ ✗✘✙ ✗✚✯ t✢t✛ ✤✗ ✩✗✘✛ ✤ ✢r✙✥ ✛✦✛✛✣ ✗✚✛ ✘t ✜ ✛✜pu✜ ✢✜ ★✛✛yr✯ ✜✛ ✘✛ ✤ ✢✙✥ ✛✦✛ ✛✣r ✚✗✘✛✛ ✘✛✣t ✚✛✮✛✜ ✘ ✢✛ ✚✛✛✣✗✮✮ ✗✘✙ ✗✚✬

✰✢✣✙✱ut ✲✛sw✛✣ ✳✴ ✵ ✵✶✷✸ ✶✹✯ ✜ ✢✣✩✢✮✛✥ ✘✛✣ ★✛✦✺✛✷

✖✗✘✙✗✚✗✛t s ★✛✣ ✘ ✛ ✚✛✮✛✦ ✘ ✢✜✛✜✤✙ ✛✣ ★✛✣✘ ✙✣✧✙ ✘ ✜✢✜ ✢✣ ✙✦✗✘✢✜ ✙✣✪✘ ✗✣✛✣ ✚ ✗t✛r✗✘✣✛y ✥ ✗✜✤✛✣ ✛✣ ✫✮ ✢✦ ✚✢✤✫✥ ✛✣✻✤ ✢✣ ✗t✗p ✚✛✣ ✛ ✛✛✙✤✙ ✣t ✜✢✜ ✢✣ ✙✦✗ ✘ ✢★✙✧✙ ✦✛✣✜ ✛sy✛r✛ ✘✛t ★✢✙✤✛r ✤✗✣✩✛✜ ✛✣ ✼✬

✰✢✣ ✙✱ut ✘✙ ✧✗✤✛✣ ✚✗✛t✛s ✚✛p✛t ✚ ✗✛✗✘✛✣rt ★✛ ✦✺✛ ✮ ✗✘✙ ✗✚ ✗✛ts ✛ ✚✛✮✛ ✦ ✘ ✢✜✛✜✤✙ ✛✣ ★✛✣ ✘ ✙ ✣ ✧u✘ ✜ ✢✜✢✣✙ ✦ ✗ ✘✢✜ ✙✣✪ ✘✗✣ ✛✣ ✚ ✗t✛r✗✘✣✛y ✥ ✗✜ ✤✛✣✛ ✣ ✫✮ ✢✦ ✚ ✢✤✫✥✛✣✻✤✢✣✗t✗p ✚✛✣ ✛ ✛t✛✙✤✙ ✣ ✜ ✢✜✢✣✙ ✦ ✗ ✘ ✢★✙✧u✦✛✣✜✛✛syr✛ ✘✛t ★✢rup✛ ✤✗✣✩✛✜✛✣✬ ✽✛✣ ✘ ✛ ✘✛✣ ✜✢✜ ✢✣ ✙✦✗ s✢★✛✪✛ ✗ ★✛✣✘ ✛✣✪y ✮ ✗✘✙✗✚ ✛ ✤✛ ★ ✗✮✛ ✜ ✢✜✢✣✙ ✦ ✗ ✘✛t✢✪✫ ✱✗ ✥ ✢★✛✪✛ ✗★ ✢r✗✘✙✧✷

✛✬ ✰✢✜✢✪✛✣✪ s✢✩✙✜ ✮✛✦ ✛✮✛t y✛✣✪ ✮ ✗ ✘✙✗✚✯ ✾✿❀ ❁ ✿ ❀❀ ❂ts✯ ✛✣✪y t✢r✚✗r✗ ✚✛r✗ ✙✛✣✪ ✘✛✥✯ ✢✘ ✢✣ ✗✣✪r p✛ ✚✛ ★✛✣✘ ✥ ✢✣ ✧✛✮r ✚✛✣ r✢✘ ✢✣ ✗✣✪ ✤✛ ✚✛ ★✛✣✘ ❃★✛✣ ✘ ✮✛ ✗✣ ✣✛y ✥ ✛✜✛ ✚✢✣✪✛✣✩✙✜ ✮✛✦ ✘✢★ut✙✦ ✛✣✮ ✗✘✙✗✚✗✛ts y✛✣✪✚ ✗✤ ✢r✘✗✛ ✘✛✣✬r


(22)

❄ ❅ ❆❇❈ ❇❉ ❊❋❉ ●❍ ■❊❋❉❏ ❊❑r❊▲ ❊t ▼ ❊▲❊t ▲❑ ●❍❑ ❏◆ ❇❄❊❉ ❊❑ ❈ ❊❋❊❏❑ ◆❇❄ ❍ ❖● ❊❋P ❊❏ ❊◗❍■❍ ❘ ❊❏❑ ❊❊ts ❊● ❊❋t❇❊P❑t ❄ ❊❋ ●❇t◆ ❇❄❍❖r ❈ ❇❈❑▲❑ ●❑ su r❊t ▼sur❊t ❄ ❇◗❊r ❉❊r ❄❇r●❍❊▲❑t❊s t

❑ ❋❉❉ ❑ y❊❋❉ ❏ ❊P ❊t ◆ ❇❉ ❇r❊ ❏❑❍ ● ❊t r ❊t❊u❏❑ ❊▲❑◗● ❊❋ ❈ ❇❋❙❊❏❑ u❊❋❉ t❊❋P❊ ❈ ❇❋❉❊▲ ❊❈❑ ●❇ru❉❑ ❊❋❄❊❑ ●◆❇❄❇▲❍ ❈❙❊❍ ◗t ❖❇❈P❚❈❊❍ P❍❋P ❊❏ ❊ w❊●❖u s❇t❇▲ ❊◗ ❙❊❍ ◗t ❖❇❈P❚❅

❯❅ ❆❇❈❑▲❑ ●❑ ●❇❈ ❊❈P ❍ ❊❋ ❍❋❖❍● ❈❇❈P ❇❚▲ ❇◗r ❊▲ ❊t ▼❊▲ ❊t ▲❑ ●❍❑ ❏ ❈ ❇▲ ❊▲❍❑ P❇❋❯❑pt❊❊❋ ◗❍❖❊❋❉❈❑ ◆ ❊▲ ❋y❊ p❇❋❙❍❊▲ ❊❋◆❍■❊t ▼sur❊t ❄❇r◗ ❊❉❊❅r

❱❇❄ ❇r❊p❊ r❊◆❑❚ ▲❑ ●❍ ❑ ❏❑❊ts y❊❋❉ ❏❑t❇r❊P ● ❊❋ ❚▲ ❇◗ ◆❍❊tu❄❊❋●❍❋❖❍● ❈❇❋❑▲ ❊❑ t

❑ ❋❉ ● ❊t ▲❑ ●❍❑ ❏❑t❊s ◆❍ ❊tu❄ ❊❋ ● ❏❊❋ ❈ ❇❋❑▲ ❊❑ ●❇❍❊❋❉ ❊❋ su❊tu❄ ❊❋ ● t❇r◆ ❇❄❍❖ ❏❑ ❊❋❖❊r❊❋y❊❊❏ ❊▲ ❊◗◆ ❇❄❊❉❊❑❄ ❇❑ ●❍ ❖❲r

❳ ❨ ❩❬ ❭ ❭❪❫ ❴❵❛ ❴❜❝

❞❨ ❩❛❡ ❢❵❛❴❜❝

2.1.2 ❣❤ ✐❥❦❤ ❧♠♥

2.1.2.1 Pengertian❣❤ ✐❥❦❤ ❧♠♥

♦❍❊tu❄❊❋● ❏❑ ● ❊t❊●❊❋ ♣❑●❍ ❑❏ ❊P❊❄❑▲ ❊ ❄❊❋● y❊❋❉ ❄ ❇◆ ❊❋❉ ●❍ ❖❊❋r ❈❇❈ ❇❋❍ ◗❑ ● ❇w❊❙❑❄ ❊❋ ut❊❋❉ utangnya, dapat membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit (pembiayaan) yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.

Likuiditas bank dapat diukur melalui perhitungan q❛❡❢ ❭❛❴❜❝ dimana penghitungannya melalui likuiditas wajib minimum yang wajib dipelihara oleh setiap perbankan.


(23)

Menurut Ade Arthesa (2006 : 45) menjelaskan bahwa :

r st ✉ ✈ s✇①② adalah perbandingan antara alat-alat likuid yang dikuasai bank dengan kewajiban yang harus segera dibayar .

Pernyataan yang sama mengenai③ st ✉✈ s✇①② juga dikemukakan oleh Lukman Dendawijaya (2005 : 114) :

r st ✉ ✈ s✇①② adalah rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun bank yang harus segera dibayar .

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ③ st ✉ ✈ s✇①② ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid yang dimilikinya.

2.1.2.2 Rumus④ ⑤⑥ ⑦⑧⑤⑨⑩❶

r st ✉✈ s✇①② dapat dirumuskan dengan : Alat Likuid

r st ✉❷ s✇①②= x 100 %

Pinjaman yang Harus Segera Dibayar

❸❹ ❺❻❼r ❽❾ ❿ukms➀➁❼ ➀➂s➃ijs➄s❽➅ ➆ ➆ ➇➈➉

Berdasarkan rumus di atas, yang dimasukkan ke dalam alat likuid terdiri dari kas dan giro pada Bank Indonesia. Sedangkan yang dimasukkan ke dalam kewajiban yang harus dibayar adalah simpanan nasabah dan kewajiban jangka pendek lainnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank tersebut, namun di sisi lain akan mempengaruhi kemampuan bank dalam menyalurkan kredit (pembiayaan) yang akhirnya akan berdampak pada profitabilitas/pendapatanms✈ ➊①n keuntungan.


(24)

Sejak dulu, dunia perbankan memerlukan likuiditas karena likuiditas menjadi salah satu faktor penting dalam pengelolaan dananya. Karena adanya proporsi yang besar dari simpanan nasabah bank berupa giro (➋➌➍➎ ➏➋ ➋ ➌➐ ➑➒ ➓t), atau tabungan (➒➎➓ ➏➔v ➋➌➐➑➒ ➓t) dan deposito berjangka (t➓➍➌ ➋ ➌➐ ➑➒➓t), terutama dalam hal hukum perbankan memberikan prioritas utama dalam mempertahankan tingkat kecukupan likuiditas. Harus ada nasabah yang menyimpan uang di bank apabila bank ingin melanjutkan usahanya.

Sesuai dengan pengertiannya bahwa→➎➒➣ ↔➎↕➓ ➑merupakan kemampuan alat likuid yang tersedia di bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas akibat adanya penarikan dana simpanan nasabah. Alat likuid tersebut dapat berupa kas dan giro pada Bank Indonesia.

 Kas

Salah satu pos alat likuid ini menampung persediaan uang tunai yang terdiri dari mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Dalam operasional bank, persediaan uang tunai berperan sangat penting, tidak saja untuk pembayaran keperluan biaya atau beban, tetapi yang sangat utama adalah untuk memenuhi kewajiban-kewajiban, jika nasabah menarik simpananannya.

 Giro pada Bank Indonesia

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah giro dalam rupiah dan valuta asing milik bank umum pada Bank Indonesia. Posisi dana pos ini tidak boleh dikurangi dengan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank yang


(25)

bersangkutan dan tidak boleh ditambah dengan fasilitas kredit yang sudah disetujui oleh Bank Indonesia yang belum dipergunakan.

Yang termasuk ke dalam kewajiban yang harus segera dibayar terdiri dari simpanan dari para nasabah seperti giro, tabungan dan sertifikat deposito serta ditambah dengan kewajiban jangka pendek lainnya.

 Giro

Rekening giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan, sedangkan cek atau bilyet giro ini oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Cek merupakan perintah tak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat penyerahannya atas beban rekening penarikan cek. Jangka waktu pengunjukan agar mendapatkan pembayaran dari bank atas cek tersebut adalah selama 70 hari sejak tanggal penarikannya.

Sedangkan bilyet giro pada dasarnya merupakan perintah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah tertentu uang atas beban rekening penarikan pada tanggal tertentu kepada pihak yang tercantum dalam bilyet giro tersebut dan bilyet giro dapat dibatalkan secara sepihak oleh penarik disertai dengan alasan pembatalan.

 Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek dan bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Cara penarikan rekening tabungan


(26)

yang paling banyak digunakan saat ini adalah dengan buku tabungan, ➙➛➜ ➝

➙➛➞➟ atau kartu ATM, dan kartu debet.  Deposito berjangka

Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dengan bank.

 Kewajiban Segera Dibayar atau Kewajiban Jangka Pendek Lainnya

Sumber dana bank lainnya, berupa dana yang sifatnya sangat sementara. Penggolongan dalam Sistem Perbankan Indonesia disebut sebagai kewajiban-kewajiban yang segera dapat dibayar atau kewajiban-kewajiban jangka pendek lainnya. Jangka waktu kewajiban tersebut pada umumnya di bawah 90 hari atau paling lama 180 hari.

2.1.3 Pembiayaan➠➡➢ ➤➥ ➤➦ ➤➦ 2.1.3.1 Pengertian Pembiayaan

Penyaluran dana pada bank syariah disebut dengan pembiayaan, pembiayaan berdasarkan prisnsip syariah terbagi menjadi beberapa prinsip yaitu berdasarkan prinsip jual beli, bagi hasil dan sewa. Pembiayaan pada bank syariah sangat penting karena kegiatan pembiayaan ini merupakan salah satu sarana untuk memperoleh keuntungan juga untuk menjaga keamanan dana nasabah.

Menurut Dahlan Siamat (2004: 192) menjelaskan bahwa penyaluran dana disebut dengan pembiayaan:

Dalam penyaluran dana bank syariah harus berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Sehubungan dengan hal itu bank diwajibkan untuk meneliti secara seksama calon nasabah penerima dana berdasarkan azas pembiayaan yang sehat agar pendapatan yang diterima dapat optimal.


(27)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penyaluran dana dan pembiayaan pada bank syariah pada dasarnya sama, hanya berbeda pada istilahnya saja.

Dalam kegiatan operasionalnya bank konvensional memberikan kredit kepada peminjam atau debitur, sedangkan bank syariah memberikan pembiayaan kepada nasabah yang akan dibiayainya. Pengertian pembiayaan menurut Kasmir (2007:73) dijelaskan sebagai berikut:

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Menurut Habib Nazir dan Muhammad Hasanuddin (2004:457) adalah sebagai berikut;

Pembiayaan, merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan➧ ➨➩➫➭➫tunit.

Dari pengertian diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa pembiayaan merupakan pemberian pinjaman atau penyediaan dana yang diberikan kepada peminjam atau yang di biayainya, dan yang di biayai tersebut wajib untuk membayar atau mengembalikan tagihan tersebut pada jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan dan dengan imbalan yang telah disepakati.


(28)

2.1.3.2 Fungsi Pembiayaan

Fungsi pembiayaan menurut Muhammad (2005:263), adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh➯ ➲ ➳➵➸tyang optimal.

2. Menyediakan aktiva cair dan kas yang memadai. 3. Menyimpan cadangan.

4. Mengelola kegiatan-kegiatan lembaga ekonomi dengan kebijakan yang pantas bagi seseorang yang bertindak sebagai pemelihara dana-dana orang lain.

5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.

Dari fungsi pembiayaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan memiliki berbagai macam fungsi selain untuk memperoleh laba yang optimal, bank juga menyediakan aktiva cair dan kas yang memadai untuk keperluan bank itu sendiri atau untuk kepentingan nasabah yang bisa diambil kapan saja. Fungsi lainnya yaitu untuk menyimpan cadangan yang maksudnya adalah dana yang diberikan kepada nasabah dalam bentuk pembiayaan sewaktu-waktu dapat diambil dengan cepat, karena nasabah yang diberi pembiayaan oleh bank harus mengembalikannya sesuai dengan perjanjian. Apabila dana yang diperoleh dari pihak ketiga tidak disalurkan lagi maka dana tersebut akan mengendap dan tidak dapat menghasilkan apa-apa, sehingga akan timbul kelebihan dana di bank dan bank tidak dapat memberikan imbalan kepada nasabah yang telah menyimpan dananya. Sesuai dengan pengertian bank yaitu sebagai intermediasi antara pihak-pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Oleh karena itu, fungsi bank selanjutnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan, baik itu berupa barang maupun modal.


(29)

2.1.4 ➺➻➼ ➽➾ ➽➚ ➽➚

2.1.4.1 Pengertian➺➻➼ ➽➾➽➚ ➽➚

Pengertian menurut Sri Nurhayati dan Wasilah (2008:160) menyatakan bahwa :

➪➶ ➹ ➘➴ ➘➷ ➘➷ adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan ➬m➘➹➮ ➱n✃ yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Sedangkan menurut Ahmad Saeed (2004:147) menyatakan bahwa :

➪➶ ➹ ➘➴ ➘➷ ➘➷ adalah suatu jenis penjualan dengan pembayaran tunda dengan suatu transaksi perdagangn murni. Penjualan model ini diangap sah oleh para ulama walaupun tidak didukung oleh ❐❒❮❰➶➹Ï➘Ð dan Ñ➘Ò➱s.

Menurut Ascarya (2007;164) mendefinisikan pengertian pembiayaan

m

➶ ➹ ➘➴ ➘➷ ➘➷ sebagai berikut;

Pembiayaan➶➹ ➘➴ ➘➷ ➘➷m adalah penjualan barang oleh seseorang kepada

pihak lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang dan marjin keuntungan yang dimasukkan ke dalam harga jual barang tersebut. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai ataupun tangguh.

Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa m➶➹ ➘➴➘➷➘➷ merupakan pembiayaan dengan prinsip jual beli dimana pihak penjual wajib memberitahu harga pembeliannya dan keuntungan yang ia ambil kepada pembeli. Sehingga pembeli mengetahui harga aslinya dan keuntungan yang diambil oleh bank.

Dalam Islam, perdagangan dan perniagaan selalu dihubungkan dengan nilai-nilai moral, sebagai contoh setiap pedagang atau penjual harus menyatakan


(30)

kepada pembeli bahwa barang tersebut layak dipakai dan tidak ada cacat. Atau seandainya ada cacat maka itu pun harus diungkapkan dengan jelas. Dalam jual beli sangat diharapkan adanya unsur suka sama suka. Apabila pembeli tidak menyukai barang yang akan dibeli, dan pembeli menyatakan batal sebelum akad diÓjÔ Õkan, maka jual beli itu tidak sah dan harus diterima dengan lapang dada oleh masing-masing pihak.

2.1.4.2 Syarat dan KomponenÖ×Ø ÙÚ ÙÛ ÙÛ

Menurut Muhammad Syafi i Antonio (2002:102) transaksi Ü Ý ÞÔ ÕÔßÔß harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:

1. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. 3. Kontrak harus bebas dari riba.

4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.

5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara tunai.

Secara prinsip, jika syarat (1), (4), dan (5) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan:

1) Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

2) Kembali pada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang dijual.

3) Membatalkan kontrak.

Jual beli secara Ý ÞÔÕÔßÔßm diatas hanya untuk barang atau produk yang

telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimilki oleh penjual, sistem yang digunakan adalah

m

ÝÞÔÕÔßÔß kepada pemesan pembelian (muÞÔÕÔßÔß )à Hal ini dinamakan demikian karena si penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan pembeli yang memesannya.


(31)

Pada pelaksanaan áâã ä å äæ äæ banyak pihak yang mengatakan áâã ä åä æä æ tidak berbeda dengan pembiayaan konsumen (çustèáér êëìäìç ëìí ) yang diberikan dalam bentuk uang bahkan dalam melakukan perhitungan keuntungan, lebih mahal dibandingkan konvensional.

Jika ditelaah lebih lanjut pengertian áâã äå äæ äæ adalah menjual barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai laba. Bank syariah harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang tersebut, atas besarnya biaya yang dikeluarkan.

Menurut Wiroso (2005:60) terkandung komponen-komponen sebagai berikut:

1. Harga pokok barang adalah harga barang ditambah dengan beban-beban lain yang dikeluarkan sehingga barang tersebut memiliki nilai ekonomis. Masalah yang terkait dengan harga pokok barang ini adalah:

a. Pengadaan barang yang diperjualbelikan. b. Diskon dari pemasok (suîî ïëér ).

c. Pengadaan barang jika diwakilkan. d. Nilai harga pokok (perolehan).

2. Keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak dengan tidak menganiaya salah satu pihak.

3. Harga jual áâã äå äæ äæð yaitu harga yang disepakati yang meliputi harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati yang terkait dengan harga jualáâã ä åä æä æadalah masalah:

a. Hutang nasabah.

b. Uang muka dari nasabah. c. Pembayan angsuran,

d. Pembayaran pelunasan lebih awal.

Dalam prinsip jual beli ini pada prinsipnya penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi jual beli (akad) dan pembayarannya dapat dilakukan secara tunai atau angsuran.


(32)

2.1.4.3 Jenisñòó ô õô öô ö

Jenis÷ø ù úû úü úü menurut Wiroso (2005:37) dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1) ÷øù úûúüúü tanpa pesanan

2) ÷øù úûúüúü berdasarkan pesanan.

Adapun penjelasan dari kedua jenis ýøù úû úü úü diatas adalah sebagai berikut:

1. ÷ø ù úû úü úü tanpa pesanan

÷ø ù úû úü úü tanpa pesanan maksudnya, ada yang pesan atau tidak,ada yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan barang tidak terpengaruh atau terkait langung dengan ada tidaknya pembeli.

2. ÷ø ù úû úü úü berdasarkan pesanan

÷ø ù úû úü úü berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah baru akan melakukan transaksi ýøù úûúüúü atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan. Pada ýø ù úû úüúü ini, pengadaan barang sangat tergantung pada atau terkait langsung atau pembelian barang tersebut. Dasar hukum penjualan ýø ù úûúüúü berdasarkan pesanan adalah jenis penjualan ini dan aturan-aturannya sah berdasarkan dasar-dasar umum penjualan secara syariah Islam yang tercantum dalam þÿ✁øù ú✂, þÿ ✄ú☎ ✆ts dan bermuúýúÿúü dengan orang. Janji pemesanan di dalam ÷ø ù úû úü úü berdasarkan pesanan, bisa bersifat mengikat dan bisa bersifat tidak


(33)

mengikat. Para ✝✞✟ ✠✡ ✠ ☛ ✠ ☞✠ ✌ menyepakati mengenai bolehnya penjualan ini, dan mengatakan bahwa pemesanan tidak mesti terikat untuk memenuhi janjinya.

✍✞✎✠✏✠ ✡✠ ✡ berdasarkan pesanan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Bersifat mengikat, maksudnya apabila telah pesan maka harus dibeli. b. Bersifat tidak mengikat, maksudnya walaupun nasabah telah memesan

barang, tetapi nasabah tidak terikat, nasabah dapat menerima atau membatalkan barang tersebut.

Produk pembiayaan ✑✞✎✠✏✠ ✡✠ ✡ pada bank syariah tidak hanya berdasarkan jenis tetapi juga produk dalam bentuk rupiah dan valuta asing. Berdasarkan keterangan Laporan keuangan dan Buku panduan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk (2004:59) produk pembiayaan ✑✞✎✠✏✠✡ ✠✡ adalah sebagai berikut;

1. Pembiayaan✑✞✎✠✏✠✡ ✠✡dalam rupiah

a) Pembiayaan✑✞✎✠✏✠ ✡✠ ✡terkait dengan bank b) Pembiayaan✑✞✎✠✏✠ ✡✠ ✡tidak terkait dengan bank 2. Pembiayaan✑✞✎✠✏✠✡ ✠✡dalam valuta asing

a) Pembiayaan✑✞✎✠✏✠ ✡✠ ✡terkait dengan bank b) Pembiayaan✑✞✎✠✏✠ ✡✠ ✡tidak terkait dengan bank.

Adapun penjelasan dari produk pembiayaan ✑✞✎✠✏✠✡ ✠✡ diatas adalah sebagai berikut;

1. Pembiayaan✑✞✎✠✏✠ ✡✠ ✡ dalam rupiah

Pembiayaan ✑✞✎✠✏✠✡ ✠✡ dalam rupiah yaitu pembiayaan yang dalam transaksi jual belinya menggunakan satuan rupiah. Adapun penyaluran pembiayaan✑✞✎✠✏✠✡ ✠✡dalam rupiah terbagi menjadi dua yaitu;


(34)

a. Pembiayaan✒✓ ✔ ✕✖ ✕✗ ✕✗ terkait dengan bank

Pembelinya adalah pihak yang berkaitan secara langsung dengan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk baik direktur, pemilik modal, karyawan maupun pihak lain yang berkaitan dengan bank, misalnya perusahaan yang menjadi penyedia barang dalam kegiatan pembiayaan.

b. Pembiayaan✒✓ ✔ ✕✖ ✕✗ ✕✗ tidak terkait dengan bank

Pembeli atau nasabahnya adalah pihak ketiga dan dalam transaksinya menggunakan satuan rupiah. Dilihat dari laporan keuangan neraca PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk pembiayaan ✒u✔✕✖ ✕✗ ✕✗ tidak terkait dengan bank ini merupakan pembiayaan terbesar jumlahnya dibandingkan dengan pembiayaan yang lainnya.

2. Pembiayaan✒✓✔✕✖ ✕✗ ✕✗dalam valuta asing

Pembiayaan ✒✓ ✔ ✕✖✕✗✕✗ dalam valuta asing yaitu pembiayaan yang transaksi jual belinya menggunakan valuta asing karena produknya hanya tersedia di luar negri. Adapun penyaluran pembiayaan✒✓✔✕✖ ✕✗ ✕✗ dalam valuta asing terbagi menjadi dua yaitu:

a. Pembiayaan✒✓ ✔ ✕✖ ✕✗ ✕✗ terkait dengan bank

Pembelinya adalah pihak yang berkaitan secara langsung dengan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk baik direktur, pemilik modal, karyawan maupun pihak lain yang berkaitan dengan bank, misalnya perusahaan yang menjadi penyedia barang dalam kegiatan pembiayaan. Yang membedakan dengan rupiah adalah transaksi dalam hal pembelian atau penjualan barangnya menggunakan valuta asing.


(35)

b. Pembiayaan✘✙ ✚ ✛✜ ✛✢ ✛✢ tidak terkait dengan bank

Pembiayaan✘✙✚✛✜ ✛✢ ✛✢ tidak terkait dengan bank yaitu pembeli atau nasabahnya tidak berkaitan dengan bank dan dalam transaksinya menggunakan valuta asing. Namun pembiayaan✘✙ ✚ ✛✜✛✢✛✢ ini belum terdapat pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

2.1.4.4 Ketentuan Jual Beli (✣✤✥ ✦✧ ✦★ ✦★)

Dalam melaksanakan transaksi ✘✙ ✚ ✛✜ ✛✢ ✛✢ ✩ ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan yaitu ketentuan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional dan Ketentuan Bank Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia maupun Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI).

Menurut Wiroso (2005:45-46) Fatwa Dewan Syariah Nasional yang terkait dengan transaksi✘✙ ✚ ✛✜✛✢✛✢ antara lain adalah:

1. Nomor 4/DSN-MUI/VI/2000 Tanggal 1 April 2000 tentang✪✙✚✛✜ ✛✢ ✛✢ ✫ 2. Nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang Uang

Muka Dalam✪✙✚✛✜ ✛✢ ✛✢✫

3. Nomor 16/ DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang Diskon Dalam✪✙✚✛✜ ✛✢✛✢✫

4. Nomor 17/ DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang Pembayaran, dan

5. Nomor 23/ DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 28 September 2002 tentang Potongan Pelunasan dalam✪✙ ✚ ✛✜✛✢✛✢✫

Berdasarkan fatwa-fatwa tersebut, Bank Indonesia mengatur lebih lanjut dalam bentuk Peraturan Bank Indonesia atau Surat Edaran Bank Indonesia, seperti tentang kolektibilitas dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Sesuai Undang-Undang Nomor 10/1998 tentang perubahan Undang-Undang No.7 tentang Perbankan dalam penjelasan pasal 6 huruf m dijelaskan bahwa yang


(36)

mempunyai kewenangan untuk mengatur kegiatan usaha bank syariah adalah Bank Indonesia.

2.1.5 Pembiayaan✬✭✮ ✯✰ ✯✱ ✯✱

Produk penyaluran dana kepada masyarakat atau pada Bank Syariah disebut juga dengan pembiayaan. Pembiayaan pada bank Syariah dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yang salah satunya adalah pembiayaan jual beli. Pembiayaan jual beli terdiri dari pembiayaan ✲✳ ✴✵ ✶✵ ✷✵ ✷✸ ✹✵ ✺✵ ✲ dan ✻✻ ✹ ✷✼✵ ✽st Namun pembiayaan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pembiayaan

✲✳✴✵✶✵✷✵✷.

Menurut Ascarya (2007:164) mendefinisikan pengertian pembiayaan

✲✳✴✵✶✵✷✵✷sebagai berikut;

Pembiayaan✲✳ ✴✵✶✵✷✵✷ adalah penjualan barang oleh seseorang kepada pihak lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang dan marjin keuntungan yang dimasukkan ke dalam harga jual barang tersebut. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai ataupun tangguh.

Menurut Ahmad Gozali (2005: 94) mendefinisikan pengertian pembiayaan

✲✳✴✵✶✵✷✵✷sebagai berikut:

Adalah suatu perjanjian yang disepakati antara Bank Syariah dengan nasabah, dimana Bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya dalam bentuk barang yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu dan mekanisme pembayaran yang ditetapkan sebelumnya pada awal.


(37)

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan

✾✿❀ ❁❂ ❁❃ ❁❃ merupakan pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli dengan mengungkapkan harga pokok pembelian dan menambah tingkat ✾❁❀❄ ❅❆ yang telah ditetapkan oleh bank.

2.1.5.1 Skema Pembiayaan❇❈❉ ❊❋ ❊● ❊●

(1)Negosiasi & Persyaratan

(2) Akad Jual beli

(6) Bayar

(5)Terima Barang & dokumen

(3) Beli barang (4) Kirim

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan❇❈❉ ❊❋ ❊● ❊●

Dari skema transaksi pembiayaan ✾✿❀ ❁❂❁❃❁❃ diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan

✾✿❀ ❁❂ ❁❃ ❁❃ kemudian nasabah diberikan persyaratan oleh pihak bank, setelah persyaratan tersebut dipenuhi pihak bank mengajukan harga kepada nasabah dan terjadi negosiasi antara bank dengan nasabah baik dari segi harga, uang muka, cara pembayaran, produk, dan waktu pengiriman.

BANK NASABAH

SUPLIER PENJUAL


(38)

2. Setelah negosiasi selesai terjadi kesepakatan antara bank dengan nasabah maka terjadilah akad jual beli.

3. Dalam akad jual beli ini bank tidak memproduksi sendiri barang tersebut melainkan membeli barang pesanan atau untuk dijual tersebut kepada supplier penjual.

4. Setelah barang atau pesanan tersebut selesai dan dibeli maka pihak bank langsung mengirimkannya kepada nasabah.

5. Apabila barang sudah sampai ketangan nasabah maka nasabah akan menerima dokumen penerimaan barang tersebut dan setelah itu.

6. Nasabah membayar kepada bank sesuai dengan akad yang telah disepakati pada awal transaksi.

2.1.6 Pendapatan❍■ ❏❑ ▲▼❍◆ ❏■ ❖■ P■P 2.1.6.1 Pengertian Pendapatan

Pengertian Pendapatan menurut Muhammad Syafi i Antonio (2002:204) adalah sebagai berikut:

Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, memberikan jasa, atau aktivitas lain yang bertujuan meraih keuntungan, seperti manajemen rekening investasi terbatas.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan keuntungan atau arus masuk bruto dari kegiatan normal perusahaan atau bank yang dijalankan. Pendapatan akan memberikan kontribusi terhadap laba suatu perusahaan atau bank. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dana yang telah diperoleh bank akan dialokasikan untuk menghasilkan pendapatan.


(39)

Dari pendpatan tersebut, kemudian didistribusikan kepada para nasabah penyimpan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh bank syariah.

2.1.6.2 Pengertian◗ ❘❙ ❚❯❱

❲ ❳ ❨❩ ❬❭ dalam perbankan diperoleh atas transaksi jual beli, yaitu transaksi ❪❫❨❳❴❳❵❳❵ ❛Menurut Adiwarman A. Karim (2006:280) adalah sebagai berikut:

Secara teknis, yang dimaksud dengan ❪❳❨❩ ❬❭ keuntungan adalah persentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan ❪❳ ❨❩ ❬❭ keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari; perhitungan margin secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.

Menurut Ahmad Gozali (2006:280) mendefinisikan pengertian ❪❳ ❨❩ ❬ ❭ adalah sebagai berikut:

❲ ❳ ❨❩ ❬❭ yaitu selisih antara harga beli dan harga jual, yang merupakan keuntungan kotor dalam transaksi jual beli barang. ❲❳❨❩❬❭ tidak sama dengan bunga karena ❪❳❨❩ ❬❭ harus sudah ditentukan pada awal dalam perjanjian dan tidak dapat berubah ditengah jalan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ❪❳ ❨❩❬❭ merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan jual beli yang besarnya telah ditentukan pada awal akad sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Besarnya ❪❳ ❨❩❬❭ tidak dapat dirubah kapanpun. Kecuali, sebelumnya sudah ada perjanjian yang menyatakan ❪❳ ❨❩❬❭ dapat berubah, misalnya perjanjian transaksi tersebut akan dicicil selama 5 tahun akan tetapi apabila dalam waktu 2 tahun telah dilunasi maka besarnya ❪❳ ❨❩❬❭ dapat berubah. Selain itu, ❪❳❨❩ ❬❭ juga berbeda dengan bunga karena ❪❳❨❩❬❭ tidak mengikuti fluktuasi tingkat suku bunga, melainkan tarifnya sudah ditentukan.


(40)

2.1.6.3 Penetapan & Pendekatan❜❝ ❞ ❡❢❣❜❤ ❞❝ ✐❝ ❥❝❥

Sampai saat ini belum ditemukan dan belum ada rumus yang baku perhitungan keuntungan ❦❧ ♠ ♥♦ ♥♣ ♥♣ q Perhitungan keuntungan ❦ur♥♦ ♥♣ ♥♣ menurut Wiroso (2005: 78-79) dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain;

1. Pendekatan Tukang Sayur

Bank syariah sebagai penjual dalam menawarkan harga jual berdasarkan harga pokok yang telah diberitahukan dengan jujur ditambah dengan keuntungan yang diharapkan dari nasabah yang bertindak sebagai pembeli. 2. Pendekatanrst✉ ✈t✇①♥②sBank konvensional (menggunakan persentase)

Pada saaat ini bank syariah menentukan keuntungan m❧ ♠ ♥♦♥♣♥♣ menggunakan pendekatan B♥③sr st✉ ✈t✇ ♠♥②s bank konvensional (yang dinyatakan dalam bentuk persentase).

Dalam penetapan♥ ♠✇ ✈m n pada bank syariah ditetapkan atas suatu referensi m

♥ ♠✇✈n keuntungan. Referensi m♥♠✇ ✈n keuntungan adalah m♥♠✇✈n keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah.

Menurut Adiwarman A. Karim (2004: 280-281) dijelaskan sebagai berikut:

Penetapan m♥ ♠✇✈n keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi, usul, dan saran Tim ALCO Bank Syariah, dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:

④ q ⑤i♠s⑥t ⑦⑧smo titors ⑨ ♥ ♠kst ①♥②s⑩⑤⑦⑨①❶

Yang dimaksud dengan ⑤i♠s⑥t ⑦⑧smo titors ⑨ ♥♠❷st ①♥②s ⑩⑤⑦⑨①❶ adalah tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa perbank syariah, atau tingkat marjin keuntungan rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kelompok kompetitor langsung, atau tingkat m♥ ♠✇ ✈n keuntungan bank syariah tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat.

❸ q ❹t✉ ✈♠s⑥t ⑦⑧somtitors ⑨ ♥♠❷st ①♥②s⑩❹ ⑦⑨①❶

Yang dimaksud dengan ❹t✉ ✈♠s⑥t ⑦⑧somtitors ⑨ ♥♠❷st ①♥②s⑩❹ ⑦⑨①❶ adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank konvensional dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO) ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung terdekat.


(41)

❺ ❻ ❼❽❾❿➀❿tivom❾❿titiv❿➂❿turnor ➄❿nvstors ➅ ❼➁➂ ➄ ➆

Yang dimaksud dengan❼❽❾❿➀❿tivom❾❿❿titiv➂ ❿turnor ➄❿nvstors ➅ ❼ ➁➂➄➆

adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak ketiga.

➇ ❻ ➈➀qu➉➊iriost

Yang dimaksud dengan ➈➀qu➉➊iriost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.

➋ ❻ ➌❿➍ ➎❿ ➏➐vost

Yang dimaksud dengan ➌❿➍➎ ❿ ➏➐vost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.

Dalam menentukan ➏➍ ➊➑m n terdapat beberapa persyaratan. Persyaratan

untuk perhitunganm➏➍ ➊➑n keuntungan. Menurut Adiwarman A. Karim (2004:282-283) dalam dijelaskan sebagai berikut:

➒ ➏➍➊➑nkeuntungan = f (pl➏➃➓ ➉➐ ) hanya bisa dihitung apabila komponen-komponen yang dibawah ini tersedia:

1. Jenis perhitunganm➏➍ ➊➑n keuntungan 2. ➔→➏➃➓ ➉➐pembiayaan sesuai jenis 3. Jangka waktu pembiayaan.

4. Tingkatm➏➍ ➊➑n keuntungan pembiayaan.

5. Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan (baik harga pokok maupun

m

➏➍➊➑n keuntungan).

Tanggal jatuh tempo tagihan merupakan tanggal yang tidak termasuk dalam perhitungan harim➏➍➊➑n keuntungan.

Pengakuan angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga beli atau harga pokok dan angsuran m➏➍ ➊➑n keuntungan. Pengakuan angsuran dapat dihitung dengan menggunakan empat metode. Menurut Adiwarman A. Karim (2004:281) dijelaskan sebagai berikut:

1. Metode➒ ➏➍ ➊in Keuntungan Menurun 2. ➒ ➏➍➊➑nKeuntungan Rata-Rata

3. ➒ ➏➍➊➑nKeuntungan➣→ ➏↔ 4. ➒ ➏➍➊➑nKeuntungan➈➉ ➉uit➏↕❻


(42)

Adapun penjelasan dari pengakuan angsuran harga jual diatas adalah sebagai berikut:

1. Metode➙ ➛➜ ➝➞➟Keuntungan Menurun

➙ ➛➜ ➝➞➟ Keuntungan Menurun adalah perhitungan ➠➛➜ ➝➞➟ keuntungan yang semakin menurun sesuai dengan harga pokok sebagai akibat adanya cicilan atau angsuran harga pokok, jumlah angsuran (harga pokok dan

➠➛➜ ➝➞➟ keuntungan) yang dibayar nasabah setiap bulannya semakin menurun.

2. ➙ ➛➜ ➝➞➟ Keuntungan Rata-Rata

➙ ➛➜ ➝➞➟ Keuntungan Rata-Rata adalah ➠➛➜ ➝➞➟ keuntungan menurun yang perhitungannya secara tetap dan jumlah angsuran (harga pokok dan

➠➛➜ ➝➞➟keuntungan) dibayar nasabah setiap bulan. 3. ➙ ➛➜ ➝➞➟ Keuntungan➡➢ ➛➤

➙ ➛➜ ➝➞➟ Keuntungan ➡➢ ➛t adalah ➠➛➜ ➝➞➟ keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara tetap dari satu periode ke periode lainnya, walaupun bagi debetnya menurun sebagai akibat dari adanya angsuran harga pokok.

4. ➙ ➛➜ ➝➞➟ Keuntungan➥➟➟uit➛➦

➙ ➛➜ ➝➞n Keuntungan ➥➟nuit➛➦ adalah marjin keuntungan yang diperoleh dari perhitungan secara ➛➟➟➧➞t➛➦ ➨ Perhitungan ➛➟ ➟➧➞t➛➦ adalah suatu cara pengembalian pembiayaan dengan pembayaran angsuran harga pokok dan

m


(43)

angsuran harga pokok yang semakin membesar dan ➩➫➭ ➯ ➲➳ keuntungan yang semakin menurun.

2.1.7 Hubungan➵ ➸➺ ➻➼ ➸➽➾➚Dengan Pendapatan➪ ➸➶➹➾ ➘➪➴ ➶ ➸➷ ➸➻➸➻

Melalui pengelolaan likuiditas yang baik bank dapat memberikan keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa mereka dapat menarik dananya sewaktu-waktu pada saat jatuh tempo, untuk itulah analisis likuiditas sangat penting dan bank harus dapat mempertahankan likuiditasnya. Analisis rasio likuiditas pada akhirnya akan memberikan informasi mengenai kemampuan Bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas dan memonitor besarnya kelebihan dana yang tidak terpakai.

➬➫➮ ➱ ➭ ➫✃➲❐ adalah pengukuran likuiditas perbankan syariah, yaitu likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam membayar kembali dana pihak ketiga yang dihimpun bank harus segera dibayar.

Menurut Zainul Arifin (2009:73) menyatakan bahwa :

Bank tidak dapat leluasa memaksimumkan pendapatan karena adanya desakan likuiditas. Oleh karena itu, bank harus memperlihatkan jumlah likuiditas yang tepat. Terlalu banyak likuiditas akan mengorbankan tingkat pendapatan, dan terlalu sedikit akan berpotensi untuk meminjam dana dengan harga yang tidak tidak dapat diketahui sebelumnya, yang dapat berakibat meningkatnya biaya dan akhirnya menurunkan profitabilitas. Bank syariah harus memperhatikan likuiditas kas (❒ ➫➮➱ ➭ ➫✃➲❐) untuk menjaga kinerja bank agar tidak ❐❮❰r Ï➲ÐÑ➲Ò ataupun under liquid. Kondisi ❐❮❰r

Ï➲ÐÑ➲Ò akan menyebabkan ➲Ò Ï❰ yang menggambarkan inefisiensi. Sedangkan kondisi Ñ➳Ò❰r Ï➲ÐÑ➲Ò dapat mengganggu operasional harian bank syariah. Kedua


(44)

kondisi tersebut akan mengakibatkan bank mengorbankan pendapatannya dan akhirnya profitabilitas berkurang.

2.1.8 Hubungan Pembiayaan ÓÔÕ Ö× ÖØÖ Ø Dengan Pendapatan ÓÖÕÙ ÚÛ

ÓÔÕ Ö× Ö ØÖØ

PendapatanÜÝ Þ ßàáÜâÞ Ý ãÝ äÝ ä yaitu keuntungan atas jual beliÜâÞ Ý ãÝ äÝ ä (bila sudah terjadi ijab kabul) bersifat tetap, sehingga harga jual tidak boleh berubah. Jadi, sejak awal perjanjian sampai dengan masa pelunasan, bank syariah tidak diperbolehkankan mengubah harga yang telah diperjanjikan/ diakadkan. Dari penjelasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa pembiayaanÜuÞ Ýã Ýä Ýä akan berpengaruh terhadap keuntungan atau ÜÝÞ ßàá ÜâÞ Ýã Ýä Ý ä atas kegiatan tersebut.

Menurut Wiroso (2005: 189) menyatakan bahwa;

åâ ÞÝ ãÝ äÝ ä merupakan kegiatan terpenting dari jual beli dan prinsip akad ini mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang di semua bank Islam. Atas penerimaan angsuranÜâ Þ Ýã Ýä Ýä yang dilakukan secara tunai, maka terdapat aliran kas masuk atas pendapatan ÜÝ Þ ßàá ÜâÞ Ý ãÝ äÝ ä sehingga pendapatan ÜÝ Þ ßàá ÜâÞ Ý ãÝ äÝ ä tersebut merupakan unsur pendapatan operasional.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dari pembiayaan

Üâ ÞÝ ãÝ äÝ ä akan diperoleh pendapatan ÜÝÞ ßàá ÜâÞ Ýã Ýä Ýä, dimana pendapatan ÜÝ Þ ßàá ÜâÞ Ýã Ýä Ýä ini merupakan keuntungan yang telah ditetapkan oleh bank syariah pada awal akadæ Sehingga apabila pembiayaan Üâ Þ Ýã Ýä Ýä meningkat maka pendapatan ÜÝ Þ ßàá ÜâÞ Ýã Ýä Ýä yang akan diterima oleh bank akan meningkat juga.


(45)

2.1.9 Hubungan ç èé ê ë èìíî dan Pembiayaan ïðñ èò è êèê Dengan Pendapatanïè ñóíô ïðñ èò è êèê

õö ÷ øùö úûü sangat penting bagi perusahaan, karena denganýö÷øùö úûü yang cukup tinggi kepercayaan nasabah akan semakin tinggi. Namun ýö÷ø ù öúûü yang berlebihan juga tidak baik, karena adanya dana yang tidak produktif yang berarti kesempatan untuk memperoleh keuntungan akan berkurang.

Pembiayaanþÿù ö ö øö ø merupakan salah satu fungsi yang dilakukan oleh bank syariah untuk mendapatkan keuntungan. Dari kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan þ ÿùö öøöø akan dihasilkan keuntungan atau yang disebut denganþö ù✁û✂þ ÿùö öøöø dan bagi hasil yang diperoleh akan digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang disebut likuiditas bank.

Dalam penyaluran pembiayaan akan terdapat risiko pembiayaan yang akan terjadi apabila pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah tidak dapat dikembalikan sebesar pembiayaan yang diberikan ditambah dengan imbalan atau bagi hasil dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi bank, karena jumlah dana yang terhimpun dari masyarakat tidak dapat disalurkan kembali kepada masyarakat, keadaan tersebut akan mempengaruhi tingkat likuiditas bank karena pembiayaan tersebut dan secara langsung akan mempengaruhi pendapatan bank dalam hal ini pendapatan þöù✁û✂


(1)

✱✲✳✴✵✶ ✷✸✹✺✻✼ ✲✽✾✲ ✽✿ ✲❀ ✲ ✽ ❁❂❃

❄❅❆❇❄ ❈ ❉❅❊ ❋❇ ❈●❈❈❍ ■❏ ❑ ▲▼ ▲◆ ▲◆ ❉❅❖ P◗ ❈❘ ❈❈❍ ❆❅❆❈❉ ❈❙ ❈❚ ❈❘ ❯❱ ❲

%

❳ ❨ ❍❇ ❋❅❖ ❈❖❆❇ ❋❈❘❩❈ ❬▲❭◆ ❑ ▲❪❫❴ ◗❅❵❈❖ ❈ ❉❈❖◗ ❇ ❈❚ ❆❇ ❙❈❄ ❋❅❖❉ ❅ ❍❛❈❖ P ❘ ◗❇❛❍❇❜❇❄ ❈❍ ❆❅❖ ❘ ❈❙ ❈❉

❝ ❈❖❇ ❈❋❅❚ ❉ ❅ ❍❙ ❈❉ ❈❆ ❈❍ ■ ▲ ❑❞❫❡ ■❏ ❑ ▲▼ ▲◆ ▲◆ ❉ ❈❙ ❈❢❣ ❤ ❈❍❄ ✐P ❈❊❈❚ ❈❆❨ ❍ ❙❥ ❍❅ ◗❇ ❈❱

❣ ❋❄ ❳ ❦❅ ❍❈❇❄❈❍ ❬▲❭◆ ❑ ▲❪❫❴ ●❈❍❛❆❅❖❧❈❙❇ ❵P❄P❉ ◗ ❇❛❍❇❜❇❄❈❍ ❙❇ ❆ ❈❘ P❍♠ ♥ ♥❯ ◗ ❅❖❆ ❈

❉❅❖❆ P❊ ❋ P❘ ❈❍ ❙ ❈❍❈ ❉❇ ❘ ❈❄ ❄❅❆❇❛❈

(

♦❢❦

)

❤ ❈❍❄ ✐ P❈❊ ❈❚ ❈❆ ❨ ❍❙ ❥❍❅◗ ❇ ❈❱ ❣ ❋❄ ●❈❍❛ ❆P❊ ❋ P❘ ❵P❄P❉ ❆❇ ❍❛❛❇ ❙ ❈❍ ❉ ❅❖❚ P ❈◗ ❈❍ ❧❈❖❇ ❍❛❈❍ ● ❈❍❛

❙❇❚ ❈❄P❄❈❍ ❉❈❙❈

❆ ❈❘ P❍ ♠ ♥ ♥♣ ❆ P❖P❆

❊❅ ❍❇ ❍❛❄❈❆❄❈❍ ❈◗ ◗❅❆

❤❈❍❄ ✐P ❈❊ ❈❚ ❈❆❨ ❍ ❙❥ ❍❅◗ ❇ ❈❱❣ ❋❄❳ q❈❚ ❈❘◗ ❈❆P ❈❚❈◗ ❈❍ ❬▲❭◆ ❑ ▲❪❫❴ ❊❅❊ ❉ P ❍ ●❈❇ ❄❥❖❅❚ ❈◗ ❇ ●❈❍❛ ❖ ❅ ❍ ❙❈ ❘ ❆❅❖❘❈❙❈❉ ❉❅ ❍ ❙❈❉❈❆ ❈❍

■▲ ❑❞❫❡ ■❏ ❑ ▲▼▲◆▲◆ ❙❇◗ ❅ ❋❈❋❄ ❈❍ ❄ ❈❖❅ ❍❈ ❬▲❭◆ ❑ ▲❪❫❴ ❆❅❖❚❈❚P ❋❈❍ ●❈❄ ●❈❍❛ ❆❇ ❙❈❄

❙❇❛P❍❈❄ ❈❍ ◗❅❵❈❖ ❈ ❊ ❈❄◗ ❇❊ ❈❚ ❧❈❙❇ ❉❅❍❙❈❉ ❈❆ ❈❍❆❇ ❙❈❄ ❆❅❖❚❈❚P ❙❇❉❅❍❛❈❖P❘❇ ❥❚❅ ❘❬▲❭◆

❑▲❭❫❴❄ ❈❖❅❍❈❧P❊❚❈❘❍●❈❆❅❖❚❈❚P❋❅❖❚❅❋❇ ❘❈❍❙❇❆ ❈❘P❍♠ ♥♥❯❙❈❍♠ ♥♥♣❳

r❳ sP ❋P ❍❛❈❍ ❈❍❆ ❈❖❈ ❉❅❊ ❋❇ ❈●❈❈❍ ■❏❑ ▲▼▲◆▲◆ ❙❅ ❍❛❈❍ ❉❅ ❍ ❙❈❉❈❆ ❈❍ ■ ▲❑❞❫❡

■❏❑ ▲▼▲◆▲◆ ❄ ❅❆❇❄ ❈ ❬▲❭◆ ❑ ▲❪❫❴ ❆❇ ❙❈❄ ❋❅❖ P❋ ❈❘ ❈❙ ❈❚ ❈❘ ◗❅ ❋❅◗ ❈❖ ♥❱❯ t ✉ ❙❅ ❍❛❈❍

❈❖ ❈❘ ❉ ❥◗❇❆❇❜❳ ✈❖❆❇ ❍ ●❈ ❘ P ❋P ❍❛❈❍ ❉ ❅❊ ❋❇ ❈●❈ ❈❍ ■❏❑ ▲▼▲◆▲◆ ❙❅ ❍❛❈❍ ❉❅ ❍ ❙❈❉❈❆ ❈❍

■▲ ❑❞❫❡■❏ ❑ ▲▼▲◆▲◆◗ ❈❍❛❈❆❄ P ❈❆✇◗ ❈❍❛❈❆ ❅❖❈❆❄❅❆❇❄❈❬▲❭◆ ❑▲❪❫❴❆❇ ❙ ❈❄❊ ❅ ❍❛❈❚ ❈❊❇

❉❅❖ P ❋❈❘ ❈❍❳ ❦❅❊P❙❇ ❈❍ ❋❅◗ ❈❖ ❉ ❅ ❍❛❈❖ P ❘ ❉ ❅❊ ❋❇ ❈ ●❈❈❍ ■❏❑▲▼ ▲◆ ▲◆ ❆❅❖ ❘ ❈❙ ❈❉

❉❅ ❍ ❙❈❉❈❆ ❈❍■▲ ❑❞❫❡■❏❑▲▼▲◆▲◆❉ ❅❖ P◗ ❈❘ ❈❈❍❄❅❆❇❄❈❬▲❭◆ ❑ ▲❪❫❴❉ ❅❖ P◗ ❈❘ ❈❈❍❆❅❆ ❈❉

❈❙❈❚ ❈❘ ❲r❱①

%

❳ ❤❅❖ ❈❖❆❇ ❋❈❘❩❈ ❉❅❊❋❇ ❈●❈ ❈❍ ■❏❑ ▲▼▲◆▲◆ ◗❅❵❈❖❈ ❉ ❈❖ ◗ ❇ ❈❚ ❋❅❖❉ ❅ ❍❛❈❖ P ❘ ◗ ❇❛❍❇❜❇❄❈❍ ❆❅❖ ❘ ❈❙❈❉ ❉ ❅ ❍❙ ❈❉❈❆ ❈❍ ■ ▲ ❑❞❫❡ ■❏ ❑ ▲▼ ▲◆ ▲◆ ❉ ❈❙ ❈ ❢❣

❤❈❍❄ ✐ P❈❊❈❚ ❈❆ ❨ ❍❙ ❥❍❅◗ ❇ ❈❱ ❣❋❄ ❳ sP ❋P ❍❛❈❍ ❉ ❅❊ ❋❇ ❈●❈❈❍ ■❏❑▲▼ ▲◆ ▲◆ ❙ ❈❍

❉❅ ❍ ❙❈❉❈❆ ❈❍ ■ ▲❑❞❫❡ ■❏❑▲▼ ▲◆ ▲◆ ◗ ❈❍❛❈❆ ❄ P ❈❆❳ ✐❅❊ ❉ P ❍●❈❇ ❄❥❖❅❚ ❈◗❇ ❉❥◗ ❇❆❇❜

❊❅ ❍P ❍❧P❄❄❈❍ ❋ ❈❘❩❈ ❘ P❋ P❍❛❈❍ ❈❍❆ ❈❖❈ ❉ ❅❊❋❇ ❈●❈ ❈❍ ■❏ ❑ ▲▼ ▲◆ ▲◆ ❙ ❈❍


(2)

②③④⑤⑥⑦ ⑧⑨⑩❶❷❸ ③❹❺③ ❹❻ ③❼ ③ ❹ ❽❾❿

➀➁➂ ➃➄ ➅➃ ➆➃ ➇➁ ➈➉➃ ➇➃➊➃ ➈ ➋➌➍ ➎➏➐ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓➌➓ ➃ ➆➃ ➈ ➅➁ ➈➔ ➈→ ➆➃➊ ➣ ↔ ➈➔

➅➁ ➈→ →➃➅ ➀➃➄➆➃ ➈➀ ➃↕ ➙➃➆➁➊➔ ➆➃ ➇➁➅➀ ➔➃➛➃➃ ➈➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓➅➁ ➈➔ ➈→➆➃➊➜➂ ➁➅➁ ➈➊➃➄➃

➝ ➌➞ ➓ ➍ ➌➟➏➠ ➊➔➉ ➃ ➆ ➀➁➄ ➡➀➃↕ ➅ ➃ ➆➃ ➇➁ ➈➉➃ ➇➃➊➃ ➈ ➋➌➍ ➎➏➐ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓ ➇➁➄ ➡➂➃↕➃➃ ➈

➅➁ ➈➔ ➈→ ➆➃➊ ➣➢➇➃➀ ➔➤➃ ➇➁➅➀ ➔➃➛➃➃ ➈ ➋➑➍ ➌➒➌➓➌➓ ➂➁ ➅➃ ➆➔ ➈ ➀➃➔ ➆➅➃ ➆➃ ➇➁ ➈➉➃ ➇➃➊➃ ➈

➋➌➍ ➎➏➐➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓➃ ➆➃➈➅➁ ➈➔➈→ ➆➃➊➃➊➃ ➡➂ ➁➅➃ ➆➔ ➈➀➃➔ ➆ ➣

➥➣ ➦ ➌➞➓ ➍ ➌➟➏➠ ➉➃ ➈ ➇➁➅➀ ➔➃➛➃➃ ➈ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓ ➅➁➅ ➇ ➡ ➈➛➃ ➔ ➆➧ ➄➁➤➃➂ ➔ ➛➃➈→ ➂ ➃ ➈→➃➊

➆➡➃➊ ➊ ➁➄↕➃➉➃ ➇ ➇➁ ➈➉ ➃ ➇➃➊➃ ➈ ➋➌➍ ➎➏➐ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓➜ ➉ ➔➊ ➡➈➨➡➆ ➆➃➈ ➧➤➁↕ ➈➔➤➃➔

➆➧ ➁➩➔➂➔➁ ➈ ➆➧ ➄➁➤➃➂ ➔ →➃ ➈➉ ➃ ➃➉➃➤➃↕ ➂ ➁➀➁➂ ➃➄ ➫ ➜➭➯ ➭ ➜ ➃➄ ➊➔ ➈➛➃ ➝ ➌➞ ➓ ➍ ➌➟➏➠ ➉ ➃ ➈

➇➁➅➀ ➔➃➛➃➃ ➈ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓ ➂ ➁➲➃➄➃ ➂ ➔➅ ➡➤➊➃ ➈ ➅ ➁➅➔➤➔ ➆➔ ↕➡➀➡➈→➃ ➈ ➛➃ ➈→ ➂ ➃ ➈→➃➊

➆➡➃➊➉ ➁ ➈→➃ ➈ ➇➁ ➈➉➃ ➇➃➊➃ ➈ ➋➌➍ ➎➏➐ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓ ➣ ➳➁➂ ➃➄ ➇➁ ➈→➃➄ ➡↕➝ ➌➞➓ ➍ ➌➟➏➠ ➉ ➃ ➈

➇➁➅➀ ➔➃➛➃➃ ➈ ➋➑➍ ➌➒➌➓➌➓ ➂ ➁➲➃➄➃ ➀➁➄ ➂➃➅ ➃ ➵➂➃➅ ➃ ➊➁➄↕➃➉ ➃ ➇ ➇➁ ➈➉➃ ➇➃➊➃ ➈ ➋➌➍ ➎➏➐

➋➑➍ ➌➒➌➓➌➓ ➛➃➔➊ ➡ ➂ ➁➀ ➁➂➃➄ ➭➸ ➜➺

%

➜ ➃➄➊➔ ➈➛➃ ➇➁ ➈→➃➄➡↕ ➝ ➌➞➓ ➍ ➌➟➏➠ ➉ ➃ ➈ ➇➁➅➀ ➔➃➛➃➃ ➈ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓ ➂ ➁➲➃➄➃ ➂ ➔➅ ➡➤➊➃ ➈ ➊➁➄↕➃➉ ➃ ➇ ➇➁ ➈➉ ➃ ➇➃➊➃ ➈ ➋➌➍ ➎➏➐

➋➑➍ ➌➒➌➓➌➓ ➂ ➁➀➁➂ ➃➄ ➭➸➜➺

%

➣ ↔ ➈➔ ➅➁ ➈ ➡➈ ➨➡➆ ➆➃ ➈ ➀➃↕ ➙➃ ➝ ➌➞ ➓ ➍ ➌➟➏➠ ➉ ➃ ➈ ➇➁➅➀ ➔➃➛➃➃ ➈ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓ ➂➁➲➃➄ ➃ ➂➔➅➡➤➊➃ ➈ ➀➁➄➇➁ ➈→➃ ➄ ➡↕ ➊➁➄↕➃➉➃ ➇ ➇➁ ➈➉ ➃ ➇➃➊➃ ➈

➋➌➍ ➎➏➐ ➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓➣ ➦➌➞➓ ➍ ➌➟➏➠ ➉ ➃ ➈ ➇➁➅➀ ➔➃➛➃➃ ➈➋➑➍ ➌➒ ➌➓ ➌➓ ➛➃➈→ ➂ ➁➅➃➆➔ ➈

➀➃➔ ➆ ➅➃ ➆➃ ➇➁ ➈➉➃ ➇➃➊ ➃ ➈ ➋➌➍ ➎➏➐ ➋➑➍ ➌➒➌➓➌➓ ➃ ➆➃➈ ➅➁ ➈➔➈→ ➆➃➊ ➃➊➃ ➡ ➂ ➁➅➃ ➆➔ ➈


(3)

➻➼➽➾➚➪ ➶➹➘➴➷➬ ➼➮➱➼ ➮✃ ➼❐ ➼ ➮ ❒❮❰

Ï ÐÑÒÓÔ ÓÕ

Ö×Ø×ÙÚÛ Ü ×ÝÞ Ùßà á ×á â ×ã ßä ÚÝ ä ×à ßáÜ Þ ÙÚÝ å Úãß ÛÚà ßÙ Ü ×Ý ×ÙßØßÚÝ Ø×Ý ØÚÝæ

çÝÚÙßà ßà è éê ë ì éíîï å ÚÝ ð×áâßÚñÚÚÝ òóìéô é ëé ë ð×Ýæ ÚãÞÛÝñÚ õ×ãÛ Úå ÚÜ

ð×ÝåÚÜ ÚØÚÝ ò é ìöî÷ øóì éôéë éëù áÚäÚ Ü ×ÝÞ Ùßà ÚäÚÝ á×áâ×ãßäÚÝ â×â ×ã ÚÜ Ú àÚãÚÝ

ñÚÝ æ åÚÜ ÚØ á ×ÝúÚå ß áÚàÞäÚÝ ä×ÜÚå Ú ðõ ûÚÝ ä üÞ ÚáÚÙÚØ ýÝåþÝ ×àßÚù õâ ä ñÚßØÞ

à ×â Úæ Úßâ × ãßäÞØÿ

✁ ðõ ûÚÝ ä üÞÚá ÚÙ ÚØ ýÝåþÝ×à ßÚù õâ ä ÚÙÚÝ æä ÚÛ â Úßä ÝñÚ Ù×â ßÛ á ×á Ü ×ã ÛÚØßä ÚÝ

ØßÝ æä ÚØ ÙßäÞåßØÚà ÜÚå Ú ØßÚÜ ØÚÛÞÝÝñÚ å ÚÝ å ÚÜÚØ á×áÜ×ãÛ ßØÞÝ æ äÚÝ ÚÝ ØÚãÚ

úÞ á ÙÚÛ Ü×áâßÚñÚÚÝ ñÚÝæ å ßà ÚÙÞãäÚÝ å×Ý æÚÝ úÞáÙÚÛ àßá Ü ÚÝ ÚÝ å ÚÝ Ú ÜßÛÚä

ä×ØßæÚù Ù×âßÛ á ×áÚÝ✂ ÚÚØä ÚÝ ✄éê ë ì éíîï à ×â Úßä á Þ Ý æäßÝ ÚæÚã åÚÜ ÚØ

á ×áÜ×ãþÙ×Û ä×ÞÝØÞÝæ ÚÝ☎Ü ×Ýå ÚÜÚØÚÝ âÚæßÜ×ãÞà ÚÛÚÚÝ åÚÝ ØßåÚä Ø×ãúÚåß åÚÝÚ

ñÚÝæâ×ãÙ×â ßÛñÚÝæÚä ÚÝá ×Ý æÚä ßâ ÚØä ÚÝØ ßÝ æä ÚØÙßäÞ ßåßØÚàà×áÚäßÝâ ×à Úã✁

✆ ✁ ðõ ûÚÝ ä üÞ ÚáÚÙÚØýÝåþÝ×à ßÚù õâä Ù×âßÛá×Ýñ×ßáâÚÝæ äÚÝ ÚÙþäÚà ßåÚÝÚÝñÚ

ä× ßÝ✝ ×à ØÚà ß ÙÚßÝ å ÚÝ ð×áâßÚñÚÚÝ òó ì éôé ëé ë✞ äÚã ×Ý Ú ð×á â ßÚñÚÚÝ

òóìéô é ëé ë á ×ãÞ Ü Úä ÚÝ à ÚÙÚÛ àÚØÞ àÞá â ×ã ñÚÝæ à ÚÝ æÚØ Ü ×Ý ØßÝ æ ÞÝ ØÞä

á ×áÜ×ãþÙ×Û Ü ×Ýå ÚÜÚØÚÝ âÚÝä ðõ ûÚÝ ä üÞÚá ÚÙÚØ ýÝåþÝ ×à ßÚù õâä å ÚÝ

Ö×áÚäßÝâ×àÚã Ü ×á â ßÚñÚÚÝ øó ì éô é ëé ë ÚäÚÝá ×Ý æÛ ÚàßÙä ÚÝ Ü ×Ýå ÚÜÚØÚÝñÚÝ æ

à×áÚäßÝØßÝæ æß✁

✟ ✁ ðõ ûÚÝä üÞÚá ÚÙÚØ ýÝåþÝ×à ßÚù õâä ÚÙÚÝ æä ÚÛ âÚßäÝñÚ Ù×âßÛ à ×Ù×äØß✂ à ×ãØÚ

á ×áÜ×ãä ×ØÚØ ✠ ÚÙþÝ Ý Úà Úâ ÚÛ ñÚÝ æ Úä ÚÝ åßâ ×ã ßäÚÝ Ü ×á â ßÚñÚÚÝ å ÚÝ

á ×áÜ×ãØ×æ Úà å ÚÙ Úá á ×á â ×ãßä ÚÝ àÚÝ äà ß ä×ÜÚå Ú ÝÚà ÚâÚÛ ñÚÝ æ ÙÚÙÚßù ÛÚÙ ßÝß

å ßÙÚäÞäÚÝ ÞÝØÞä á×Ýæ ÚÝØßà ßÜ Úà ß Ø×ãúÚå ßÝñÚ ä ×ÙÚÙÚßÚÝ å Úãß Ý Úà Úâ ÚÛ à ×ÛßÝ ææ Ú


(4)

✡☛✡

☞✌✍✎ ✌✏✑✒✓✎

A

A

✕✖✗✘✙✚✛✙ ✜ ✕✢ ✣✙✚✗✛ ✢ ✤ ✥✥ ✦✢ ✧★✩ ✪✫ ✬✭ ✮✩ ✯✰ ✱ ✪✩ ✮✲✭ ✲

s

✳ ✲✴ ✲✵ ✶✩✪ ✷✸✹✩✪✺✩ ✪

. Edisi

tiga. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada

Ade Arthesa . 2006.

★✩✪✫✶ ✩ ✪ ✻✸✯✼✩✺✩ ✷✸✹ ✩ ✪ ✺✩ ✪ ★✹ ✫✩ ✪ ★✩ ✪✫ ✽

Jakarta : PT.

Indeks.

Ahmad Gozali. 2005.

✾✸✿✼ ✩❀ ✾✸✿✼ ✲ ✷✿✸✶ ✲

t

✾❁✩✿✲✩✵ ✰ ❂✩✪✺✩ ✪✱✶✩ ★✹✪✺✩ ❃✲✱✪❄✩✿✩ ✷ ✲✩

t

. Jakarrta; PT Elex Media Komputindo

Ascarya. 2007.

✱✫✩✶ ✶ ✩ ✪ ❅✿ ❆✶✹ ✫ ★✩✪✫ ✾❁✩✿✲✩✵

. Jakarta; PT Raja Grafindo

Persada

Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi keempat. Jakarta;

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Habib Nazir

2004.

❈ ✪✭ ✲✫ ✮❆❉✸✶ ✲❈ ✫❆✪❆✯ ✲✶ ✩ ✪❅✸✼✩✪✫✩✪

r

✾❁✩✿✲✩ ✵

. Bandung;

Kaki Langit

Kasmir. 2007.

★✩✪✫ ✶✩✪ ✻✸✯✼ ✩ ✺✩ ✷✸✹ ✩ ✪ ✺✩✪ ✻✩ ✲✪

. Edisi enam, Jakarta; PT

Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2007.

❊✩ ✪✩❋✸✯✸ ✪ ❅✸✿✼ ✩ ✪✫✩ ✪

. Edisi tiga, Jakarta; PT Raja Grafindo

Persada

Lukman Dendawijaya. 2006.

❊✩ ✪✩❋✸✯✸ ✪❅✸✿✼✩✪✫✩ ✪

. Jakarta; Ghalia Indonesia

Moh. Nazir. 2003.

❊✸

t

❆✶ ✸❅✸ ✪✸ ✮✲

t

✲✩ ✪

. Jakarta; Galia Indonesia

Muhammad. 2005.

❊✩ ✪✩❋✸✯✸ ✪ ★✩ ✪✫ ✾❁✩✿✲✩ ✵

. Edisi revisi. Yogyakarta; UPP

AMP YKPN

Muhammad Syafi i Antonio. 2002.

★✩ ✪✫ ✾❁✩✿✲✩ ✵✰ ❃✩✿✲ ●✸❆✿✲ ✫✸ ❅✿✩ ✫

t

✲✫

.

Jakarta; Gema Insani Press

Puji Astuti. 2008.

❅✸ ✪ ✺✩✿✹ ✵ ❅✸✯✼ ✲✩❁✩✩✪ ❊✹✿✩✼ ✩✵ ✩✵ ●✸✿✵✩ ✶✩❉ ❅✸ ✪✶ ✩ ❉✩❄✩✪ ❊✩✿✺✲✪❊✹✿✩ ✼✩ ✵✩ ✵

Ratu Adelia Ayu Indrasari. 2009.

❅✸ ✪✺✩✿✹✵ ✳ ✲✪✩ ✪❍✲✪✺

t

❆ ❃✸ ❉❆✭ ✲

t

■✩❄✲ ❆ ❃✩✪ ❏✩✭ ✵■✩❄✲❆●✸✿✵✩ ✶✩❉❅✸ ✪✶ ✩ ❉✩❄✩✪❊✩✿ ❋✲✪❊✹✿✩ ✼✩ ✵✩ ✵

Sofyan Syafri Harahap. 2001.

❑✱ ✪✩✮✲✭ ✲

s

✷✿✲

t

s

✱✩✭

t

✻✩ ❉❆✿✩✪ ✷✸✹ ✩ ✪ ✺✩✪

. Edisi


(5)

▲▼◆

❖P◗ ❘❙❚ ❖❘❙◗ ❯ ❱ ❲❙❯❙❳ ❙❨❩ ❬ ❭ ❭❪❩ ❫❴❵❛ ❜❝ ❞❡❢❣ ❤✐❣ ❥❝

. Edisi Revisi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Sugiyono. 2005.

❦❤✐ ❤❝❝ ❡✐

st

❢❣❤❢❡❧✐❣ ❵♠❝❝ ✐❣

t

. Bandung; Alfabeta

Sugiyono. 2005.

♥ ❵❛ ♦❵

t

❧❵❣❵♠❝

t

❝ ✐❣ ♣❝ ❥❣ ❝

s

. Bandung; Alfabeta

Sugiyono. 2008.

♥ ❵❛ ♦❵

t

❧❵❣ ❵♠❝❝ ✐❣

t

q❢ ✐❣❤❝

t

✐❤❝r q❢✐♠❝

t

✐❤❝r ♦ ✐❣ s t✉

. Bandung;

Alfabeta

Susan Irawati. 2006,

♥ ✐❣✐✈❵ ✇❵❣q❵ ❢✐❣ ① ✐❣

. Bandung; Pustaka

Taswan, 2006.

♥ ✐❣✐✈❵ ✇❵❣ ❧❵ ❜ ② ✐❣❡✐❣ ③q❛❣❥❵④ ⑤❴❵ ❡❣❝ ❡ ♦✐❣ ❞④♠❝ ❡✐❥❝⑥

. Cetak

Pertama. Yogyakarta:YKPN

Wiroso. 2005.

⑦❢ ✐♠♣❵♠❝ ♥ ❢ ❜ ✐② ✐⑧✐⑧

. Yogyakarat; UII Press.

Zainul Arifin. 2009.

✉✐❥ ✐❜ ⑨♦ ✐ ❥✐ ❜ ♥ ✐❣✐✈❵ ✇❵❣ ♣✐❣ ❡ ❦⑩ ✐❜❝ ✐⑧

. Jakarta; Azkia

Publisher


(6)

❶❷❸

❹❺❻❼ ❺❽❽❾ ❿❺➀❺❼➁ ❾ ❹➂➃

❹❺❼ ❺➃ ❽❾ ➄ ❺❹❾

➅➆➇ ➆➈➉➊➋ ➌ ➆➍ ➎➏➐ ➅➑➒➓➐ ➔ ➏➅→ ➑

→➉➇➍ ➆➣→ ➆➊➋➋ ➆↔➈➆↕➙➛ ➎➜➆➊➝➞➊➋➟➠ ➡➢➉➙➠ ➡➤ ➡

➏➋➆➇➆ ➎➑➥↔➆➇

➦➉➊➙➥➧➉↔➆➇➙➊ ➎➒➉➛➉➇➍➞➆➊

➧➉➨➆➛➋ ➆➊ ➉➋ ➆➛➆➆➊ ➎➑➊➝➩ ➊➉➥➙➆

➏↔➆➇ ➆➣ ➎➦↔➫➦➞ ➛➆➊➋➭➋➫➢➆➇➆➓ ➆➛➅➩➫➯ ➯➲

➜➆➊➝➞➊➋➳➲➠➵➠

❹❺❼ ❺➃➸➺❹❾ ❹❾➻❺➺

➼➽➅➼➓➧➏➦➏➽➑➑➑ ➜➆➊➝➞➊➋ ➠➡➡➵➾➚➲➲➚

➼➢➒➅➠➚ ➜➆➊➝➞➊➋ ➚➲➲➚➾➚➲➲➳

➼➢➏➒➏➼➓➅➽➏➅➤ ➜➆➊➝➞➊➋ ➚➲➲➳➾➚➲➲➪

➼➆➇➍ ➆➙ ➥➉➌ ➆➛➆➊➋ ➙➊➙ ➇➆➥➙ ↕ ➣➉➛➶➆➣➆➣ ➥ ➉➹➆➋➆➙ ➇ ➆↕➆➥➙➥ ➨➙ ➝➙ ➓➅➑➘➴➐➼➑→➏➼


Dokumen yang terkait

Analisis aplikasi produk murabahah pada pembiayaan hunian syariah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

0 3 136

Analisis faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi margin pembiayaan Murabahah : studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk

3 17 136

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada Pt Bank Muamalat Indonesia TBK

3 27 111

“Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah Dan Penanganan Risiko Kredit Pada Kendaraan Bermotor” (Studi Pada Bank Muamalat Cabang Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

2 9 106

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Dan Tingkat Suku Bunga BI Terhadap Pendapatan Margin Murabahah Pada PT Bank Syariah Mandiri

0 4 1

Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan Margin Murabahah (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Tahun 2010-2012)

4 33 57

Analisis Pembiayaan Murabahah Pengaruhnya Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Pt.Bank Muamalat Indonesia Tbk

4 40 130

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

ANALISIS CASH RATIO DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

0 0 28