Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2012-2015

(1)

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH

PERIODE 2012-2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh : NIA HUSNIA NIM: 1112046100036

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH

PERIODE 2012-2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh : NIA HUSNIA NIM: 1112046100036

Pembimbing

Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M.

NIP: 19771021 2014112001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAH HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal terhadap

Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Periode 2012-2015” yang ditulis oleh

Nia Husnia, NIM, 1112046100036, telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, 25 Agustus 2016. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, Agustus 2016 Mengesahkan

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A.

NIP: 19691216 199603 1 001

Panitia Sidang:

Ketua : AM. Hasan Ali, M.A. (...)

NIP. 19751201 200501 1 005

Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A. (...)

NIP. 19731215 200501 1 002

Pembimbing : Dwi Nur’aini Ihsan, S.E.M.M. (...)

NIP. 19771021 2014112001

Penguji I : Dr. Gustian Djuanda, S.E (...)

Penguji II : Yuke Rahmawati, S.Ag., M.A. (...)


(4)

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S-1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Agustus 2016


(5)

v

ABSTRAK

Nia Husnia. NIM: 1112046100036. Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2012-2015. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembiayaan murabahah,

pembiayaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi terhadap profitabilitas bank umu syariah periode 2012-2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini

mengguankan metode purposive sampling dan didapatkan 7 bank umum syariah

yang sesuai kriteria. Data penelitian ini adalah analisis regresi data panel dan didapatkan bahwa model yang lebih tepat adalah analisis regresi data panel dan didapatkan bahwa model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect. Dari hasil

penelitian didapatkan nilai adjusted R-Square sebesar 76,11%. Secara parsial

menunjukkan bahwa variabel pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan

positif terhadap ROA dengan koefisien regresi sebesar 0.803566. Pembiayaan bagi hasil secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROA dengan koefisien regresi sebesar 1.846070. Tingkat suku bunga secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA dengan koefisien regresi sebesar -4.760165. Inflasi secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROA dengan koefisien regresi sebesar 1.295960. variabel yang berpengaruh paling besar terhadap ROA adalah pembiayaan bagi hasil.

Kata kunci : Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Bagi Hasil, Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Return on Asset.


(6)

vi

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmatm serta pertolongan-Nya yang tiada terhingga kepada semua makhluk-Nya, khususnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini diamksudkan sebagai salah satu syarat kelulusan strata 1 (S-1) Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa benyak pihak yang terulur memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih atas segala kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan, baik moril, kritik, saran, masukan, dorongan semangat, doa, dukungan finansial maupun pemikiran dalam penulisan ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Sepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarih Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Ketua

dan Sekertaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

vii

3. Ibu Dwi Nur’aini, S.E.,M.M., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan arahan, saran, ilmu, pikiran, semangat, solusi, serta melungkan waktunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah dengan sabar memberikan bekal ilmu yang tak terhingga nilainya. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, sehingga menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum,

serta perpusatakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan fasiltas untuk melakukan stuidi kepustakaan.

6. Kedua orang tua, yaitu Bapak H. Otib Syatibi dan Ibu Hj. Ernih, yang selalu

memberikan dukungan dan doa tidak hentinya. Memberikan nasihat dan semangat untuk tetap melalui proses kehidupan ini dengan baik, semoga karya tulis ini dapat memberikan sedikit kebanggan. Tidak lupa juga, kakak-kakak dan adik-adik penulis yang selalu memberikan dorongan agar penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Terimakasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Ais, Lala, Eva,

Mulki, Ifa, Deti, Ayu, Mentari, Nada, Iffat, Friska, Rahmi, Rani, Mutiatus, Putri, Yufa, dan nisa. Yang telah menemani selama empat tahun perjalanan kuliah penulis, dan telah mendukung baik secara moril dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.


(8)

viii

8. Terima kasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan, KKN Simpati, keluarga

besar Perbankan Syariah 2012 khususnya PS A 2012, mahasiswa bimbingan pak Nadra dan Ibu Dwi, yang senantiasa telah membantu, memberikan motivasi dan mendoakan yang terbaik kepada penulis. Terima kasih atas semua kenangan yang tidak terlupakan, semoga silaturrahim kita dapat tetap terjalin sampai kapanpu.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semog Allah SWT mencatatnya sebagai amal yang baik dan membalasnya lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan. Aamiin.

Jakarta, Agustus 2016


(9)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I ... 14

PENDAHULUAN ... 14

A. Latar Belakang ... 14

B. Identifikasi ... 20

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 21

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 21

1. Tujuan Penelitian... 21

2. Manfaat Penelitian... 22

E. Sistematika Penulisan ... 22

BAB II ... 24

TINJAUAN PUSTAKA... 24


(10)

x

1. Faktor Internal ... 24

2.Faktor Eksternal ... 31

B. Penelitian Terdahulu ... 41

C. Kerangka Berpikir ... 47

BAB III ... 49

METODE PENELITIAN ... 49

A. Jenis Penelitian ... 49

B. Pendekatan Penelitian ... 49

C. Populasi dan Sampel ... 50

D. Jenis Data/Sumber Data ... 51

E. Teknik Pengumpulan Data ... 52

F. Objek Penelitian ... 52

G. Definisi Operasional Variabel ... 53

H. Metode Analisis Data ... 53

1. Pengolahan Data Panel (Pooled Data) ... 54

2. Estimasi Model Data Panel ... 55

3. Uji Aumsi Klasik ... 58

4. Pengujian Model ... 65

5. Uji Signifikansi ... 67


(11)

xi

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 71

A. Analisis Deskriptif Statistik ... 71

B. Analisis dan Pembahasan ... 72

1. Uji Asumsi Klasik ... 72

2. Pemilihan Model Regresi Data Panel ... 79

3. Pemiliham Model Regresi Data Panel ... 83

4. Uji Signifikansi ... 87

C. Analisis Regresi ... 93

D. Interpretasi ... 94

1. Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitbailitas (ROA) ... 94

2. Pengaruh pembiayaan bagi hasilterhadap profitbailitas (ROA) ... 95

3. Pengaruh tingkat suku bungaterhadap profitbailitas (ROA) ... 95

4. Pengaruh inflasiterhadap profitbailitas (ROA) ... 96

BAB V ... 97

PENUTUP ... 97

A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah ... 51

Tabel 4. 1 Hasil Uji Multikolinieritas... 73

Tabel 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 75

Tabel 4. 3 Hasil Uji Autokorelasi ... 77

Tabel 4. 4 Hasil Data Panel dengan Metode Common Effect ... 80

Tabel 4. 5 Hasil Data Panel dengan Metode Fixed Effect ... 81

Tabel 4. 6 Hasil Data Panel dengan Metode Random Effect ... 82

Tabel 4. 7 Hasil Uji Chow ... 84

Tabel 4. 8 Hasil Uji Hausman ... 86


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Perkembangan Bank Umum Syariah (BUS) ... 15

Gambar 1. 2 Perkembangan ROA Perbankan Syariah... 19

Gambar 2. 1 Skema Pembiayaan Murabahah... 26

Gambar 2. 2 Skema Pembiayaan Mudharabah... 27

Gambar 2. 3 Skema Pembiayaan Musyarakah ... 28

Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir ... 48

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian ...71


(14)

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara Internasional perkembangan perbankan Islam pertama kali

diperkarsai oleh Mesir pada Tahun 1963, dengan berdirianya Mit Ghamar Local

Saving Bank. Sementara di Indonesia inisisatif pendirian bank Islam dimulai pada tahun 1980 melalui diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam. Baru pada tahun 1991 pertama kali berdirinya bank syariah di indonesia yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pada awal operasinya, keberadaan bank syariah belumlah memperoleh perhatian yang optimal dalam tatanan sektor perbankan nasional. Namun demikian mulai dikembangkannya sistem perbakan syariah di Indoneisa, dalam dua dekade pengembangan keuangan syariah nasional, sudah banyak kemajuan, baik dari aspek lembagaan dan infrastruktut

penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan, maupun awareness dan

literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah. Sistem keuangan syariah kita menjadi salah satu sistem terbaik dan terlengakap yang diakui secara internasional.

Perkembangan bank syariah di Indonesia dapat digambarkan dengan pertumbuhan jumlah Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS), pada tahun 2005 hanya terdapat 3 BUS yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Seiring dengan operasioanl bank syariah yang semakin baik jumlah BUS di Indonesia semakin meningkat, tercatat


(15)

15

15

di Statistik Perbankan Syariah yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga pada Juni 2015 tercatat sudah terdapat 12 BUS yang beroperasi dengan total kenaikan jumlah kantor dari 711 pada tahun 2009 menjadi 2.121 kantor BUS pada Juni 2015.

Gambar 1. 1

Perkembangan Bank Umum Syariah (BUS)

Sumber data: SPS Juni 2015, OJK.

Pada grafik di atas menjelaskan kenaikan jaringan Kantor BUS di Indonesia. Setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dan lagi pada kenaikan jumlah kantor BUS yang setipa bulannya pada tahun 2014 dan 2015 mengalami penambahan angka. Ini menunjukkan eksistensi BUS di Indoneisa, setiap BUS yang ada berlomba-lomba untuk meningkatan dan memperluas jaringan kantor dengan tujuan agar mudah menjangkau nasabah maupun caloh nasabah yang dapat memberikan keuntungan bagi bank.

711 1,215

1,401 1,745

1,998

2,149 2,175 2,174 2,174 2,157 2,147 2,151 2,145 2,144 2,138 2,135 2,121 2,121

6

11 11 11 11 11

12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

5 7 9 11 13 15 700 1200 1700 2200

Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

20092010201120122013 2014 2015

Jaringan Kantor BUS


(16)

16

16

Tumbuh dan berkembangnya BUS dalam perekonomian, sangat ditentukan oleh besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam kegitan operasionalnya. Dalam hal ini tingkat keuntungan mencerminkan besarnya insentif yang diperoleh oleh bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan bank dalam mengembangkan usahanya. Bank dengan tingkat perolehan keuntungan yang semakin besar, memiliki kecenderungan untuk dapat mengembangkan usahanya secara luas.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan1. Ada beberapa indikator rasio

yang digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas. Dalam hal ini Berdasarkan

penelitian oleh San dan Heng 2 ROA merupakan model atau indikator terbaik

dibandingkan dengan ROE dan NIM untuk menjelaskan profitabilitas bank syariah. Karena berdasarkan hasil olah data ROA memiliki nilai F-Value dan nilai R Squares yang lebih tinggi dibandingkan model atau indikator lainnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Almazari3 bahwa variabel

internal seperti bank size, likuiditas, kredit, investasi, modal, dan manajemen

risiko memliki pengaruh terhadap profitabilitas dengan model ROA. Dalam

1

Kasmir, Analisis Laporan Keungan Perusahaan, (Jakarta: Rajawali Grafindo, 2014), hal. 196

2

Ong Tze San dan Teh Boon Heng, Factors Affecting the Profitability of Malaysian Commercial Banks, African Journal of Business Management Vol. 7(8), (February: 2013), h:656

3

Ahmad Aref Almazari, Impact of Internal Factors on Bank Profitability Comparative Study between Saudi Arabia and Jordan, Journal of Applied Finance & Banking Vol.4, No. 1, (2014), h:138


(17)

17 penelitiannya membandingkan profitabilitas dari dua bank dengan beda negara yaitu Saudi Arabia dan Jordan. Hasil penelitiannya menunjukkan profitabilitas bank Saudi Arabia lebih tinggi tingkat profitabilitasnya dibandingkan dengan bank Jordan dengan pengaruh ROA yang signifikan terhadap keseluruhan variabel independen.

Jaber dan Al-Khawaldeh4 meneliti bahwa terdapat faktor intenal dan

eksternal yang mempengaruhi profitabilitas bank. Faktor intenal yaitu

karekteristik bank yaitu capital adequacy, EQAS (equity tot total assets ratio),

COST, Lquick (Loans to costumers and short term funding). Dan faktor eksterna yaitu INF, ASSGDP, MACPASS (ratio stock market capitalization to total assets of the deposit in banks). Dengan indikator profitabilitas adalah ROA. Berdasarkan hasil olah data dengan analisis multivariat bahwa faktor intenal berpengaruh signifikan terhadap ROA kecuali CAR dan likuiditas, sedangkan faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Haq5 tingkat profitabilitas bank

syariah tidak terlepas dari kegiatan operasionalnya yakni menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, dan deposito baik dengan menggunakan prinsip wadiah ataupun mudharabah. Kemudian bank syariah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat melalui pembiayaan. Sehingga pada penelitiannya yang menggunakan ROA sebagai

4

Jamil J. Jaber dan Abdullah A. Al-Khawaldeh, The Impact of Internal and External Factors on Commercial Bank Profitability in Jordan, Journal of Business ManagementVol. 9, No. 4, (March:2014), h: 28.

5

Rr. Nadia Arini Haq, Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah, Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, (November: 2015), h.121


(18)

18 variabel dependen dan variabel independen pembiayaan murabahah, musyarakah, mudaharabah, NPF, dan efisiensi operasional memiliki hasil bahwa murabahah dan efisiensi operasiona berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan musyarakah, mudaharabah dan NPF berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hanania6 dengan variabel

independen terdiri dari pembiayaan, DPK, NPF, tingkat suku bunga acuan (BI rate), dan inflasi, dan variabel dependen adalah ROA. Berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembiayaan yang dilakukan bank syariah berpengaruh signifikan, tingkat DPK berpngaruh signifikan dalam jangka pendek operasional bank syariah, NPF tidak berpengaruh signifikan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, tingkat suku bunga acuan berpengaruh signifikan negatif baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, inflasi tidak berpengaruh signifikan sama halnya denga NPF terhadap profitabilitas bank syariah.

Adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank memberikan pesan kepada manajemen bank untuk lebih memperhatikan faktor internal yang dapat mempengaruhi profitabilitas dari bank tersebut. Selain itu faktor eksternal perusahaan yang tidak secara langsung dialami pengaruhnya tetap harus dalam pantaun manajemen perusahaan. Sehingga kedua faktor tersebut tidak

6

Luthfia Hanania, Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang, Jurnal Perbanas Review Vol. 1, No. 1, (November: 2015), h:163-164


(19)

19 mempengaruhi kelancaran dari perolehan keuntungan bank yang akhirnya akan berdampak pada kinerja bank.

Berdasarkan hasil Statistik Perbankan Syariah dipublikasi oleh OJK yang merupakan data gabungan dari BUS dan UUS menunjukakn bahwa ROA perbankan syairah mengalami kenaikan pada tahun 2012 dan penurunan pada Juni 2014, berikut Grafik Kenaikan dan Penurunan ROA Perbankan Syariah.

Gambar 1. 2

Perkembangan ROA Perbankan Syariah

Sumber data: SPS Juni 2015, OJK.

Berdasarkan penelitian di atas terdapat beberapa variabel yang berbeda dalam mempengerahui profitbalitas perusahaan dan juga memiliki nilai yang

1.48% 1.67%

1.79% 2.14%

2.00%

1.12% 1.03%

0.90% 0.92%

0.76% 0.86% 0.79% 1.15%

1.07% 1.13% 1.08% 1.09% 0.89%

0.00% 0.50% 1.00% 1.50% 2.00% 2.50%

Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des Jun Feb Mar Apr Mei Juni

2010201120122013 2014 2015

ROA Perbankan Syariah


(20)

20 berbeda-berbeda. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti ingin kembali menguji profitabilitas dengan indikator ROA yang dipengaruhi oleh variabel indpenden

sabagai berikut pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, tingkat suku

bunga, dan inflasi. Apakah keempat variabel independen tersebut memiliki pengaruh signifikan positif dan negatif terhadap ROA Bank Umum Syariah.

Dengan demikian peneliti mengajukan judul sebagai berikut “PENGARUH

FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2013-2015

(LAPORAN BULANAN)”.

B. Identifikasi

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Terdapat beberapa faktor-faktor baik faktor internal dan faktor eksternal yang

dapat mempengaruhi profitabilitas BUS di Indonesia.

2. Tingkat pengaruh dari setiap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

profitabilitas BUS di Indonesia berbeda-beda sehingga dilakukan pengujian kembali dengan perkembangan variabel, periode, dan objek bank yang diteliti.

3. Tingkat profitabilitas BUS mengalami penuruan pada tahun 2014 dan


(21)

21

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu penulis hanya akan fokus untuk meniliti masalah pengaruh

faktor internal (pembiayaan murabahah dan pembiayaan bagi hasil) dan faktor

eksternal (tingkat suku bunga BI dan inflasi) terhadap profitabilitas dengan indikator ROA BUS di Indonesia yang diwakili oleh 7 (tujuh) BUS yaitu Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank Mandiri Syariah (BSM), Bank Mega Syariah (BMS), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), Bank Panin Syariah, dan Bank Victoria Syariah, Bank Central Asia Syariah (BCA).

2. Perumusan Masalah

Melalui pembatasan masalah di atas, maka mempermudah penulisan skripsi ini, penulis merumusakan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh secara simultan

terhadap profitabilitas BUS di Indonesia?

2. Bagaimana faktor internal berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas

BUS di Indonesia?

3. Bagaimana faktor eksternal berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas

BUS di Indonesia?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian


(22)

22 a. Untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan faktor eksternal secara

simultan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.

b. Untuk mengetahui pengaruh faktor internal secara parsial terhadap

profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.

c. Untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal secara parsial terhadap

profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah:

a. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca maupun peneliti

pribadi.

b. Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian sejenis dan dapat

dijadikan sebagai bahan perbandingan dari penelitian yang telah ada maupun yang akan dilakukan.

c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran bagaimana faktor internal

dan faktor eksternal dapat mempengaruhi profitabilitas BUS.

d. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak-pihak yang ingin

mengadakan penelitian di bidang serupa di kemudian hari.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar memudahkan penulisan skripsi maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :


(23)

23

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini akan disajikan pengertian faktor internal dan apa saja yang termasuk di dalamanya, pengertian faktor eksternal dan apa saja yang termasuk di dalamnya, pengertian profitabilitas bank umum syariah, studi terdahulu, dan kerangka pemikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, pendekatan penelitian, jeni data/sumber data, teknik pengumpulan data, objek penelitian, metode analisis data, definisi operasional variabel, estimasi model, pengolahan data panel, estimasi model data panel.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari pengolahn data yang dilakukan, analisis pada hasil olahan data, dan pembahasannya.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari perumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya dan juga saran untuk beberapa pihak.


(24)

24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Ada beberpa variabel yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan dalam hal ini adalah bank syariah yang beroperasi dengan salah satu

tujuannya adalah untuk mendapatkan profit. Pada penelitian ini diteliti

variabel-variabel yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah dengan indikator profitabilitas yaitu ROA. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi ROA tersebut dikelompokkan dalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan dalam hal ini adalah Bank Umum Syariah. Pada penelitian ini beberapa faktor

yang termasuk dalam faktor internal yaitu pembiayaan murabahah dan

pembiayaan bagi hasil (mudharabah dan musyarkah) yang mempengaruhi

keuntungan (profitabilitas) Bank Umum Syariah.

a. Murabahah

1. Pengertian Murabahah

Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga


(25)

25 untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan1.

Tingkat keuntungan ini bisa dalam bentuk lumpsum atau persentase

tertentu dari biaya perolehan. Pembayaran bisa dilakukan secara spot (tunai) atau

bisa dilakukan dikemudian hari yang disepakati bersama. Oleh karena itu, murabahah tidak dengan sendirinya mengandung konsep pembayaran tertentuda (deffered payment), seperti yang secara umum dipahami oleh sebagian orang yang

mengetahui murabahah hanya dalam hubungannya dengan pembiayaan transaksi

pembiayaan di perbankan syariah, tetapi tidak memahami Fikih Islam2.

Murabahah pada awalnya merupakan konsep jual beli yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembiayaan. Namun demikian, bentuk jual beli ini kemudian digunakan oleh perbankan syariah dengan menambah beberapa konsep lain, sehingga menjadi bentuk pembiayaan. Akan tetapi validitas transaksi seperti ini tergantung pada beberapa syarat yang benar-benar harus diperhatikan agar transaksi tersebut diterima.

2. Skema Pembiayaan Murabahah

Dalam pembiayaan murbahah, sekurang-kurangnya terdapat dua pihak

yang melakukan transaksi jual beli, yaitu bank syariah sebagai pembeli barang3.

1

Ascary, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 81 2

Ascary, Akad & Produk Bank Syariah, h. 82 3


(26)

26

Gambar 2. 1

Skema Pembiayaan Murabahah 1.Negosiasi dan persyaratan

2. Akad jual beli

6.Bayar

5.Terima barang & dokumen

3.Beli barang 4.Kirim barang

b. Mudharabah

1. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah merupakan akad pembiayaan antara bank

syariah sebagai shahibul maal dan nasabah sebagai mudharib untuk

melaksanakan kegiatan usaha, di mana bank syariah memberikan modal sebanyak 100% dan nasabah menjalankan usahanya. Hasil usaha atas pembiayaan mudharabah akan dibagi antara bank syariah dan nasabah dengan nisbah bagi

hasil yang telah disepakati pada saat akad. Dalam pembiayaan mudharabah,

terdapat dua pihak yang melaksanakan perjanjian kerja sama yaitu:

a. Bank syariah

Bank yang menyedaikan dana untuk membiayai proyek atau usaha yang memerlukan pembiayaan. Bank syariah menyediakan dana 100% disebut dengan shahibul maal.

Bank Syariah

Supplier

penjual


(27)

27

b. Nasabah/pengusaha

Nasabah yang memerlukan modal dan menjalankan proyek yang dibiyai oleh bank syariah. Nasabah pengeloala usaha yang dibiayai 100% oleh bank syariah dalam akad mudharabah disebut dengan mudharib.

2. Skema Pembiayaan Mudharabah4

Gambar 2. 2

Skema Pembiayaan Mudharabah

1.Akad pembiayaan mudharabah

3.Modal 0% 2.Modal 100%

4.Pengelola usaha

% Nisbah bagi hasil % Nisbah bagi hasil

c. Musyarakah

1. Pengertian Musyarakah

Al-musyarakah merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih dalam menjalankan usaha, di mana masing-masing pihak menyertakan modalnya sesuai dengan kesepakatan, dan bagi hasil atas usaha bersama diberikan

4

Ismail, Perbankan Syariah, h.173

Mudharib

Kerja sama usaha

Shahibul maal

6. Modal (100%) 5. Pendapatan


(28)

28

sesuai dengan kontribusi dana atau sesuai kesepakatan bersama. Musyarakah

disebut juga dengan syirkah, merupakan aktivitas berserikat dalam melaksanakan usaha bersama antara pihak-pihak yang terkait.

Dalam syirkah, dua orang atau lebih mitra menyumbang untuk

memberikan modal guna menjalankan usaha atau melakukan investasi untuk suatu

usaha. Hasil usaha atas mitra usaha dalam syirkah akan dibagi sesuai dengan

nisbah yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang berserikat.

2. Skema Pembiayaan Musyarakah5

Gambar 2. 3

Skema Pembiayaan Musyarakah 1.Akad pembiayaan musyarakah

3.Modal 30% 2.Modal 70%

4. Pengelola usaha

Bagi hasil 60% Bagi hasil 40%

Modal 30% Modal 70%

Dalam menyalurkan dana kepada masyarakat, bank syariah akan memperoleh balas jasa berupa margin keuntungan atau bagi hasil. Pendapatan

5

Ismail, Perbankan Syariah,h.188

Nasabah

Kerja sama usaha

Bank

6. Modal (100%) 5. pendapatan


(29)

29 margin keuntungan dan/atau bagi hasil yang diperoleh bank dari nasabah yang memperoleh pembiayaan akan dibandingkan dengan bonus dan bagi hasil yang dibayar oleh bank kepada nasabah yang menyimpan atau menginvestasikan dananya di bank syariah. Perbedaan antara pendapatan yang diterima dari nasabah pengguna dana atau nasabah pembiayaan dengan biaya yang dibayar nasbah

disebut dengan spread. Dalam bank syariah pendapatan bagi hasil dan/atau

margin keuntungan akan selalu lebih besar dibanding dengan biaya bagi hasil dan bonus yang dibayarkan kepada nasabah investor. Dengan demikian bank syariah

tidak akan mengalami negatif spread6.

Dari ketiga fungsi tersebut dapat disimpulkan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan berupa margin atas akad pembiayaan yang diberikan dan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil dari akad kerja sama usaha yang diberikan.

Menurut Rivai (2007)7 pada dasarnya terdapat dua tujuan yang saling

berkaitan dari kredit, yaitu sebagai berikut:

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh debitur. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur

6

Ismail, Perbankan Syariah, h.44 7

Veithzal Rivai,dkk.,Bank and Financial Institution Management Conventioanl and Syariah System, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 439


(30)

30 keuntungan (profitability) suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.

2. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar

terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa

hambatan yang berarti. Keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Olson dan Zoubi8 bahwa

LOAN dapat berpengaruh positif terhadap profitabilitas, selama bank tidak mengambil tingkat risiko yang tidak bisa diterima. Dan olah data pada penelitian ini menunjukkan bahwa LOAN beperngaruh positif terhadap profitabilitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Haq9 bahwa hasil dari kegiatan

pembiayaan yang dilakukan bank syariah akan memperoleh keuntungan yang berpengaruh pada bertambahnya jumlah pendapatan. Keuntungan yang diterima

dari pembiayaan murabahah berasal dari mark up yang telah disepakati antara

nasabah dan bank, sedangkan pada pembiayaan musyarakah dan mudharabah,

keuntungan yang dihasilakan berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah. Dan hasil

8

Dennis Olson dan Taisier A. Zoubi, Efficiency and BankProfitability in MENA Countries, Emerging Market Review 12, (February:2011), h.99

9

Rr. Nadia Arini Haq, Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah, Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, (November: 2015), h.111


(31)

31 analisis olah data menunjukkan bahwa pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Riyadi dan Yulianto10 menjelaskan bahwa

pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan jual beli berpengaruh terhadap profitabilitas karena tinggi rendahnya nilai pembiayaan bagi hasil akan

berpengaruh terhadap return yang dihasilkan dan akan mempengaruhi

profitabilitas (laba) yang di dapat. Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan bahwa pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif terhadap profitabilitas dan pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Berikutnya dijelaskan variabel-variabel yang dikelompokkan dalam faktor eksternal perusahaan karena pengaruhnya tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan, sebagai berikut :

2.Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan, dalam

penelitian ini beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi profitabilitas Bank

Umum Syariah yaitu suku bunga dan inflasi.

a. Suku Bunga

1. Teori Suku Bunga

10

Selamet Riyadi dan Agung Yulianto, Pengaruh Pembiayaan Bagi hasil, Pembiayaan Jual Beli, FDR, dan NPF Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia, Accounting Analysis Journal 3(4), (November: 2014),h.468-469


(32)

32 Bunga adalah tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan

dengan persentase dari uang yang dipinjamkan11. Suku bunga adalah tingkat

bunga yang dinyatakan dalam persen, jangka waktu tertentu (perbulan atau

pertahun)12. Para ekonom menyebutkan tingkat bunga terbagi menjadi dua yaitu

tingkat bunga yang dibayarkan bank sebagai tingkat bunga nominal (nominal interest rate) dan kenaikan dalam daya beli seseorang disebut dengan tingkat suku bunga riil (real interest rate)13.

Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan tentang faktor-faktor apa

yang menentukan tingkat bunga di dalam sistem finansial, di antaranya adalah:14

a. teori klasik tentang tingkat bunga (the classical theory of interest),

b. teori pereferensi likuiditas (the liquidity preference theory),

c. the loanable fund theory of interest rate, dan d. the rational expectation theory.

Masing-masing teori tentang penentuan tingkat bunga melihat lebih dalam

berfungsinya sistem finansial. Teori klasik menegaskan kebutuhan saving dan

kebutuhan investment sebagai penentu tingkat bunga. Teori preferensi likuiditas

menunjuk pada kebutuhan (demand) dan total supply kredit, the expectation

theory menekankan peranan yang dimainkan oleh pengharapan masyarakat

11

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN,2002), h.40 12

Robert Marshall dan Miranda (eds), Kamus Populer Uang dan Bank, (Jakarta: Ladang Pustaka dan Intimedia), h.134

13

N. Gregory Mankiw, Teori Makroekonomi Edisi Kelima, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 86

14

Herman Darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial, (Jakrta: PT. Bumi Aksara, 2006), h.182


(33)

33 berkenaan dengan tingkat bunga dan perekonomian serta oleh dampak informasi terbaru dalam menggerakkan tingkat bunga suatu ekuilibirium.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bunga

Menurut Darmawi15 ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan

terkait faktor yang mempengaruhi tingkat bunga atas suatu sekuritas atau pinjaman yang menyebabkan tingkat bunga sekuritas berbeda-beda satu sama lainnya. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. harapan akan inflasi,

b. jatuh tempo sekuritas atau kredit,

c. keberadaan risiko pada pinjaman,

d. risiko tentang penarikan sekuritas sebelum jatuh tempo,

e. kemampuan pemasaran,

f. pajak, dan

g. security convertibility

3. Fungsi Tingkat Bunga dalam perekonomian

Tingkat bunga melaksanakan beberapa peranan penting atau fungsi dalam

perekonomian, yaitu sebagai berikut16 :

a. Menjamin hubungan akan mengalir ke dalam investasi untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi.

15

Herman Darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial, h.182 16


(34)

34

b. Menjatahkan penawaran kredit kepada proyek investasi dengan harapan

penghasilan paling tinggi.

c. Membawa penawaran uang ke dalam keseimbangan dengan kebutuhan uang

masyarakat.

d. Merupakan alat kebijaksanaan pemerintah yang penting untuk mempengaruhi

volume tabungan dan investasi. Jika pertumbuhan ekonomi berjalan lambat dan pengangguran meningkat, pemerintah biasa melakukkan kebijakan moneter untuk menurunkan tingkat bunga, serta merangsang peminjaman dan investasi.

Peranan tingkat suku bunga dalam perbankan syariah berdampak secara tidak langsung seperti dalam pengambilan keputusan untuk menentukan marjin keuntungan. Yang dimaksud dengan referensi marjin keuntungan adalah marjin

keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah17. Penetapan marjin

keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi, usul dan saran dari Tim

ALCO Bank Syariah, yang salah satunya berdasarkan Indirect Competitor’s

Market Share (ICMR).

Yang dimaksud dengan Indirect Competitor’s Market Share (ICMR)

adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank konvensional yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga

17

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h.280


(35)

35 bank konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai

kompetitor tidak langsung yang terdekat18.

Penelitian yang dilakukan oleh Haron19menjelaskan bahwa tingkat suku

bunga tidak berpengeruh secara langsung terhadap bank Islam tapi meskipun begitu bank Islam sebagai institusi dengan sistem keuangan dalam negara diharapkan tingkat profitabilitasnya dapat dipengaruhi oleh total capital yang tersedia di pasar. Berdasarkan hasil dari olah data penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh terhadap profitasbilitas bank Islam.

Pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas bank syariah

dijelaskan dalam penelitian Hanania 20 berpengaruh negatif signifikan terhadap

profitabilitas bank syariah kerena apabila tingkat suku bunga naik maka akan berdampak pada naiknya suku bunga deposito yang akan diberikan oleh bank konvensional kepada nasabah. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya sumber dana pihak ketiga (DPK) bank syariah yang menerapkan sistem bagi hasil.

b. Inflasi

1. Teori inflasi Konvensional

Menurut Douglas Greenwald (1982)21 secara umum inflasi berarti

kenaikan tingkat harga secara umum dari barang/komoditas dan jasa selama suatu

18

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.280 19

Sudin Haron, Competition and Other External Determinants of the Profitability of Islamic Bank, Journal Islamic Economic Studies, Vol, 4, No.1, (December : 1996),h:55

20

Luthfia Hanania, Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang, Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, (November: 2015), h: 155

21

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), h.135


(36)

36 periode waktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap suatu komoditas. Definisi inflasi oleh para ekonom modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang-barang/komoditas dan jasa. Sebaliknya jika yang terjadi adalah penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap barang-barang/komoditas dan jasa didefinisikan sebagai deflasi.

2. Inflasi dapat digolongkan karena penyebab-penyebabnya yaitu sebagai

berikut22:

a. Natural Inflation dan Human Error Inflation. Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai

kekuasaan dalam mencegahnya. Human Error Inflation adalah inflasi yang

terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia itu sendiri.

b. Actual/Anticipated/Expected Inflation dan Unanticipated/Uunexpected Inflation. Pada Expected Inflation tingkat suku bunga pinjaman riil akan sama dengan tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi inflasi, sedangkan pada Uunexpected Inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi.

c. Demand Pull dan Cost Pull Inflation. Demand Pull Inflation diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi Permintaan Agregat (AD) dari

barang dan jasa pada suatu perekonomian. Cost Pull Inflation adalah inflasi

22


(37)

37 yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan pada sisi Penawaran Agregatif (AS) dari barang dan jasa pada suatu perekonomian.

d. Spiralling Inflation. Jenis inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh inflasi yang terjdi sebelumnya yang mana inflasi yang sebelumnya itu terjadi sebagai akibat dari inflasi yang terjadi sebelumnya lagi dan seterusnya.

e. Imported Inflation dan Domestic Inflation. Imported Inflation bisa dikatakan adalah inflasi dinegara lain yang ikut dialami oleh suatu negara karena harus

menjadi price taker dalam pasar perdagangan internasional. Domestic

Inflation bisa dikatakan inflasi yang hanya terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak begitu mempengaruhi negara-negara lainnya.

3. Teori Inflasi Islam

Pada penelitian Al-Masri (1996)23 menurut para ekonom Islam, inflasi

berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena:

a. Menimbulkan gangguang terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi

tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah mengakibatkan terjadinya

inflasi kembali, atau dengan kata lain ‘self feeding inflation’;

b. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari

masyarakat (turunnya Marginal Propensity to Save);

c. Meningkatkan kecendrungan untuk berbelanja terutama untuk non primer dan

barang-barang mewah (naiknya Marginal Propensity to Consume);

23


(38)

38

d. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif yaitu penumpukan

kekayaan (hoarding) seperti: tanah, bangunan, logam mulia, mata uang asing, dengan mengorbankan investasi ke arah produktif seperti: pertanian, industrial, perdagangan, transportasi, dan lainnya.

Selain dampak inflasi di atas, dampak lainnya dapat dirasakan pula oleh para penabung, oleh kreditur atau debitur, dan oleh para produsen. Dampak inflasi bagi debitur atau yang meminjam uang kapada bank, inflasi ini justru menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibanding pada saat meminjam, tetapi sebaliknya bagi kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai mata uang pengembalian lebih rendah dibandingkan pada saat peminjaman. Begitu pun bagi produsen, inflasi bisa menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi

daripada kenaikan biaya produksi24.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Abduh dan Idrees25 menurut mereka

inflasi dihubungkan dengan semakin tinggi biaya semkin tinggi pendapatan. Jika pendapatan bank bertamah lebih cepat dibandingkan dengan biayanya, inflasi diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap profitabilitas bank. Dan berdasarkan hasil olah data pada penelitian ini inflasi berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank.

24

M. Nur Rinato Al-Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.93 25

Muhammad Abdul dan Yameen Idrees, Determinants of islamic Banking Profitability in Malaysia, Journal of Basic and Applied Sciences, 7(2), (2014), h:207


(39)

39

Berdasarkan penelitian oleh Hanania26 inflasi dapat mempengaruhi

profitabilitas bank karena kinerja keuangan dan tingkat suku bunga dipengaruhi oleh inflasi. Dan hasil olah data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan tehadap profitabilitas bank syariah dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangak panjang berpengaruh signifikan positf.

1. Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektivitas manejemen suatu perusahaan27.

Analisis profitabilitas dilakukan untuk mengetahui:28

a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on invetment-ROI). Untuk

menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang.

b. Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.

c. Pemanfaatan aset (asset utilization). Untuk menilai efektivitas dan otensitas

aset dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (turnover).

Dalam praktiknya ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur tingkata profitabilitas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan ROA (Return on Asset) sebagai indikator untuk mengukur tingkat profitabilitas. Munawir

menyebutkan Return on Asset adalah rasio profitabilitas yang dapat

26

Luthfia Hanania, Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang, h:25

27

Kasmir, Analisis Laporan Keungan Perusahaan, h.196 28


(40)

40 menggambarkan kemampuan perubahan dalam mengelola aset yang dimilikinya. Rasio ini menjadi gambaran dari tingkat priduktivitas yang dimiliki perusahaan. Munawir kemudia menjelaskan bahwa ROA tidak hanya berguna sebagai ukuran kinerja perusahaan, kegunaan ROA dapat dikembangkan menjadi sebagai berikut:29

1. Sifat ROA yang menyeluruh (komprehensif) dapat digunakan oleh pihak

manajemen untuk mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi, dan efisiensi penjualan.

2. ROA dapat dijadikan sebagai indikator pembanding antara satu perusahaan

dengan perusahaan lain. Sehingga satu perusahaan dapat mengetahui kelemahan maupun kelebihan dari pesaingnya dengan melakukan analisis ROA.

3. Analisis ROA juga dapat berguna untuk mengukur keuntungan dari

masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan.

4. ROA dapat digunakan sebagai kontrol dan perencenaan, dapat digunakan

sebagai beban pertimbangan pembuatan keputusan.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, standar ROA yang baik adalah sekitar 1,5%. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik,

karena return yang semkain baik. Perhitungan rasio ROA adalah sama dengan

Laba Sebelum Pajak / Total Aktiva dalam periode yang sama.

29

Situ Yuhanah, Pengaruh Struktur Pasar Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 6 No.1, (April:2016), h. 35-36


(41)

41 ROA sebagai indikator pengukur profitabilitas bank syariah ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh San dan Heng 30 ROA merupakan model

atau indikator terbaik dibandingkan dengan ROE dan NIM untuk menjelaskan profitabilitas bank syariah. Karena berdasarkan hasil olah data ROA memiliki

nilai F-Value dan nilai R Squares yang lebih tinggi dibandingkan model atau

indikator lainnya.

B. Penelitian Terdahulu

1. Sudin Haron (1996) “Competition and Other External Determinants of the

Profitability of Islamic Banks”. Journal Islamic Economic Studies, Vol. 4, No.1, December. Pada penelitian ini menunjukkan tentang pengaruh-pengaruh

profitabilitas Bank Islam. Di mana tingkat suku bunga, inflasi, dan size

berpengaruh signifikan positif terhadap profits bank konvensional dan juga bank Islam. Pada kasus pangsa pasar dan jumlah uang beredar memiliki efek berlawanan terhadap keuntungan bank Islam. Dengan variabel dependen adalah beberapa rasio di antaranya TITA (Total income as a percentage of total assets ratio), BITA (Bank’s portion of income as a percentage of total assets), BTTA (Net profit before tas as a percentage of total assets), BTCR ( Net profit before tax as a percetage of capital and reserves). Dan variabel

independen adalah market place (MKTPL), Market share (MKTSH), Money

supply (MON), Interest rate (INT), Consumer price index (CPI). Metode

30

Ong Tze San dan Teh Boon Heng, Factors Affecting the Profitability of Malaysian Commercial Banks, African Journal of Business Management Vol. 7(8), (February: 2013), h:656


(42)

42 penelitian yang digunakan adalah regresi dengan model OLS (Ordinary Least Squares).

2. Efficiency and Bank Profitability in MENA Countries oleh Dennis Olson and

Taisier A. Zoubi. Emerging Market Review 12 (2011), Journal

Elsevier.Variabel dependen terdiri dari ROA, ROE, total cost, dan net operating profit. Variabel independen terdiri dari faktor internal: size, loan, secur (security specialization ratio), depliab (deposit specialization ratio). Penilaian efisiensi bank: inef (inefficiency ratio), over (ratio of overhead to total assets), niba (ratio of non-interest bearing assets to total assets), LCI

(labor cost to income), Penilaian risiko bank: credit risk, capital strength.

Faktor eksternal: CGDP, inflation, concentration ratio, government

ownership, foreign ownership, islamic, GCG, traded. Pada penelitian ini

menggunakan unbalanced panel dengan estimasi generalized least squares

dan model terbaiknya adalah random effect. Pada penelitian ini menunjukkan

bahwa bank-bank MENA lebih profitable dan menunjukan kurangnya

ketidaksesuaian antara biaya dan penilaian efisiensi keuntungan yang telah ditemukan di beberapa negara, dimana bank Islam di wilayah tersebut lebih tinggi profitabilitasnya tetapi kurang efisiensi biaya dibandingkan dengan bank-bank konvensional MENA. Bank-bank MENA dapat lebih efisiensi biaya jika bank-bank tersebut lebih besar (size). Asumsi ini berdasarkan bahwa bank size dan perhitungan profitabilitas memiliki korelasi positif. 3. Determinants of Islamic Banking Profitability in Malaysia, oleh Muhammad


(43)

43

7(2), 2013. Variabel dependen adalah ROAA (the return on average total

assets of the bank). Variabel independen: Bank specific: capital ratio, liquidity ratio, credit risk, financial risk, operation effieciency, bank size. Industry specific: Financial development, concentration. Macroeconomic: GDP. Pada penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan model estimasi terbaik

adalah fixed effect. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa total aset,

perkembangan pasar, pemusatan pasar, dan inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas bank Islam di Malaysia. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa

hanya bank size dan kemampuan bank untuk memprediksi inflasi yang akan

datang yang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan bank

size yang berpengaruh signifikan maka bank Islam Malaysia harus lebih fokus pada perluasan bank untuk memperoleh keuntungan penuh dalam skala ekonomi.

4. Factors Affecting the Profitability of Malaysian Commercial Banks, oleh Ong

Tze San and Teh Boon Heng. African Journal of Business Management Vol.

7(8), pp.649-660, 28 February, 2013. Variabel dependen penelitian ini adalah

ROA, ROE, dan NIM. Varibel independennya: Bank specific: capital, assets

quality, efficiency, liquidity, and size. Macroeconomic variabel: GDP, and inflation. Dengan menggunakan model regresi berganda. Pada penelitian ini memilih mana yang yang lebih baik diantara vairabel dependen yang menjelaskan variabel independe dan didapatkan hasil bahwa ROA merupakan model yang lebih tepat dibandingkan dengan model lainnya. Karena memiliki


(44)

44

nilai R square yang lebih tinggi dan ini akan lebih baik dalam menjelaskan

pengaruhnya terhadap variabel independen.

5. Impact of Internal Factors on Bank Profitability Comparative Study between Saudi Arabia and Jordan, oleh Ahmad Aref Almazari. Journal of Appplied Finance & Banking vol. 4, no.1, 2014. Variabel dependen adalah ROA. Variabel independen adalah risiko likuiditas (LQR), fasilitas kredit terhadap rasio total aset (NCA), total investasi terhadap rasio total aset (TIA), total modal terhadap rasio total aset (TEA), total fasilitas kredit terhadap rasio total

deposito (CDR), rasio biaya pendapatan (CIR), dan bank size.(SZE). Metode

yang digunakan adalah regresi dengan tools statistic percentages, averages,

the natural logaritm, correlation analysism of variance (ANOVA). Pada penelitian ini untuk melihat faktor internal mana yang lebih mempengaruhi ROA antara Bank Saudi dan Jordan. Hasilnya bahwa bank Saudi lebih tinggi tingkat profitabilitiasnya dari bank Jordan dan lebih efisien. SZE pada kedua memiliki pengaruh yang negatif sehingga dapat dilihat bahwa pertumbuhan bank mungkun dapat mengakibatkan berkurangnya tingkat pengembalian margin dengan begitu rata-rata keuntungan dapat menurun dengan bank size. 6. The Impact of Internal and External Factors on Commercial Bank

Profitability in Jordan, oleh Jamil J. Jaber dan Abdullah A. Al-Khawaldeh. International Journal of Busieness Management, Vol. 9, No. 4;2014. Variabel dependen adalah ROAA. Variabel independen terdiri dari: Fakor internal: capital adequacy, EQAS (equity tot total assets ratio), COST, Lquick (Loans to costumers and short term funding). Faktor eksternal: INF, ASSGDP,


(45)

45 MACPASS (ratio stock market capitalization to total assets of the deposit in banks). Metode yang digunakan adalah analisis regresi multivariat. Model pertama yaitu ROAA dengan faktor internal, model kedua yaitu ROAA dengan faktor eksternal, model yang ketiga yaitu ROAA dengan keseluruhan faktor internal dan faktor eksternal. Dengan model statistik OLS. Pada penelitian ini digunakan analisis multivariat untuk menunjukkan gamabaran hasil analisis yang lebih komprehensif. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor internal kecuali capial

adequacy dan likuiditas, dan untuk faktor eksternal yaitu inflasi dan ASSGDP berpengaruh signifikan.

7. The Profitability of Islamic and Conventional Bank : Case Study in Malaysia, oleh Hamidah Ramlan dan Mohd Sharrizat Adnan. 7th International Economics & Business Management Conference, 5th &6th October 2015. Journal Elsevier. Variabel dependen adalah ROA dan ROE. Variabel independen terdiri dari total equity to total assets, total loans to total assets, and deposits to total assets. Metode yang digunakan adalah T-Test Model, regresi dan correlation. Pada penrlitian ini menunjukkan bahwa bank Islam di

Malaysia lebih profitable dibandingkan dengan bank konvensional di

Malaysia. Hasil tersebut berdasarkan nilai T-test untuk total loan to total

assets bank Islam lebih tinggi dibandingakan dengan bank Konvensional. Di

mana diantara variabel independen hanya tota loan to total assets yang

berpengaruh signifikan baik untuk bank Islam maupun bank Konvensional di Malaysia.


(46)

46

8. Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah, oleh Rr. Nadia Arini Haq. Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, November 2015. Variabel dependen adalah ROA. Variabel independen adalah pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan bermasalah, efisiensi operaional. Metode analisis data yang digunakan adalah

regresi data panel dengan model terbaik adalah random effect model.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan bahwa pembiayaan murabahah dan efisiensi bank berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan pembiayaan bagi hasil dan NPF berpengaruh negatif terhadap ROA. Dengan meningkatnya pembiayaan bagi hasil relatif menurunkan laba bank syariah.

9. Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan

Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang, oleh Luthfia Hanamia. Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, November 2015. Variabel dependen adalah ROA. Variabel independen terdiri dari DPK, Pembiayaan, NPF, Tingkat suku bunga acuan, inflasi. Penelitian ini menggunakan model koreksi kesalahan (Error Correction Model). Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya pertumbuhan pembiayaan dan tingkat suku bunga yang berpengaruh signifikan baik dalam jangka penden maupun dalam jangka panjang. Sedangkan NPF tidak berpengaruh signifikan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dan untuk DPK berpngaruh signifikan dalam jangka panjang sedangkan inflasi berpengaruh signifikan dalam jangka pendek.


(47)

47

10.Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Financing to Deposit

Rati (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah, oleh Slamet Riyadi dan Agung Yulianto). Accounting

Analysisi Journal AAJ 3(4) (2014). Variabel dependen adalah ROA. Variabel independen terdiri dari pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli, FDR, dan NPF. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif terhadap ROA, pembiayaan jual beli dan NPF tidak berpengaruh, sedangkan FDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA).

C. Kerangka Berpikir

Salah satu tujuan Bank pada umumnya adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan operasional yang dilakukannya, begitu juga dengan Bank Umum Syariah beroperasi sesuai tntunan syariah dengan tujuan kemaslahatan dan keuntungan. Karena dengan keuntungan yang diperoleh bank dapat mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja bank syariah tersebut. Salah satu cara untuk mengukur tingkat efektivitas dan perolehan keuntungan suatu bank dapat dilakukan dengan menganalisis rasio profitabilits, ada beberapa cara untuk mengukur tingkat rasio profitabilitas salah satunya adalah dengan indikator rasio ROA.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dicantumkan oleh peneliti dalam tabel penelitian terdahulu terdapt variabel-variabel yang berbeda yang


(48)

48 berpengaruh terhadap ROA. Berdasarkan penelitian terdahulu dan kajian teori yang telah dilakukan, pada penelitian ini peneliti mengaalisis pengaruh dari

pembiayaan yang diberikan yaitu murabahah, mudharabah, dan musyarakah,

tingkat suku bunga, dan inflasi terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS) dengan indikator ROA, digambarkan dengan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir

Pembiayaan Murbahah

Pembiayaan Bagi Hasil

Mudharabah

Musyarakah

Tingkat Suku Bunga

Inflasi

ROA


(49)

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis peneiltian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan1.

B. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini memakai pendekatan statistik parametrik, maksudnya adalah bagian statistik yang parameter populasinya harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti syarat data berskala interval/rasio, syarat pengambilan sampel harus random, berdistribusi normal atau normalitas, model regresi linear, dan lain-lain. Dalam statistik parametrik, indikator-indikator yang dianalisis adalah

parameter-parameter dari ukuran objek yang bersangkutan2.

1

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Pusat Bahasa Depdikknas, 2009), h.14 2


(50)

50

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling

purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti menentukan kriteria bank yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bank umum syariah yang tercatat di website BI dan OJK selama periode

penelitian yaitu tahun 2012 sampai dengan 2015.

2. Bank umum syariah yang memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan yaitu

laporan keuangan bulanan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan Desember 2015.

Berdasarkan populasi pada bank syariah yang tercatat di website BI dan OJK selama periode 2012-2015 yang berjumlah 12 bank syariah. Di dapatkan sampel 7 bank syariah yang sesuai dengan kriteria-kriteria di atas. Berikut ini adalah tabel sampel bank syariah yang digunakan dalam penelitian ini:

3

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kuanlitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 80


(51)

51

Tabel 3. 1

Daftar Sampel Bank Umum Syariah

No. Nama Bank Umum Syariah

1. Bank BNI Syariah

2. Bank Syariah Mega Indonesia

3. Bank Mandiri Syariah

4. Bank Victoria Syariah

5. PT. Bank Bukopin Syariah

6. Bank Jawa Barat Banten Syariah

7. Bank Panin Syariah

D. Jenis Data/Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diporoleh dari website BI dan OJK. Berikut ini teknik pengumpulan data:

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya di peroleh dari perpustakaan atau

dari laporan-laporan/dokumen penelitian terdahulu4. Data tersebut berupa data

Laporan Keuangan Bank Umum Syariah yaitu data Bulanan Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Victoria Syariah,

4


(52)

52 BCA Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Panin Syariah tahun 2013-2015.

2. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dilengkapi juga dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dialakukan untuk mendapatkan landasan teori dan konsep yang tersusun. Penulis melakukan penelitian dengan membaca, mengutip bahan-bahan yang berkenaan dengan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi lapangan (field research) yaitu pengumpulan data sekunder yang

diperoleh dari laporan keuangan bank.

2. Studi dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

dan menganalisis data-data dari literatur yang berkenaan dengan masalah yang diteliti berupa buku, jurnal, majalah, artikel, dan lain-lain.

F. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah data pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, tikat suku bunga, dan inflasi. Dan objek penelitian bank adalah pada tujuh bank syariah yaitu Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Victoria Syariah, BCA Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Panin Syariah dengan melihat laporan keuangan bulanan yang dipublikasikan oleh BI dan OJK selama periode 2013-2015.


(53)

53

G. Definisi Operasional Variabel

Variabel pada penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu, dependent

variabel dan independent variabel. Independent variabel yang merupakan variabel yang berdiri sendiri dan tidak terikat dengan variabel manapun.

Sedangkan dependent variabel yang merupakan variabel terkait yang

keberadaannya dipengaruhi oleh independent variabel.

Tabel 4.1

Variabel-Variabel Penelitian

Independent variabel Dependent variabel

Pembiayaan murabahah

ROA Pembiayaan bagi hasil

Tingkat suku bunga Inflasi

ROA dunakan untuk mengukur kemampuan manajemen. Rasio yang memperhitungkan laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset.

H. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis


(54)

54 deret waktu (time series) yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah

kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu5.

Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen (bebas) yang terdiri dari pembiayaan murabahah,

pembiayaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi. Untuk membantu

penelitian digunakan software Microsoft Excel dan pengolah data statistik Eviews

8.0.

1. Pengolahan Data Panel (Pooled Data)

Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan deret waktu

(time series) yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan

dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu6.

Kegunaan serta kelebihan data panel menurut Gujarati (2003) adalah sebagai berikut 7:

1. Karena data panel terdiri dari data individual dalam suatu priode waktu, oleh

karena itu terdapat kontrol terhadap heterogenitas di dalam unit tersebut.

2. Data panel menyajikan data yang lebih memberikan banyak informasi, lebih

bervariasi mengurangi kolinearitas antara variabel, serta lebih banyak derajat kebebasan dan lebih efisien.

3. Data panel lebih tepat dalam mempelajarai dinamika dalam perubahan.

5

Dedi osadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews, Edisi Pertama (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET ANDI, 2012), h.271

6

Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews, Edisi Pertama (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET ANDI, 2012),h.271

7

Gujarati, N. Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Fifth Edition (Singapore: Mc Grow Hill International Edition, 2009), h. 278


(55)

55

4. Data panel dapat lebih baik mendeteksi dan mengukur akibat-akibat yang

secara sederhana tidak dapat diobservasikan dalam data cross section atau

time series saja.

5. Data panel dapat membuat model perilaku yang lebih kompleks. Data panel

dapat menyediakan data lebih dari ribuan unit, sehingga dapat meminimalkan bias yang mungking terjadi.

Terdapat 2 jenis data panel, yaitu balanced panel dan unbalanced panel.

Yang dimaksud dengan balanced panel adalah setiap unit cross section memiliki

jumlah observasi time series yang sama, sedangkan yang dimaksud dengan

unbalanced panel adalah jumlah observasi time series berbeda untuk setiap unit.

2. Estimasi Model Data Panel

Model yang menjadi dasar penelitian ini merupakan kombinasi dari beberapa penelitian sebelumnya. Persamaan yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi

hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi terhadap ROA.


(56)

56 Metode estimasi model regresi dengan mengguanakan data panel dapat

dilakukan melalaui tiga pendekatan antara lain8:

a. Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS)

Pooled Least Square model merupakan metode estimasi model regresi

data panel yang paling sederhana dengan asumsi intercept dan koefesien slope

yang konstan antara waktu dan cross section (common effect). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi maupun waktu sehingga perilaku data antar perusahaan diasumsukan sama dalam berbagai kurun waktu. Pada dasarnya model common effect sama seperti OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang digunakan bukan data time series atau data cross section saja melainkan

data panel yang diterapkan dalam bentuk pooled. Bentuk untuk model ordinary

least square adalah :

Yit= β0+ β1X1it+ β2X2it+εit

Dimana i = 1,2,...,n dan t = 1,2,...,t

b. Metode Fixed Effect Model (FEM)

Teknik model fixed effect model adalah teknik mengestimasi data panel

dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antar

perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time in variant). Disamping itu,

8

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya : Disertai Panduan Eviews,


(57)

57

model ini juga mengasumsikan bahwa intersep adalah berbeda antar perusahaan

sedangkan slopenya tetap sama antar perusahaan.

Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan sebutan fixed effect model atau least square dummy (LSDV) atau disebut juga covariance model.

Persamaan pada estimasi dengan menggunakan fiexed effect model dapat ditulis

dalam bentuk sebagai berikut :

Yit= β0+ β1X1it+ β2X2it+β3X3i +β4X4i + β5X5i+...+ εit

Dimana i = 1,2,...,n dan t = 1,2,...,t D= dummy

c. Metode Random Effect Model (REM)

Random effect model merupakan metode estimasi regresi data panel

dengan asumsi koefisien slope dan intecept berbeda antar individu dan antar

waktu (random effect). Dimasukannya variabel dummy di dalam fixed effect model bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga membawa konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan variabel gangguan (error term) yang dikenal dengan

metode random effect. Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel

gangguan mungkin saling berhubungan antara waktu dan antar individu. Model

yang tepat digunakan untuk mengestimasi random effet adalah Generalized Least

Square (GLS) sebagai estimasinya, karena dapat meningkatkan efisiensi dari least square.

Bentuk umum random effect adalah : Yit = α1 + bjXjit+ εitdengan εit = ut + vt + wt


(58)

58 Diman :

ut merupakan error cross section

vt merupakan error time series

wt merupakan error gabungan

3. Uji Aumsi Klasik

Model regresi berganda dibangun atas beberapa asumsi klasik yang diperlukan untuk mendapatkan estimator OLS yang bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)9. Berikut beberapa uji yang dilakukan dalam penelitian dan penjelasannya.

a. Uji Multikolinearitas

Dalam model regresi diasumsikan tidak memuat hubungan dependensi linier antar variabel. Jika terjadi hubungan dependensi linier yang kuat di antara variabel indpenden maka dinamakan terjadi problem multikolinearitas. Masalah multikolinearitas sering muncul dalam model ekonometrika karena pada dasarnya

variabel-variabel ekonomi saling terkait10.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi multikolinearitas, anatar lain11:

1. Apabila memperoleh R2 yang tinggi (0,7) dalam model, tetap sedikit sekali

atau bahkan tidak satupun parameter regresi yang signifikan jika diuji secara individual dengan menggunakan statistik uji t.

9

Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisi Runtun Waktu Terapan dengan Eviews,h.52 10

Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Ekonometrika, (Yogyakarta: Andi, 2010), h. 82 11


(59)

59

2. Apabila memperoleh koefisien korelasi sederhana yang tinggi di antara

sepasang-sepasang variabel penjelas. Tingginya koefisien yang rendah pun belum dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas sehingga koefisien korelasi parsial maupun korelasi serentak di antara semua variabel penjelas perlu dilihat lagi.

3. Apabila dalam model regresi memperoleh koefisien regresi (̂) dengan tanda

yang berbeda dengan keofisien korelasi antara Y dengan Xj. Misalnya,

korelasi antara Y dengan Xj bertanda positif (r YX j > 0 ), tetapi koefisien

regresi untuk koefesiesn regresi yang berhubungan dengan Xj bertanda negatif

(̂ < 0) atau sebaliknya.

4. Nilai indeks kondisi

Indeks kondisi = IK = √

Dengan ketentuan sebagai berikut= {

5. Tolareance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF)

Sebagai contoh, terdapat satu variabel respon Y dan p buah variabel penjelas, maka kita regresikan setiap variabel penjelas dengan variabel penjelas lainnya sehingga akan memperoleh koefesien determinasi.


(1)

113

BJBS Jan-14 -3,90691 12,33601 12,04964 -1,12494 -1,08513

BJBS Feb-14 -3,37177 12,34197 12,06015 -1,12494 -1,1107

BJBS Mar-14 -3,4628 12,346 12,10015 -1,12494 -1,13549

BJBS Apr-14 -3,47584 12,35524 12,05992 -1,12494 -1,13966

BJBS Mei-14 -3,37172 12,36182 12,06396 -1,12494 -1,13549

BJBS Jun-14 -3,50081 12,38345 12,0984 -1,12494 -1,17393

BJBS Jul-14 -3,30203 12,39312 12,09514 -1,12494 -1,3439

BJBS Agust14 -2,90992 12,39763 12,09395 -1,12494 -1,39903

BJBS Sep-14 -2,50046 12,42468 12,12517 -1,12494 -1,3439

BJBS Okt-14 -2,43124 12,43317 12,09131 -1,12494 -1,31605

BJBS Nop-14 -2,45946 12,45144 12,09188 -1,1107 -1,20551

BJBS Des-14 -2,23408 12,47109 12,11153 -1,1107 -1,07779

BJBS Jan-15 -3,08773 12,48591 12,02968 -1,1107 -1,15739

BJBS Feb-15 -3,83948 12,50658 12,02642 -1,12494 -1,20135

BJBS Mar-15 -3,98215 12,75561 12,04786 -1,12494 -1,19518

BJBS Apr-15 -3,22843 12,77888 12,05001 -1,12494 -1,16813

BJBS Mei-15 -2,92685 12,80394 12,07015 -1,12494 -1,14569

BJBS Jun-15 -3,46181 12,80375 12,08224 -1,12494 -1,13906

BJBS Jul-15 -2,41138 12,80097 12,07253 -1,12494 -1,13906

BJBS Agust15 -1,91879 12,80169 12,06911 -1,12494 -1,14388

BJBS Sep-15 -2,15791 12,80455 12,05867 -1,12494 -1,16558


(2)

114

BJBS Nop-15 -2,37593 12,64556 12,05168 -1,12494 -1,31069

BJBS Des-15 -2,97348 12,81231 12,04636 -1,12494 -1,47496

PANIN Jan-12 -2,58878 11,58822 11,4818 -1,22185 -1,43771

PANIN Feb-12 -2,29587 11,59121 11,48775 -1,24033 -1,44855

PANIN Mar-12 -2,26114 11,57997 11,51891 -1,24033 -1,40121

PANIN Apr-12 -2,05438 11,61489 11,5733 -1,24033 -1,34679

PANIN Mei-12 -1,99024 11,60437 11,5585 -1,24033 -1,35164

PANIN Jun-12 -1,89942 11,63441 11,69292 -1,24033 -1,3439

PANIN Jul-12 -1,93989 11,80476 11,7191 -1,24033 -1,34104

PANIN Agust12 -1,84932 11,79875 11,7506 -1,24033 -1,33913

PANIN Sep-12 -1,80066 11,8335 11,82245 -1,24033 -1,36552

PANIN Okt-12 -1,75345 11,89783 11,82786 -1,24033 -1,3363

PANIN Nop-12 -1,70143 11,89517 11,83615 -1,24033 -1,36452

PANIN Des-12 -1,7256 11,88609 11,87127 -1,24033 -1,36653

PANIN Jan-13 -0,46184 11,9253 11,86442 -1,24033 -1,34008

PANIN Feb-13 -0,30051 11,96999 11,85742 -1,24033 -1,27491

PANIN Mar-13 -0,18171 12,07638 11,83971 -1,24033 -1,22915

PANIN Apr-13 -0,07805 12,0989 11,83761 -1,24033 -1,25414

PANIN Mei-13 -0,0104 12,11445 11,83221 -1,24033 -1,26201

PANIN Jun-13 0,021407 12,09774 11,96777 -1,22185 -1,22915

PANIN Jul-13 0,083459 12,10849 12,01373 -1,18709 -1,065


(3)

115

PANIN Sep-13 0,117545 12,15842 12,05787 -1,13966 -1,07572

PANIN Okt-13 0,152776 12,13891 12,06596 -1,12494 -1,07988

PANIN Nop-13 0,114805 12,12099 12,10263 -1,12494 -1,07727

PANIN Des-13 0,072805 12,09954 12,13109 -1,12494 -1,07676

PANIN Jan-14 -1,03819 12,08166 12,13342 -1,12494 -1,08513

PANIN Feb-14 -0,81042 12,06204 12,14554 -1,12494 -1,1107

PANIN Mar-14 -0,48186 12,03957 12,2838 -1,12494 -1,13549

PANIN Apr-14 -0,38894 12,00631 12,37007 -1,12494 -1,13966

PANIN Mei-14 -0,28194 11,9833 12,4563 -1,12494 -1,13549

PANIN Jun-14 -0,14092 11,96137 12,51238 -1,12494 -1,17393

PANIN Jul-14 -0,05964 11,93954 12,54921 -1,12494 -1,3439

PANIN Agust14 0,005247 11,91109 12,54733 -1,12494 -1,39903

PANIN Sep-14 0,063706 11,87828 12,54791 -1,12494 -1,3439

PANIN Okt-14 0,11405 11,8605 12,56841 -1,12494 -1,31605

PANIN Nop-14 0,148405 11,83158 12,59267 -1,1107 -1,20551

PANIN Des-14 0,169701 11,79685 12,61779 -1,1107 -1,07779

PANIN Jan-15 -0,76728 11,76687 12,63136 -1,1107 -1,15739

PANIN Feb-15 -0,55558 11,73738 12,63321 -1,12494 -1,20135

PANIN Mar-15 -0,41748 11,79025 12,63188 -1,12494 -1,19518

PANIN Apr-15 -0,35017 11,7837 12,65307 -1,12494 -1,16813

PANIN Mei-15 -0,29363 11,79588 12,66066 -1,12494 -1,14569


(4)

116

PANIN Jul-15 -0,17528 11,76463 12,69797 -1,12494 -1,13906

PANIN Agust15 -0,13753 11,66589 12,71078 -1,12494 -1,14388

PANIN Sep-15 -0,10262 11,65178 12,71116 -1,12494 -1,16558

PANIN Okt-15 -0,07189 11,65458 12,71477 -1,12494 -1,20412

PANIN Nop-15 -0,01115 11,72893 12,71582 -1,12494 -1,31069

PANIN Des-15 0,017728 11,78573 12,71407 -1,12494 -1,47496

VICTORIA Jan-12 -3,8004 11,36301 10,25554 -1,22185 -1,43771

VICTORIA Feb-12 -3,10603 11,42762 10,24527 -1,24033 -1,44855

VICTORIA Mar-12 -2,66348 11,53494 10,23459 -1,24033 -1,40121

VICTORIA Apr-12 -2,61471 11,53867 10,22355 -1,24033 -1,34679

VICTORIA Mei-12 -2,50537 11,53002 10,41967 -1,24033 -1,35164

VICTORIA Jun-12 -2,32589 11,58514 10,4735 -1,24033 -1,3439

VICTORIA Jul-12 -2,12797 11,57732 10,46255 -1,24033 -1,34104

VICTORIA Agust12 -2,07321 11,58629 10,45163 -1,24033 -1,33913

VICTORIA Sep-12 -2,00276 11,57283 10,67677 -1,24033 -1,36552

VICTORIA Okt-12 -1,88918 11,5865 10,8713 -1,24033 -1,3363

VICTORIA Nop-12 -1,84804 11,57238 10,88231 -1,24033 -1,36452

VICTORIA Des-12 -1,86184 11,59859 10,90071 -1,24033 -1,36653

VICTORIA Jan-13 -1,14084 11,5947 10,88973 -1,24033 -1,34008

VICTORIA Feb-13 -0,80026 11,61117 10,94337 -1,24033 -1,27491

VICTORIA Mar-13 -0,51228 11,62691 10,98127 -1,24033 -1,22915


(5)

117

VICTORIA Mei-13 -0,8626 11,63215 11,01242 -1,24033 -1,26201

VICTORIA Jun-13 -0,20843 11,64319 11,11722 -1,22185 -1,22915

VICTORIA Jul-13 -0,09695 11,6662 11,17547 -1,18709 -1,065

VICTORIA Agust13 -0,01487 11,67895 11,17542 -1,18709 -1,05601

VICTORIA Sep-13 0,01449 11,7023 11,15971 -1,13966 -1,07572

VICTORIA Okt-13 -0,00446 11,7164 11,29756 -1,12494 -1,07988

VICTORIA Nop-13 -0,17116 11,75458 11,31471 -1,12494 -1,07727

VICTORIA Des-13 -0,42934 11,76478 11,44352 -1,12494 -1,07676

VICTORIA Jan-14 -1,46597 11,76595 11,45301 -1,12494 -1,08513

VICTORIA Feb-14 -1,13948 11,75725 11,48412 -1,12494 -1,1107

VICTORIA Mar-14 -0,94958 11,78453 11,58785 -1,12494 -1,13549

VICTORIA Apr-14 -0,91491 11,77453 11,58797 -1,12494 -1,13966

VICTORIA Mei-14 -1,91775 11,76948 11,59395 -1,12494 -1,13549

VICTORIA Jun-14 -1,96324 11,76222 11,64852 -1,12494 -1,17393

VICTORIA Jul-14 0,284981 11,76092 11,64264 -1,12494 -1,3439

VICTORIA Agust14 0,152046 11,74726 11,62812 -1,12494 -1,39903

VICTORIA Sep-14 0,035502 11,72929 11,71106 -1,12494 -1,3439

VICTORIA Okt-14 -0,25793 11,70712 11,68791 -1,12494 -1,31605

VICTORIA Nop-14 -0,30685 11,69567 11,70344 -1,1107 -1,20551

VICTORIA Des-14 -0,31791 11,68154 11,77538 -1,1107 -1,07779

VICTORIA Jan-15 -0,07787 11,67049 11,78004 -1,1107 -1,15739


(6)

118

VICTORIA Mar-15 -0,37019 11,79783 11,81027 -1,12494 -1,19518

VICTORIA Apr-15 0,154016 11,79068 11,80473 -1,12494 -1,16813

VICTORIA Mei-15 -0,22587 11,78291 11,79548 -1,12494 -1,14569

VICTORIA Jun-15 -0,16742 11,74184 11,78511 -1,12494 -1,13906

VICTORIA Jul-15 -0,37486 11,75363 11,77223 -1,12494 -1,13906

VICTORIA Agust15 -0,55936 11,74285 11,76956 -1,12494 -1,14388

VICTORIA Sep-15 -1,38662 11,73267 11,80117 -1,12494 -1,16558

VICTORIA Okt-15 0,0338 11,73049 11,74767 -1,12494 -1,20412

VICTORIA Nop-15 0,054628 11,72185 11,80862 -1,12494 -1,31069