Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan Margin Murabahah (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Tahun 2010-2012)

(1)

PENGARUH SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

(Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Tahun 2010-2012)

The Interest Rate Of Bank Indonesia And Influence Of Murabahah Financing On Income Margin Murabahah

(Case Study on PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk 2010-2012)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Syariah Beasiswa Unggulan Jenjang

S1 (Strata 1) Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

Oleh:

ERWIN YUDIANSYAH 21110511

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2014


(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Erwin Yudiansyah

NIM : 21110511

Jurusan : AK-BU Syariah Fakultas : Ekonomi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat,Tanggal Lahir: Bandung, 15 Agustus 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ciapus Citarim 03/17 Ds. Ciapus Kec.Banjaran Kab. Bandung 40377 Email : akansuksesselamanya@gmail.com Blog : erwinstudyabroad.blogspot.com

Telp : 085-221-406-151

DATA PENDIDIKAN Pendidikan Formal

1. Tahun 1998-2004 : SD Negeri Pondoksirap, Banjaran 2. Tahun 2004-2007 : SMP Pemuda, Banjaran

3. Tahun 2007-2010 : SMK Negeri 3 Baleendah Jurusan. Pertanian, Bandung 4. Tahun 2010-2014 : Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Pendidikan Non Formal


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1. Maksud Penelitian ... 6

1.3.2. Tujan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 7


(4)

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.5.1. Lokasi Penelitian ... 8

1.5.2. Waktu Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ... 10

2.1.1. Suku Bunga ... 10

2.1.1.1. Fungsi Suku Bunga ... 11

2.1.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga . 11 2.1.2. Pembiayaan ... 13

2.1.2.1. Pengertian Pembiayaan... 13

2.1.2.2. Fungsi Pembiayaan... 14

2.1.2.3. Pembiayaan Murabahah ... 15

2.1.2.4. Pengertian dan Landasan Syariah Murabahah ... 16

2.1.2.5. Syarat dan Komponen Murabahah ... 17

2.1.2.6. Jenis Murabahah ... 19

2.1.2.7. Bentuk-bentuk Akad Murabahah ... 20

2.1.2.8. Ketentuan Pembiayaan Murabahah ... 20

2.1.2.9. Skema Pembelian Murabahah ... 21

2.1.2.10. Ketentuan Jual Beli Murabahah ... 22

2.1.2.11. Manfaat dan Resiko Murabahah ... 23

2.1.3. Pendapatan Margin Murabahah ... 24

2.1.3.1. Pengertian Pendapatan ... 24


(5)

xi

2.1.3.2.1. Pengertian Margin... 25

2.1.3.2.2. Penetapan dan Pendekatan Murabahah 26 2.2. Kerangka Pemikiran ... 27

2.2.1. Hubungan Suku Bunga Bank Indonesia dengan Pendapatan Murabahah ... 27

2.2.2. Hubungan Pembiayaan Murabahah dengan Pendapatan Margin Murabahah ... 28

2.2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 30

2.2.6. Hipotesis ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 33

3.2. Metode Penelitian ... 33

3.2.1. Desain Penelitian ... 35

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 36

3.3 Sumber Data ... 39

3.4 Populasi dan Penarikan Sampel ... 40

3.4.1 Populasi ... 40

3.4.2 Sampel ... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6 Metode Pengujian Data ... 43

3.6.1 Rancangan Analisis ... 43


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk ... 55

4.1.2 Struktur Organisasi ... 58

4.1.3 Uraian Tugas (Job Description) ... 59

4.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 74

4.1.4.1 Penghimpunan Dana... 74

4.1.4.2 Penanaman Dana ... 75

4.1.4.3 Jasa ... 76

4.2 Analisis Deskriptif ... 77

4.2.1 Perkembangan Suku Bunga Bank Indonesia ... 77

4.2.2 Perkembangan Pembiayaan Murabahah... 79

4.2.3 Perkembangan Pendapatan Margin Murabahah ... 81

4.3 Analisis Verifikatif ... 85

4.3.1 Pengujian Asumsi Klasik... 85

4.3.2 Pengujian Regresi Linier Berganda... 89

4.3.3 Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia Terhadap Pendapatan Margin Murabahah ... 91

4.3.4 Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan Margin Murabahah ... 94

4.4 Pembahasan ... 100

4.4.1 Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia Terhadap Pendapatan Margin Murabahah ... 100


(7)

xiii

4.4.2 Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan

Margin Murabahah ... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 102

5.2 Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Suku Bunga Bank Indonesia, Pembiayaan Murabahah dan

Pendapatan Margin Murabahah ... 3

Tabel 1.2. Waktu Penelitian ... 9

Tabel 2.1. Skema Pembelian Murabahah ... 21

Tabel 2.2. Paradigma Penelitian ... 29

Tabel 2.3. Perbedaan dan Persamaan Peneliti Sebelumnya ... 30

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 35

Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 38

Tabel 3.3. Kriteria Pengujian Durbin-Watson ... 47

Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi ... 50

Tabel 4.1. Data Suku Bunga Bank Indonesia ... 77

Tabel 4.2. Data Pembiayaan Murabahah ... 80

Tabel 4.3. Data Pendapatan Margin Murabahah ... 83

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas ... 86

Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinieritas ... 87

Tabel 4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 88

Tabel 4.7. Hasil Uji Autokorelasi ... 89

Tabel 4.8. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 90

Tabel 4.9. Koefisien Korelasi Suku Bunga Bank Indonesia ... 92

Tabel 4.10. Koefisien Determinasi Suku Bunga Bank Indonesia ... 92

Tabel 4.11. Uji t Suku Bunga Bank Indonesia ... 93

Tabel 4.12. Koefiesien Korelasi Pembiayaan Murabahah ... 95

Tabel 4.13. Koefiesien Determinasi Pembiayaan Murabahah ... 96

Tabel 4.14. Pengujian Hipotesis Pembiayaan Murabahah ... 97


(9)

xv

DAFTAR GAMBAR

Tabel 3.1. Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 Pada Uji t ... 52

Tabel 3.2. Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Pada Uji F ... 54

Tabel 4.1. Grafik Data Suku Bunga Bank Indonesia ... 79

Tabel 4.2. Grafik Data Pembiayaan Murabahah ... 82


(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Laporan Keuangan Bulanan Tahun 2010-2012 ... 107

Lampiran 2. Data Suku Bunga Bank Indonesia Tahun 2010-2012 ... 108

Lampiran 3. Berita Acara Bimbingan. ... 109

Lampiran 4. Kartu Peserta Sidang Seminar Usulan Penelitian ... 110


(11)

104

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nugroho. 2005. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah (Studi kasus pada PT.Bank Muamalat Indonesia). Universitas Indonesia.

Adiwarman A. Karim. 2008. Bank Islam; Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi tiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Agus Widarjono. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Ahmad Gozali. 2005. Serba-Serbi Kredit Syariah; Jangan Ada Bunga Di Antara Kita. Jakarrta : PT Elex Media Komputindo.

Amad Nugroho. 2005. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Biaya Overhead Pabrik Profit Target dan Daba Bagi Hasil Pihak Ketiga Terhadap Margin Murabahah Pada Bank Muamalat Indonesia. UIN Jakarta Syarif Hidayatulloh. Andi Supangat. (2007). Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Pustaka. Andrew Hart and Alex Childs. 2011. Murabaha : a new era. Journal of Internasional

Banking and Financial Law. Inggris

Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta :

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia. 2014. http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/data/Default.aspx.

Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar (6th ed). Jakarta: Erlangga. Habib Nazir. 2004. Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah. Bandung : Kaki Langit.

Hidayat Zaelani. 2009. Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah Pada Bank Syariah (Periode Januari 2004 – Desember 2008). Dikta Ekonomi. Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah. Husein Umar. 2005. Metoodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Bisnis. Rajawali.


(12)

105

Irwan Trinugroho. 2012. Why Have Bank Interest Margin Been so High in Indonesia Since the 1997/1998 Financial Crisis?.Internasional Journal. Universite de Limoges. France

Jonathan Sarwono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Yogyakarta : Andi.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Masyhuri. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rafika Aditama.

M.Nadratuzzaman Hosen. 2009. Pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Perbankan Syariah. UII.

Mohamad Heykal. 2005. Analisisi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Margin Murabahah. Universitas Indonesia.

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Edisi revisi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Muhammad. 2007. Manajemen Bank Syariah. Edisi revisi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Muhammad Pisol B Mat Isa. 2011. Shariah on Direct and Indirect Cost in Murabaha. Malaysia. International Journal of Basic.

Muhammad Syafi’i Antonio. 2002. Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani Press.

Muhammad Syafi’i Antonio. 2009. Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani Press.

Muhammad Syafi’i Antonio. 2010. Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani Press.

Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Puji Astuti. 2008. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan Margin. Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Bandung. Unikom Bandung.

Rizal Yaya. 2009. Perkembangan Akuntansi Syariah. UMY. Saeed. 2004. Investasi Bank Syariah. Jakarta : Gema Insani Press.


(13)

106

Sawaldjo Puspopranoto. 2004. Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan. Jakarta : Pustaka LP3ES.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Lina Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir. Jakarta: Penerbit Genesis. Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, & Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi : Genesis.

Wardah Yuspin. 2007. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Pelaksanaan Akad Murabahah. Jurnal Ekonomi Syariah. Universitas Muhammdiyah Surakarta. Warsono. Sony. MAFIS, Akuntan, dan Jufri 2011. Akuntansi Transaksi Syariah,

Asgard chapter, Yogyakarta.

Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta : UII Press.

Yuslam Fauzi. 2014. www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan bulanan/download-laporan-keuangan-bulanan/.


(14)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan Margin Murabahah” (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Tahun 2010-2012), dapat diselesaikan.

Adapun maksud dari penyusunan usulan penelitian ini guna memenuhi syarat ujian sidang dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Peneliti menyadari penyajian skripsi ini masih belum mendekati kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan koreksi dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan masukan yang bermanfaat demi perbaikan dan peningkatan diri dalam bidang ilmu pengetahuan.

Selama penyusunan usulan penelitian ini, tidak sedikit bimbingan, dorongan semangat dan bantuan baik berupa materil maupun spiritual dari semua pihak. Maka dengan tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(15)

vii

2. Prof. Dr. Ananto Kusuma serta selaku Kepala Biro Perencanaan Luar Negeri (BPKLN) Kemendikbud yang telah memberikan Beasiswa Unggulan kepad a penulis.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec. Lic., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Surtikanti, S.E., M.Si., Ak., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Prof. Hj. Umi Narimawati SE., M.Si., Ak., Selaku Dosen Wali Kelas AK-BU Syariah yang selalu menjadi penolong bagi kami.

6. Dr. Ely Suhayati, S.E., M.Si., Ak., CA., Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan masukan-masukan kepada penulis dalam penyusunan usulan penelitian ini dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab.

7. Dr. Surtikanti, S.E., M.Si., Ak., dan Dr. Dewi Anggadini S.E., M.Si., Ak., Selaku dosen penguji skripsi yang memberikan pertanyaan dan arahan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

8. Untuk sahabat-sahabat terbaik penulis di Pondok Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoir Bandung (Fauzi, Praztiko Al Farras, Sopyan, Ginanjar, Salman, Choe, Lutfi, Rizal, Kang Ahmad Rizal, Deding, Furqon dan lain-lain), serta Ustad-ustad, LDK Ummi Unikom (Fajar, Mashun, Kang Purwa, Andri, Kang Hendri) serta teman kerja di Sinergi Foundation (Kang Asep N, Teh Haura, Teh


(16)

Winda,Teh Sila, Teh Ganis, Teh Alis, Teh Ira, Kang Jaya, Kang Ayub, Mas Humam, Kang Indra, Kang Didi, Kang Hanafi, Teh Anisa, Teh Wiwi).

9. Teman-teman AK-BU Syariah 2010 dan AK-BU Pemerintah baik yang ada di Indonesia ataupun yang di Korea yang telah memberikan dukungannya, Kenangan bersama kalian tidak akan dilupakan dan tidak akan pernah hilang dalam ingatan.

10. Tak terhingga penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil, dan juga atas do’a dan cinta kasihnya yang tiada henti untuk penulis, serta keluarga besar penulis yang begitu banyak dukungannya.

Akhir kata semoga usulan Penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dapat memberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan bagi penulis maupun bagi pihak yang berkepentingan.

Bandung, Agustus 2014 Penulis,

Erwin Yudiansyah NIM. 21110511


(17)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Suku Bunga

Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas, ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan ekonomi.

Indikator lain yang menjadi penilaian masyarakat terhadap suatu bank adalah suku bunga, fluktuasi suku bunga sangat mempengaruhi perilaku pasar dalam pengambilan keputusan. Pengertian suku bunga menurut Kasmir (2004:121) adalah sebagai berikut:

“Balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya”.

Sedangkan menurut Sawaldjo Puspopranoto (2004:12) suku bunga adalah sebagai berikut:

“Suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman. Suku bunga adalah harga dari meminjam uang untuk meggunakan daya belinya”.

Sawaldjo Puspopranoto (2004 : 60) mengatakan BI Rate adalah :

“Suku bunga dengan tenor 1 bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal atau stance kebijakan moneter”.


(18)

11

Dari ketiga pengertian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan suku bunga adalah tenor 1 bulan berdasarkan prinsip konvensional dengan harga untuk meminjam uang menggunakan daya belinya.

2.1.1.1 Fungsi Suku Bunga

Suku bunga mempunyai beberapa fungsi penting atau peran penting dalam perekonomian, yaitu :

1. Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan perekonomian.

2. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.

3. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara.

4. Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.

2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga

Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat bunga misalnya penentuan tingkat bunga sangat tergantung kepada berapa besar pasar uang domestik mengalami keterbukaan sistem dana suatu negara dalam artian penentuan financial suatu negara yang cenderung berbeda.

Faktor yang mempengaruhi tingkat bunga global suatu negara adalah tingkat bunga diluar negeri dan depresiasi mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing yang diperkirakan akan terjadi. Namun demikian, dalam sebuah bank


(19)

12

menentukan tingkat bunga bergantung hasil interaksi antara bunga simpanan dengan bunga pinjaman yang keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

Menurut Kasmir (2004 : 122-124) menyatakan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetepan suku bunga adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan dana

2. Persaingan

3. Kebijaksanaan pemerintah 4. Target laba yang diinginkan 5. Jangka waktu

6. Jaminan

7. Reputasi perusahaan 8. Produk yang kompetitif 9. Hubungan baik

10. Jaminan pihak ketiga

Secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kebutuhan Dana

Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan yang secara otomatis akan meningkatkan bunga pinjaman.

2. Persaingan

Jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan di atas bunga pesaing. Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.

3. Kebijaksanaan Pemerintah

Untuk bunga simpanan dan bunga pinjaman tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

4. Target Laba Yang Diinginkan

Jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.

5. Jangka Waktu

Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko di masa datang. 6. Kualitas Jaminan

Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.

7. Reputasi Perusahaan

Nama baik suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan. Karena perusahaan


(20)

13

yang bonafid kemungkinan risiko kredit macet di masa akan datang relatif kecil.

8. Produk Yang Kompetitif

Untuk produk yang kompetitif bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.

9. Hubungan Baik

Nasabah yang mempunyai hubungan baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah yang lain.

10. Jaminan Pihak Ketiga

Jika pihak yang memberikan jaminan baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitas terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda.

2.1.2 Pembiayaan

2.1.2.1 Pengertian Pembiayaan

Penyaluran dana pada Bank Syariah disebut dengan pembiayaan. berdasarkan prinsip syariah terbagi menjadi beberapa prinsip yaitu berdasarkan prinsip jual beli, bagi hasil dan sewa. Pembiayaan pada Bank Syariah sangat penting karena kegiatan pembiayaan ini merupakan salah satu sarana untuk memperoleh keuntungan juga untuk menjaga keamanan dana nasabah.

Menurut Dahlan Siamaat (2004:192) menjelaskan bahwa penyaluran dana disebut dengan pembiayaan :

“Dalam penyaluran dana bank syariah harus berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Sehubungan dengan hal itu bank diwajibkan untuk meneliti secara seksama calon nasabah penerima dana berdasarkan azas pembiayaan yang sehat agar pendapatan yang diterima dapat optimal”.

Pengertian pembiayaan menurut Kasmir (2004:92) dijelaskan sebagai berikut :

“Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”.


(21)

14

Sedangkan pembiayaan menurut Habib Nazir dan Muhammad Hasanudin (2004:457) adalah sebagai berikut :

“Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank,yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit

unit”.

Dari pengertian diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa pembiayaan merupakan pemberian pinjaman atau penyedia dana yang diberikan kepada peminjam atau yang dibiayainya dan pihak yang dibiayai tersebut wajib untuk membayar atau mengembalikan tagihan tersebut pada jangka waktu tertentu sesua dengan kesepakatan dan dengan imbalan yang telah sesuai dengan kesepakatan dan dengan imbalan yang telah disepakati.

2.1.2.2 Fungsi Pembiayaan

Fungsi pembiayaan menurut Muhammad (2005:263) adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh profit yang optimal.

2. Menyediakan aktiva cair dan kas yang memadai. 3. Menyimpan cadangan.

4. Mengelola kegiatan-kegiatan lembaga ekonomi dan kebijakan yang pantas bagi seseorang yang bertindak sebagai pemelihara dana-dana orang lain.

5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.

Dari fungsi pembiayaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan memiliki berbagai macam fungsi selain untuk memperoleh laba yang optimal, bank juga menyediakan aktiva cair dan kas yang memadai untuk keperluan bank itu sendiri atau untuk kepentingan nasabah yang bisa diambil kapan saja. Fungsi lainnya yaitu untuk menyimpan cadangan yang maksudnya


(22)

15

adalah dana yang diberikan kepada nasabah dalam bentuk pembiayaan oleh bank harus mengembalikannya sesuai dengan perjanjian. Apabila dana yang diperoleh dari pihak ketiga tidak disalurkan lagi maka dana tersebut akan mengendap dan tidak dapat menghasilkan apa-apa, sehingga akan timbul kelebihan dana di bank dan bank tidak dapat memberikan imbalan kepada nasabah yang telah menyimpan. 2.1.2.3 Pembiayaan Murabahah

Produk penyaluran dana kepada masyarakat atau pada bank syariah juga dengan pembiayaan. Pembiayaan pada syariah dapat terbagi menjadi beberapa jenis yang salah satunya adalah pembiayaan jual beli. Pembiayaan jual beli terdiri dari pembiayaan murabahah, salam dan istishna. Namun pembiayaan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pembiayaan murabahah.

Menurut Ascarya (2007:164) mendefinisikan pengertian murabahah adalah sebagai berikut :

“Pembiayaan murabahah adalah penjualan barang oleh seseorang kepada lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang dan margin keuntungan yang dimasukkan kedalam harga jual barang tersebut, pembayaran dapat dilakukan secara tunai

maupun tangguh”.

Menurut Ahmad Gozali (2005:94) mendefinisikan pengertian murabahah adalah sebagai berikut:

“Suatu perjanjian yang disepakati antara bank syariah dengan nasabah dimana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya dalam bentuk barang yang dibutuhkan nasabah yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu dan mekanisme pembayaran yang ditetapkan sebelumnya pada awal”.


(23)

16

“Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of profit-nya (keuntungan yang ingin diperolehnya)”.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan Murabahah merupakan pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli dengan mengungkapakan harga pokok pembelian dan menambah tingkat margin yang telah ditetapkan oleh bank.

2.1.2.4 Pengertian dan Landasan Syariah Murabahah

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu memberikan fasilitas-fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana dari bank. Dalam pembiayaan bank syariah terdapat berbagai macam pembiayaan, namun dalam penelitian ini penulis lebih menitikberatkan terhadap pembiayaan jual beli yaitu murabahah. Pada saat ini pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang banyak digunakan oleh bank dalam penyaluran dana (pembiayaan), karena mudah diimplementasikan, pendapatan bank dapat diprediksi, tidak perlu mengenal nasabah secara mendalam, menganalogikan Murabahah dengan pembiayaan konsumtif.

Beberapa alasan menurut Saeed (2004:140) mengapa transaksi murabahah begitu dominan dalam pelaksanaan investasi perbankan syariah yang dikutip oleh Wiroso (2005:13) adalah sebagai berikut:

1. Murabahah adalah mekaisme penanaman modal jangka pendek dengan pembagian untung atau bagi hasil/PLS (Profit and Loss Sharing).

2. Mark-up (keuntungan atau margin) dalam murabahah dapat ditetapkan dengan cara menjamin bahwa bank mampu mengembalikan dibandingkan bank-bank yang berbasis bunga dimana bank-bank islam sangat kompetitif.


(24)

17

3. Murabahah menghindari ketidakpastian yang diletakkan dengan perolehan usaha berdasarkan system PLS.

4. Murabahah tidak mengizinkan bank islam untuk turut campur dalam manajemen bisnis karena bank bukanlah partner dengan klien tetapi hubungan mereka adalah debitur dan kreditur.

Dalam islam, perdagangan dan perniagaan selalu dihubungkan dengan nilai-nilai moral, sebagai contoh setiap pedagang atau penjual harus menyatakan kepada pembeli bahwa barang tersebut layak dipakai dan tidak ada cacat. Atau seandainya tidak ada cacat maka itupun harus diungkapkan dengan jelas. Dalam jual beli sangat diharapkan adanya unsur suka sama suka. Apabila pembeli tidak menyukai barang yang akan dibeli, dan pembeli menyatakan batal sebelum akad diijabkan, maka jual beli itu tidak sah dan harus diterima dengan lapang dada oleh masing-masing pihak.

2.1.2.5 Syarat dan Komponen Murabahah

Menurut Muhammad Syafi’i Antonio (2002:102) transaksi murabahah harus memenuhi syarat berikut ini:

1. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. 3. Kontrak harus bebas dari riba.

4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.

5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian. Secara prinsip, jika syarat (1), (4) dan (5) tidak dipenuhi, pembeli memiliki piihan:

1. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

2. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang dijual.


(25)

18

3. Membatalkan kontrak.

Jual beli secara murabahah diatas hanya untuk barang atau produk yang telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki penjual, system yang digunakan adalah murabahah kepada pemesan pembeli (murabahah KPP). Hal ini dinamakan demikian karena penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan pembeli yang memesannya.

Pada pelaksanaan murabahah banyak pihak yang mengatakan murabahah tidak berbeda dengan pembiayaan konsumen yang diberikan dalam bentuk uang bahkan dalam melakukan perhitungan keuntungan, lebih mahal dibanding konvensional.

Jika ditelaah lebih lanjut pengertian murabahah adalah menjual barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai laba. Bank syariah harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang tersebut, atas besarnya biaya yang dikeluarkan.

Menurut Wiroso (2005:60) terkandung komponen-komponen sebagai berikut:

1. Harga pokok barang adalah harga barang ditambah dengan beban-beban lain yang dikeluarkan sehingga barang tersebut memiliki nilai ekonomis.

Masalah yang terkait dengan harga pokok ini adalah: a. Pengadaan barang yang diperjualbelikan,

b. Diskon dari pemasok (Supplier), c. Pengadaan barang jika diwakilkan, d. Nilai harga pokok (perolehan).

2. Keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak dengan tidak menganiaya salah satu pihak,

3. Harga jual murabahah, yaitu harga yang disepakati yang meliputi harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati yang terkait dengan harga jual murabahah adalah sama:


(26)

19

a. Hutang nasabah,

b. Uang muka dari nasabah, c. Pembayaran angsuran,

d. Pembayaran pelunasan lebih awal.

Dalam prinsip jual beli pada prinsipnya penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi jual beli (akad) dan pembayarannya dapat dilakukan secara tunai atau angsuran.

2.1.2.6 Jenis Murabahah

Jenis Murabahah menurut Wiroso (2005:37) dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Murabahah tanpa pesanan. 2. Murabahah berdasarkan pesanan.

Adapun penjelasan dari kedua jenis murabahah diatas adalah sebagai berikut:

1. Murabahah tanpa pesanan maksudnya, ada yang pesan atau tidak, ada yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang dagangannya, penyediaan barang tidak terpengaruh terkait langsung dengan ada tidaknya pembeli.

2. Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah baru akan melakukan transaksi atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang sehinnga penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan.

Murabahah berdasarkan pesanan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Bersifat mengikat, yaitu apabila telah dipesan maka harus dibeli,


(27)

20

b. Bersifat tidak mengikat, yaitu walaupun nasabah telah memesan barang, tetapi nasabah tidak terikat, nasabah dapat menerima atau membelikan barang tersebut.

2.1.2.7 Bentuk-bentuk Akad Murabahah

Menurut Ascarya (2007:89), Bentuk-bentuk murabahah antara lain:

1. Murabahah sederhana adalah bentuk akad murabahah ketika penjual memasarkan barangnya kepada pembeli dengan harga sesuai harga perolehan ditambah margin keuntungan yang diinginkan.

2. Murabahah kepada pemesan, bentuk murabahah ini melibatkan tiga pihak,yaitu: pemesan, pembeli, dan penjual. Bentuk murabahah ini juga melibatkan pembeli sebagai perantara karena keahliannya atau karena kebutuhan pemesan akan pembiayaan. Bentuk murabahah ini yang diterapkan perbankan syariah dalam pembiayaan.

2.1. 2.8 Ketentuan Pembiayaan Murabahah

Menurut Syafi’i Antonio (2009:105) terdapat beberapa ketentuan umum dalam pembiayaan murabahah antara lain:

1. Jaminan

Pada dasarnya jaminan bukanlah satu rukun atau syarat yang mutlak dipenuhi dalam bai’al-murabahah, jaminan dimaksudkan untuk menjaga agar pemesan tidak main-main dengan pesanan. Si pembeli (penyedia pembiayaan / Bank) dapat meminta si pemesan (pemohon / nasabah) suatu jaminan (rahn) untuk di pegangnya. Dalam teknis operasionalnya, barang-barang yang dipesan dapat menjadi salah satu jaminan yang bisa diterima untuk pembayaran utang.

2. Utang Dalam Murabahah kepada Pemesan Pembeli (KPP)

Secara prinsip penyelesaian utang si pemesan dalam transaksi murabahah KPP tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan si pemesan kepada pihak ketiga atas barang pesanan tersebut. Apakah si pemesan menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, si pemesan tetap berkewajiban menyelesaikan hutangnya kepada pembeli.

3. Penundaan Pembayaran Untuk Debitur Mampu

Seorang nasabah yang mempunyai kemampuan ekonomis mampu dilarang menunda penyelesaian utangnya dalam al-Murabahah ini. Bila seorang pemesan menunda penyelesaian utang tersebut, pembeli dapat mengambil tindakan yaitu mengambil prosedur hukum untuk mendapat kembali utang itu dan mengklaim kerugian yang terjadi akibat penundaan.


(28)

21

4. Bangkrut

Jika pemesan yang berhutang dianggap pailit dan gagal menyelesaikan utangnya karena benar-benar tidak mampu secara ekonomi dan bukan karena lalai sedangkan ia mampu kreditor harus menunda tagihan utang sampai menjadi sanggup membayar kembali.

2.1.2.9 Skema Pembelian Murabahah

Tabel 2.1

Skema Pembelian Murabahah

Dari skema transaksi pembiayaan murabahah diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan Murabahah kemudian nasabah diberikan persyaratan oleh pihak bank, setelah persyaratan tersebut dipenuhi, pihak bank mengajukan harga kepada nasabah dan terjadi negosiasi antara bank dengan nasabah baik dari segi harga, uang muka, cara pembayaran, produk dan waktu pengiriman.

2. Setelah negosiasi selesai terjadi kesepakatan antara bank dan nasabah maka terjadilah akad jual beli.


(29)

22

3. Dalam akad jual beli ini bank tidak memproduksi sendiri barang tersebut melainkan membeli barang pesanan tersebut kepada supplier atau penjual. 4. Setelah barang pesanan tersebut dibeli maka bank langsung mengirimkannya

kepada nasabah.

5. Apabila barang sudah sampai ketangan nasabah maka nasabah akan menerima dokumen penerimaan barang tersebut.

6. Nasabah membayar kepada bank sesuai dengan akad yang telah disepakati pada awal transaksi.

2.1.2.10 Ketentuan Jual Beli (Murabahah)

Dalam melaksanakan transaksi murabahah, ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan yaitu ketentuan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional dan Ketentuan Bank Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia maupun pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI).

Menurut Wiroso (2005:45-46) Fatwa Dewan Syariah Nasional yang terkait dengan transaksi Fatwa Murabahah antara lain adalah:

1. Nomor 4/DSN-MUI/VI/2000 Tanggal 1 April 2000 tentang Murabahah. 2. Nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang uang

muka dalam Murabahah.

3. Nomor 16/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang diskon dalam Murabahah.

4. Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 september 2000 tentang Pembayaran.

5. Nomor 23/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 28 September 2000 tentang potongan pelunasan dalam Murabahah. Berdasarkan fatwa-fatwa tersebut, Bank Indonesia mengatur lebih lanjut dalam bentuk peraturan Bank Indonesia atau Surat Edaran Bank Indonesia.


(30)

23

2.1. 2.11 Manfaat dan Resiko Murabahah

Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi murabahah memiliki beberapa manfaat, dengan demikian juga resiko yang harus diantisipasi. Menurut Wiroso (2005:12-13) manfaat murabahah adalah sebagai berikut:

1) Adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem murabahah juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya dibank syariah.

2) Mudah diimplementasikan, jual beli murabahah dengan cepat mudah diimplementasikan dan dipahami, karena para pelaku bank syariah menyamakan murabahah sama dengan kredit investasi konsumtif.

3) Pendapatan bank dapat diprediksi, dalam transaksi murabahah bank syariah dapat melakukan estimasi pendapatan yang akan diterima, karena dalam transaksi murabahah hutang nasabah adalah harga jual sedangkan dalam harga jual terkandung porsi pokok keuntungan. Sehingga dalam keadaan normal bank dapat memprediksi pendapatan yang akan diterima.

4) Menganalogikan murabahah dengan pembiayaan konsumtif, karena secara sepintas terdapat persamaan antara jual beli murabahah dengan pembiayaan yang diberikan adalah komoditi (barang) bukan uang dan pembayarannya dapat dilakukan dengan secara tangguh atau cicilan ataupun cara lainnya.

Namun jika diperhatikan ketentuan fatwa yang ada dan dijalankan sesuai dengan konsep syariah keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Sedangkan kemungkinan resiko yang harus diantisipasi menurut Muhammad

Syafi’i Antonio (2002:107) adalah sebagai berikut:

1) Default atau kelalaian nasabah; nasabah sengaja tidak membayar angsuran. 2) Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi jika harga di pasar naik setelah bank

membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bisa mengubah harga jual tersebut. 3) Penolakan nasabah; barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena

berbagai sebab.

4) Dijual, karena murabahah bersifat jual beli dengan utang maka ketika kontrak ditandatangani, barang tersebut menjadi milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian resiko default akan besar.


(31)

24

2.1.3 Pendapatan Margin Murabahah 2.1.3.1 Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan usaha suatu perusahaan atau bank. Pengertian pendapatan menurut Muhammad

Syafi’i Antonio (2002:204) pengertian pendapatan adalah sebagai berikut :

“Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam liabilities atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapat yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, memberikan jasa, atau aktivitas lain yang bertujuan meraih keuntungan, seperti manajemen rekening investasi terbatas”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan keuntungan atau arus masuk bruto dari kegiatan normal perusahaan atau bank yang dijalankan. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dana yang telah diperoleh bank akan dialokasikan untuk menghasilkan pendapatan. Dari pendapatan tersebut kemudian didistribusikan kepada para nasabah penyimpanan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh bank syariah.

Sesuai dengan akad-akad penyaluran pembiayaan di bank syariah, maka hasil penyaluran dana tersebut dapat memberikan pendapatan bank. Hal ini dikatakan sebagai sumber-sumber pendapatan bank syariah. Dengan demikian, menurut Muhammad (2005:276) pendapatan bank syariah dapat diperoleh dari: 1. Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah,

2. Keuntungan atas kontrak jual beli (al-bai),

3. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa’iqtina,dan 4. Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.

Dari keterangan diatas dapat diuraikan bahwa sumber pendapatan bank syariah terdiri dari pendapatan bagi hasil atas kontrak mudharabah dan musyarakah atau sering disebut dengan pendapatan dari bagi hasil, sedangkan


(32)

25

pendapatan dari prinsip jual beli (murabahah, salam, dan istishna) yaitu disebut dengan pendapatan margin. Sedangkan pendapatan dari fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya yaitu pendapatan yang berasal dari prinsip akad pelengkap dan pendapatan dari kegiatan operasional lainnya.

2.1.3.2 Margin Murabahah 2.1.3.2.1 Pengertian Margin

Margin atau keuntungan merupakan nilai yang diperoleh oleh bank dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Margin dalam perbankan diperoleh atas transaksi jual beli, yaitu transaksi murabahah. Menurut Adiwarman A.Karim (2006:280) margin adalah sebagai berikut:

“Secara teknis yang dimaksud dengan margin keuntungan adalah persentase tertentu yang ditetapkan pertahun perhitungan margin keuntungan secara harian maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin secara bulanan maka setahun ditetapkan 12 bulan”.

Menurut Ahmad Gozali (2006:280) mendefinisikan pengertian margin adalah sebagai berikut:

“Margin yaitu selisih antara harga beli dan harga jual yang merupakan keuntungan kotor dalam transaksi jual beli barang, margin tidak sama dengan bunga karena margin harus sudah ditentukan pada awal perjanjian dan tidak dapat berubah ditengah jalan”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa margin merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan jual beli yang besarnya telah ditentukan pada awal akad sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Margin berbeda dengan bunga karena margin tidak mengikuti fluktuasi tingkat suku bunga, melainkan tarifnya sudah ditentukan sesuai dengan keputusan direksi yang


(33)

26

2.1.3.2.2 Penetapan dan Pendekatan Murabahah

Sampai saat ini belum ditemukan dan belum ada rumus yang baku

perhitungan keuntungan murabahah. Perhitungan keuntungan menurut Wiroso dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain:

1. Pendekatan Tukang Sayur

Bank syariah sebagai penjual dalam menawarkan harga jual berdasarkan harga pokok yang telah diberitahukan dengan jujur ditambah dengan keuntungan yang diharapkan dari nasabah yang bertindak sebagai pembeli. 2. Pendekatan Lending Rate Bank Konvensional (menggunakan persentase)

Pada saat ini bank syariah menentukan keuntungan Murabahah menggunakan

pendekatan “Base Lending Rate” Bank konvensional (yang dinyatakan dalam bentuk persentase).

Dalam penetapan margin pada bank syariah ditetapkan atas suatu referensi margin keuntungan. Referensi margin keuntungan adalah margin keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO bank syariah. Penetapan margin menurut Adiwarman A Karim (2004:280-281) adalah sebagai berikut:

Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi, usul dan saran tim ALCO bank syariah dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:

1. Direct Competitor’s Market Rate (DCMR)

Yang dimaksud dengan Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) adalah tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa perbankan syariah, atau tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kelompok kompetitor langsung, atau tingkat margin keuntungan bank syariah tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat.

2. Indirect Competitor’s Market Rate (ICMR)

Yang dimaksud dengan Indirect Competitor’s Market Rate (ICMR) adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank konvensional dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung terdekat.


(34)

27

3. Expective Competitive of Investor (ECRI)

Yang dimaksud dengan Expective Competitive of Investor (ECRI) adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak ketiga.

4. Acquiring Cost

Yang dimaksud dengan Acquiring Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga. 5. Overhead Cost

Adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Hubungan Suku Bunga dengan Pendapatan Margin Murabahah Bank syariah di Indonesia bersaing dengan bank-bank konvensional dalam produk perbankan. Kecenderungan masyarakat yang selalu ingin memperoleh bunga yang rendah atas kredit tentunya mempengaruhi tingkat margin atau keuntungan yang ditetapkan oleh bank syariah agar bisa bersaing di pasar.

Menurut Muhammad (2004:103) menyatakan sebagai berikut:

”Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya mark-up adalah kebutuhan syariah untuk memperoleh keuntungan riil, inflasi, suku bunga berjalan, kebijakan moneter, dan marketabilitas barang-barang murabahah serta tingkat laba yang diharapkan dari barang-barang itu”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penentuan margin suatu pembiayaan terdapat unsur suku bunga. Seperti yang dijelaskan oleh Hidayat Zaelani (2009) dari hasil penelitiannya tentang Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan margin murabahah Bank Syariah (periode Januari 2004 – Desember 2008) adalah suku bunga Bank Indonesia berpengaruh signifikan terhadap margin murabahah.


(35)

28

2.2.2 Hubungan Pembiayaan Murabahah dengan Pendapatan Margin Murabahah

Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana, serta lembaga yang berfungsi memperlancar arus lalu lintas pembayaran. Namun dalam kegiatan operasionalnya bank melaksanakan kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan dengan tujuan untuk memperoleh dana dari produk-produk yang ditawarkan, mengelola kegiatan-kegiatan ekonomi dengan kebijakan yang pantas bagi seseorang yang bertindak sebagai pemelihara dana-dana orang lain dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.

Penyaluran dana dalam pembiayaan murabahah sulit diramalkan karena banyak berbagai faktor yang sulit ditentukan serta adanya resiko dalam kegiatan pembiayaan. Dalam pembiayaan murabahah ini memiliki resiko diantaranya: default / kelalaian nasabah, fluktuasi harga komparatif dan penolakan nasabah. Pendapatan margin murabahah yaitu keuntungan atas jual beli murabahah (bila sudah terjadi ijab kabul) bersifat tetap, sehingga harga jual tidak boleh berubah. Jadi, sejak awal perjanjian sampai dengan masa pelunasan bank syariah tidak diperbolehkan mengubah harga yang telah diperjanjikan.

Menurut Wiroso (2005:189) menyebutkan sebagai berikut:

“Murabahah merupakan kegiatan terpenting dari jual beli dan prinsip akad ini mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang disemua bank islam. Atas penerimaan angsuran murabahah yang dilakukan secara tunai , maka terdapat aliran kas masuk atas pendapatan margin sehingga pendapatan margin


(36)

29

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dari pembiayaan murabahah akan diperoleh pendapatan margin murabahah, dimana pendapatan margin ini merupakan keuntungan yang telah ditetapkan oleh Bank Syariah pada awal akad.

Seperti yang dijelaskan oleh Amad Nugroho (2005) dari hasil penelitiannya tentang pengaruh pembiayaan murabahah, biaya overhead pabrik, profit target dan bagi hasil dana pihak ketiga terhadap margin murabahah (studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia) adalah pembiayaan murabahah berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah.

(Muhammad, 2004:13)

(Wiroso, 2005:189)

Tabel 2.2

Paradigma Penelitian

Suku Bunga Bank Indonesia (X1)

Pembiayaan Murabahah (X2)

Pendapatan Margin Murabahah (Y)


(37)

30

2.2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya

Untuk menjaga keorijinalitas penelitian sebelumnya, maka dapat disajikan hasil penelitian terdahulu. Dikemukakan di tabel 2.3 :

Tabel 2.3

Perbedaan dan Persamaan dengan Peneliti Sebelumnya

Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Hidayat Zaelani

Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Margin

Murabahah Pada Bank Syariah Di Indonesia (Periode Januari 2004-Desember 2008) suku bunga bank indonesia, bagi hasil DPK, biaya overhead, target keuntungan, dan tingkat keuntungan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan margin murabahah. Membahas tentang suku bunga dan margin murabahah

Pada variabel X2, X3, X4, X5 berbeda Amad Nugroho Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Biaya overhead, Profit target, dan Bagi hasil dana pihak ke tiga terhadap pendapatan margin Murabahah pada PT.Bank Muamalat Indonesia Biaya overhead, volume pembiayaan murabahah, profit

target, dan Bagi hasil

dana pihak ke tiga berpengaruh signfikan terhadap pendapatan margin murabahah Membahas tentang pembiayaan murabahah dan margin murabahah

Pada variabel X2, X3, X4 berbeda

Puji Astuti Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap pendapatan margin Murabahah pada PT Bank Muamalat Indonesia pembiayaan Murabahahah terhadap pendapatan margin Murabahah pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk hubungannya Membahas tentang pembiayaan Murabahah dan margin Murabahah Pada objek penelitian


(38)

31

2.3 Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara yang digunakan sebelum dilakukannya penelitian dalam hal pendugaannya menggunakan statistika untuk menganalisanya. Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya pengaruh suku bunga bank indonesia dan pembiayaan murabahah terhadap margin murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

Menurut Sugiyono (2012 : 9) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebagai berikut :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

kalimat pertanyaan”.

Bandung sangat

erat dan searah. Pengaruhnya sebesar 81,3% dan sisanya sebesar 18,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain Muhammad Pisol B Mat Isa, 2011

Shariah on Direct and Indirect Cost in Murabahah

Cost price, influence of murabahah contributes to the Mark up.

Membahas tentang influence of murabahah and msrk up. Pada Variabel x1 Andrew Hart and Alex Childs, 2011

Murabaha: a new era

Mark up sangat penting dalam prodak d suatu bank syariah. Membahas tentang murabaha and mark up Pada variabel x1 dan objeknya Irwan Trinugroho, 2012

Why have a bank interest margin been so high in Indonesia since the 1997/1998 financial krisis?

Credit risk and cost to income are negatively. Membahas pembiyaan dan pendapatan Pada Objek penelitian


(39)

32

Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitianmerupakan pernyataan mengenai hubungan antara tiga variabel yang belum terbukti, hipotesis dari penelitian ini adalah:

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Pendapatan Margin Murabahah.

H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembiayaan Murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahah.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

1. Suku Bunga Bank Indonesia terus mengalami penurunan hingga tahun 2012. penurunan Bank Indonesia dikarenakan terjadinya penurunan inflasi yang terus berlanjut, dari hasil analisis menunjukan bahwa Suku Bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah. Artinya apabila Suku Bunga Bank Indonesia meningkat maka Pendapatan Margin Murabahah akan menurun.

2. Penjelasan sebelumnya memberikan gambaran bahwa Pembiayaan Murabahah setiap bulannya mengalami kenaikan. Kenaikan Pembiayaan Murabahah disebabkan nasabah yang mengajukan Pembiayaan Murabahah setiap bulannya bertambah dan pihak bank lebih mengalokasikan dananya pada Pembiayaan Murabahah dibandingkan dengan pembiayaan lain. Dari hasil analisis menunjukan bahwa Pembiayaan Murabahah berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah. Artinya apabila Pembiayaan


(41)

103

Murabahah meningkat maka Pendapatan Margin Murabahah akan meningkat juga.

5.2 Saran

Saran yang dapat dijadikan masukan dan kritik dari penulis kepada pihak PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk, yaitu :

1. Dalam penetapan persentasi Pendapatan Margin Murabahah sebaiknya tidak lebih besar dari pada Suku Bunga Bank Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk, agar mengkaji kembali perhitungan Pendapatan Margin Murabahah, karena masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendapatan margin murabahah, selain dari Pembiayaan Murabahah dan Suku Bunga Bank Indonesia.

2. PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk alangkah baiknya lebih selektif serta memperketat calon nasabah yang akan diberikan pembiayaan dan mempertegas dalam memberikan sanksi kepada nasabah yang lalai, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelalaian dari nasabah sehingga akan berdampak pada Pendapatan Margin Murabahah yang diterima.


(42)

PENGARUH SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

(Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri, Tbk tahun 2010-2012) Ely Suhayati

Erwin Yudiansyah

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ABSTRAK

Suku Bunga Bank Indonesia yang tetap stabil yang tidak searah dengan Pendapatan Margin Murabahah serta Pembiayaan Murabahah yang selalu naik tetapi Pendapatan Margin Murabahah yang menurun yang terjadi pada bulan Februari, Mei, Agustus tahun 2010 serta bulan Juni pada tahun 2012 yang dilihat pada Laporan Keuangan Bulanan yang terjadi di PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, verifikatif dengan pendekatan kuantitatif dan data yang dipergunakan adalah data sekunder, dengan sample 3 tahun 36 bulan.

Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa Suku Bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah yang diakibatkan oleh tingginya Suku Bunga Bank Indonesia dari pada Pendapatan Margin Murabahah. Serta Pembiayaan Murabahah menunjukan berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah karena penerimaan angsuran pendapatan margin yang dilakukan secara tunai. Kata kunci : Suku Bunga Bank Indonesia, Pembiayaan Murabahah, Pendapatan Margin

Murabahah.

ABSTRACT

Interest Rate of Bank Indonesia, which remains stable which is not in line with Income Margin Murabahah and Influence of Murabahah Financing is always up but Income Margin Murabahah decreased which occurred in February, May, August 2010 and June in 2012 were seen in the Monthly Financial Report occurred at PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

The method used is descriptive method, verification with quantitative approaches and data used are secondary data, with a sample of 3 years 36 months.

The research results showed that interest rate the Bank Indonesia has no effect on Income Margin Murabahah caused by the high interest rate of Bank Indonesia from the Income Margin Murabahah. As well as Influence of Murabahah Financing showing effect on Income Margin Murabahah because income margin installment receipts made in cash. Keywords: Interest Rate Of Bank Indonesia, Influence Of Murabahah

Financing,Income Margin Murabahah.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada banyak jenis transaksi diperbankan syariah yang berlandaskan hukum islam, salah satunya adalah pembiayaan margin, pembiayaan margin merupakan pembiayaan bank syariah melalui sistem jual beli untuk barang dan jasa dengan kesepakatan keuntungan dan jangka waktu tertentu, margin juga diartikan sebagai akad jual beli barang dengan harga jual barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan di tambah


(43)

Permintaan terhadap pembiayaan margin dapat di pengaruhi oleh suku bunga kredit, dimana jika suku bunga kredit naik maka kemampuan masyarakat akan turun dan permintaan kredit bank konvensional akan turun sehingga masyarakat akan beralih kepada pembiayaan alternatif yaitu pembiayaan margin, tingginya permintaan pembiayaan margin di karenakan adanya kenaikan suku bunga kredit (M. Nadratuzzaman Hosen : 2009).

Berdasarkan siaran pers hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia rate pada tahun 2008 sampai dengan 2010 mengalami penurunan dikarenakan terjadinya penurunan inflasi yang berkelanjutan, suku bunga kebanyakan dijadikan acuan oleh perbankan syariah dalam menetapkan margin, margin merupakan hasil kesepakatan antara penjual dan pembeli, dan pembeli barang menyetujui margin keuntungan yang terlalu sedikit (Warsono, dkk : 2005).

Margin merupakan keuntungan bank dari akad margin yang dinyatakan dalam bentuk persentase tertentu yang ditetapkan oleh bank syariah, margin keuntungan merupakan tingkat keuntungan yang di peroleh bank syariah dari harga jual objek murabahah yang ditawarkan bank syariah kepada nasabahnya (M. Nadraauzzaman Hosen : 2009).

Dalam persaingan bank konvensional, bank syariah menawarkan margin yang lebih rendah dari pada suku bunga kredit perbankan agar pembiyaan margin kompetitif, namun margin pada kenyataannya justru lebih besar dari pada suku bunga perbankan, kecenderungan margin yang seperti ini didasarkan atas antisipasi dari naiknya suku bunga pasar atau inflasi, sehingga kalau terjadi naiknya suku bunga yang besar maka bank syariah tidak mengalami kerugian secara riil, apabila suku bunga di pasar tetap stabil atau bahkan turun maka margin akan lebih besar di banding suku bunga pada bank konvensional (Muhammad, 2005:146).

Berdasarkan latar belakang atau fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahah”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka di identifikasi masalah masalah sebagai berikut :

1. Suku bunga Bank Indonesia selalu fluktuatif dan Pendapatan Margin Murabahah cenderung naik walaupun 4 kali mengalami penurunan.

2. Kenaikan pada Pembiayaan Margin tidak selalu diikuti dengan kenaikan Pendapatan Margin Murabahah. Karena terjadinya kenaikan Pembiayaan Margin tetapi Pendapatan Margin Murabahah mengalami fluktuasi.

3. Adanya penurunan Pendapatan Margin Murabahah akibat dari ketidakmampuan nasabah dalam membayar angsuran atas akad jual beli yang telah disepakati. 1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

2. Seberapa besar pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian. 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


(44)

1. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh suku bunga Bank Indonesia terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada PT. Bank Mandiri Syariah, Tbk. 2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

Pendapatan Margin Murabahah pada PT. Bank Mandiri Syariah, Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1.4.1 Kegunaaan Praktis

Diharapkan dapat memberi masukan mengenai pengaruh suku bank indonesia dan pembiayaan murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk dimasa yang akan dating dan memberikan pengetahuan bagi masyarakat umum.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Suku Bunga Bank Indonesia

Menurut Sawaldjo Puspopranoto (2004 : 60) mengatakan BI Rate adalah :

“Suku bunga dengan tenor 1 bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal atau stance

kebijakan moneter”. 2.1.2 Pembiayaan Murabahah

Menurut Ascarya (2007:164) mendefinisikan pengertian murabahah adalah sebagai berikut :

“Pembiayaan murabahah adalah penjualan barang oleh seseorang kepada lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang dan margin keuntungan yang dimasukkan kedalam harga jual barang tersebut, pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun tangguh”.

2.1.3 Pendapatan Margin Murabahah

Menurut Ahmad Gozali (2006:280) mendefinisikan pengertian pendapatan margin murabahah dalah sebagai berikut:

“Pendapatan margin murabahah yaitu selisih antara harga beli dan harga jual yang merupakan keuntungan kotor dalam transaksi jual beli barang, margin tidak sama dengan bunga karena margin harus sudah ditentukan pada awal perjanjian dan tidak dapat berubah ditengah jalan”.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupaka suatu model konseptual tentang bagaimana teori yang berhubungan dengan berbagai fakor yang telah di identifikasi sebagai masalah riset (Umar, 2009:242).

Menurut Muhammad (2004:103) menyatakan sebagai berikut:

”Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya mark-up adalah kebutuhan syariah untuk memperoleh keuntungan riil, inflasi, suku bunga berjalan, kebijakan moneter, dan marketabilitas barang-barang murabahah serta tingkat laba yang diharapkan dari barang-barang itu”.

Menurut Wiroso (2005:189) menyebutkan sebagai berikut:

“Murabahah merupakan kegiatan terpenting dari jual beli dan prinsip akad ini mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang disemua bank islam. Atas penerimaan angsuran murabahah yang dilakukan secara tunai , maka terdapat aliran kas masuk atas pendapatan margin sehingga pendapatan margin


(45)

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Menurut Husein Umar (2005:303) medefinisikan objke penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dan dimana dan kapan penelitian dilakukan”.

3.2 Metode Penelitian

Definisi Metode Penelitian menurut Sugiyono (2013:2), adalah sebagai berikut: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, perlu adanya desain penelitian, menurut Moh. Nazir (2003 : 84) bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang digunakan

Unit Analisi

s

Time Horizon

T-1 Descriptive Verifikatif Explanatory Survey BSM Time Series

T-2 Descriptive Verifikatif Explanatory Survey BSM Time Series

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Bebas / Independent (Variabel X1 dan X2)

Definisi Variabel menurut Sugiyono (2013:39) adalah sebagai berikut:

“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Sedangkan menurut Umi Narimawati (2010:27) adalah sebagai berikut:

“Variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang pengaruhnya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh penulis untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi dalam kaitannya dengan variabel lain”.

Dalam hal ini variabel bebas yang akan diteliti yaitu (X1) Suku Bunga Bank Indonesia

dan (X2) Pembiayaan Murabahah.

2. Variabel Terikat/dependent (Y)

Definisi Variabel Terikat menurut Sugiyono (2010: 39) adalah sebagai berikut:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Adapun variabel terikat atau variabel dependen pada penelitian ini adalah Pendapatan Margin Murabahah yaitu sebagai Y.

3.3 Sumber Data, Populasi, Sampel

Sumber data yang di gunakan adalaha data sekunder, Populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan keuangan perusahaan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk sejak berdiri pada tahun 1999 sampai sekarang atau selama periode 1999-2014 yaitu sebanyak 15 tahun 180 bulan, maka dalam sampel yang digunakan adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk dari tahun 2010-2012 yaitu selama 3 tahun 36 bulan.


(46)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Deskriptif

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Suku Bunga Bank Indonesia

Suku Bunga Bank Indonesia digunakan sebagai indikator suku bunga kredit pada Bank konvensional. Dengan meningkatnya suku bunga kredit pada bank konvensional, kemungkinan nasabah beralih ke Bank Syariah semakin tinggi. Berdasarkan hasil pengolahan terhadap data sekunder yang terkumpul diperoleh gambaran suku bunga Bank Indonesia sebagai berikut :

Tabel 4.1

Data Suku Bunga Bank Indonesia

Tahun Bulan Suku Bunga BI (%) Perkembangan (%)

2010

Januari 6,50 -

Februari 6,50 0

Maret 6,50 0

April 6,50 0

Mei 6,50 0

Juni 6,50 0

Juli 6,50 0

Agustus 6,50 0

September 6,50 0

Oktober 6,50 0

Nopember 6,50 0

Desember 6,50 0

2011

Januari 6,50 0

Februari 6,75 0,25

Maret 6,75 0

April 6,75 0

Mei 6,75 0

Juni 6,75 0

Juli 6,75 0

Agustus 6,75 0

September 6,75 0

Oktober 6,50 -0,25

Nopember 6,00 -0,5

Desember 6,00 0


(47)

2012 Mei 5,75 0

Juni 5,75 0

Juli 5,75 0

Agustus 5,75 0

September 5,75 0

Oktober 5,75 0

Nopember 5,75 0

Rata-rata -2

Pada tabel 4.1 dapat dilihat tingkat Suku Bunga Bank Indonesia terus mengalami kenaikan hingga September tahun 2011 tapi Oktober 2011 sampai November 2012 mengalami penurunan. Rata-rata perkembangan Suku Bunga Bank Indonesia sebesar -2%, artinya setiap bulan tingkat Suku Bunga Bank Indonesia mengalami penurunan sebesar -2%. Berdasarkan siaran pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia penurunan BI rate

dikarenakan terjadinya penurunan inflasi yang terus berlanjut.

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Pembiayaan Murabahah

Berdasarkan hasil pengolahan terhadap data sekunder yang terkumpul diperoleh gambaran pembiayaan murabahahpada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk sebagai berikut :

Tabel 4.2

Data Pembiayaan Murabahah (Dalam Ribuan Rupiah)

Tahun Bulan Pembiayaan Murabahah Perkembangan

2010

Januari 8.253.346.140 -

Februari 8.542.461.036 289.114.896

Maret 9.059.750.078 517.289.042

April 9.181.200.392 121.450.314

Mei 9.529.708.177 348.507.785

Juni 10.266.557.357 736.849.180

Juli 10.631.100.710 364.543.353

Agustus 11.034.210.327 403.109.617

September 11.260.692.210 226.481.883

Oktober 11.553.296.972 292.604.762

Nopember 11.938.518.115 385.221.143

Desember 12.681.133.010 742.614.895

2011

Januari 12.900.010.840 218.877.830

Februari 13.382.400.449 482.389.609

Maret 14.223.505.224 841.104.775

April 14.964.560.347 741.055.123

Mei 15.584.794.649 620.234.302

Juni 16.335.701.315 750.906.666

Juli 16.780.917.478 445.216.163

Agustus 17.492.496.294 711.578.816

September 17.928.492.891 435.996.597

Oktober 18.421.916.302 493.423.411

Nopember 19.069.497.681 647.581.379


(48)

2012

Januari 19.601.716.719 (172.096.668)

Februari 20.328.708.611 726.991.892

Maret 21.297.981.829 969.273.218

April 22.061.146.004 763.164.175

Mei 22.742.521.797 681.375.793

Juni 23.560.706.578 818.184.781

Juli 24.019.450.619 458.744.041

Agustus 24.539.832.259 520.381.640

September 25.321.803.152 781.970.893

Oktober 25.945.937.776 624.134.624

November 26.475.257.754 529.319.978

Rata-rata 535.938.577

Pada tabel 4.2 dapat dilihat jumlah pembiayaan murabahahPT. Bank Syariah Mandiri, Tbk terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan. Pada bulan Januari tahun 2010 jumlah pembiayaan murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk baru mencapai Rp. 8.253.346.140 . Namun pada akhir tahun 2012, jumlah pembiayaan murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk, telah mencapai Rp. 26.475.257.754 . Rata-rata perkembangan pembiayaan murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk sebesar Rp. 535.938.577, artinya setiap bulan pembiayaan murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk mengalami peningkatan sebesar Rp. 535.938.57. Kenaikan pembiayaan murabahah disebabkan nasabah yang mengajukan pembiayaan murabahah setiap bulannya bertambah dan pihak bank lebih mengalokasikan dananya pada pembiayaan murabahah dibandingkan dengan pembiayaan lain.

4.1.1.3 Perkembangan Pendapatan Margin Murabahah Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Untuk mengetahui besarnya Pendapatan Margin Murabahah sebagai variabel Y yang diperoleh dari data laporan laba rugi dari bulan Januari 2010 – November 2012. Margin murabahah merupakan pendapatan bank Syariah dari kontrak murabahah. Yaitu selisih antara harga beli dan harga jual. Berikut gambaran perkembangan margin murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

Tabel 4.3

Data Pendapatan Margin Murabahah (Dalam Ribuan Rupiah)

Tahun Bulan Pendapatan Margin

Murabahah

Perkembangan

2010

Januari 86.475.435 -

Februari 86.102.340 -373.095

Maret 93.798.880 7.696.540

April 101.887.395 8.088.515

Mei 99.005.413 -2.881.982

Juni 102.752.177 3.746.764

Juli 116.991.663 14.239.486

Agustus 113.017.940 -3.973.723

September 124.978.547 11.960.607

Oktober 127.280.545 2.301.998

Nopember 128.886.255 1.605.710


(1)

1. Pengujian Hipotesis Uji F

Pengujian secara statistik menggunakan uji F dan dapat dilihat melalui tabel 4.15 ANOVA hasil pengolahan SPSS for Windows versi 21.0. adapun dengan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β1 = β2= 0, Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah.

Ha : β1 ≠ β2≠ 0, Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah secara bersama-sama berpengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Margin Murabahah.

b. Menentukkan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar α = 0,05 atau sebesar 5% dengan

derajat kebebasan (N-k-1) df= 2;32. Pada Ftabel untuk df1= 2 dan df2= 732 diperoleh

nilai Ftabel sebesar 23.603.

c. Mencari nilai Fhitung

Dengan bantuan software SPSS versi 21.0, diperoleh output untuk mendapatkan nilai dari Fhitung sebagai berikut:

Tabel 4.15 Pengujian Hasil Uji F

d. Menetukkan kriteria atau pengolahan hipotesis dengan membandingkan Fhitung

terhadap Ftabel dengan ketentuan:

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak (signifikan)

ANOVAb

Model

Su m of

Squares f

Me

an Square ig.

R egression

3.2 63

1.6

32 3.603 000a R

esidual

2.2

12 2

.06 9 T

otal

5.4

75 4

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Murabahah, Suku Bunga BI b. Dependent Variable: Pendapatan Murabahah


(2)

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima (tidak signifikan)

Hasil yang diperoleh dari perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah Fhitung >Ftabel

(23,603>4,75), maka pada tingkat kekeliruan 5% Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti kedua variabel tidak bebas, yaitu Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Margin Murabahah. Selain itu peneliti juga melakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang dapat dilihat pada tabel 4.15.

Dari tabel ANOVA di atas diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0,00, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hasil yang diperoleh dengan tingkat signifikansi adalah Ho ditolak dan kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada Bank Syariah Mandiri, Tbk. e. Pengambilan keputusan hipotesis

Dapat dilihat Fhitung sebesar 23.603 berada pada daerah penolakan Ho, yang

menunjukkan bahwa Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Margin Murabahah.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia Terhadap Pendapatan Margin Murabahah

Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa Suku Bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah dengan nilai sebesar 0,351 jatuh pada penolakan Ho. Berdasarkan fenomena yang terjadi dari data Suku Bunga Bank Indonesia yaitu bulan Februari, Mei, Agustus 2010 dan Juni 2012 PT. Bank Syariah Mandiri , Tbk tidak searah dengan Pendapatan Margin Murabahah dimana Suku Bunga Bank Indonesia terjadi stabil sedangkan Pendapatan Margin Murabahah terjadi penurunan, seharusnya Suku Bunga Bank Indonesia terjadi stabil maka Pendapatan Margin Murabahah juga stabil Sedangkan dalam landasan teori pada pembahasan sebelumnya menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya marku-up adalah kebutuhan syariah untuk memperoleh keuntungan riil, inflasi, Suku Bunga Bank berjalan, kebijakan moneter, dan marketebilitas barang-barang murabahah serta tingkat laba yang di harapkan dari barang-barang itu (Muhammad, 2004:103), penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian (Mohammad Heykal: 2005) dimana Suku Bunga Bank Indonesia berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah. Adapun sarannya untuk kedepan adalah dalam penetapan persentasi Pendapatan Margin Murabahah sebaiknya tidak lebih besar dari pada Suku Bunga Bank Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

4.2.2 Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan Margin Murabahah Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa Pembiayaan Murabahah berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah dengan nilai sebesar 0,554. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada laporan keuangan bulanan yaitu bulan Februari, Mei, Agustus 2010 dan Juni 2012 PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Pembiayaan Murabahah terjadi kenaikan akan tetapi untuk Pendapatan Margin Murabahah tejadi penurunan, sesuai dalam teori yang menyatakan bahwa atas penerimaan angsuran margin yang dilakukan secara tunai, maka terdapat aliran kas masuk atas pendapatan margin murabahah (Wiroso, 2005:189). Peneletian ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh Amad (Nugroho:2006) yang hasil penelitiannya adalah Pembiayaan Murabahah berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah. Adapun sarannya adalah alangkah baiknya lebih selektif serta memperketat calon nasabah yang akan diberikan pembiayaan dan mempertegas dalam memberikan sanksi kepada nasabah yang lalai, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelalaian dari nasabah sehingga akan berdampak pada Pendapatan Margin Murabahah yang diterima.


(3)

V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia dan Pembiayaan Murabahah terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

1. Suku Bunga Bank Indonesia terus mengalami penurunan hingga tahun 2012. penurunan Bank Indonesia dikarenakan terjadinya penurunan inflasi yang terus berlanjut, dari hasil analisis menunjukan bahwa Suku Bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah. Artinya apabila Suku Bunga Bank Indonesia meningkat maka Pendapatan Margin Murabahah akan menurun.

2. Penjelasan sebelumnya memberikan gambaran bahwa Pembiayaan Murabahah setiap bulannya mengalami kenaikan. Kenaikan Pembiayaan Murabahah disebabkan nasabah yang mengajukan Pembiayaan Murabahah setiap bulannya bertambah dan pihak bank lebih mengalokasikan dananya pada Pembiayaan Murabahah dibandingkan dengan pembiayaan lain. Dari hasil analisis menunjukan bahwa Pembiayaan Murabahah berpengaruh terhadap Pendapatan Margin Murabahah. Artinya apabila Pembiayaan Murabahah meningkat maka Pendapatan Margin Murabahah akan meningkat juga.

5.2 Saran

1. Dalam penetapan persentasi Pendapatan Margin Murabahah sebaiknya tidak lebih besar dari pada Suku Bunga Bank Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk, agar mengkaji kembali perhitungan Pendapatan Margin Murabahah, karena masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendapatan margin murabahah, selain dari Pembiayaan Murabahah dan Suku Bunga Bank Indonesia.

2. PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk alangkah baiknya lebih selektif serta memperketat calon nasabah yang akan diberikan pembiayaan dan mempertegas dalam memberikan sanksi kepada nasabah yang lalai, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelalaian dari nasabah sehingga akan berdampak pada Pendapatan Margin Murabahah yang diterima.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nugroho. 2005.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan

Murabahah (Studi kasus pada PT.Bank Muamalat Indonesia)

. Universitas

Indonesia.

Adiwarman A. Karim. 2008.

Bank Islam; Analisis Fiqih dan Keuangan

. Edisi tiga.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Agus Widarjono. (2010).

Analisis Statistika Multivariat Terapan

. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.

Ahmad Gozali. 2005.

Serba-Serbi Kredit Syariah; Jangan Ada Bunga Di Antara

Ki

ta. Jakarrta : PT Elex Media Komputindo.

Amad Nugroho. 2005.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Biaya Overhead Pabrik

Profit Target dan Daba Bagi Hasil Pihak Ketiga Terhadap Margin

Murabahah Pada Bank Muamalat Indonesia

. UIN Jakarta Syarif

Hidayatulloh.

Andi Supangat. (2007).

Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis

. Bandung: Pustaka.

Andrew Hart and Alex Childs. 2011.

Murabaha : a new era. Journal of

Internasional Banking and Financial Law

. Inggris

Ascarya. 2007.

Akad dan Produk Bank Syariah

. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Dahlan Siamat. 2004.

Manajemen Lembaga Keuangan

. Edisi Keempat. Jakarta :

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Gubernur

Bank

Indonesia.

2014.

http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/data/Default.aspx.

Gujarati, Damodar. (2003).

Ekonometrika Dasar

(6th ed)

.

Jakarta: Erlangga.

Habib Nazir

.

2004.

Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah

. Bandung : Kaki

Langit.

Hidayat Zaelani. 2009.

Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan

Margin Murabahah Pada Bank Syariah (Periode Januari 2004

Desember

2008)

. Dikta Ekonomi. Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif

Hidayatullah.

Husein Umar. 2005.

Metoodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Bisnis

. Rajawali.

Jakarta.


(5)

Irwan Trinugroho. 2012.

Why Have Bank Interest Margin Been so High in

Indonesia Since the 1997/1998 Financial Crisis?.Internasional Journal

.

Universite de Limoges. France

Kasmir. 2004.

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

. Edisi Revisi. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Masyhuri. 2009.

Metodologi Penelitian

. Jakarta : PT. Rafika Aditama.

M.Nadratuzzaman Hosen. 2009. Pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Perbankan

Syariah. UII.

Mohamad Heykal. 2005.

Analisisi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Margin

Murabahah

. Universitas Indonesia.

Muhammad. 2005.

Manajemen Bank Syariah

. Edisi revisi. Yogyakarta : UPP AMP

YKPN.

Muhammad. 2007.

Manajemen Bank Syariah

. Edisi revisi. Yogyakarta : UPP AMP

YKPN.

Muhammad Pisol B Mat Isa. 2011. Shariah on Direct and Indirect Cost in

Murabaha. Malaysia. International Journal of Basic.

Muhammad Syafi’i Antonio. 2002

.

Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik

. Jakarta :

Gema Insani Press.

Muhammad Syafi’i Antonio. 2009

.

Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik

. Jakarta :

Gema Insani Press.

Muhammad Syafi’i Antonio. 2010.

Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik

. Jakarta :

Gema Insani Press.

Nazir. (2003).

Metode Penelitian

. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Puji Astuti. 2008.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan

Margin.

Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Bandung

.

Unikom Bandung.

Rizal Yaya. 2009.

Perkembangan Akuntansi Syariah

. UMY.

Saeed. 2004

. Investasi

Bank Syariah

. Jakarta : Gema Insani Press.


(6)

Jakarta : Pustaka LP3ES.

Sugiyono. 2005.

Metode Penelitian Bisnis

. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2010.

Metode Penelitian Bisnis

. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2012.

Metode Penelitian Bisnis

. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2013.

Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D

. Bandung:

Alfabeta.

Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Lina Ismawati. (2010).

Penulisan Karya Ilmiah:

Panduan Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir

. Jakarta: Penerbit Genesis.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, & Linna Ismawati. 2010.

Penulisan Karya

Ilmiah

. Bekasi : Genesis.

Wardah Yuspin. 2007.

Penerapan Prinsip Syariah Dalam Pelaksanaan Akad

Murabahah

. Jurnal Ekonomi Syariah. Universitas Muhammdiyah Surakarta.

Warsono. Sony. MAFIS, Akuntan, dan Jufri 2011.

Akuntansi Transaksi Syariah

,

Asgard

chapter, Yogyakarta.

Wiroso. 2005.

Jual Beli Murabahah

. Yogyakarta : UII Press.

Yuslam Fauzi. 2014. www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan

bulanan/download-laporan-keuangan-bulanan/.


Dokumen yang terkait

Analisis faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi margin pembiayaan Murabahah : studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk

3 17 136

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada Pt Bank Muamalat Indonesia TBK

3 27 111

Analisis Cash Ratio Dan Pembiayaan Murabahah Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Margin Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

3 15 149

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Dan Tingkat Suku Bunga BI Terhadap Pendapatan Margin Murabahah Pada PT Bank Syariah Mandiri

0 4 1

Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2012-2015

0 5 118

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH, SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE), KURS, DAN MODAL SENDIRI TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE MARET 2009-AGUSTUS 2012)

1 4 111

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah : studi kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia.

0 0 39

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Margin Murabahah Untuk Pembiayaan Pemilikan Rumah (Studi Kasus : Bank Syariah Mandiri).

1 1 6