50
maka akan buruk pula pandangan atau kesan orang itu terhadap lembaga tersebut citra negatif .
Dengan demikian menurut sifatnya, citra yang akan terbentuk tentang suatu realitas pada khalayak berkaitan dengan perhatian dan penilaian yang
diberiakan media massa. Artinya bila media massa memberikan perhatian yang positif mengenai suatu realitas, maka citra yang akan terbentuk cenderung bersifat
positif, begitu juga sebaliknya.
2.4.2 Macam-macam Citra
Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh karena itu, praktisi Public Relations atau
humas kini jauh lebih dituntut untuk mampu menjadikan orang-orang lain memahami sesuatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga atau
perusahaan yang diwakilinya. Untuk mengantisipasi bagaimana cara penanganan dan mencari bentuk
pemecahan apabila suatu saat citra tersebut jauh, maka terdapat beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas humas atau Public Relations, yaitu dapat
dibedakan sebagai berikut:
1. Citra Bayangan Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan
luar terhadap organisasinya. Citra ini cenderung positif, bahkan terlalu positif membayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kitapun
51
percaya bahwa orang-orang lain juga memiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri kita. Tentu saja anggapan itu tidak pada tempatnya, tetapi hal
ini merupakan suatu kecenderungan yang wajar, karena hampir semua orang memang menyukai fantasi.
2. Citra yang Berlaku. Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada
pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini cenderung negatif. Humas memang menghadapi dunia yang bersifat memusuhi, penuh
prasangka, apatis dan diwarnai keacuhan yang mudah sekali menimbulkan suatu citra berlaku yang tidak fair. Serta citra yang berlaku tidak selamanya,
bahkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang
biasanya tidak memadai.
3. Citra Harapan Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra
yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada, walaupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga merepotkan.
Namun secara umum yang disebut sebagai citra harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.
52
4. Citra Perusahaan Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi
bukan citra atas produk dan pelayanan saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu
perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan yang pernah
diraihnya, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul
tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset, sebagainya.
5. Citra Majemuk Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai.
Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan
suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh
dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya. Untuk menghindari berbagai hal yang tidak dinginkan, variasi citra itu harus ditekan
seminim mungkin dan citra perusahaan secara keseluruhan harus ditegakkan, dengan
cara mewajibkan
semua karyawan
mengenakan pakaian
seragam,menyamakan jenis dan warna mobil dinas, bentuk took yang khas, simbol-simbol tertentu,dan sebagainya
53
2.4.3 Proses Pembentukan Citra
Solomon, dalam Rakhmat, menyatakan semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki.
Tidak aka nada teori sikap atau aksi sosial yang tidak didasarkan pada penyelidikan tentang dasar-dasar kognitif. Efek kognitif dari komunikasi
sangat memepengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima
seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan
citra kita tentang lingkungan. Rakhmat,2001
54
2.5 Tinjauan Tentang Press Awards
2.5.1 Definisi Press
Istilah press muncul setelah J.Guttenberg menemukan mesin cetak yang kerjanya menekan press kertas untuk mencetak yang diartikan
sebagai persurat kabaran,namun belakangan banyak yang mengatakan media elektronik bagian dari pers tersebut. Istilah pers bila dikaitkan
dengan leksikon komunikasi Djuroto,2004, berarti: 1. Usaha percetakan atau penerbitan.
2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita. 3. Menyiarkan berita melalui media massa cetak dan
elektronik. 4. Orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita.
5. Medium penyiaran berita, yakni media cetak dan media elektronik.
Wartawan merupakan bagian dari lembaga Press, yang dimana wartawan mempunyai peranan dalam menggunakan lembaga ini dalam menjalankan
tugasnya sebagai wartawan
55
2.5.2 Definisi Awards
Award adalah Penghargaan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk mengenali keunggulan dalam bidang tertentu;
sertifikat yang unggul. Penghargaan sering ditandai oleh piala, buku, sertifikat, plakat, medali, badge, pin, atau Pita. Penghargaan juga bernilai
yang diberikan kepada penerima, misalnya, Nobel untuk kontribusi kepada masyarakat atau Pulitzer Prize untuk sastra prestasi. Penghargaan juga
hanya menjadi keunggulan dari pengakuan masyarakat, tanpa ada bukti nyata atau hadiah.Penghargaan dapat diberikan oleh setiap orang atau
lembaga, nilai suatu penghargaan juga biasanya tergantung pada status dari pemberi penghargaan. Biasanya, penghargaan yang diberikan oleh
sebuah organisasi dari beberapa macam, atau kantor pejabat dalam suatu
organisasi atau pemerintah. 2.5.3 Definisi Press awards
Press Awards adalah penghargaan bagi wartawan,penghargaan ini diberikan berdasarkan karya tulisnya yang bagus serta kontribusinya
sebagai wartawan terhadap berita yang mereka muat dalam kegiatan
jurnalistiknya
56
2.6 Tinjauan Tentang Wartawan Media Cetak 2.6.1 Definisi Wartawan
Pengertian wartawan dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang memperkerjakan mencari dan menyusun berita untuk dimuat
disurat kabar, majalah, radio dan televisi. 1996:107 Sedangkan pengertian wartawan menurut Aceng Abdullah adalah
mereka yang bertugas mencari, mengumpulkan, mengolah dan menulis karya jurnalistik dan tercatat sebagai staff redaksi sebuah penerbitan.
Abdullah, 199:17 Pengertian wartawan, menurut Effendy, dalam Kamus Komunikasi,
adalah Wartawan jurnalis adalah seorang petugas media massa surat kabar,majalah,
radio atau televisi yang profesinya mengelola pemberitaan yakni meliput peristiwa yang terjadi di masyarakat, menyusun kisah berita, dan menyebarkan berita yang
sudah tuntas kepada khlayak 1989:195.
Jadi wartawan, pada dasarnya adalah setiap orang yang berurusan dengan warta atau berita.