Penyempurnaan Tatanan dan Reformasi Prosedur

berhadapan dengan masyarakat sebagai pengguna jasa layanan, antara keduanya, seringkali terdapat perbedaan kepentingan yang mencolok. Aparat birokrasi pada dasarnya adalah seorang abdi, bukannya seorang tuan. Persepsi tersebut selama ini tidak pernah ditanamkan secara sistematis kepada aparat birokrasi. Hal tersebut membawa konsekuensi pada masih munculnya sikap arogansi birokrasi, seperti merasa sebagai pihak yang paling dibutuhkan oleh orang banyak, atau bersikap seenaknya kepada masyarakat. Sikap yang ditunjukkan oleh sebagian besar aparat birokrasi tersebut membuat masyarakat merasa tidak memperoleh pelayanan seperti yang diharapkan, bahkan masyarakat seringkali merasa disepelekan dan tidak diorangkan oleh birokrasi. Kecenderungan yang justru terjadi adalah abdi masyarakat dibalikkan artinya menjadi masyarakat sebagai abdi birokrat. Adanya perbedaan sikap pelayanan secara normatif dengan sikap pelayanan secara faktual yang dilakukan oleh aparat birokrasi terungkap dari banyaknya keluhan yang dirasakan oleh masyarakat pengguna jasa pada saat menerima pelayanan. Pengamatan yang dilakukan di lapangan menunjukkan adanya kecenderungan diskriminasi yang sangat mencolok dalam memberikan pelayanan. Realitas pelayanan menunjukkan bahwa aparat birokrasi dalam kenyataannya melakukan pembedaan pelayanan terhadap masyarakat pengguna jasa. Pembedaan pelayanan tersebut didasarkan atas beberapa hal, antara lain, karena faktor tinggi rendahnya status sosial ekonomi, kedekatan hubungan sosial dengan aparat, penampilan fisik pengguna jasa, etnik, afiliasi politik, afiliasi sosial kemasyarakatan, dan tingkat intelektualitas masyarakat. Maka dari itu diperlukan pengukuran kinerja pelayanan untuk mengukur sampai dimana kinerja para aparat birokrasi memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa layanan. Pengukuran kinerja pelayanan dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran kinerja pelayanan yang telah dikembangkan oleh Zeithhaml, Parasuraman dan Berry dalam buku mereka yang diberi judul Delivering Quality Service. Menurut mereka, ada sepuluh indikator kinerja pelayanan, yaitu: 1. Ketampakan fisik Tangible 2. Reliabilitas Reliability 3. Responsivitas Responsiviness 4. Kompetensi Competence 5. Kesopanan Courtessy 6. Kredibilitas Credibility 7. Keamanan Security 8. Akses Access 9. Komunikasi Communication 10. Pengertian Understanding the Customer

3. Reformasi Pelayanan Publik

Pelayanan merupakan fokus yang paling utama dalam bidang transportasi termasuk juga pada bidang perkeretaapain, karena dengan pelayanan yang maksimal kepada konsumen mencerminkan bahwa bidang perkeretaapian dapat menjadi transportasi andalan yang dapat diandalkan. Hal tersebut juga tertuang pada Undang-undang Pelayanan Publik Nomor 25 tahun 2009, yang

Dokumen yang terkait

Pola Permukiman Masyarakat di Pinggiran Rel Kereta Api (Studi Kasus : Permukiman Lingkungan XII Jalan Arteri Ringroad Medan)

47 311 77

Tinjauan Hukum Pengawasan Pt Kereta Api Indonesia (PERSERO) Terhadap Penyelenggaran Pengangkutan Penumpang Dan Barang Menurut Undang-UNDANG Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian.

3 62 87

Perancangan Desain Kalender 2011 PT. Kereta APi Indonesia (Persero) Divisi Regional III Sumatera Selatan

0 9 1

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API ( PERSERO) SUB DIVISI REGIONAL III.2 TANJUNG KARANG BANDAR LAMPUNG

0 4 24

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA REGIONAL III.2 TANJUNG KARANG BANDAR LAMPUNG

2 32 70

TANGGUNG JAWAB PT. KERETA API INDONESIA (Perseso) TERHADAP PENUMPANG DAN PIHAK KETIGA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN (Studi Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat).

0 2 6

ANALISIS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL IV TANJUNG KARANG -

1 1 142

PENGARUH DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN OPERASIONAL PT. KERETA API INDONESIA DIVISI REGIONAL IV TANJUNG KARANG WILAYAH D PAGARGUNUNG -

0 3 100

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

0 0 14

Penggunaan Kas Pada PT Kereta Api Indoneisia (Persero) Divisi Regional III Sumatera Selatan.”

0 0 7