Pemilihan Lokasi Panti Benih Hatchery Udang
26 bertujuan untuk membuang seluruh kotoran yang ada dalam bak pemeliharaan.
Kemudian diberi desinfektan berupa hypochlorite sebanyak 20 – 30 ppm, dan dibilas
menggunakan air bersih untuk menghilangkan sisa dari klorin, kemudian bak yang sudah dibersihkan dijemur. Bak yang berada di luar ruangan dan bak yang berukuran
kecil dapat disterilisasi dengan cara penjemuran terhadap bak tersebut bak yang akan digunakan untuk tempat pemeliharaan larva dibersihkan menggunakan bleaching
powder , kemudian dibilas menggunakan air tawar dan dijemur selama 24 jam.
Sebagian dari bak pemeliharaan diisi air laut, selanjutnya dilakukan pemasangan aerasi pada beberapa titik bak pemeliharaan. sebelum bak pemeliharaan larva
digunakan untuk siklus selanjutnya, bak harus dicuci menggunakan larutan Hydrocloric Acid
HCl kemudian dibilas menggunakan air tawar atau air laut Subaidah, 2006.
Air yang masuk ke unit pembenihan harus dibersihkan dan diberi desinfektan berupa klorin dan dilakukan proses filtrasi sebelum didistribusikan ke area pembenihan
seperti panti benih , kultur plankton, artemia, dan lain-lain. Air yang digunakan untuk kegiatan pembenihan di panti benih harus difilter dan ditreatmen untuk mencegah
masuknya organisme yang membawa penyakit dan patogen yang terbawa oleh air. Air yang akan digunakan, biasanya diberi desinfektan berupa klorin. Kemudian air
disaring menggunakan filter bag dan terakhir didesinfektan kembali menggunakan sinar ultraviolet UV atau ozon. Air laut dalam bak pemeliharaaan larva ditreatmen
menggunakan EDTA sebanyak 10 ppm dan trefflan sebanyak 0,1 ppm Subaidah, 2006.
27