Herman-Mauguin LAPORAN KRISTALOGRAFI BAB II

horizontal dan Jika bidang tersebut terbentuk sejajar dengan sumbu c, maka disebut dengan bidang simetri vertikal.

2. Bidang Simetri Intermediet, apabila bidang simetri tersebut hanya melewati 1 sumbu saja

Bidang Simetri Diagonal 2.1.2. Sumbu Simetri 2.1.2. Sumbu Simetri Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama.

2.1.2.1 Sumbu Simetri Gyre

Gyre atau sumbu simetri biasa,cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan memutar Kristal pada porosnya dalam satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali kenampakan yang sama dinamakan digire, bila tiga trigire 3, dst.

2.1.2.2. Sumbu Simetri Gyre Polair

Simetri Gyre Polair adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan memproyeksikannya pada bidang horisontal.

2.1.2.3 Sumbu Cermin Putar

Sumbu cermin putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan mencerminkannya melalui pusat kristal. Penulisan nilai simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri itu. Bila tiga tribar 3, empat tetrabar 4, dst.

2.1.3 Pusat Simetri

Suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila dalam kristal tersebutdapat dibuat garis bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat kristal dan akan menjumpai titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak yang sama terhadap pusat kristal pada garis bayangan tersebut Semua Kristal memiliki pusat Kristal, namun belum tentu memiliki sumbu simetri.

2.2. Herman-Mauguin

Dalam pembagian Sistem kristal, ada 2 simbolisasi yang sering digunakan. Yaitu Herman-Mauguin dan Schoenflish. Simbolisasi tersebut adalah simbolisasi yang dikenal secara umum simbol Internasional. Simbol Herman-Mauguin adalah simbol yang menerangkan ada atau tidaknya bidang simetri dalam suatu kristal yang tegak lurus terhadap sumbu-sumbu utama dalam kristal tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati sumbu dan bidang yang ada pada kristal tersebut. Pemberian simbol Herman-Mauguin ini akan berbeda pada masing-masing kristal. Dan cara penentuannya pun berbeda pada tiap Sistem Kristal. 1. Sistem Isometrik • Bagian 1 : Menerangkan nilai sumbu utama, mungkin bernilai 2, 4, atau 4. • Bagian 2 : Menerangkan Sumbu tambahan pada arah 111, apakah bernilai 3 atau 3. • Bagian 3 : Menerangkan sumbu tambahan bernilai 2 atau tidak bernilai yang memiliki arah 110 atau arah lainnya yang terletak tepat diantara dua buah sumbu utama. 2. Sistem Tetragonal • Bagian 1 : Menerangkan nilai sumbu c, mungkin mungkin bernilai 4 atau 4. • Bagian 2 : Menerangkan nilai sumbu utama horizontal. • Bagian 3 : Menerangkan nilai sumbu tambahan yang terletak tepat diantara dua sumbu utama lateral. 3. Sistem Hexagonal dan Trigonal • Bagian 1 : Menerangkan nilai sumbu c, mungkin bernilai 6 atau 3. • Bagian 2 : Menerangkan nilai sumbu utama horizontal. • Bagian 3 : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu tambahan yang terletak tepat diantara dua sumbu utama horizontal, berarah 1010. 4. Sistem Orthorhombik Terdiri atas tiga bagian, yaitu dengan menerangkan nilai sumbu-sumbu utama dimulai dari sumbu a, b, dan kemudian c. 5. Sistem Monoklin Pada sistem ini hanya terdiri dari satu bagian, yaitu hanya menerangkan nilai sumbu b. 6. Sistem Triklin Untuk sistem ini hanya mempunyai dua kelas simetri yang menerangkan keterdapatan pusat simetri kristal. Keseluruhan bagian tersebut diatas harus diselidiki ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu yang dianalisa. Jika ada, maka penulisan nilai sumbu diikuti dengan huruf “m” bidang simetri dibawahnya. Kecuali untuk sumbu yang bernilai satu ditulis dengan “m” saja. Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan simbol Herman-Mauguin dalam pendeskripsian kristal : 1. 6m : Sumbu simetri bernilai 6 dan terhadapnya terdapat bidang simetri yang tegak lurus. 2. 6 : Sumbu simetri bernilai 3, namun tidak ada bidang simetri yang tegak lurus terhadapnya. 3. m : Sumbu simetri bernilai 1 atau tidak bernilai dan terhadapnya terdapat bidang simetri yang tegak lurus.

2.3. Schoenflish Simbolisasi Scoenflish digunakan untuk menandai atau memberi simbol pada unsur-