Kelebihan dan Kekurangan Dalam Penggunaan HPLC Prinsip kerja

Mempunyai Indikasi untuk status epileptikus, ansietas atau insomnia, konvulsi akibat keracunan, kejang demam, dan sebagai obat penenang. Prinsip cara uji diazepam ini adalah dengan mengekstraksi menggunakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Kemudian sampel yang sudah melalui proses preparasi selanjutnya diinjeksikan ke sistem HPLC.

1. Kelebihan dan Kekurangan Dalam Penggunaan HPLC

Dengan adanya HPLC tentunya sangat membantu dalam proses kromatografi. Berikut merupakan kelebihan dari alat HPLC antara lain:  Mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran dengan daya memisah yang tinggi.  Dapat dihindari terjadinya dekomposisi kerusakan bahan analisis.  Dapat digunakan bermacan-macam detektor dengan kepekaan yang tinggi.  Kolom dapat digunakan kembali.  Waktu analisa cukup singkat.  HPLC dapat digunakan untuk isolasi zat yang tidak mudah menguap dan zat yang tidak stabil.  Dapat menganalisis sampel yang kecil kuantitasnya.  Teknik HPLC dapat dilakukan pada suhu kamar. Kelemahan dari alat HPLC antara lain:  Harga sebuah alat HPLC cukup mahal.  Sering ada larutan standar yang tertinggal diinjektor.  Pada kolom dengan diameter rata-rata partikel fase diam dengan ukuran 5 dan 3 mikrometer sela-sela partikel lebih mudah tertutup oleh kotoran, jadi harus seringkali dicuci dan kemurnian larutan harus dijaga.

2. Prinsip kerja

Pada dasarnya prinsip kerja HPLC sama dengan kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom, yang membedakan adalah fasa diam yang digunakan pada HPLC memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga luas permukaan besar sehingga keseimbangan antar fasa menjadi lebih baik dan efisien. Pada HPLC tekanan yang tinggi menyebabkan fasa gerak dapat bergerak lebih cepat sehingga difusi menjadi sekecil-kecilnya. Ukuran butir kecil pada fasa diam dan tekanan yang tinggi pada fasa gerak pada kromatografi kolom cair secara teori akan menghasilkan pemisahan yang sebaik-baiknya. Injeksi sampel Injeksi sample seluruhnya dilakukan secara otomatis sehingga tidak bisa mengetahui yang terjadi pada keadaan tingkat dasar. Karena proses ini meliputi tekanan, tidak sama halnya dengan kromatografi gas. Waktu retensi Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju detektor disebut sebagai waktu retensi.Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa itu. Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda pula. Untuk beberapa senyawa, waktu retensi akan sangat bervariasi dan bergantung pada:  tekanan yang digunakan karena itu akan berpengaruh pada laju alir dari pelarut  kondisi dari fase diam tidak hanya terbuat dari material apa, tetapi juga pada ukuran partikel  komposisi yang tepat dari pelarut  temperatur pada kolom Detektor Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra- violet.Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu itu Interpretasi output dari detektor Output akan direkam sebagai rangkaian puncak-puncak, dimana masing-masing puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor dan menerap sinar UV. Sepanjang anda mengontrol kondisi kolom,dapat menggunakan waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang diperoleh. Area yang berada dibawah puncak sebanding dengan jumlah X yang melalui detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui layar komputer.Area dihitung sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar sangat sederhana.

1. Perawatan HPLC