Pengertian Matematika Teori Belajar Matematika

Hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, karena hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Winkel Bundu, 2006: 15, menggolongkan kemampuan-kemampuan yang menyebabkan perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman, kemampuan sensorik-motorik yang meliputi keterampilan melakukan rangkaian gerak badan dalam urutan tertentu, dan kemampuan dinamik-afektif yang meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan tindakan. Dari berbagai pengertian menurut ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan wujud penilaian dari rangkaian akhir proses belajar. Rangkaian akhir proses belajar itu misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir semester maupun ujian nasional.

1.4 Matematika di SD

2.4.1 Pengertian Matematika

Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathemetike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar berpikir. Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir bernalar. Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio penalaran, bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi. Matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang hubungannya dengan idea, proses, dan penalaran Russeffendi dalam Sudirman,1990: 3. Suherman 2006: 55, mengungkapkan bahwa matematika yang diajarkan di SD yang terdiri dari bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan yang akan membentuk kepribadian anak sesuai dengan apa yang mereka alami dalam kehidupannya sehari-hari. Ada pun ruang lingkup pembelajaran matematika di SD Menurut KTSP 2006 Depdiknas, 2006: 417 adalah mencakup: a bilangan; b geometri pengukuran; dan c pengolahan data. Atas dasar hal tersebut maka ada enam definisi atau pengertian dari matematika, yaitu: 1 matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir dengan baik, 2 matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, 3 matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubugan dengan bilangan, 4 matematika adalah pengetahuan fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk, 5 matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik, dan 6 matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat Soejadi dalam Sutarno, 1990: 34.

2.4.2 Teori Belajar Matematika

Belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan- hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika, Bruner Hudoyo, 1988: 56. Pemahaman terhadap konsep dan struktur suatu materi menjadikan materi itu mudah dipahami secara lebih komprehensip. Selain itu, anak didik lebih mudah mengingat materi bila yang dipelajari mempunyai pola terstruktur. Dengan memahami konsep dan struktur akan mempermudah terjadinya transfer. Dalam belajar, Brunner hampir selalu memulai dengan memusatkan manipulasi material. Anak didik harus menemukan keteraturan dengan cara 12 pertama-tama memanipulasi material yang sudah dimiliki anak didik. Berarti anak didik dalam belajar haruslah terlibat aktif mentalnya yang dapat diperlihatkan dari keaktifan fisiknya. Brunner melukiskan anak-anak berkembang melalui tiga tahap perkembangan mental yaitu:

a. Tahap enaktif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING SISWA KELAS V SDN 1 NEGERI SAKTI GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 17 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

0 7 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT SISWA KELAS IV SDN 2 GEDONG TATAAN PESAWARAN

0 9 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 GEDONG TATAAN KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 102

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS SISWA KELAS IV A SD NEGERI 1 TOTOKATON

0 6 66

MENINGKATKAN AKTIVITAS DANHASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA KELAS V SD NEGERI 59 GEDONG TATAAN KECAMATAN GEDONG TATAAN PESAWARAN

0 3 70

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA REALIA KELAS IV SD NEGERI WONOSAREN I NO. 42 Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Media Realia Kelas IV SD Negeri Wonosaren I No. 42 Kecamatan Jebres Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 2 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA REALIA KELAS IV SD NEGERI WONOSAREN I NO. 42 Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Media Realia Kelas IV SD Negeri Wonosaren I No. 42 Kecamatan Jebres Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 11

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 2 136

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 1 18