1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Perusahaan
Dari hasil peneletian ini dapat dipakai sebagai tambahan informasi dan bahan pertimbangan terhadap pengambilan keputusan dengan mengetahui
kinerja perusahaan di masa lalu maka akan dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman bagi perusahaan khususnya bagi pemimpin perusahaan
sebagai pengambil keputusan agar tidak salah mengambil keputusan di masa yang akan datang sekaligus memberikan informasi mengenai return
saham pada pemilik saham. Dan memberikan informasi kepada para investor yang akan menginvestasikan modal disuatu perusahaan.
2. Pihak Lain
Dengan penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi penting bagi calon investor tentunya untuk melihat kinerja keuangan
perusahaan tersebut.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. PenelitiPenulis Penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Strata
Satu sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman serta mengetahui permasalahan yang terjadi di perusahaan.
2. Peneliti lain Penelitian ini juga berguna untuk memberikan wawasan kepada para
peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis
pengaruh rasio utang terhadap modal dan rasio pengembalian modal terhadap pengembalian saham.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini di
PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk Jl. Japati No. 1 Bandung 40133, Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2010. Adapun jadwal penelitian dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.2 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
No Bulan
Mar’11 Apr’11
Mei’11 Juni’11
Juli’11 Agst’11
Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pengajuan Judul
2 Pengumpulan Data
3 Penyusunan UP
4 Presentasi UP
5 Pelaksanaan
Penelitian
6
Sidang Akhir
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio
Leverage 2.1.1.1 Pengertian Rasio
Leverage
Rasio leverage atau rasio utang yang biasa dikenal dengan rasio solvabilitas, menurut para pakar adalah sebagai berikut:
Menurut Agnes Sawir 2000:13 menjelaskan rasio leverage sebagai berikut:
Rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya seandainya perusahaan pada saat itu dilikuidasi. Dengan demikian solvabilitas berarti kemampuan
perusahaan untuk membayar utang – utangnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Brigham dan Houston 2010:140 rasio leverage merupakan “rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan pendanaan
melalui utang financial leverage.” Menurut Horne dan Wachoviz 1998:425 mendefinisikan “leverage
The use of fixed costs in an attempt to increase or lever up profitability”. Leverage merupakan penggunaan biaya tetap untuk meningkatkan keuntungan
dari suatu perusahaan. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
rasio leverage atau rasio utang adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan jangka pendek.
Hal ini umumnya sangat penting bagi seorang kreditur karna akan menunjukan posisi keuangan perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka
semakin pula risiko yang akan dialami oleh kreditur untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
2.1.1.2 Jenis – Jenis Rasio Leverage
Menurut Agnes Sawir 2000-13 ada dua jenis rasio leverage yaitu rasio utang terhadap asset dan rasio utang terhadap modal.
1. Rasio Utang terhadap Aktiva atau Debt to Tottal Asset Ratio Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan
seluruh kekayaanyang dimiliki. Semakin tinggi hasil persentasenya cenderung semakin besar risiko keuangannya bagi kreditor maupun
pemegang saham.
2. Rasio Utang terhadap Modal atau Debt to Equity Ratio Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Dalam penelitian ini jenis rasio leverage yang digunakan oleh penulis adalah Debt to Equity Ratio rasio yang membandingkan total
hutang dengan modal.
2.1.2 Debt To Equity Ratio DER
Adapun pengertian Debt to equity ratio DER akan dijelaskan pada pembahasan ini. Menurut Charles H.Gibson 2008:260 “Debt equity
ratio is another computation thats determines the entity’s long-term debt- paying ability.”
Menurut Suad Husnan 2004:70 menjelaskan bahwa “debt to equity ratio menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal
sendiri.” Menurut Horne dan Wachoviz 1998:145 “Debt to equity is
computed by simply dividing the total debt of the firm lincluding current liabilities by its shareholders equity”. Debt to equity ratio merupakan
perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham.
Sedangkan menurut Sawir 2000-13 menjelaskan bahwa debt to equity ratio adalah “Rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.”
Kreditur melihat ekuitas atau dana yang diberikan oleh pemilik sebagai batas pengaman. Dengan menghimpun dana melalui hutang maka
pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan dengan jumlah investasi ekuitas yang terbatas. Rasio ini dapat menggambarkan potensi
manfaat dan resiko yang berasal dari penggunaan utang. Menurut Robert Ang 1997 DER dapat digunakan untuk melihat
struktur modal suatu perusahaan karena DER yang tinggi menandakan srtuktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang – hutang
relatif terhadap ekuitas. Semakin tinggi DER mencerminkan resiko perusahaan relatif tinggi karena perusahaan dalam operasi relatif
tergantung terhadap hutang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga hutang akibatnya para investor cenderung menghindari
saham – saham yang memiliki nilai DER yang tinggi. Namun, penggunaan hutang tidak selalu berdampak negatif bagi
perusahaan karena pada kondisi tertentu penggunanaan hutang. Perusahaan dengan hutang yang kecil sekilas terlihat menguntungkan
namun hal ini tidaklah benar, kita perlu mempertimbangkan jumlah uang yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham. Sedangkan perusahaan
yang dalam operasinya menggunakan hutang akan memiliki EBIT yang sama dalam setiap kondisi. Walaupun dalam penggunaan hutang ini
perusahaan akan dikenakan bunga dalam kondisi usahanya namun bunga ini akan dikurangkan dengan EBIT untuk mendapatkan laba kena pajak.
Bunga ini juga dapat menjadi pengurang pajak, penggunaan utang akan mengurangi kewajiban pajak dan menyisakan laba operasi yang lebih
besar bagi investor nperusahaan.
2.1.3 Rasio Profitabilitas 2.1.3.1 Pengertian Rasio Profitabilitas
Pendapat Suad Husnan 1997:330 menyatakan profitabilitas sebagai
berikut: Profitabilitas menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan
laba. Jika kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat maka hal ini akan menunjukkan daya tarik bagi investor
dan calon investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan. Jika permintaan saham meningkat maka harga saham akan cenderung
meningkat. Hal ini akan berakibat pada naiknya return saham.
Menurut Brigham Houston 2006:107 menjelaskan bahwa profitabilitas sebagai berikut: “Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah
kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.” Menurut Agnes Sawir 2000:17 menjelaskan profitabilitas sebagai
berikut: “Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen”.
Sedangkan pengertian profitabilitas menurut Bambang Riyanto 2001:35 adalah sebagai berikut:
Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan
kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Dari pengertian – pengertian diatas maka didapat kesimpulan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang menghubungkan laba perusahaan dengan
aktiva atau modal perusahaan untuk membantu perusahaan dalam membuat suatu kebijakan dan mengambil keputusan yang akan dilakukan oleh
perusahaan.
2.1.3.2 Jenis – Jenis Rasio Prtofitabilitas
Menurut Agnes Sawir 2001:18-20 ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghitung rasio profitabilitas, yaitu :
1. Gross Profit Margin Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya
produksinya, mengidinkasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Dalam mengevaluasi dapat dilihat margin per unit produk, bila
rendah maka perusahaan tersebut sensitif terhadap persaingan.
2. Net Profit Margin NPM Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan
3. Daya Laba Dasar Basic Earning Power Daya dasar laba mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukan rentabilitas ekonomis perusahaan.
4. Return on Assets Return on Investment atau return on assets didasarkan pada pendapat
bahwa karena aktiva didanai oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio
harus dapat memberikan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada kedua penanam modal itu.
4. Return on Equity Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola
modal sendiri new worth secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukakan pemilik modal sendiri atau pemegang
saham perusahaan. ROE menunjukan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.
Dari keempat cara perhitungan rasio profitabilitas diatas rumus yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Return On Equity ROE.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
2.1.4 Return On Equity ROE
Adapun pengertian lebih lanjut mengenai Return On Equity ROE adalah sebagai berikut:
Menurut Brigham dan Houston 2010:149 menjelaskan bahwa “Pengembalian atas ekuitas biasa Return on Equity merupakan rasio laba
bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.”
Menurut James and John 2005:225-226 menjelaskan ROE sebagai berikut:
Pengukuran ringkasan lainnya atas kinerja keseluruhan perusahaan adalah merupakan pengembalian atas ekuitas. Rasio ini menunjukan
daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham dan sering kali digunakan dalam
membandingkan dua perusahaan indistri yang sama. Menurut Steve, Earl and Monte 2005:208 ROE adalah sebagai
berikut: What investors really want to know is how much profit they can earn
for each dollar they invest. This is amount, called ROE, is the overall measure of the permormance of a company apa yang menjadi
penilaian para investor adalah berapa banyak keuntungan yang akan mereka peroleh sebagai return dari investasi mereka dalam
perusahaan. Sedangkan menurut Agnes Sawir 2001:19 menjelaskan bahwa
return on equity ROE sebagai berikut: Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola
modal sendiri new worth secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukakan pemilik modal
sendiri atau pemegang saham perusahaan.
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba. Semakin besar rasio ini maka akan menunjukan kemapuan perusahaan yang semakin baik dan pemegang saham sangat menyukai hal ini, karna ini
akan memberikan informasi yang baik. Semakin baik kondisi keuangan perusahaan dalam memperoleh laba maka akan baik pula pengembalian
investasi yang telah ditanamkan oleh investor.
2.1.5 Return Saham
Return dari kepemilikan investasi dalam periode tertentu adalah pembayaran yang diterima karena hak kepemilikannya, ditambah dengan
peruabahan, dalam harga pasar, yang dibagi dengan harga awal. Menurut Jogiyanto 2000:107 “Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan
terjadi dimasa yang akan datang.” Sedangkan menurut Veno Ajie 2003:178 menjelaskan bahwa
“Return saham adalah keuntungan yang diterima dari investasi saham selama periode pengamatan.”
Menurut Sunariyah 2006:4 “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama
dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa – masa yang akan datang.” Berdasarkan pengertian diatas maka didapat kesimpulan bahwa return
saham adalah pengembalian atas investasi yang akan diterima investor dimasa yang akan datang.
2.1.5.1 Konsep Return Saham
Konsep return yang digunakan adalah return realisasi actual return yang dapat berupa capital gain maupun capital loss. Dalam penelitian ini
return saham diukur berdasarkan harga saham awal tahun 2003 sampai dengan harga saham akhir tahun 2009.
Menurut Jogiyanto 2000:107 menjelaskan bahwa “Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi.”
Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari
perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspetasi expected return dan risiko di masa mendatang.
Return realisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital gain loss yang sering juga disebut actual return. Besarnya actual return
dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
R
it
: Tingkat keuntungan saham i pada periode t. P
t
: Harga penutupan saham i pada periode t periode akhir P
t-1
: Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya.
Sumber Jogiyanto 2000:108
Return saham satu tahun ke depan digunakan agar sesuai dengan periode informasi yang dimiliki investor mengenai terbitnya laporan
keuangan. Investor umumnya memiliki informasi tentang laporan keuangan per 31 Desember, yaitu pada saat diterbitkannya laporan keuangan tersebut.
2.1.6 Keterkaitan antar Variabel Penelitian 2.1.6.1 Pengaruh
Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Menurut Sutrisno 2000:249 “dengan menggunakan dana hutang maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari
beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat.” Kreditur melihat ekuitas atau dana yang diberikan oleh pemilik
sebagai batas pengaman. Dengan menghimpun dana melalui hutang maka pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan dengan jumlah
investasi ekuitas yang terbatas. Rasio ini dapat menggambarkan potensi manfaat dan resiko yang berasal dari penggunaan utang.
Penggunaan hutang tidak selalu berdampak negatif bagi perusahaan karena pada kondisi tertentu penggunanaan hutang.
Perusahaan dengan hutang yang kecil sekilas terlihat menguntungkan namun hal ini tidaklah benar, kita perlu mempertimbangkan jumlah uang
yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham. Sedangkan perusahaan yang dalam operasinya menggunakan hutang akan memiliki EBIT yang
sama dalam setiap kondisi. Walaupun dalam penggunaan hutang ini perusahaan akan dikenakan bunga dalam kondisi usahanya namun bunga
ini akan dikurangkan dengan EBIT untuk mendapatkan laba kena pajak. Bunga ini juga dapat menjadi pengurang pajak, penggunaan utang akan
mengurangi kewajiban pajak dan menyisakan laba operasi yang lebih besar bagi investor nperusahaan.
Menurut Robert Ang 1997:18-35 menjelakan adanya pengaruh DER sebagai berikut:
Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang jangka pendek dan jangka panjang semakin besar dibanding dengan total
modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar kreditur. Meningkatnya beban terhadap kreditur
menunjukkan sumber modal perusahaan sangat tergantung dengan pihak luar, sehingga mengurangi minat investor dalam menanamkan
dananya dalam perusahaan. Menurunnya minat investor berdampak pada penurunan harga saham perusahaan, sehingga total return
semakin menurun.
Seperti yang diungkapkan Houston Brigham terjemahan Dodo Suharto 2001:85, penggunaan utang leverage akan menaikan tingkat
pengembalian yang diharapkan bagi pemegang saham karena dua sebab: 1. Karena bunga dapat dikurangkan dalam menghitung laba karena pajak
maka penggunaan utang mengakibatkan tagihan pajak lebih rendah dan menyisakan lebih banyak laba operasi yang tersedia bagi investor.
2. Jika tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva FBITTotal Aktiva melebihi suku bunga utang, maka perusahaan pada umumnya
dapat menggunakan utang untuk membeli aktiva, membayar bunga atas utang.
Jadi dengan penggunaan utang yang baik maka hal tersebut akan berpengaruh pada pengembalian yang baik juga bagi pemegang saham.
2.1.6.2 Pengaruh Return On Equity terhadap Return Saham
Return on Equity ROE memiliki pengaruh terhadap return saham, seperti penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti berikut ini :
ROE menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang diperoleh pemegang saham. Dalam memprediksi ROE masa depan
berdasarkan informasi ROE masalalu memang bisa membantu investor tapi itu informasi tentang ekspetasi investor atas earning dan dividen perusahaan
juga penting untuk menentukan nilai intrinsik saham perusahaan sehingga investor bisa membuat keputusan investasi yang tepat. Dengan kata lain, data
X masalalu mungkin bisa dipakai sebagai indikator pertumbuhan perusahaan dimasa datang, tapi investor harus selalu berhati – hati terhadap kemungkinan
X yang akan datang terjadi dimasa yang akan datang Tandelilin, 2001:240. Pendapat Suad Husnan 1997:330 menyatakan bahwa :
Profitabilitas menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Jika kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba
meningkat maka hal ini akan menunjukkan daya tarik bagi investor dan calon investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan. Jika
permintaan saham meningkat maka harga saham akan cenderung meningkat. Hal ini akan berakibat pada naiknya return saham.
Semakin tinggi ROE mununjukkan semakin efisien perusahaan
menggunakan modal sendiri untuk hasilkan laba. Keterkaitan antara ROE dengan harga saham dikemukakan oleh Higgins 1990:59 dalam Suchitra
2006 menjelaskan bahwa adanya hubungan yang positif antara ROE dan harga saham perusahaan yang dapat meningkatkan nilai buku saham
perusahaan, jadi antara ROE dengan harga saham mempunyai hubungan positif dimana ROE yang tinggi cenderung harga saham juga akan tinggi. Hal
ini akan mempengaruhi return saham yang akan diterima oleh pemegang saham.
2.1.6.3 Pengaruh DER dan ROE terhadap Return Saham
Ada empat kategori rasio yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek dari hubungan risiko dan return salah satunya yaitu analisis solvency leverage
dan analisis profitabilitas. Rasio ini menunjukan keadaan keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban investasi atas laba yang diperoleh yang akan
berpengaruh pada return. White et al., 2002, Analisis solvency dan long term debt leverage: menelaah struktur modal
perusahaan, termasuk sumber dana jangka panjang dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban investasi dan utang jangka panjang.
Analisis profitabilitas: mengukur earnings laba perusahaan relatif terhadap revenuesales dan modal yang diinvestasikan.
Menurut Suad Husnan 2005:331 menjelaskan bahwa “apabila suatu ROE perusahaan meningkat dan leverage perusahaan tersebut konstan berarti proporsi
modal pinjaman tidak berubah, hal ini berarti profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati
pegang saham.” Dengan peningkatan profitabilitas tersebut maka akan berpengaruh pula
pada tingkat pengembalian investasi yang akan diterima oleh pemegang saham atas hasil yang diharapkan.
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu No
Nama dan Tahun Kesimpulan
Persamaan Perbedaan
1 Meythi 2007 dalam Jurnal
Bisnis dan Akuntansi yang berjudul “Rasio Keuangan
yang paling baik untuk memprediksi return saham”
studi kasus empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEJ. Dari hasil penelitian ini
didapatkan kesimpulan bahwa untuk semua
rasio keuangan yaitu current ratio
CR, quick ratio
QR, current asset total assets
CATA, debt ratio
DR, equity to total asset ETA, inventory
turnover ITO, total asset turnover TATO,
account receivables turnover
ARTO, return on investment
ROI, return on equity ROE, price earnings
ratio PER, dan stock return menunjukan
bahwa current ratio paling baik dalam
memprediksi return saham perusahaan
manufaktur sector basic and chemical untuk
periode 2000-2004. Hal ini disebabkan karna CR
dapat menunjukan tingkat keamanan
kewajiban jangka pendek.
Meneliti rasio keuangan DER
dan ROE yang mempengaruhi
return saham. Pada penelitian
Meythi menggunakan semua
rasio keuangan serta menganilisis faktor –
faktor yang mempengaruhinya
sedangkan pada penelitian ini hanya
menggunakan DER dan ROE terhadap
return saham serta tidak menganalisis
faktor – faktor yang mempengaruhinya.
2 Michell Suharli 2005
dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi suatu studi
empiris terhadap dua factor yang mempengaruhi return
saham pada industry food and beverage di BEJ.
Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan program Microsof Excel
dan SPSS. Data yang diolah adalah: Indeks
Harga Saham Gabungan IHSG,
Harga Saham Individual Objek dari
penelitian ini adalah untuk
meneliti hubungan return saham yang
diharapkan dengan faktor yang
mempengaruhinya dalam hal ini
Dalam penelitian ini penulis tidak
menggunakan variabel systematic
risk
dan hanya membahas DER
yang mempengaruhi return saham.
bulanan dari setiap emiten selama 4 tahun
pada periode 2001-2004, dan laporan
keuangan tahunan seluruh emiten. Dalam
penelitian ini penulis membahas
perusahaan di sektor makanan dan minuman,
tetapi dari 17 perusahaan hanya ada 11
perusahaan yang memenuhi syarat
kelengkapan data. adalah debt to
equity ratio.
3 Dwi Martani, Mulyono,
Rahfiani Khairurizka 2009 dalam Jurnal Chinese
Business Review yang berjudul “ The effect of
financial ratios, firm size and cash flow from
operating activities in the interim report to the stock
return”. Hasil penelitian ini
variabel yang secara konsisten signifikan
terhadap
return dan
abnormal return yang disesuaikan adalah rasio
profitabilitas dan nilai pasar. menunjukkan
bahwa dari sudut pandang investor rasio
keuangan yang berguna dalam pengambilan
keputusan investasi. Salah satu variabel
yang digunakan adalah DER dan
ROE sebagai variabel
independen yang mempengaruhi
variabel dependen yaitu return saham.
Dalam penelitian ini tidak menganalisis
pengaruh rasio keuangan dan tidak
menganalisis nilai pasar yang akan
mempengaruhi pada keputusan investor
4 David Wijaya 2008 dalam
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan yang
berjudul “Pengaruh Rasio Modal Saham Terhadap
Return Saham Perusahaan – Perusahaan Telekomunikasi
Go Public di Indonesia Periode 2007”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh rasio modal saham terhadap return
pada perusahaan – perusahaan
telekomunikasi terbuka di Indonesia. Hasil
analisis menunjukan bahwa secara simultan
secara bersama-sama, semua variable
independen ROE, PER, BVPS dan PTBV
secara signifikan dan positif tidak memiliki
Objek penelitian yang digunakan
adalah ROE sebagai variabel
independen
yang mempengaruhi
return saham. Penelitian ini
menggunakan empat rasio modal saham
yang mempengaruhi return sedangkan
penulis hanya menngunakan dua
rasio.
pengaruh terhadap variable dependen
return. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
ROE tidak berpengaruh terhadap return.
2.3 Kerangka Pemikiran
Dari kajian pustaka yang telah kita bahas maka telah didapat informasi penting bahwa adanya pengaruh rasio leverage debt to equity ratio dan rasio
profitabilitas return on equity terhadap return saham. Dan dalam penelitian ini perusahaa n yang akan diteliti adalah PT.Telekomunikasi Tbk.
Leverage sebagai X1,dari kajian pustaka diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian rasio leverage atau rasio utang adalah kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjang dan jangka pendek, hal ini sangat penting bagi seorang kreditur karna akan menunjukan posisi keuangan perusahaan.
Menurut Sawir 2001:13 rasio leverage ini terdiri dari dua jenis yaitu debt to tottal assets ratio DAR yang membandingkan total utang dengan total aktiva
dan debt to equity ratio DER yang membandingkan total utang dengan modal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan debt to equity ratio DER.
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:
Rasio Profitabilitas sebagai X2 berdasarkan kajian pustaka maka didapat kesimpulan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang menghubungkan laba
perusahaan dengan ak tiva atau modal perusahaan untuk membantu perusahaan dalam membuat suatu kebijakan dan mengambil keputusan yang akan dilakukan
oleh perusahaan. Ada beberapa jenis rasio profitabilitas menurut Sawir 2001:18-19 yaitu
gross profit margin, net profit margin NPM,daya laba dasar basic earning power, return on assets ROA dan return on equity ROE. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan rumus return on equity ROE yang membandingkan laba bersih dengan modal.
ROE menurut Agnes Sawir 2001:19 menjelaskan bahwa Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri new
worth secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukakan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE
menunjukan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:
Sedangkan return saham sebagai variabel Y berdasarkan kajian pustaka diatas maka dapat disimpulkan bahwa return saham merupakan pengembalian
atas investasi yang telah ditanamkan oleh pemegang saham. Adapun cara yang digunakan dalam perhitungan return saham ini adalah sebagai berikut:
Adapun bagan kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah seperti dibawah ini:
Brigham Houston 2001:85
Suad Husnan2005:331
Suad Husnan 1997:330
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Pengaruh DER dan ROE terhadap Return Saham
Rasio Leverage DER Variabel X
1
Independen
Sawir2001:13 Return Saham
Variabel Y Dependen
Jogiyanto2000:107
Rasio Profitabilitas ROE VariabelX
2
Independen
Sawir 2001:20
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian
sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Jadi hipotesis merupakan asumsi dasar yang dibuat secara bebas tapi logis, yang merupakan jawaban sementara
dari permasalahan penelitian Arikanto,2002:64. Hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu dilakukan pembuktian
dalam sebuah penelitianUmi Narimawati,2011:7. Dari uraian kerangka pemikiran diatas, penulis menyimpulkan hipotesis
penelitian ini bahwa :
“Rasio leverage DER dan rasio profitabilitas ROE berpengaruh
terhadap return saham pada PT.Telekomunikasi,Tbk Periode 2003-2009 baik
secara simultan dan parsial”
35
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Husein Umar 2010:29 dalam Umi narimawati 2010 objek penelitian adalah “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang
menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal – hal lain jika dianggap perlu.”
Sedangkan menurut Sugiyono 2004:13 menjelaskan pengertian “Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal variabel tertentu.”
Berdasarkan pengertian diatas maka objek dari penelitian ini adalah Rasio Leverage Debt to equity ratio sebagai variabel X
1
bebas, rasio profitabilitas return on equity sebagai X
2
bebas dan return saham sebagai variabel Y terikat.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian yang bersifat ilmiah menghendaki dipergunakannya metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian metode
penelitian merupakan suatu hal yang mendasar dan harus ada dalam penyusunan karya ilmiah sekaligus merupakan kegiatan untuk mengembangkan dan mengkaji
suatu data kebenaran pengetahuan secara ilmiah.
Pengertian metode penelitan menurut Sugiyono 2007:4 adalah sebagai berikut :
Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,
dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memcahkan dan mengantisipasi masalah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode penelitian verifikatif kuantitatif yang
dijelaskan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian Deskriptif menurut Umi Narimawati 2007:61 adalah
“Menggambarkan atau menguraikan hasil penelitian melalui mengungkapkan berupa narasi, grafik maupun gambar”.
Sedangkan pendekatan Kualitatif menurut Sugiyono 2008:14 adalah sebagai berikut:
Merupakan metode análisis yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”.
Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini digunakan
untuk menjawab tujuan penelitian 1 mengenai perkembangan leverage ratio DER 2 mengenai perkembangan profitability ratio ROE 3 dan mengenai
perkembangan return saham. Untuk mengetahui perkembangan debt to equity ratio, return on equity dan
return saham digunakan rumus sebagai berikut:
Perkembangan = Rasio Tahun
X
- Rasio Tahun
X-1
Adapun Penelitian Verifikatif menurut Umi Narimawati 2007:61 adalah “Pengujian hipotesis penelitian melalui alat analisis statistik.”
Sedangkan pendekatan kuantitatif menurut Sujoko Efferin 2004:34 adalah:
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian
dalam angka Quantitative, dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika dan atau permodelan sistematis
Metode penelitian verifikatif dengan pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian 4 mengetahui pengaruh leverage ratio DER
dan profitability ratio ROE baik secara simultan maupun parsial terhadap Return Saham
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian dapat berjalan lancar dan sistematis.
Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian.
Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo 2002:10 “Desain penelitian merupakan prosedur – prosedur yang diguinakan oleh peneliti dalam
pemilihan pengumpulan, dan analisi data secara keseluruhan.” Sedangkan pengertian lain tentang desain penelitian menurut Moh.Nazir
2010:30 dalam buku Umi Narimawati adalah: “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,
selanjutnya menetapkan judul penelitian. 2. Mengidentifikasi masalah tentang pengaruh rasio leverage dan aktivitas
terhadap harga saham. 3. Menetapkan rumusan masalah dalam penelitian tersebut.
4. Menetapkan tujuan dari penelitian tersebut. 5. Menentukan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.
8. Melakukan analisis data. 9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Adapun desain penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti dibawah ini:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
X
1
Y X
2
Keterangan: X
1
= Debt to Equity Ratio DER X
2
= Return On Equity ROE Y = Return Saham
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yaitu Rasio Leverage DER dan Rasio Profitabilitas ROE sebagai variabel independen
bebas dan Return saham sebagai variabel dependen terikat. Operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro 2002:69 dalam Umi
Narimawati adalah sebagai berikut: Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran construct yang lebih baik.”
Operasional variabel ini diperlukan agar peneliti dapat menentukan jenis, indikator serta skala dari variabel – variabel yang terkait dalam penelitian,
sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai pengaruh rasio leverage ratio
DER dan profitability ratio ROE terhadap Return saham.
Adapun variable – variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Debt to Equity Ratio
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri
perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. 2. Return On Equity
Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri new worth secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari
investasi yang telah dilakukakan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukan rentabilitas modal sendiri atau yang
sering disebut rentabilitas usaha. 3. Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel
Indikator Skala
Debt to Equity Ratio DER
X
1
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan
kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk
memenuhi seluruh kewajibannya.
Sawir 2001:13 Periode 2003-2009
R A
S I
O
Return On Equity ROE
X
2
Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan
mengelola modal sendiri new worth secara efektif,
mengukur tingkat keuntungan dari investasi
yang telah dilakukakan pemilik modal sendiri atau
pemegang saham perusahaan. ROE
menunjukan rentabilitas modal sendiri atau yang
sering disebut rentabilitas usaha.
Sawir 2001:20 Periode 2003-2009
R A
S I
O
Return Saham Y
Return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi.
Jogiyanto 2000:107-108 Periode 2003-2009
R A
S I
O
3.2.3 Sumber dan Tehnik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber DataPrimer dan Sekunder
Ada dua sumber data yang biasa digunakan dalam penelitian yaitu Data Primer dan Data Sekunder.
Sedangkan pengertian data sekunder menurut Umi Narimawati 2008:12 “Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama yang
digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti.” Sumber data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini
adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan Indonesia Stock Exchange
PT.Telekomunikasi Tbk . Data penelitian ini merupakan gabungan antara deret
waktu time series selama kurun waktu 2003 sampai dengan 2009 yang diperoleh dari pihak kedua atau tangan kedua.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Dalam menentukan data yang akan diteliti dalam penelitian ini, penulis mencoba mengmbil sampel dari sebuah populasi.
a. Populasi Pengertian populasi menurut Sugiyono 2007:72 mengartikan populasi
sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi
merupakan seluruh objek maupun subjek yang akan dipelajari serta diteliti. Populasi yang digunakan penulis adalah berupa laporan keuangan neraca dan
laporan keuangan laba rugi dari PT. Telekomunikasi Tbk, dari tahun 1938 saat Telkom pertama kali didirikan hingga sekarang.
b. Sampel Menurut Sugiyono 2005:16 pengeritan sampel sebagai berikut: “Sampel
adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sedangkan pengertian sampel menurut Umi Narimawati 2010:32
“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian.”
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode purpossive sampling. Menurut Sugiyono 2005:61 menjelaskan bahwa “sampling purpossive adalah
penentuan sampling dengan pertimbangan tertentu.”
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah berupa laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba rugi dari tahun 2003 sampai
dengan tahun 2009 dari PT. Telekomunikasi Tbk serta Indonesia Stock Exchange, karena penulis menganggap sampel dari periode tahun 2003 sampai dengan 2009
dapat mewakili populasi yang ada.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data sekunder didapatkan melalui teknik – teknik sebagai berikut:
a. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen – dokumen yang
terdapat pada perusahaan. b. Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud memperoleh data sekunder yang berfungsi sebagai landasan teori guna mendukung dan sebagai
pembanding data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini didapat dari membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan
masalah yang sedang dibahas baik dari buku-buku, catatan, kuliah atau bahan tertulis lainnya.
c. Penelitian Internet Internet Research Internet Research merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan
data ini karena pada saat ini banyak sekali informasi – informasi mengenai keuangan yang tergabung dalam jurnal – jurnal yang telah diterbitkan oleh
berbagai Universitas, Lembaga Pendidikan dan Institusi Independen yang mendalami bidang keuangan.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono 2004:149 analisis linear regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variable dependent bila niai
variable independent dinaikan atau diturunkan nilainyadimanipulasi. Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk
membukt ikan sejauh mana hubungan pengaruh rasio leverage DER dan rasio profitabilitas ROE terhadap return saham.
Persamaan analisis regresi linear berganda sebagai berikut:
Sumber: Nazir 2006:463 Dimana :
Y = Variabel Return Saham X
1
= Variabel DER X
2
= Variabel ROE a = konstanta intersep
b
1
= angka arah atau koefisien regresi Leverage DER yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variable dependent yang didasarkan variable
y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
independent. Bila b+ positif maka naik sedangkan b- negatif maka terjadi penurunan.
b
2
= angka arah atau koefisien regresi Profitabilitas yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan variabel
independen. Bila b+ positif maka naik sedangkan b- negatif maka terjadi penurunan.
Sebelum mencari nilai – nilai a b
1
dan b
2
maka terlebih dahulu menghitung nilai rata – rata X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
Setelah dilakukan perhitungan nilai rata – rata diatas, maka setelah itu dapat dicari nilai – nilai a
, b
1
dan b
2
dengan menggunakan rumus persamaan metode kuadrat terkecil adalah sebagai berikut :
Sumber : Nazir 2003:463
2. Analisis Korelasi Pearson