Sifat Evaluasi Kebijakan Tinjauan Tentang Evaluasi Kebijakan Publik
                                                                                Sedangkan  menurut  Widodo 2001:228 kerangka untuk  melihat kinerja program dapat dibedakan dalam beberapa tahapan, yakni:
1. Tahap  Spesifikasi,  dalam  tahap  ini  dilakukan  proses  identifikasi
tujuan  dan  sasaran  kebijakan,  dan  identifikasi    indikator  pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.
2. Tahap  pengukuran,  dalam  tahap  ini  dilakukan  penetapan  cara
pengukuran  indikator  pencapaian  tujuan  dan  sasaran  kebijakan, penetapan
model pengukuran
kinerja kegiatan,
dan pengumpulanpengolahan  data  tentang  indikator  pencapaian  tujuan
dan sasaran kebijakan. 3.
Tahap Analisis, yaitu penyerapan dan penggunaan data dan informasi yang dikumpulkan guna untuk membuat kesimpulan.
4. Tahap  Rekomendasi,  merupakan  suatu  penentuan  apa  yang
seharusnya dilakukan selanjutnya. Ada  tiga  hal  yang  dapat  dilakukan  oleh  seorang  evaluator  di  dalam
melakukan evaluasi kebijakan publik yakni: 1.
Evaluasi  kebijakan  mungkin  menjelaskan  keluaran-keluaran kebijakan, seperti misalnya pekerjaan, uang, materi yang diproduksi,
dan pelayanan yang disediakan. Keluaran seperti ini merupakan hasil yang nyata dari adanya kebijakan, namun tidak memberi makna sama
sekali  bagi  seorang  evaluator.  Pada  saat  seorang  evaluator menganalisis  konsekuensi-konsekuensi  yang  dihasilkan  tersebut,
maka  seorang  evaluator  harus  menjelaskan  bagaimana  kebijakan ditampilkan dalam hubungannya dengan keadaan yang dituju.
2. Evaluasi  kebijakan  barangkali  mengenai  kemampuan  kebijakan
dalam  memperbaiki  masalah-masalah  sosial,  seperti  misalnya  usaha untuk  mengurangi  kemacetan  lalu  lintas  atau  mengurangi  tingkat
kriminalitas. 3.
Evaluasi kebijakan barangkali menyangkut konsekuensi-konsekuensi kebijakan dalam bentuk policy feedback, termasuk didalamnya adalah
reaksi  dari  tindakan-tindakan  pemerintah  atau  pernyataan  dalam sistem  pembuatan  kebiajakan  atau  dalam  beberapa  pembuat
keputusan Lester dan Stewart, 2000:127 dalam Winarno, 2002:170
Winarno 2002:182, menyatakan bahwa “Pada dasarnya suatu evaluasi kebijakan ditujukan untuk melihat sejauh
mana  program-program  kebijakan  yang  telah  dijalankan  mampu menyelesaikan  masalah-masalah  publik.  Ini  berarti  bahwa  evaluasi
ditujukan  untuk  melihat  sejauh  mana  tingkat  efektifitas  dan  efisiensi suatu program kebijakan dijalankan untuk memecahkan masalah-masalah
yang  ada.  Efektifitas  berkenaan  dengan  cara  yang  digunakan  untuk memecahkan masalah, sedangkan efisiensi menyangkut biaya-biaya yang
dikeluarkan.”
Perubahan  kebijakan  dan  penghentian  kebijakan  merupakan  tahap selanjutnya  setelah  evaluasi  kebijakan.  Konsep  perubahan  kebijakan
policy  change  merujuk  pada  penggantian  kebijakan  yang  sudah  ada dengan  satu  atau  lebih  kebijakan  yang  lain.  Perubahan  kebijakan  ini
meliputi pengambilan kebijakan baru dan merevisi kebijakan yang sudah ada.
                                            
                