2.6 Uji Koefisien Regresi Ganda Keberartian adanya variabel-variabel bebas dalam regresi linier ganda perlu diuji
untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh yang diberikan pada variabel tak bebas. Dan cara yang tepat untuk mengujinya adalah dengan menggunakan uji statistik t t-
student.
Dimisalkan populasi mempunyai model regresi berganda sebagai berikut :
µ
y,x
= β +
β
1
X
1
β
2
X
2
…+ β
k
X
k
yang akan ditaksir oleh regresi berbentuk : Ŷ = b
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ … + b
k
X
k
. Adanya kriteria bahwa variabel-variabel tersebut memberikan pengaruh yang berarti
atau tidak terhadap variabel tak bebas akan diuji hipotesis H melawan hipotesis
tandingan H
1
dalam bentuk: H
= βi = 0,i = 1,2…,k. H
1
= βi ≠ 0,i = 1,2…,k.
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan kekeliruan baku taksiran .
Jadi untuk melihat kekeliruan baku dari koefisien b
i
adalah :
Dengan :
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan statistik t : t
i
=
Dengan distribusi t-student serta dk = n-k-1, t
tabel
= ,dimana kriteria
pengujian adalah: tolak H jika t
i
t
tabel
, dan terima H jika t
i
t
tabel
.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
1. Pada bulan Februari 1920 di kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan
oleh Direktur Pertanian,Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data
statistik. 2.
Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi
tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di
Indonesia. Selain dari itu, komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang dimuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan
Kolonial. 3.
Pada bulan September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta.Bersamaan dengan itu beralih pula
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan mekanisme Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai. Kantor Pusat Statistik selain mencakup bidang administrasi mencakup
juga bagian yang menangani Urusan Umum,Statistik Perdagangan,Statistik Pertanian,Statistik Kerajinan, Statistik Konjungtor,Statistik Sosial. Kegiatan
statistik pada era ini diarahkan untuk mendukung kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Komisi ini juga pernah melakukan
sesuatu kegiatan statistik yang bersifat monumental yaitu Sensus Penduduk 1930, yang nerupakan sensus penduduk yang pertama kali dilakukan di
Indonesia.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistic yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perangmiliter. Dan tugas serta
fungsi kegiatan statistik pada saat itu lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.
3.1.3 Masa Pemerintahan RI
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan
Umum Republik Indonesia KAPPURI. Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada menteri Kemakmuran.
Universitas Sumatera Utara
Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957,terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula
menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri.Berdasarkan Keppres ini pula secara
formal nama Biro Pusat Statistik dipergunakan.
3.1.4 Masa Orde Baru-Sekarang
Seiring dengan perkembangan jaman,khususnya pada pemerintahan Orde Baru,untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan,mutlak
dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat ,salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.
Dalam masa Orde Baru ini,BPS telah mengalami empat kali perubahan stuktur organisasi ;
1. Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS
2. Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
susunan dan tata kerja BPS 4.
Undang-undang No.16 tahun 1997 tentang statistik 5.
Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS 6.
Keputusan kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS
7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik
Universitas Sumatera Utara
Tahun 1968,ditetapkan peraturan pemerintah No.16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980,peraturan
pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No.16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 di
tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor
statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal
17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No.89 tahun 1998,ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan stuktur organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi dan Misi
Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional,didukung sumber
daya manusia yang berkualitas,ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang muktahir.
Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjungjung pembangunan nasional BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan
statistik pada penyediaan data statistik yang handal dan bermutu ,efektif dan efisien,peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan
pengembangan ilmu statistik.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden Keppres No.86 tahun 1998,dalam
melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan : 1.
UU No.16 tentang Statistik 2.
Keputusan Presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS 3.
Peraturan pemerintah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik
Berdasarkan keputusan presiden No.86 tahun 1998 dalm menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :
1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan ,
penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan neraca nasional.
2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen
dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan,serta pelaksanaan kerjasama di bidang statistik dengan
lembagaorganisasi lain baik di dalam maupun luar negeri. 3.
Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca
Universitas Sumatera Utara
nasional secara berkala baik dari hasil penelitian sendiri maupun dari data sekunder.
4. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak
langsung. 5.
Pengelolaan keuangan,kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.
3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statistik