Faktor Kopling Coupling Factor atau K

Besar tegangan yang terjadi pada kawat fasa adalah: di mana: K f : faktor kopling coupling factor yaitu perbandingan impedansi surja bersama mutual surge impedance kawat tanah – kawat fasa dengan impedansi kawat tanah Z m Z g . Jika impedansi surja Z g dan Z c sama, maka tegangan pada kawat fasa adalah : e c = K f e g + 1-K 2 f Z c i c ; serta tegangan yang terjadi pada isolator adalah: di mana: e i : tegangan pada isolator [kV]

II.3.3 Faktor Kopling Coupling Factor atau K

f pada Transmisi Udara Faktor kopling K f adalah perbandingan antara impedansi surja bersama kawat tanah-kawat fasa dengan impedansi surja kawat tanah. Adapun besar faktor kopling K f dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Kapasitansi dua kawat penghantar Besar kapasitansi antara dua kawat penghantar dengan radius r yang sama didefenisikan perbandingan muatan pada penghantar dengan beda potensial antara dua kawat tersebut. Besar kapasitansi antara dua kawat penghantar dapat dihitung berdasarkan Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara 2r 2r x 2H Q -Q f G G Gambar 2.2 Kapasitansi antara dua kawat penghantar Sesuai dengan Gambar 2.2, muatan pada setiap konduktor adalah Q dengan polaritas yang berbeda, dengan jarak dari pusat ke pusat kawat penghantar adalah 2H. Pada pengujian unit muatan positif Q di titik f sejauh x dari pusat konduktor sebelah kiri, total gaya F f yang terjadi adalah: di mana: Q : muatan pada kawat penghantar [C] e : permitifitas ruang bebas = 8,85 x 10 -12 [Fm] x : jarak titik uji [m] 2H : jarak dari pusat ke pusat kawat pengahantar [m] Sesuai dengan gaya total yang dihasilkan, maka perbedaan tegangan V antara dua kawat penghantar adalah: di mana: r : jari-jari kawat pengahantar [m] Universitas Sumatera Utara Karena 2H r maka . Tegangan pada pertengahan kawat penghantar G–G atau tegangan antara konduktor dengan tanah adalah V g = V2. Oleh karena itu: Maka besar kapasitansi antara kawat penghantar dengan tanah dapat dihitung sebagai berikut: Reaktansi antara kawat penghantar dengan tanah dapat dihitung sebagai berikut: di mana: X C : reaktansi antar kawat penghantar dengan tanah [Ω] f : frekuensi [Hz] Maka besar impedansi antara kawat penghantar dengan tanah pada transmisi udara adalah: Universitas Sumatera Utara 1 R R’ 2 a 12 a 2R’ a 1R a RR’ 2H R 2H 1 I 1R I 12 2H R’ I 2R Bidang Referensi 1 : Kawat tanah ke-1 2 : Kawat tanah ke-2 R : Kawat fasa R Gambar 2.3 Perhitungan faktor kopling K f pada transmisi udara ganda Sesuai dengan Persamaan 2.13 maka untuk transmisi udara seperti yang di tunjukkan pada Gambar 2.3, faktor koplingnya K f dapat dihitung sebagai berikut:  Impedansi bersama antara kawat tanah dengan kawat fasa Z 1R di mana: Z 1R = Z m : impedansi bersama kawat tanah- kawat fasa [Ω] I 1R : jarak kawat tanah ke bayang-bayang kwt fasa [m] a 1R : jarak kawat fasa ke kawat fasa [m]  Impedansi sendiri kawat tanah Z 11 di mana: Z 11 = Z g : impedansi kawat tanah [Ω] 2H 1 : jarak kawat tanah ke bayang-bayang kawat tanah [m] r g : jari-jari kawat tanah [m] Universitas Sumatera Utara Maka besar faktor kopling factor coupling atau K f adalah:

II.3.4 Impedansi Surja Surge Impedance pada Transmisi Hantaran Udara