Impedansi Surja Surge Impedance pada Transmisi Hantaran Udara

Maka besar faktor kopling factor coupling atau K f adalah:

II.3.4 Impedansi Surja Surge Impedance pada Transmisi Hantaran Udara

Impedansi surja yang diperhitungkan pada bagian ini adalah impedansi surja kawat tanah Z g dan impedansi surja petir Z s . Adapun impedansi surja kawat tanah dapat dihitung berdasarkan Persamaan 2.15 yaitu: , sedangkan impedansi surja petir Z s merupakan akar dari perbandingan induktansi dengan kapasitansi yang terjadi pada kawat tanah, dalam hal ini petir menyambar menara atau kawat tanah transmisi udara. Adapun besar imedansi surja petir Z s dapat dihitung sebagai berikut: Induktansi dua kawat penghantar Besar induktansi adalah perbandingan antara fluks gandeng dengan arus yang mengalir dan dapat dihitung sebagai berikut: 2r G G H 2H ø e I -I 2r Gambar 2.4 Perhitungan fluks gandeng antara dua kawat penghantar Universitas Sumatera Utara Seperti yang ditunjukkan Gambar 2.4, dua kawat penghantar yang identik masing-masing dilalui arus sebesar I dan –I, kawat penghantar pembawa arus –I merupakan bayangan kawat penghantar yang membawa arus I. Dimana jarak dari pusat konduktor pertama ke pusat konduktor ke dua adalah 2H. Kawat penghantar yang mengalirkan arus I kawat 1 dari titik tengah kawat sejauh sembarang titik misalkan x akan menghasilkan fluks ø e yang berada antara kedua kawat penghantar yaitu dari r ke 2H-r yang disebut fluks diluar kawat 1fluks eksternal. Fluks eksternal akan menghasilkan fluks sejauh x yaitu sebesar: di mana: ψ 11 : fluks akibat arus pada kawat penghantar 1 [Wbm] μ : permeabilitas ruang hampa 4π x 10 -7 Hm μ r : permeabilitas relatif, untuk udara μ r = 1,0004 ≈ 1 [Hm] μ : permeabilitas total μ r = μμ r : jari-jari kawat penghantar [m] x : jarak tak hingga dari pusat kawat penghantar [m] I : kuat arus yang mengalir pada kawat penghantar [A] Berdasarkan dampak arus pada konduktor 2. Aturan Flemming menyatakan fluks mempunyai arah sama yang dihasilkan arus pada konduktor 1. Besar fluks gandeng dari arus konduktor 1 pada konduktor 2 adalah: di mana: ψ 12 : fluks gandeng karena pengaruh arus pada kawat penghantar pertama. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu fluks total yang terjadi karena arus I yang mengalir pada kawat penghantar pertama adalah: Karena 2H r, maka fluks total yang dihasilkan oleh kedua konduktor adalah: Sehingga besar induktansi pada pertengahan kedua kawat penghantar G–G adalah: Maka impedansi surja yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut:

II.4 Perhitungan Perkiraan Jumlah Gangguan pada Transmisi Hantaran Udara