Metode Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik

F. Metode Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi asumsi: normalitas data, tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006:147. Melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah- langkah analisis statistik sehinnga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik. 1 Analisis grafik Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan Ghozali 2006:149 Universitas Sumatera Utara a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa saja sebaliknya Ghozali, 2006: 149. Oleh sebab itu, dianjurkan di samping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik ini dapat digunakan melalui uji statistik Kolmogorov- Smirnov K-S. Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana diungkapkan Ghozali 2006:151 “ Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data normal. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Terjadinya korelasi antara variabel-variabel tersebut menandakan adanya problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya Ghozali, 2006:95. Untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas, dapat dilakukan dengan menggunakan variance inflation factor VIF dan nilai tolerance. Multikolonieritas terjadi jika VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10. Universitas Sumatera Utara c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Ghozali, 2006:99. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series. Runs test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi pada penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS dengan probabilitas signifikansi di bawah 0.05 menyimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi yang digunakan Ghozali, 2006:108. d. Uji Heteroskedastisitas Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengmatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Data tidak terkena heterokedastitas jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 Ghozali, 2006:129. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana. Berikut adalah model regresi sederhana yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Universitas Sumatera Utara T 1 = α + β 1 S + ε T 2 = α + β 2 A + ε T 3 = α + β 3 ROA + ε T 4 = α + β 4 O + ε T 5 = α + β 5 ARL + ε Keterangan : T = timeliness ketepatan waktu pelaporan keuangan α = konstanta β 1, β 2, β 3, β 4, β 5 = parameter koefisien regresi S = size ukuran perusahaan A = age umur perusahaan ROA = return to total assets O = opinion opini audit ARL = audit report lag ε = error term tingkat pengganggu kesalahan Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik t yang pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

G. Jadwal Penelitian