Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

OLEH

YAN CHRISTIN BR SEMBIRING 127017078 / Akt

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara

OLEH

YAN CHRISTIN BR SEMBIRING 127017078 / Akt

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(3)

PERNYATAAN

Judul Tesis

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah benar hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 27 Agustus 2014 Yang Membuat Pernyataan


(4)

Judul Penelitian : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN

WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama Mahasiswa : YAN CHRISTIN BR SEMBIRING

Nomor Induk : 127017078 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA)

Ketua Anggota

(Ady Syahputra, S.E., M.M. Ak)

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis


(5)

Telah diuji pada

Tanggal : 27 Agustus 2014

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA Anggota : 1. Ady Syahputra, S.E., M.M. Ak

2. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak 3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak


(6)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERDAHAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor-faktor (profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi Kantor Akuntan Publik) yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 yaitu 131 perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode purposive sample dimana perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah berjumlah 75 perusahaan. Data diolah dengan menggunakan metode uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) untuk uji faktor sedangkan uji hipotesis menggunakan uji statistik regresi logistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan secara simultan. Secara parsial kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel profitabilitas, leverage, likuiditas, dan reputasi Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Kata kunci : Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Kepemilikan Publik, Reputasi Kantor Akuntan Publik, dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan


(7)

THE ANALYSIS ON THE FACTORS WHICH INFLUENCE THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORT IN MANUFACTURE

COMPANIES LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHANGE

ABSTRACT

The objective of the research was to empirically examine the factors of profitability, leverage, liquidity, public ownership, and reputation of public accountant firm which influenced the timeliness of financial report in manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange, either simultaneously or partially. The population 131 manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2010-2012, and 75 of them were used as the samples, taken by using purposive sampling technique. The data were processed by using Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) test for correlation test, while logistic regression statistic was used for hypothesis test. The result of this research showed that profitability, leverage, liquidity, public ownership, and reputation of public accountant firm simultaneously had significant influence on the timeliness of financial report. Partially, public ownership had significant influence on the timeliness of financial report, while the variables of profitability, leverage, liquidity, and reputation of public accountant firm did not have any significant influence on the timeliness of financial report.

Keywords : Profitability, Leverage, Liquidity, Public Ownership, Reputation of Public Accountant Firm, Timeliness of Financial Report


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dapat selesai sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini ucapan terima kasih disampaikan kepada yang tersebut dibawah ini.

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec, Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA, selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang sekaligus menjadi Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan motivasi dan ide-ide sejak awal penulisan proposal hingga penyelesaian tesis ini.

4. Bapak Ady Syahputra, S.E., M.M. Ak , selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan kepada peneliti dalam menyusun tesis ini.


(9)

5. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, selaku Komisi Pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada peneliti untuk kesempurnaan tesis.

6. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku Komisi Pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada peneliti untuk kesempurnaan tesis.

7. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si. Ak, selaku Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus Komisi Pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada peneliti untuk kesempurnaan tesis.

8. Terkhusus untuk orang tua tercinta, Drs. Azis Sembiring, Apt dan Dra. Florida Br Barus, Apt yang telah banyak memberikan dukungan baik secara moriil maupun materil sehingga peneliti dapat tamat tepat pada waktunya. 9. Yanita Melissa Br Sembiring, S.P. sekeluarga, Yessika Liasna Br Sembiring,

S.H. sekeluarga, dan adikku Rudy Meikel Suranta Sembiring untuk segala motivasi dan semangatnya.

10. Teman hidupku Almanda Pratama Sinulingga, S.S. yang telah memberikan doa, cinta kasih, semangat, dan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

11. Rekan-rekan seperjuangan Tiwi, Lisa, Kiky, Kak Nora, Melina, Kak Wenny, Bang Aslan dan yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang memberikan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.


(10)

Penulis menyadari bahwa keterbatasan yang dimiliki untuk menjadikan tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diperlukan bagi tesis ini. Namun besar harapan semoga tesis ini dapat menjadi manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.

Medan, Agustus 2014


(11)

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Yan Christin Br Sembiring 2. Tempat, tanggal lahir : Kabanjahe, 11 Januari 1989 3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Protestan

5. Orangtua

a. Ayah : Drs. Azis Sembiring, Apt b. Ibu : Dra. Florida Br Barus, Apt 6. Anak : ke 3 dari 4 bersaudara

7. Alamat : Jalan Bunga Cempaka Indah No.7 Medan 8. Pendidikan

a. Tahun 1994 : lulus dari TK St. Xaverius, Kabanjahe b. Tahun 2000 : lulus dari SD RK I St. Xaverius, Kabanjahe c. Tahun 2003 : lulus dari SMP RK I St. Xaverius, Kabanjahe d. Tahun 2006 : lulus dari SMA St. Thomas I, Medan

e. Tahun 2011 : lulus dari Universitas Sumatera Utara, Medan 9. Pekerjaan

a. Tahun 2011 : Accounting Staff Wilmar Group Medan

b. Tahun 2013 : Junior Auditor KAP Johan Malonda, Mustika dan


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Originalitas Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Laporan Keuangan ... 8

2.1.2 Teori Kepatuhan ... 9

2.1.3 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 10

2.1.4 Ukuran Perusahaan ... 12

2.1.5 Profitabilitas ... 12

2.1.6 Leverage ... 13

2.1.7 Kepemilikan Manajerial ... 14

2.1.8 Kepemilikan Institusional ... 14

2.1.9 Likuiditas ... 15

2.1.10 Kepemilikan Publik ... 16

2.1.11 Reputasi Kantor Akuntan Publik ... 16

2.2 Review Peneliti Terdahulu (Theoritical Mapping) ... 17

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 23

3.2 Hipotesis ... 28

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 29


(13)

4.4 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel ... 31

4.5 Metode Analisis Data ... 34

4.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 35

4.5.1.1Uji Multikolinearitas ... 35

4.5.1.2Uji Autokorelasi ... 36

4.5.2 Pengujian Hipotesis ... 36

4.5.2.1Uji Keseluruhan Model (Overall model fit) ... 36

4.5.2.2Uji Kesesuaian Model/Goodness of Fit Test (Hosmer and Lemeshow) ... 37

4.5.2.3Uji Omnibus (Uji G) ... 37

4.5.2.4Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ... 37

4.5.2.5Uji Wald ... 38

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1Hasil Penelitian ... 39

5.1.1 Uji Korelasi ... 39

5.1.2 Statistik Desktiptif ... 43

5.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 46

5.1.3.1 Uji Multikolinieritas ... 46

5.1.3.2 Uji Autokorelasi ... 47

5.1.4 Pengujian Hipotesis ... 48

5.1.4.1 Uji Keseluruhan Model (Overall model fit) ... 48

5.1.4.2 Uji Kesesuaian Model/Goodness of Fit Test (Hosmer and Lemeshow) ... 50

5.1.4.3 Uji Omnibus (Uji G) ... 51

5.1.4.4 Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ... 51

5.1.4.5 Uji Wald ... 52

5.2Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

5.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 53

5.2.2 Pengaruh Leverage Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 54

5.2.3 Pengaruh LikuiditasTerhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 55

5.2.4 Pengaruh Kepemilikan PublikTerhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 56

5.2.5 Pengaruh Reputasi KAPTerhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 57

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 58

6.2 Keterbatasan Penilitian ... 58


(14)

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(15)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

2.1 Theoritical Mapping ... 21

4.1 Proses Pengambilan Sampel ... 31

4.2 Definisi Operasional Variabel ... 33

5.1 Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 39

5.2 Uji Anti-image Matrices ... 40

5.3 Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 41

5.4 Uji Anti-image Matrices ... 41

5.5 Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 42

5.6 Uji Anti-image Matrices ... 43

5.7 Statistik Deskriptif ... 44

5.8 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 46

5.9 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 47

5.10 Hasil Uji Runs Test ... 48

5.11 Nilai -2Log Likelihood (-2LL) awal ... 49

5.12 Nilai -2Log Likelihood (-2LL) akhir ... 49

5.13 Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ... 50

5.14 Uji Omnibus ... 51

5.15 Uji Koefisien Determinasi ... 52


(16)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

3.1 Kerangka Konseptual Sebelum Uji Faktor ... 23 3.2 Kerangka Konseptual Sesudah Uji Faktor ... 27 3.3 Kerangka Konseptual Sesudah Uji Multikolinearitas... 28


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1 Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 62

2 Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 63

3 Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 64

4 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 65

5 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 66

6 Hasil Uji Runs Test... 67

7 Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ... 68

8 Hasil Uji Kesesuaian Model (Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test) ... 69

9 Hasil Uji Omnibus ... 70

10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 71

11 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ... 72

12 Jadwal Penelitian ... 73

13 Proses Pengambilan Sampel ... 74

14 Data Return On Assets ... 77

15 Data Long Debt to Equity Ratio ... 80

16 Data Current Ratio ... 83

17 Data Kepemilikan Publik ... 86

18 Data Reputasi KAP ... 88

19 Data Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 90

20 Data Sebelum Uji Korelasi ... 92


(18)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERDAHAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor-faktor (profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi Kantor Akuntan Publik) yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 yaitu 131 perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode purposive sample dimana perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah berjumlah 75 perusahaan. Data diolah dengan menggunakan metode uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) untuk uji faktor sedangkan uji hipotesis menggunakan uji statistik regresi logistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan secara simultan. Secara parsial kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel profitabilitas, leverage, likuiditas, dan reputasi Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Kata kunci : Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Kepemilikan Publik, Reputasi Kantor Akuntan Publik, dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan


(19)

THE ANALYSIS ON THE FACTORS WHICH INFLUENCE THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORT IN MANUFACTURE

COMPANIES LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHANGE

ABSTRACT

The objective of the research was to empirically examine the factors of profitability, leverage, liquidity, public ownership, and reputation of public accountant firm which influenced the timeliness of financial report in manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange, either simultaneously or partially. The population 131 manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2010-2012, and 75 of them were used as the samples, taken by using purposive sampling technique. The data were processed by using Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) test for correlation test, while logistic regression statistic was used for hypothesis test. The result of this research showed that profitability, leverage, liquidity, public ownership, and reputation of public accountant firm simultaneously had significant influence on the timeliness of financial report. Partially, public ownership had significant influence on the timeliness of financial report, while the variables of profitability, leverage, liquidity, and reputation of public accountant firm did not have any significant influence on the timeliness of financial report.

Keywords : Profitability, Leverage, Liquidity, Public Ownership, Reputation of Public Accountant Firm, Timeliness of Financial Report


(20)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun untuk memenuhi kebutuhan para pengguna, misalkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di Bursa Efek Indonesia, investor memerlukan informasi laporan keuangan perusahaan Tbk yang diterbitkan. Ketepatan waktu merupakan salah satu elemen pokok dalam laporan keuangan tersebut. Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat mempengaruhi nilai informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan bermanfaat jika disampaikan tepat waktu. Informasi yang disajikan tidak tepat waktu dapat mengurangi, bahkan menghilangkan kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan mengumumkan pada masyarakat untuk memenuhi prinsip keterbukaan sesuai dengan pasal 86 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dengan Nomor Peraturan X.K.2 yaitu paling lambat


(21)

akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Perusahaan publik yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tahunan sesuai aturan akan dikenakan sanksi mulai dari peringatan hingga suspensi, dan apabila terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda paling banyak Rp 500.000.000.

Regulasi yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Fenomena yang terjadi pada kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu pelaporan keuangan mengalami penurunan, sementara regulasi yang berlaku pada periode tersebut masih sama dan belum mengalami perubahan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa regulasi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan tepat waktu di setiap periode. Oleh karena itu, perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, seperti profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP).

Sebagai contoh, dalam situs infobanknews.com Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan denda Rp 50.000.000 dan sanksi peringatan tertulis II kepada kedua emiten grup Bakrie, yakni PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Dalam situs merdeka.com PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) dikenakan peringatan tertulis II dan tambahan denda sebesar Rp 50.000.000. PT Davomas Abadi Tbk (DAVO), PT Dayaindo Resources International Tbk


(22)

(KARK) dan PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) mendapat peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp 150.000.000.

Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam-LK merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai opini audit. Informasi dalam laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan, akan tetapi opini audit merupakan tanggung jawab auditor. Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Perusahaan yang tidak melakukan pelaporan keuangan secara tepat waktu akan dikenakan sanksi berupa denda dan hal ini dapat merugikan perusahaan secara materi, tingkat relevansi dan keandalan laporan keuangan tersebut juga dapat berkurang, untuk itulah auditor selalu mengusahakan ketepatan waktu tetapi tidak mengabaikan obyektivitas dan independensinya.

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Owusu dan Ansah (2000), tetapi bertentangan dengan hasil penelitan Dyer dan McHugh (1975) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(23)

Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti memiliki banyak hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat hutang yang tinggi. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Akan tetapi, dalam penelitian Hilmi (2007) dinyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan) perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo secara tepat waktu. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Penelitian Hilmi (2007) dan Suharli (2006) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(24)

Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum terhadap saham perusahaan publik. Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau komentar yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Adanya kosentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan. Dengan demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Penelitian Hilmi (2007) menyatakan bahwa kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk menggunakan jasa KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (Big Four). Perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian ”Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”


(25)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tentang latar belakang penelitian tersebut, peneliti menyimpulkan rumusan masalah penelitian adalah apakah faktor-faktor (profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP) yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor-faktor (profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP) yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan, penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi pihak perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dan motivasi dalam upaya meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2. Bagi kalangan akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk kajian akademik tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(26)

3. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang ekonomi pada umumnya dan pada khususnya mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

1.5 Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk replikasi dari penelitian terdahulunya, yaitu Suharli dan Rachpriliani (2006) dengan judul ” Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.” Penelitian ini menggunakan variabel likuiditas, profitabilitas, kepemilikan publik, dan KAP. Pada penelitian ini, peneliti menambah satu variabel yaitu leverage.

Selain perbedaan dalam variabel, perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada periode penelitian. Jika penelitian Suharli dan Rachpriliani meneliti pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2002 dan 2003 , sedangkan penelitian ini meneliti perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Laporan Keuangan

Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya permintaan perusahaan akan jasa akuntan. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, serta catatan-catatan atas laporan keuangan. Kondisi keuangan dan kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat diketahui dari laporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen dan laporan keuangan harus disajikan secara wajar.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007). Pelaporan keuangan hendaknya memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor, maupun yang sudah ada, dan para pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan keputusan-keputusan lain yang serupa secara rasional (Riahi dan Belkaoui, 2006:233). Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan


(28)

keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2.1.2 Teori Kepatuhan

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala.

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 paragraf 38, suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya paling lama 4 (empat) bulan setelah tanggal neraca (IAI, 2007). Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dituntut untuk mematuhi peraturan berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor 36/PM/2003, tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang diaudit dengan Nomor Peraturan X.K.2, yaitu laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).


(29)

Perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, tentang Peraturan Nomor I-H Tentang Sanksi: Khusus bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan, Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp 50.000.000 sampai Rp 150.000.000, bahkan akan dikenakan suspensi. Pengenaaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan. Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkan ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa ”emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).”

2.1.3 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Rachmawati, 2008). Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 24 (IAI, 2007) laporan keuangan harus memenuhi empat


(30)

karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pengguna. Keempat karakterisktik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan. Paragraf 43 (IAI, 2007) menyatakan bahwa tepat waktu merupakan salah satu kendala informasi yang relevan dan andal, dan jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, sering kali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalam usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan.

Relevan dan andal merupakan dua kualitas utama, agar relevan informasi harus memiliki nilai prediktif dan nilai umpan balik dan sekaligus pada saat yang sama harus disampaikan pada waktu yang tepat. Salah satu tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi (Riahi dan Belkaoui, 2006).


(31)

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari beberapa segi. Ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja (Soegeng, 2006), semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Perusahaan besar cenderung ingin menyajikan laporan keuangan tepat waktu daripada perusahaan kecil. Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, Badan Pengawas Pasar Modal LK, dan pemerintah. Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar dan semakin luas (Soegeng, 2006). Hal tersebut berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah sampel audit yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.

2.1.5 Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Santoso, 1995). Givoly dan Palmon (dalam Saleh, 2004) berpendapat bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi


(32)

oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen cenderung melaporkan tepat waktu dan sebaliknya. Dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA) dengan rumus ROA yakni sebagai berikut (Effendi, 2005):

Laba Bersih ROA =

Total Aset

2.1.6 Leverage

Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan sumber dana (source of fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.

Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti memiliki banyak hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat hutang yang tinggi. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan


(33)

keuangannya. Dalam penelitian menggunakan long debt to equity ratio (LDER) dengan rumus sebagai berikut (Kadir, 2011):

Liabilitas Jangka Panjang

LDER =

Total Aset

2.1.7 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan saham oleh manajer akan mendorong mereka meningkatkan usaha-usaha untuk menghasilkan profit yang maksimal. Usaha ini dapat dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan kinerja serta memperbaiki sistem pengendalian internal yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Perusahaan dengan kinerja yang baik tidak memiliki alasan untuk menyembunyikan atau menunda penyampaian berita baik tersebut karena pada kenyataannya perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik mengungkapkan laporan keuangannya lebih segera untuk meningkatkan kesan positif bagi perusahaannya.

2.1.8 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak institusi. Kepemilikan saham pihak luar atau pihak institusi mempunyai kekuatan untuk menuntut dan mewajibkan pihak manajemen agar menyampaikan informasi keuangan dengan segera karena laporan keuangan yang diserahkan terlambat akan berpengaruh terhadap keputusan ekonomi yang akan diambil oleh para pemakai informasi tersebut.


(34)

2.1.9 Likuiditas

Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan) perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo secara tepat waktu. Likuiditas suatu perusahaan sering ditunjukkan oleh rasio lancar yaitu membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas yang cepat, mudah digunakan dan mampu menjadi indikator terbaik dari sampai sejauh mana klaim dari kreditor jangka pendek telah ditutupi oleh aktiva yang diharapkan dapat diubah menjadi kas dengan cukup cepat.

Penelitian Suharli (2006) memberikan bukti empiris bahwa likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan memiliki hubungan searah. Apabila perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin besar, ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Dalam penelitian menggunakan current ratio (CR) dengan rumus sebagai berikut (Effendi, 2005):

Aset Lancar CR =


(35)

2.1.10 Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum (bukan institusi yang signifikan) terhadap saham perusahaan publik. Suharli (2006) mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan perusahaan dapat disebut juga sebagai struktur kepemilikan saham, yaitu suatu perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh pihak dalam atau manajemen perusahaan (insider ownership’s) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak luar (outsider ownership’s).

Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau komentar yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan. Dengan demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.

2.1.11 Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)

Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk menggunakan jasa KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar


(36)

yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (Big 4).

Kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang berprilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Dengan demikian, kantor akuntan besar lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik. KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

2.2 Review Penelitian Terdahulu (Theoritical Mapping)

Studi empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu mengenai kaitan antara beberapa indikator pengukuran ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat dilihat dari penelitian Dewi dan Jusia (2013) yang bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), leverage (yang diproksikan dengan DER), ukuran perusahaan (yang diproksikan dengan total aset), dan KAP (yang menggunakan varibel dummy). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 sampai dengan 2010. Jumlah populasi penelitian adalah 48 perusahaan. Jumlah sampel penelitian adalah 45 perusahaan dengan 135 unit analisis (45 x 3 tahun). Dari hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa profitabilitas,dan leverage berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan dan KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(37)

Fitri (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), likuiditas (yang diproksikan dengan CR), leverage (yang diproksikan dengan DER), ukuran perusahaan (yang diproksikan dengan total penjualan), kepemilikan publik, dan reputasi KAP. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai dengan 2011. Jumlah populasi penelitian adalah 120 perusahaan. Jumlah sampel penelitian adalah 71 perusahaan dengan 213 unit analisis (71 x 4 tahun). Dari hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa profitabilitas, likuiditas, leverage, reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan dan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Putra dan Thohiri (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh leverage (yang diproksikan dengan DER), profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), kepemilikan publik, reputasi KAP dan ukuran perusahaan (yang diproksikan dengan total penjualan). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 sampai dengan 2010. Jumlah populasi penelitian adalah 125 perusahaan. Jumlah sampel penelitian adalah 57 perusahaan dengan 171 unit analisis (57 x 3 tahun). Dari hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan leverage, profitabilitas kepemilikan publik dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(38)

Kadir (2011) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan (diukur dengan harga pasar), profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), leverage (yang diproksikan dengan LDER), kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 2005 dan 2006. Jumlah populasi penelitian adalah 120 perusahaan. Jumlah sampel penelitian adalah 72 perusahaan dengan 144 unit analisis (72 x 2 tahun). Dari hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Yusralaini, Agusti, dan Raesya (2010) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), dan likuiditas (yang diproksikan dengan CR). Hasil penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 sampai dengan 2007 dengan jumlah populasi 120 perusahaan dan sampel 78 perusahaan dengan 234 unit analisis (78 x 3 tahun).

Hilmi dan Ali (2007) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), leverage (yang diproksikan dengan DER), likuiditas (yang diproksikan dengan CR), ukuran perusahaan (diukur dengan total aset), kepemilikan publik, dan reputasi KAP. Hasil penelitian


(39)

menyatakan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun 2004 sampai dengan 2006 dengan jumlah populasi 339 perusahaan dan sampel 293 perusahaan dengan 879 unit analisis (293 x 3 tahun).

Tujuan dari penelitian Suharli dan Rachpriliani (2006) adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari likuiditas (yang diproksikan dengan CR), profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), kepemilikan publik, dan Kantor Akuntan Publik terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil yang diperoleh adalah likuiditas, profitabilitas, dan kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2002 dan 2003. Populasi penelitian ini adalah 78 perusahaan. Sampel penelitian ini dipilih secara purposive sebanyak 40 perusahaan dengan 80 unit analisis (40 x 2 tahun).

Sedangkan Mellyana dan Astuti (2005) menyatakan bahwa profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan opini audit tidak memperkuat interaksi antara profitabilitas dan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2002 dan 2003. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 78 perusahaan dengan jumlah sampel terpilih 62 perusahaan dengan 124 unit analisis (62 x 2 tahun).


(40)

Owusu dan Ansah (2000) melakukan penelitian pada 47 perusahaan yang terdaftar di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE) menyatakan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Dyer dan McHugh (1975) melakukan penelitian pada 120 perusahaan di Australia yang terdaftar di Sydney Stock Exchange (SSE) yang dipilih secara random pada periode 1965 sampai dengan 1971 menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Tabel 2.1 Theoritical Mapping

Dari hasil beberapa penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan dalam tabel Theoritical Mapping sebagai berikut:

Nama Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian

Dewi dan Jusia, 2013

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampain Laporan Keuangan pada Perusahaan Real Estate

dan Property yang Terdaftar di BEI

a. Profitabilitas b. Leverage c. Ukuran

Perusahaan d. KAP

Profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan dan KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Fitri, 2013 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan a. Profitabilitas b. Likuiditas c. Leverage d. Ukuran Perusahaan e. Kepemilikan Publik f. Reputasi KAP

Profitabilitas, likuiditas, leverage, reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan dan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Putra dan Thohiri, 2013

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di BEI Periode 2008-2010

a. Leverage

b. Profitabilitas c. Kepemilikan

Publik d. Reputasi KAP e. Ukuran

Perusahaan

Reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage, profitabilitas, kepemilikan publik, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.


(41)

Tabel 2.1 Theoritical Mapping (Lanjutan) Nama Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian

Kadir, 2011 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di BEJ a. Ukuran Perusahaan b. Profitabilitas c. Leverage d. Kepemilikan Manajerial e. Kepemilikan Institusional

Ukuran perusahaan, profitabilitas,

leverage, tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Yusralaini, Agusti, dan Raesya, 2010 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Publik pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI (2005-2007)

a. Ukuran Perusahaan b. Profitabilitas c. Likuiditas

Ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Hilmi dan Ali, 2007 a. Profitabilitas b. Leverage c. Likuiditas d. Ukuran Perusahaan e. Kepemilikan Publik

f. Reputasi Kantor Akuntan Publik

Profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Suharli dan Rachpriliani, 2006

Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan a. Likuiditas b. Profitabilitas c. Kepemilikan Publik

d. Kantor Akuntan Publik

Likuiditas, profitabilitas, dan kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Mellyana dan Astuti, 2005 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan a. Profitabilitas

b. Opini Audit sebagai Variabel Moderasi

Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan opini audit tidak memperkuat interaksi antara profitabilitas dan ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Owusu dan Ansah, 2000

Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market

a. Ukuran Perusahaan b. Profitabilitas c. Leverage

Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Dyer dan McHugh, 1975

Timeliness of the Australian Annual Report

a. Ukuran Perusahaan b. Profitabilitas

Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(42)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dibentuk untuk menunjukkan pengaruh variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Kepemilikan Publik, dan Reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Adapun kerangka konsep sebelum dilakukan uji faktor yang memperlihatkan pengaruh dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam skema dibawah ini:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual (Sebelum Uji Korelasi)

Ukuran Perusahaan (X1)

Profitabilitas (X2)

Leverage (X3)

Kepemilikan Manajerial (X4)

Kepemilikan Institusional (X5)

Likuiditas (X6)

Kepemilikan Publik (X7)

Reputasi KAP (X8)

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan


(43)

Pada kerangka konsep ini akan dijelaskan mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan uraian sebagai berikut:

a. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Owusu-Ansah (2000) dalam penelitian mereka menemukan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Perusahaan besar cenderung ingin menyajikan laporan keuangan tepat waktu daripada perusahaan kecil. Perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal karena banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut dan membutuhkan laporan keuangan tahunan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.

b. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Hilmi (2007) dan Suharli (2006) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu menyerahkan laporan keuangannya.


(44)

c. Pengaruh Leverage Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Penelitian Syafrudin (2004) menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.

d. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Kadir (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan dengan kinerja yang baik tidak memiliki alasan untuk menyembunyikan atau menunda penyampaian berita baik tersebut karna pada kenyataannya perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik mengungkapkan laporan keuangannya lebih segera untuk meningkatkan kesan positif bagi perusahaannya.

e. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Kadir (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kepemilikan saham pihak luar atau pihak institusi mempunyai kekuatan untuk menuntut dan mewajibkan pihak manajemen agar menyampaikan informasi keuangan dengan segera karena laporan keuangan yang diserahkan


(45)

terlambat akan berpengaruh terhadap keputusan ekonomi yang akan diambil oleh para pemakai informasi tersebut.

f. Pengaruh Likuiditas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hilmi (2007) dan Suharli (2006) menemukan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya.

g. Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hilmi (2007) menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan public berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Adanya kosentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan. Dengan demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.

h. Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Hilmi (2007) dalam penelitiannya menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari reputasi KAP terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang berprilaku lebih etikal


(46)

daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Dengan demikian, kantor akuntan besar lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik. KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Setelah dilakukan uji faktor menggunakan uji Kaiser – Meyer – Olkin (KMO), maka yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Kepemilikan Publik, dan Reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Uji faktor digunakan untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan dan paling berpengaruh terhadap varibel dependen, dalam hal ini yaitu Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Adapun kerangka konseptual yang didapat setelah uji faktor seperti terlihat pada gambar berikut ini:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.2 Kerangka Konseptual (Sesudah Uji Korelasi)

Profitabilitas(X1)

Leverage (X2)

Kepemilikan Institusional (X3)

Likuiditas (X4)

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

(Y)

Kepemilikan Publik (X5)


(47)

Setelah dilakukan uji multikolinieritas, maka yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Kepemilikan Publik, dan Reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Adapun kerangka konseptual yang didapat setelah uji multikolinearitas seperti terlihat pada gambar berikut ini:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.3 Kerangka Konseptual (Sesudah Uji Multikolinearitas) 3.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun dalam bentuk pernyataan yang tegas dan jelas atau tidak mengandung suatu pertanyaan tetapi merupakan suatu pernyataan. Berdasarkan latar belakang permasalahan dan pengertian hipotesis tersebut, maka penulis akan menguji hipotesis pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial.

Profitabilitas(X1)

Leverage (X2)

Likuiditas (X3)

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

(Y) Kepemilikan Publik (X4)


(48)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain (Erlina, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain yaitu pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) dan data diperoleh dengan men-download laporan tahunan perusahaan manufaktur yang sudah dipublikasikan dari website resmi Bursa Efek Indonesia. Adapun website tersebut

ya

Waktu penelitian direncanakan dilakukan mulai dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Juli 2014. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada Lampiran 12.


(49)

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2012. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling (sampling bertujuan) adalah metode pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu, kriteria yang digunakan dapat berdasarkan perimbangan (judgement) atau berdasarkan kuota tertentu (Erlina, 2011). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sample yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini, kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang menyampaikan laporan keuangan pada tahun 2010-2012 yang telah diaudit.

2. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah.

3. Perusahaan manufaktur yang memperoleh laba pada tahun 2010-2012. 4. Perusahaan manufaktur dengan nilai ekuitas positif pada tahun 2010-2012.

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 131 perusahaan manufaktur. Populasi yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel berjumlah 75 perusahaan dengan 225 unit analisis (75 x 3 tahun). Daftar populasi dan sampel perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 13. Adapun proses pengambilan sampel dapat dilihat di dalam lampiran yang ringkasannya dapat dilihat dalam tabel berikut:


(50)

Tabel 4.1. Proses Pengambilan Sampel

Keterangan Jumlah

Jumlah populasi (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

131

Jumlah populasi yang tidak memiliki data lengkap (56)

Jumlah sampel terpilih 75

4.4 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiataan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Pemberian definisi operasional dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan keraguan atau bias yang mungkin terjadi. Berikut ini variabel–variabel yang terkait dalam penelitian ini beserta proksi yang digunakan untuk masing-masing variabel:

a. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika perusahaan menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, yakni paling lambat akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan dan angka 0 diberikan jika perusahaan menyampaikan laporan keuangan tidak tepat waktu, yakni setelah akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.


(51)

b. Variabel Bebas 1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dalam penelitian ini diukur dengan rumus sebagai berikut:

Laba Bersih ROA =

Total Aset

2. Leverage

Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Leverage yang diproksikan dengan LDER dalam penelitian ini diukur dengan rumus sebagai berikut:

Liabilitas jangka panjang LDER =

Ekuitas 3. Likuiditas

Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan) perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo secara tepat waktu. Likuiditas yang diproksikan dengan CR dalam penelitian ini diukur dengan rumus sebagai berikut:

Aset Lancar CR =


(52)

4. Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum terhadap perusahaan publik. Variabel ini diukur dengan menghitung persentase jumlah saham yang dimiliki masyarakat umum dari seluruh modal saham yang beredar. 5. Reputasi KAP

Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four dan angka 0 diberikan jika perusahaan diaudit selain oleh KAP Big Four.

Definisi dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Parameter Skala

Profitabilitas (Pr)

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Laba Bersih Total Aset Rasio Leverage (Lev)

Tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang

Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas

Rasio

Likuiditas (Li)

Kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya Aset Lancar Liabilitas Lancar Rasio Kepemilikan Publik (KP)

Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum terhadap perusahaan publik

Persentase jumlah saham yang dimiliki masyarakat umum dari seluruh modal saham yang beredar

Rasio

Reputasi KAP (RK)

Penggunaan auditor dari KAP

Big Four

KAP Big Four : 1

Selain KAP Big Four : 0

Nominal Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Y)

Tanggal penerbitan laporan keuangan auditan di BEI (paling lambat akhir bulan ketiga sejak tutup buku)

Tepat waktu : 1 Tidak tepat waktu : 0


(53)

4.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan uraian secara ringkas dan teknik analisis data yang digunakan, serta maksud penggunaan metode dan teknis analisis tersebut. Bahan atau materi harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas. Berbagai teknik statistik dapat digunakan untuk mengelola data kuantitatif dan dalam hal ini adalah dalam memilih metode analisis yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode analisis data regresi logistik. Model ini memungkinkan estimasi persamaan regresi yang dapat menjaga agar hasil prediksi variabel dependennya tetap berada di rentang nilai 0 dan 1. Secara praktis, model diformulasikan sebagai persamaan:

Ln [odds(Xi1-5

atau

)] = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5

p

Ln = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e 1-p

Di mana:

p

odds(Xi1-4

1-p ) =

Keterangan:

p = probabilitas ketepatan waktu pelaporan keuangan, di mana: 1 = untuk perusahaan yang tepat waktu

0 = untuk perusahaan yang tidak tepat waktu Dengan variabel bebas (Xi) :


(54)

x2 = leverage x3 = likuiditas

x4 = kepemilikan publik x5 = reputasi KAP

Adapun pengujian yang dilakukan pada penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut.

4.5.1 Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2009) regresi logistik digunakan jika variabel independennya merupakan campuran antara kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik). Karena analisis adalah regresi logistik maka mengabaikan uji normalitas dan heteroskedastisitas. Untuk itu syarat yang dipenuhi adalah:

1. Tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen

2. Tidak terjadi autokorelasi antar residual setiap variabel independen

4.5.1.1Uji Multikolonieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi multikolonieritas dalam penelitian ini adalah tolerance - Variance Inflactor Factor (VIF). Multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10.


(55)

4.5.1.2Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2009) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (tahun sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada individu atau kelompok cenderung mempengaruhi individu atau kelompok pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pada penelitian ini, gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Runs Test. Apabila hasil output SPSS menunjukkan probabilitas signifikansi di bawah 0,05 disimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model tersebut.

4.5.2 Pengujian Hipotesis

4.5.2.1Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara -2Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan -2Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2009). Log Likelihood pada model regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum


(56)

of Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.

4.5.2.2Uji Kesesuaian Model/Goodness of Fit Test (Hosmer and Lemeshow)

Pengujian ini merupakan uji kesesuaian antara data empiris dengan model sehingga dapat dikatakan fit (Ghozali, 2009). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test > 0,05 berarti model mampu memprediksi nilai observasi atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

4.5.2.3Uji Omnibus (Uji G)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen (leverage, kepemilikan institusional, likuiditas, dan kepemilikan publik) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (ketepatan waktu pelaporan keuangan). Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti variabel-variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel-variabel dependen.

4.5.2.4Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple

regression. Hal ini dapat menunjukkan besarnya kontribusi nilai variabel


(57)

4.5.2.5Uji Wald

Uji wald adalah pengujian koefisien regresi untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan Wald Statistic dan nilai probabilitas (Sig.). Jika nilai Wald Statistic lebih besar dibandingkan Chi-Square dan nilai probabilitas (Sig.) lebih kecil dari

0,05 (α) berarti variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.


(58)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Uji Korelasi

Sebelum melakukan pengolahan data secara keseluruhan, peneliti melakukan uji korelasi terdahulu. Adapun tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan (Ghozali, 2009).

Hasil uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui variabel apa saja yang digunakan dalam penelitian ini, ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.1 Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO)

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah SPSS 18)

Dari tabel dapat dilihat bahwa hasil KMO sebesar 0,288 dibawah 0,50 berarti data tidak signifikan untuk melakukan analisis korelasi. Maka harus dilihat dari Anti-image Matrices untuk menentukan variabel mana yang harus dibuang agar dapat dilakukan analisis korelasi. Setelah melakukan Anti-image Matrices, hasil uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui variabel


(1)

Lampiran 18 : Data Reputasi KAP

(RK)

No. Emiten 2010 2011 2012

1 INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk)

1

1

1

2 SMCB (Holcim Indonesia Tbk)

1

1

1

3 SMGR (Semen Gresik Tbk)

1

1

1

4 AMFG (Asahimas Flat Glass Tbk)

1

1

1

5 ARNA (Arwana Citra Mulia Tbk)

1

1

1

6 TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk)

1

1

1

7 ALKA (Alaska Industrindo Tbk)

0

0

0

8 ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk)

0

0

0

9 BTON (Beton Jaya Manunggal Tbk)

0

0

0

10 GDST (Gunawan Dianjaya Steel Tbk)

0

0

0

11 INAI (Indal Aluminium Industry Tbk)

0

0

0

12 JPRS (Jaya Pari Steel Tbk)

0

0

0

13 BUDI (Budi Acid Jaya Tbk)

0

0

0

14 EKAD (Ekadharma International Tbk)

0

0

0

15 ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk)

0

0

0

16 SRSN (Indo Acitama Tbk)

0

0

0

17 AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk)

1

1

1

18 APLI (Asiaplast Industries Tbk)

0

0

1

19 BRNA (Berlina Tbk)

0

0

0

20 IGAR (Champion Pasific Indonesia Tbk)

0

0

0

21 SIAP (Sekawan Intipratama Tbk)

0

0

0

22 TRST (Trias Sentosa Tbk)

1

1

1

23 YPAS (Yana Prima Hasta Persada Tbk)

0

0

0

24 CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk)

1

1

1

25 JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk)

0

0

0

26 MAIN (Malindo Feedmill Tbk)

0

0

0

27 SIPD (Siearad Produce Tbk)

0

0

0

28 ALDO (Alkindo Naratama Tbk)

0

0

0

29 FASW (Fajar Surya Wisesa Tbk)

1

1

1

30 SPMA (Suparma Tbk)

0

0

0

31 ASII (Astra International Tbk)

1

1

1

32 AUTO (Astra Auto Part Tbk)

0

1

1

33 GJTL (Gajah Tunggal Tbk)

1

1

1

34 IMAS (Indomobil Sukses International Tbk)

1

1

1

35 INDS (Indospring Tbk)

0

0

0

36 LPIN (Multi Prima Sejahtera Tbk)

0

0

0

37 NIPS (Nipress Tbk)

0

0

0

38 PRAS (Prima alloy steel Universal Tbk)

0

0

0

39 SMSM (Selamat Sempurna Tbk)

0

0

0

40 HDTX (Pan Asia Indosyntec Tbk)

0

0

0

41 PBRX (Pan Brothers Tbk)

0

0

0

42 RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk)

0

0

0

43 UNIT (Nusantara Inti Corpora Tbk)

0

0

0

44 JECC (Jembo Cable Company Tbk)

0

0

0

45 KBLI (KMI Wire and Cable Tbk)

1

1

1


(2)

46 KBLM (Kabelindo Murni Tbk)

0

0

0

47 SCCO (Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk)

0

0

0

48 VOKS (Voksel Electric Tbk)

0

0

0

49 ADES (Akasha Wira International Tbk)

0

0

0

50 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk)

0

0

0

51 CEKA (Cahaya Kalbar Tbk)

1

1

1

52 DLTA (Delta Djakarta Tbk)

1

1

1

53 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)

1

1

1

54 MYOR (Mayora Indah Tbk)

0

0

0

55 ROTI (Nippon Indosari Corporindo Tbk)

1

1

1

56 SKLT (Sekar Laut Tbk)

0

0

0

57 STTP (Siantar Top Tbk)

0

0

0

58 ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)

0

0

0

59 GGRM (Gudang Garam Tbk)

1

1

1

60 HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)

1

1

1

61 DVLA (Darya Varia Laboratoria Tbk)

1

1

1

62 INAF (Indofarma Tbk)

0

0

0

63 KAEF (Kimia Farma Tbk)

0

0

0

64 KLBF (Kalbe Farma Tbk)

1

1

1

65 MERK (Merck Tbk)

1

1

1

66 PYFA (Pyridam Farma Tbk)

0

0

0

67 SQBI (Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk)

1

1

1

68 TSPC (Tempo Scan Pasific Tbk)

0

0

0

69 MBTO (Martina Berto Tbk)

0

0

0

70 MRAT (Mustika Ratu Tbk)

0

0

0

71 TCID (Mandom Indonesia Tbk)

1

1

1

72 UNVR (Unilever Indonesia Tbk)

1

1

1

73 KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk)

0

0

0

74 KICI (Kedaung Indah Can Tbk)

0

0

0


(3)

Lampiran 19 : Data Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (KWPK)

No. Emiten 2010 2011 2012

1 INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk)

1

1

1

2 SMCB (Holcim Indonesia Tbk)

1

1

1

3 SMGR (Semen Gresik Tbk)

1

1

1

4 AMFG (Asahimas Flat Glass Tbk)

1

1

1

5 ARNA (Arwana Citra Mulia Tbk)

1

1

1

6 TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk)

1

1

1

7 ALKA (Alaska Industrindo Tbk)

1

1

1

8 ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk)

1

1

1

9 BTON (Beton Jaya Manunggal Tbk)

1

1

1

10 GDST (Gunawan Dianjaya Steel Tbk)

1

1

1

11 INAI (Indal Aluminium Industry Tbk)

1

1

1

12 JPRS (Jaya Pari Steel Tbk)

1

1

1

13 BUDI (Budi Acid Jaya Tbk)

1

1

1

14 EKAD (Ekadharma International Tbk)

1

1

1

15 ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk)

0

1

0

16 SRSN (Indo Acitama Tbk)

1

1

1

17 AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk)

0

1

1

18 APLI (Asiaplast Industries Tbk)

1

1

1

19 BRNA (Berlina Tbk)

1

1

0

20 IGAR (Champion Pasific Indonesia Tbk)

1

1

1

21 SIAP (Sekawan Intipratama Tbk)

1

1

1

22 TRST (Trias Sentosa Tbk)

1

1

1

23 YPAS (Yana Prima Hasta Persada Tbk)

1

1

1

24 CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk)

1

1

1

25 JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk)

0

1

1

26 MAIN (Malindo Feedmill Tbk)

1

1

1

27 SIPD (Siearad Produce Tbk)

0

0

0

28 ALDO (Alkindo Naratama Tbk)

1

1

1

29 FASW (Fajar Surya Wisesa Tbk)

1

1

1

30 SPMA (Suparma Tbk)

1

1

1

31 ASII (Astra International Tbk)

1

1

1

32 AUTO (Astra Auto Part Tbk)

1

1

1

33 GJTL (Gajah Tunggal Tbk)

1

1

1

34 IMAS (Indomobil Sukses International Tbk)

0

1

1

35 INDS (Indospring Tbk)

1

1

1

36 LPIN (Multi Prima Sejahtera Tbk)

1

1

0

37 NIPS (Nipress Tbk)

0

0

1

38 PRAS (Prima alloy steel Universal Tbk)

1

0

0

39 SMSM (Selamat Sempurna Tbk)

1

1

1

40 HDTX (Pan Asia Indosyntec Tbk)

1

1

1

41 PBRX (Pan Brothers Tbk)

1

1

1

42 RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk)

1

1

1

43 UNIT (Nusantara Inti Corpora Tbk)

1

1

1

44 JECC (Jembo Cable Company Tbk)

0

1

1

45 KBLI (KMI Wire and Cable Tbk)

1

1

1


(4)

46 KBLM (Kabelindo Murni Tbk)

1

1

0

47 SCCO (Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk)

1

1

1

48 VOKS (Voksel Electric Tbk)

1

1

1

49 ADES (Akasha Wira International Tbk)

1

0

1

50 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk)

0

0

0

51 CEKA (Cahaya Kalbar Tbk)

1

1

1

52 DLTA (Delta Djakarta Tbk)

1

1

1

53 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)

1

1

1

54 MYOR (Mayora Indah Tbk)

1

1

1

55 ROTI (Nippon Indosari Corporindo Tbk)

1

1

1

56 SKLT (Sekar Laut Tbk)

1

1

1

57 STTP (Siantar Top Tbk)

0

0

1

58 ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)

1

1

1

59 GGRM (Gudang Garam Tbk)

1

1

1

60 HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)

1

1

1

61 DVLA (Darya Varia Laboratoria Tbk)

1

1

1

62 INAF (Indofarma Tbk)

1

1

1

63 KAEF (Kimia Farma Tbk)

1

1

1

64 KLBF (Kalbe Farma Tbk)

1

1

1

65 MERK (Merck Tbk)

1

1

1

66 PYFA (Pyridam Farma Tbk)

1

1

1

67 SQBI (Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk)

1

1

1

68 TSPC (Tempo Scan Pasific Tbk)

1

1

1

69 MBTO (Martina Berto Tbk)

1

1

1

70 MRAT (Mustika Ratu Tbk)

1

1

1

71 TCID (Mandom Indonesia Tbk)

1

1

1

72 UNVR (Unilever Indonesia Tbk)

1

1

1

73 KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk)

1

1

1

74 KICI (Kedaung Indah Can Tbk)

1

1

1


(5)

Lampiran 20 : Data Sebelum Uji Korelasi

NO EMITEN UP Pr KM KI Lev Li KP RK

1 ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk)

14.45 0.01 1 83.83 0.63 1.29 14.57 0 2 GDST (Gunawan Dianjaya Steel Tbk)

13.97 0.04 1 97.96 0.02 2.31 2.03 0 3 ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk)

13.78 0.03 1 48.15 0.32 0.77 51.77 0 4 AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk)

14.35 0.05 0 75.10 0.36 1.40 24.90 1 5 MAIN (Malindo Feedmill Tbk)

14.40 0.17 0 59.10 0.39 1.05 40.90 0 6 SPMA (Suparma Tbk)

14.32 0.02 0 85.30 0.90 2.65 14.70 0 7 SMSM (Selamat Sempurna Tbk)

14.18 0.19 0 58.13 0.19 1.94 41.87 0 8 KBLI (KMI Wire and Cable Tbk)

13.97 0.11 0 73.72 0.09 3.07 26.28 1 9 ROTI (Nippon Indosari Corporindo Tbk)

14.00 0.12 0 75.75 0.51 1.12 24.25 1 10 TCID (Mandom Indonesia Tbk)

14.05 0.12 1 73.78 0.06 7.73 26.07 1


(6)

Lampiran 21 : Data Sesudah Uji Korelasi

NO EMITEN Pr KI Lev Li KP RK

1 ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk) 0.01 83.83 0.63 1.29 14.57 0 2 GDST (Gunawan Dianjaya Steel Tbk) 0.04 97.96 0.02 2.31 2.03 0 3 ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk) 0.03 48.15 0.32 0.77 51.77 0 4 AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk) 0.05 75.10 0.36 1.40 24.90 1 5 MAIN (Malindo Feedmill Tbk) 0.17 59.10 0.39 1.05 40.90 0 6 SPMA (Suparma Tbk) 0.02 85.30 0.90 2.65 14.70 0 7 SMSM (Selamat Sempurna Tbk) 0.19 58.13 0.19 1.94 41.87 0 8 KBLI (KMI Wire and Cable Tbk) 0.11 73.72 0.09 3.07 26.28 1 9 ROTI (Nippon Indosari Corporindo Tbk) 0.12 75.75 0.51 1.12 24.25 1 10 TCID (Mandom Indonesia Tbk) 0.12 73.78 0.06 7.73 26.07 1


Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Tahun 2010.

0 3 22

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 31

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 30

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU DALAM PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 6 53

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17