Permasalahan Tujuan Hipotesis Manfaat Waktu dan Tempat Isolat Bakteri dan Fungi

1.2 Permasalahan

Tanaman markisa khususnya markisa ungu Passiflora edulis var edulis sering terinfeksi fungi patogen seperti Alternaria passiflorae penyebab bercak coklat, Phythophthora cinnamomi penyebab busuk pangkal batang dan Fusarium oxysporum penyebab layu fusarium sehingga menghambat pertumbuhan tanaman tersebut. Beberapa cara pengendalian telah dilakukan seperti penggunaan fungisida Rukmana, 2003. Tetapi penggunaan fungisida menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu residu fungisida juga sulit terurai di lingkungan sehingga menyebabkan produk pertanian tidak aman dikonsumsi. Untuk mencegah dampak buruk tersebut maka pemanfaatan biokontrol dalam pengendalian fungi patogen sangat efektif Yuliar, 2008. Bakteri kitinolitik yang menghasilkan kitinase diduga mampu mengendalikan fungi patogen karena dapat menguraikan polimer kitin yang terdapat pada dinding sel fungi.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bakteri kitinolitik sebagai agen pengendali hayati fungi patogen pada tanaman markisa ungu.

1.3 Hipotesis

Bakteri kitinolitik mampu menghambat pertumbuhan fungi patogen yang diisolasi dari tanaman markisa ungu.

1.4 Manfaat

Dengan diketahuinya kemampuan bakteri kitinolitik dalam mengendalikan fungi patogen markisa ungu dapat digunakan sebagai alternative dalam mengendalikan Universitas Sumatera Utara penyakit yang disebabkan fungi sehingga penggunaan fungisida diharapkan dapat dikurangi dan dapat sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 BAHAN DAN METODE

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada Bulan April hingga November 2010, pengambilan sampel fungi dilakukan pada tanaman markisa ungu di Brastagi sedangkan isolasi dan uji antagonis dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

2.2 Isolat Bakteri dan Fungi

Isolat bakteri yang digunakan adalah bakteri kitinolitik koleksi Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara dengan kode KR05, LK08, BK07, BK08, BK09, BK13, BK14, BK15, BK16 dan BK17 yang diremajakan pada media koloidal kitin pada pH 6,8 Komposisi pada lampiran 1 halaman 26 dan diinkubasi pada suhu 30 o C Kultur bakteri dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 28. Sedangkan isolat fungi diperoleh dari isolasi langsung dari bagian-bagian tanaman markisa yang diambil dari daerah Brastagi.

2.3 Isolasi Fungi Patogen Dari Markisa