Tujuan Pembelajaran di SD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA di SD

atau miskonsepsi pada diri siswa. Penyebab umum dari miskonsepsi terjadi karena seseorang membangun pengetahuan persis dengan pengalamannya, sehingga akan sulit untuk mengubah miskonsepsi tersebut hanya dengan memberi tahu bahwa hal itu salah. Pendidikan, belajar, dan pembelajaran memiliki hubungan saling terkait. Pembelajaran dapat membuat siswa belajar sehingga mampu mencapai tujuan dari pendidikan nasional. Keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat mempengaruhi prestasi belajar. Perencanaan pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Guru harus memperhatikan konsepsi awal pada diri siswa agar konsep yang benar lah yang diterima siswa dalam struktur kognitifnya.

2.2 Tujuan Pembelajaran di SD

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Depdiknas, 2006:3 . Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan ke jenjang selanjutnya yaitu SMP Susanto, 2013:89. Dengan demikian, diketahui bahwa pembelajaran di sekolah dasar memiliki peranan penting sebagai tonggak awal peningkatan SDM. Mutu pendidikan di tingkat lanjutan tergantung kepada dasar kemampuan dan keterampilan yang dikembangkan sejak tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu, guru beserta wali murid harus bekerja sama untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep keilmuwan yang ada agar tidak terjadi miskonsepsi yang akan menghambat keberhasilan belajar siswa.

2.3 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA di SD

2.3.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam, yang sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang standart Isi. IPA Depdiknas, 2006:147 diartikan sebagai mata pelajaran yang memfokuskan pada pengusaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, serta suatu proses penemuan. Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat correct sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar true dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih valid sehingga mendapatkan kesimpulan yang betul truth Sutrisno et al, 2007: 1-19. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung secara ilmiah. Di tingkat SDMI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana Depdiknas, 2006: 147. Para guru, khususnya yang mengajar sains di sekolah dasar, diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Siswa yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep sains. 2.3.2 Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Berdasarkan Depdiknas 2006:148, mata pelajaran IPA di SDMI bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. memperoleh keyakinan terhada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan- Nya, 2. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, 4. mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan, 5. meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6. meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, 7. memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTS. Tujuan pembelajaran IPA di SD menekankan pada penguasaan konsep, tidak hanya memahami tetapi juga mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD harus dirancang sedemikian rupa dengan melibatkan siswa pula yaitu dengan dilakukan penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap konsep-konsep IPA saja. 2.3.3 Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Ruang lingkup bahan kajian IPA sesuai dengan Depdiknas 2006:485 untuk SDMI meliputi aspek-aspek berikut: 1 makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2 bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. 3 energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4 bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Pada penelitian ini konsep IPA yang difokuskan adalah mengenai sifat-sifat cahaya.

2.4 Konsep

Dokumen yang terkait

ANALISIS MISKONSEPSI IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN KEBONSARI 04 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

18 78 113

ANALISIS MISKONSEPSI TENTANG GAYA DAN GERAK PADA SISWA KELAS IV SDN JEMBER LOR 02 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 23 124

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN VERBAL (BAHASA) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN KEBONSARI 03 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 76

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

0 6 356

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA POKOK PEMBAHASAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VA DI SDN 024 SAMARINDA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD 1 LORAM KULON

0 0 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SD 1 DAREN TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 22

ANALISIS KONSEPSI DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS XII IPA SMA DON BOSCO SANGGAU PADA MATERI EVOLUSI

0 1 9

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN MANFAATNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE KETERAMPILAN PROSES DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR YANG DICAPAI SISWA KELAS V DI SD NEGERI CIGASONG III

0 0 9

ANALISIS MISKONSEPSI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA KELAS XI IPA MA SWASTA DARUL ULUM KUBU RAYA

0 2 8