Latar Belakang Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO yang dikutip oleh Nurhadi 2006, memperkirakan bahwa diseluruh dunia 16 dari semua bayi lahir mempunyai berat lahir kurang dari 2500 gram. Dari jumlah ini 90 berasal dari Negara Berkembang. Khususnya untuk Negara di Asia Tenggara dilaporkan BBLR berkisar 20 sampai 30 dari jumlah kelahiran. Angka ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Departemen Kesehatan pada akhir Pelita VI yaitu indikator keberhasilan upaya pembinaan kesehatan perinatal berupa penurunan BBLR menjadi kurang dari 7 serta penurunan angka kematian bayi menjadi kurang dari 48 per 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia kematian ibu melahirkan masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu AKI di Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup SDKI, 2007. Millenium Development Goals MDGs 2008, terdapat Delapan tujuan salah satu tujuanya yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu yang terdapat dalam tujuan ke 5A. Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi kehamilan. Target MDGs adalah sekitar 110100.000 kelahiran. Dalam target 5A menurunkan Angka Kematian Ibu dari tahun 1990, 390100.000 kelahiran, saat ini menjadi 307100.000 kelahiran, dan target 2015 yaitu 110100.000 kelahiran Stakler, 2008. Target pencapaian kegiatan Antenatal Care menurut Depkes RI 2008, K1 sebesar 92,9 dan tahun 2010 sebesar 95. Di kota Medan, pencapaian program K1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara untuk kota Medan pada tahun 2010 sudah sesuai dengan target yaitu sebesar 95, namun untuk K4 masih belum sesuai yakni 90,66 target 95 . Berdasarkan data Profil Kota Medan, Puskesmas Medan Denai di Kecamatan Medan Denai merupakan puskesmas yang kedua terendah angka kunjungan K1 dan K4-nya yaitu K1 sebesar 73,22 dan K4 sebesar 66,67 dan yang terendah dari seluruh puskesmas di kota Medan kunjungan K1 dan K4 adalah Puskesmas Simpang Limun. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melihat bagaimanakah pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR.

B. Perumusan masalah

Dokumen yang terkait

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013

6 80 114

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Haji Medan Tahun 1997 - 2000

0 40 72

Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2002

0 54 100

Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003 -2004

0 33 99

Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013

0 0 11

Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013

0 0 1

Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013

0 0 3

Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013

0 1 17

Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013

0 1 2

Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013

0 1 16