Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

62

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian regresi logistik logistic regression sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam enam bagian. Bagian pertama membahas pengaruh kepemilikan institusional terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme H 1 . Bagian kedua membahas pengaruh kepemilikan manajerial terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme H 2 . Bagian ketiga membahas pengaruh komite audit terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme H 3 . Bagian keempat membahas pengaruh komisaris independen terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme H 4 . Bagian kelima membahas pengaruh kualitas KAP terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme H 5 . Bagian keenam membahas pengaruh audit tenure terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme H 6 . 1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Integritas Laporan Keuanganyang diukur dengan konservatisme. Berdasarkan Tabel 4.13, nilai probabilitas dari kepemilikan institusionaladalah Sig. 0,022, yakni lebih kecil dari 0,05, maka kepemilikan institusional signifikan secara statistik dalam mempengaruhi integritas laporan keuangan. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan yang diukur dengan konservatisme. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh institusi keuangan dalam sebuah perusahaanbisa menjadikan 63 sebuah laporan keuangan menjadi konservatif. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cornet et al. 2006 dalam Ujiyantho dan Pramuka 2007 yangmenyatakan bahwa kepemilikan institusional akan membuat manajer merasa terikat untuk memenuhi target laba dari para investor, sehingga mereka akan tetap cenderung terlibat dalam tindakan manipulasi laba. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Jamaan 2008 dan Mayangsari 2003 tetapi tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ujiyantho dan Pramuka 2007. 2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme. Berdasarkan Tabel 4.13, nilai probabilitas dari kepemilikan manajerial adalah Sig. 0,392, yakni lebih besar dari 0,05, maka kepemilikan manajerial tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi integritas laporan keuangan. Kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Guna dan Herawaty 2010. Meskipun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Hamonangan dan Mas’ud 2006 serta Ujiyantho dan Pramuka 2007. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manajemen dalam perusahaan, maka manajemen akan cenderung untuk berusaha untuk meningkatkan kerjanya Hamonangan dan Mas’ud, 2006:4. 3. Pengaruh Komite Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme. 64 Berdasarkan Tabel 4.13, nilai probabilitas dari komite audit adalah Sig. 1,000 , yakni lebih besar dari 0,05, maka komite audit tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi integritas laporan keuangan. Penelitian ini membuktikan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jama’an 2008 yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan, namun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Veronica dan Utama 2005 dan Fitriasari 2007. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Keputusan Ketua BAPEPAM,Keputusan Menteri BUMN, dan UU BUMN yang menyatakan bahwapembentukan komite audit merupakan suatu keharusan, dimana komiteaudit merupakan salah satu komite yang memiliki peranan penting dalamcorporate governance. 4. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Integritas Laporan Keuanganyang diukur dengan konservatisme. Berdasarkan Tabel 4.13, nilai probabilitas dari komisaris independen adalah Sig. 0,999, yakni lebih besar dari 0,05, maka komisaris independen tidaksignifikan secara statistik dalam mempengaruhi integritas laporan keuangan.Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ujiyantho 2007 yang menyatakan pengaruh yang signifikan antara komisaris independen dengan 65 pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini dapat terjadi jika keberadaan komisarisindependen hanya untuk memenuhi ketentuan formal saja. Pengangkatankomisaris independen oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan untukpemenuhan regulasi saja tapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan Good Corporate Governance GCG di dalam perusahaan Siregar dan Utama,2005: 9. Hal ini tidak sesuai dengan fungsi komisaris independen yangsebenarnya, yaitu menilai kinerja perusahaan secara luas dan keseluruhan. Komisaris independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa komisaris independen berfungsi untuk mengawasi dan melindungi pihak-pihak luar manajemen perusahaan dan menjadi penengah dalam perselisihan yang terjadi antara para manajer dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. 5. Pengaruh Kualitas Kantor Akuntan Publik KAP terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme. Berdasarkan Tabel 4.13, nilai probabilitas dari kualitas Kantor Akuntan Publik adalah Sig. 0,587, yakni lebih besar dari 0,05, maka kualitas Kantor Akuntan Publik tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi integritas laporan keuangan.Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa kualitas KAP berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jama’an 66 2008 dan Guna dan Herawaty 2010, namun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susiana dan Herawati 2007. Penelitian kali ini menilai kualitas auditor berdasarkan pengelompokkan auditor big four dengan non big four. Kantor Akuntan Publik yang besarmemiliki insentif yang lebih untuk menghindari hal-hal yang dapat merusakreputasinya dibandingkan dengan Kantor Akuntan Publik yang lebih kecil Jamaan, 2008:17. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik big four dapat membuat laporan keuangan perusahaan tersebut menjadi konservatif. 6. Pengaruh Audit Tenure terhadap Integritas Laporan Keuangan yang diukur dengan konservatisme. Berdasarkan Tabel 4.13, nilai probabilitas dari audit tenure adalah Sig. 0,723, yakni lebih besar dari 0,05, maka audit tenure tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi integritas laporan keuangan. Penelitian inimembuktikan bahwa audit tenuretidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporankeuangan.Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Guna dan Herawaty 2010, serta Astria dan Ardiyanto 2011, namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khanifah 2007. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang membatasi hubungan kerja antara Kantor Akuntan Publik dengan klien pada rentang waktu 3 sampai 6 tahun. Dimana semakin lama masa kerja antara Kantor Akuntan Publik dengan klien maka semakin rendah integritas laporan 67 keuangannya, karena menurunkan independensi Kantor Akuntan Publik itu sendiri. Karena tidak ada pengaruh yang signifikan dari audit tenure mengartikan bahwa integritas laporan keuangan tidak terganggu dengan lamanya perikatan yang terjadi antara auditor dengan kliennya. 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

1 8 123

Pengaruh mekanisme corporate governance dan kualitas kantor akuntan publik terhadap integritas laporan keuangan

3 20 16

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KUALITAS KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 -2014)

11 101 131

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 2 2

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Skripsi Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13