27
IFAC, 2003 dalam Astria, 2011:41. Carey dan Simnett 2006 berpendapat ada dua faktor utama yang
menimbulkan timbulnya hubungan yang negatif antara hubungan auditor-klien dan kualitas audit yaitu pengikisan independensi yang mungkin muncul
seiring dengan berkembangnya hubungan pribadi antara auditor dan klien mereka dan berkurangnya kapasitas auditor untuk memberikan penilaian
kritikal. Hubungan yang lama antara perusahaan dengan kantor akuntan dapat mengarahkan pada kedekatan antara kantor akuntan dengan manajemen
perusahaan sehingga membuat sikap independen menjadi sulit untuk diterapkan oleh kantor akuntan Dao et al, 2008.
2.1.5. Integritas Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara manajemen
dengan pihak luar perusahaan tentang data keuangan atau aktivitas perusahaan tersebut selama periode tertentu. Ikatan Akuntan Indonesia IAI, 2002 dalam
PSAK No.1 mengemukakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan ekonomi oleh para
28
pengguna laporan keuangan apabila informasi yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut memenuhi karakteristik kualitatif informasi
akuntansi. Dalam Statementof Financial Accounting Concept SFAC No.2 mengenai QualitativeCharacteristic OF Accounting Information, terdapat
dua hal yang menjadi kualitas primer dalam suatu laporan keuangan, yaitu relevansi relevance dan keandalan reliability Kieso dan Weygandt,
2001:38. Relevansi merujuk pada kemampuan informasi akuntansi untuk mempengaruhi keputusan pembaca laporan keuangan dengan mengubah atau
membantu mengkonfirmasi harapan tentang hasil atau konsekuensi suatu tindakankejadian.
Relevansi informasi dapat diukur dalam kaitannya dengan maksud penggunaan informasi tersebut. Artinya jika suatu informasi tidak relevan
dengan kebutuhan pengambil keputusan, maka informasi akuntansi yang dapat diandalkan, yaitu informasi akuntansi yang bebas dari kesalahan dan
penyimpangan serta merupakan suatu penyajian yang jujur. Laporan keuangan dikatakan berintegritas apabila laporan keuangan tersebut memenuhi kualitas
reliability Kieso, 2001:38 dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Reliability memiliki kualitas sebagai berikut:
a. Verifiability
Laporan keuangan suatu entitas yang mempunyai kondisi yang sama dengan laporan keuangan entitas lain, akan mendapat opini yang sama
jika diaudit oleh auditor yang berbeda.
29
b. Representational faithfullness
Angka dan keterangan yang disajikan sesuai dengan apa yang ada dan benar-benar terjadi.
c. Neutrality
Informasi dari laporan keuangan harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan
pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang
menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan berlawanan. Terkait dengan integritas
laporan keuangan, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang memiliki integritas yang tinggi maka telah memenuhi dua karakteristik utama dalam
suatu laporan keuangan. Informasi akuntansi yang memiliki integritas yang tinggi akan dapat
diandalkan karena merupakan suatu penyajian yang jujur sehingg memungkinkan pengguna informasi akuntansi bergantung pada informasi
tersebut. Oleh karena itu, informasi yang memiliki integritas yang tinggi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembaca laporan
keuangan untuk membantu membuat keputusan. Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan disajikan menunjukkan
informasi yang benar dan jujur Mayangsari, 2003:1257. Mulyadi 2004 dalam Jam’an 2008: 32 mendefinisikan bahwa:
“integritas adalah prinsip moral yang tidak memihak, jujur, seseorang yang berintegritas tinggi memandang fakta seperti apa adanya dan
30
mengemukakan fakta tersebut seperti apa adanya.” Ukuran integritas laporan keuangan selama ini belum ada walaupun
demikian secara intuitif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu diukur dengan konservatisme serta keberadaan manipulasi laporan keuangan yang biasanya
diukur dengan manajemen laba. Menurut Mayangsari 2003:1257 laporan keuangan yang reliable
atau berintegritas dapat dinilai dengan cara penggunaan prinsip konservatisme dan penggunaan earning management karena informasi dalam
laporan keuangan akan lebih reliable apabila laporan keuangan tersebut konservatif dan laporan keuangan tersebut tidak overstate supaya tidak ada
pihak yang dirugikan akibat informasi dalam laporan keuangan tersebut. 2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan mekanisme corporate governance, kualitas Kantor Akuntan Publik dan audit tenureyang
ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
31
Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian Wuchun,
Chiawen, dan
Taychang 2007
What Affects Accounting
Conservatism: A Corporate
Governance Perspective
Independen : Kepemilikan
Institusional, Kepemilikan
Manajerial Dependen :
Akuntansikonserva tif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepemilikan institusional dan ukuran dewan yang
lebih besar memiliki permintaan terhadap
akuntansi yang kurang konservatif. Sedangkan
kepemilikan manajerial dan dualitas CEO
memiliki permintaan yang besar terhadap akuntansi
konservatif.
Khanifah 2007
Pengaruh Masa Penugasan
Kantor Akuntan
Publik, Kepemilikan
Manajemen, danKeberadaan
Komite Audit Terhadap
Kualitas Laba. Independen :
Masa Penugasan Kantor Akuntan
Publik tenure, Kepemilikan
Manajerial dan Komite Audit.
Dependen : Kualitas Laba.
Hasil penelitian ini jika menggunakan model nilai
absolut unexpected accrual terdapat pengaruh
audit tenure terhadap kualitas laba, kepemilikan
manajemen dan keberadaan komite audit
tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
Untuk model persistencycurrentaccrual
s, terdapat pengaruh kepemilikan manajemen
terhadap kualitas laba, audit tenure dan
keberadaan komite audit tidak berpengaruh
terhadap kualitas laba.
32
Susiana dan
Herawaty 2007
Analisis Pengaruh
Independensi, Mekanisme
CorporateGove rnance dan
Kualitas Audit Terhadap
Integritas Laporan
Keuangan. Independen :
Independensi, Mekanisme
CorporateGoverna nce dan Kualitas
Audit Dependen :
Integritas Laporan Keuangan.
Penelitian ini menghasilkan hasil bahwa
independensi auditor, mekanisme
corporategovernance dan kualitas audit memiliki
pengaruh yang tidak signifikan terhadap
integritas laporan keuangan.
Jama’an 2008
Pengaruh Mekanisme
CorporateGov ernance, dan
Kualitas Kantor
Akuntan Publik
Terhadap Integritas
Informasi Laporan
Keuangan. Independen :
Mekanisme CorporateGoverna
nce, dan Kualitas Kantor
Akuntan Publik Dependen :
Integritas Informasi Laporan
Keuangan. Hasil penelitian
menemukan pengaruh antara mekanisme
corporate governance kepemilikan
institusional,komisaris independen dankomite
audit serta kualitas Kantor Akuntan Publik
menunjukkan hasil yang positif signifikan.
Guna dan Herawaty
2010 Pengaruh
Mekanisme CorporateGov
ernance, Independensi
Auditor, KualitasAudit
dan Faktor Lainnya
Terhadap Manajemen
Laba.
Independen : Kepemilikan
Institusional, Kepemilikan
Manajerial, Komisaris
Independen, KomiteAudit,
Manajemen Laba, Independensi
Auditor, Leverage, Kualitas Audit,
Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan. Dependen :
Manajemen Laba.
Variabel kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, komite audit, komisaris independen dan
independensi auditor tidak berpengaruh
terhadapmanajemen laba. Sedangkan variabel
leverage dan kualitas audit berpengaruh
terhadap manajemen laba.
33
2.3. Ker angka Konseptual Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
H1 H2
H3
H4
H5
H6
2.4. Hipotesis Dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat
disimpulkan hipotesis dari penelitian ini adalah: H
1
: Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H
2
: Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H
3
: Komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H
4
: Komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Mekanisme Corporate
Governance
Integritas Laporan
Keuangan Y
Kualitas Kantor Akuntan Publik X5
Kepemilikan Institusional X1
Kepemilikan Manajerial X2
Komite Audit X3
Komisaris Independen X4
Audit Tenure X6
34
H
5
: Kualitas Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
H
6
: Audit tenure berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. J enis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan
karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Tujuannya adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan hubungan variabel-
variabel yang diteliti yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, kualitas Kantor Akuntan Publik, audit
tenure,sebagai variabel independen dan variabel dependen integritas laporan keuangan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen-
dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari www.idx.co.id.
3.3. Batasan Operasional
1. Faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi integritas laporan keuangan adalah mekanisme corporate governance kepemilikan
institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, kualitas Kantor Akuntan Publik dan audit tenure.
2. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor industri barang konsumsi terdaftar di BEI selama tahun 2011, 2012 dan 2013
dan melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut.
36
3. Periode pengamatan tahun 2011, 2012 dan 2013. 3.4. Defenisi Operasional
Menurut Erlina 2008 “defenisi operasional yaitu menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian.” Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain
Erlina, 2008. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Mekanisme Corporate Governance
Pengertian corporate governance adalah: “ The roles of shareholders, directors and other managers in corporate decision making” . Menurut
Griffin dalam Susiana dan Herawaty, 2007:7. Variabel ini merupakan variabel yang tidak diukur secara mandiri tetapi diukur dengan
menggunakan sub variabel. Sub variabel adalah bagian penjelas dari variabel penelitian yang sudah ditentukan. Adapun sub variabel tersebut yaitu:
1 Kepemilikan Institusional
Diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh institusikeuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun daninvestment
banking.Investor institusional dianggap sophisticated investorsyang tidak mudah “dibodohi” oleh tindakan manajer. Guna dan Herawati,
2010:5.
37
2 Kepemilikan Manajerial
Diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan komisaris
dan direksi. Persentase saham yang dimiliki oleh manajemen termasuk didalamnya persentase saham yang dimiliki oleh manajemen secara
pribadi maupun dimiliki oleh anak cabang perusahaan bersangkutan beserta afiliasinya. Susiana dan Herawaty, 2007.
3 Komite Audit
Komite audit menurut Kep.29PM2004 merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas
pengawasan dalam pengelolaan perusahaan. Komite audit ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika perusahaan
memiliki komite audit dan nilai 0 jika perusahaan tidak memiliki komite audit Susiana dan Herawaty, 2007.
4 Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang
saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis dan hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen atau bertindak semata-mata semi kepentingan perusahaan KNKG, 2004 dalam Guna dan Herawaty, 2010:6. Komisaris
independen ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika perusahaan mempunyai komisaris independen dan
38
nilai 0 jika perusahaan tidak memiliki komisaris independen Susiana dan Herawaty, 2007:13.
b. Kualitas Kantor Akuntan Publik Ukuran kantor akuntan publik diukur dengan melihat kantor akuntan
publik mana yang mengaudit laporan keuangan perusahaan. Ukuran kantor akuntan publik dalam penelitian ini diklasifikasikan dengan
menggunakan variabel dummy yaitu perusahaan yang menggunakan jasa the big four diberi kode 1 dan perusahaan yang tidak menggunakan jasa non
the big four diberi kode 0. c.
Audit Tenure Audit tenure diartikan sebagai periode keterikatan antara kantor akuntan
publik dengan klien. Untuk mengukur variabel periode keterikatan kantor akuntan publik dengan klien,
dihitung dengan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika perusahaan menggunakan jasa KAP yang samatetap serta
diberi nilai 0 jika perusahaan berpindah menggunakan jasa KAP. Dalam variabel ini peneliti menambah 1 satu tahun pengamatan yaitu laporan
keuangan tahun 2010.
2. Variabel dependen merupakan variabel yang dijelaskan atau yang
dipengaruhi oleh variabel independen Erlina, 2008. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah integritas laporan keuangan, disimbolkan
dengan “Y”. Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur
Mayangsari. 2003:1257. Dalam penyajian laporan keuangan tidak ada
39
yang ditutup-tutupi atau disembunyikan, jadi dapat mengetahui keadaan perusahaan saat itu.
Dalam penelitian ini integritas laporan keuangan diukur dengan menggunakan konservatisme. Alasan untuk menggunakan
konservatisme adalah konservatisme identik dengan laporan keuangan yang understate yang resikonya lebih kecil daripada laporan keuangan
yang overstate sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan lebih reliable. Konservatisme dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala nominal yaitu 1 konservatif dan 0 optimis. Pengukuran konservatisme dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan asumsi. Asumsi yang dikemukakan antara lain: a.
Perusahaan yang menggunakan metode persediaan rata-rata akan lebih konservatif dibandingkan dengan yang menggunakan metode
FIFO. b.
Perusahaan yang menggunakan metode penyusutan saldo menurun relatif lebih konservatif dibanding dengan perusahaan yang
menggunakan metode garis lurus. c.
Perusahaan yang menggunakan metode amortisasi saldo menurun relatif lebih konservatif dibanding dengan perusahaan yang
menggunakan metode garis lurus. d.
Perusahaan yang mengakui biaya riset sebagai biaya pada tahun berjalan akan cenderung lebih konservatif dibanding perusahaan yang
mengakui biaya riset sebagai aktiva. Dari keempat asumsi diatas dapat disimpulkan, jika perusahaan
40
memenuhi empat, tiga, atau dua asumsi diatas, maka perusahaan tersebut digolongkan konservatif 1. Jika perusahaan hanya memenuhi satu
atau tidak memenuhi satu pun dari asumsi di atas maka perusahaan tersebut digolongkan optimis 0.
3.5. Skala Pengukur an Var iabel Tabel 3.1
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No Variabel
Jenis Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
1 Kepemilikan
Institusional Independen
Persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh
lembaga lainnya Rasio
2 Kepemilikan
Manajerial Independen
Persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh
pihak manajemen Rasio
3 Komite Audit
Independen Variabel dummy,
keberadaan komite audit dalam perusahaan
Nominal
4 Komisaris
Independen Independen
Variabel dummy, keberadaan komisaris
independen dalam perusahaan
Nominal
5 Kualitas Kantor
Akuntan Publik Independen
Variabel dummy, Kantor Akuntan Publik Big Four
atau Kantor Akuntan Publik non Big Four
Nominal
6 Audit Tenure
Independen Variabel dummy,
perpindahan jasa KAP yang digunakan pada
perusahaan. Nominal
7 Integritas
Laporan Keuangan
Dependen Variabel dummy, bersifat
konservatif atau optimis Nominal
41
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
go publicyang bergerak di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan
kriteria-kriteria sebagai berikut: 1.
Perusahaan menerbitkan laporan keuangantahun 2011, 2012 dan 2013. 2.
Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.
3. Terdapat kelengkapan data pada annual report yang dibutuhkan berturut-
turut dari tahun 2011, 2012 dan 2013. Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
Kode Kriteria
1 Kriteria
2 Kriteria
3 Sampel
1 Akasha Wira International Tbk
ADES √
√ √
1 2
Bentoel International Investama Tbk RMBA
√ √
√ 2
3 Cahaya Kalbar Tbk
CEKA √
√ √
3 4
Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA
√ √
- -
5 Davomas Abadi Tbk
DAVO -
- -
- 6
Delta Djakarta Tbk DLTA
√ √
√ 4
7 Gudang Garam Tbk
GGRM √
√ √
5 8
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
√ √
√ 6
9 Indofarma Tbk
INAF √
√ √
7 10 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
ICBP √
√ √
8 11 Indofood Sukses Makmur Tbk
INDF √
√ √
9 12
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
SIDO -
- -
- 13 Kalbe Farma Tbk
KLBF √
√ √
10 14 Kedaung Indah Can Tbk
KICI √
√ √
11
42
15 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
√ √
√ 12
16 Kimia Farma Tbk KAEF
√ √
√ 13
17 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI
√ √
- -
18 Mandom Indonesia Tbk TCID
√ √
√ 14
19 Martina Berto Tbk MBTO
√ √
√ 15
20 Mayora Indah Tbk MYOR
√ √
- -
21 Merck Tbk MERK
√ √
- -
22 Merck Sharp Dohme Pharma Tbk SCPI
√ √
- -
23 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
√ √
√ 16
24 Mustika Ratu Tbk MRAT
√ √
- -
25 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
√ √
√ 17
26 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN
- -
- -
27 Pyridam Farma Tbk PYFA
√ √
√ 18
28 Sekar Bumi Tbk SKBM
- -
- -
29 Sekar Laut Tbk SKLT
√ √
√ 19
30 Siantar TOP Tbk STTP
√ √
- -
31 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBI
- -
- -
32 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
√ √
√ 20
33 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
√ √
- -
34 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO
- -
- -
35 Ultrajaya Milk Industry Trading
Company Tbk ULTJ
√ √
√ 21
36 Unilever Indonesia Tbk UNVR
√ √
√ 22
37 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
- -
- -
Sumber : www.idx.co.id Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas maka yang menjadi sampel
dalam penelitian ini berjumlah22 dari 37 perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2011, 2012 dan 2013 sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 66.
43
Tabel 3.3 Rincian Sampel Penelitian
No Keterangan
Jumlah 1
Perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor industri barang konsumsi yang terdapat di BEI
dari tahun 2011, 2012 dan 2013
37 2
Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria
15 3
Sampel dalam penelitian
22 4
Tahun pengamatan
3 5
Jumlah sampel selama periode penelitian
66
Sumber: Data diolah 3.7. J enis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan dari www.idx.co.id
. 3.8. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data pada penelitian ini, peneliti menggunakan data yang sudah tersedia. Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber eksternal yaitu Financial
Report perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011, 2012 dan 2013 yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh
dari situs Bursa Efek Indonesia BEI yaituwww.idx.co.id.
44
3.9. Teknis Analisis Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi logistik logistic regression,karena variabel dependennya berupa variabel
dummy0 dan 1 dan variabel independennya berupa gabungan antara variabel metrik dan non-metrik.
3.9.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel-
variabel dalam penelitian ini, yaitu tingkat integritas laporan keuangan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris
independen, kualitas Kantor Akuntan Publik dan audit tenure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Statistik deskriptif akan
memberikan gambaran umum dari setiap variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata
mean, dan nilai standar deviasistandard deviation. 3.9.2. Uji Asumsi Klasik
Pada regresi logistik, uji asumsi klasik tidak perlu dilakukan. Cukup dengan uji multikolinearitas, karena apabila terjadi multikolinearitas dapat
terjadi kesalahan hasil. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis untuk melihat variabel mana saja yang signifikan. Uji asumsi klasik
dilakukan untuk memastikan bahwa sampel yang diteliti terbebas dari gangguan multikolinearitas.
45
1. Uji Multikolinearitas