Integritas Laporan Keuangan Kepemilikan Manajer ial

27 IFAC, 2003 dalam Astria, 2011:41. Carey dan Simnett 2006 berpendapat ada dua faktor utama yang menimbulkan timbulnya hubungan yang negatif antara hubungan auditor-klien dan kualitas audit yaitu pengikisan independensi yang mungkin muncul seiring dengan berkembangnya hubungan pribadi antara auditor dan klien mereka dan berkurangnya kapasitas auditor untuk memberikan penilaian kritikal. Hubungan yang lama antara perusahaan dengan kantor akuntan dapat mengarahkan pada kedekatan antara kantor akuntan dengan manajemen perusahaan sehingga membuat sikap independen menjadi sulit untuk diterapkan oleh kantor akuntan Dao et al, 2008.

2.1.5. Integritas Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara manajemen dengan pihak luar perusahaan tentang data keuangan atau aktivitas perusahaan tersebut selama periode tertentu. Ikatan Akuntan Indonesia IAI, 2002 dalam PSAK No.1 mengemukakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan ekonomi oleh para 28 pengguna laporan keuangan apabila informasi yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut memenuhi karakteristik kualitatif informasi akuntansi. Dalam Statementof Financial Accounting Concept SFAC No.2 mengenai QualitativeCharacteristic OF Accounting Information, terdapat dua hal yang menjadi kualitas primer dalam suatu laporan keuangan, yaitu relevansi relevance dan keandalan reliability Kieso dan Weygandt, 2001:38. Relevansi merujuk pada kemampuan informasi akuntansi untuk mempengaruhi keputusan pembaca laporan keuangan dengan mengubah atau membantu mengkonfirmasi harapan tentang hasil atau konsekuensi suatu tindakankejadian. Relevansi informasi dapat diukur dalam kaitannya dengan maksud penggunaan informasi tersebut. Artinya jika suatu informasi tidak relevan dengan kebutuhan pengambil keputusan, maka informasi akuntansi yang dapat diandalkan, yaitu informasi akuntansi yang bebas dari kesalahan dan penyimpangan serta merupakan suatu penyajian yang jujur. Laporan keuangan dikatakan berintegritas apabila laporan keuangan tersebut memenuhi kualitas reliability Kieso, 2001:38 dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Reliability memiliki kualitas sebagai berikut: a. Verifiability Laporan keuangan suatu entitas yang mempunyai kondisi yang sama dengan laporan keuangan entitas lain, akan mendapat opini yang sama jika diaudit oleh auditor yang berbeda. 29 b. Representational faithfullness Angka dan keterangan yang disajikan sesuai dengan apa yang ada dan benar-benar terjadi. c. Neutrality Informasi dari laporan keuangan harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan berlawanan. Terkait dengan integritas laporan keuangan, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang memiliki integritas yang tinggi maka telah memenuhi dua karakteristik utama dalam suatu laporan keuangan. Informasi akuntansi yang memiliki integritas yang tinggi akan dapat diandalkan karena merupakan suatu penyajian yang jujur sehingg memungkinkan pengguna informasi akuntansi bergantung pada informasi tersebut. Oleh karena itu, informasi yang memiliki integritas yang tinggi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembaca laporan keuangan untuk membantu membuat keputusan. Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur Mayangsari, 2003:1257. Mulyadi 2004 dalam Jam’an 2008: 32 mendefinisikan bahwa: “integritas adalah prinsip moral yang tidak memihak, jujur, seseorang yang berintegritas tinggi memandang fakta seperti apa adanya dan 30 mengemukakan fakta tersebut seperti apa adanya.” Ukuran integritas laporan keuangan selama ini belum ada walaupun demikian secara intuitif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu diukur dengan konservatisme serta keberadaan manipulasi laporan keuangan yang biasanya diukur dengan manajemen laba. Menurut Mayangsari 2003:1257 laporan keuangan yang reliable atau berintegritas dapat dinilai dengan cara penggunaan prinsip konservatisme dan penggunaan earning management karena informasi dalam laporan keuangan akan lebih reliable apabila laporan keuangan tersebut konservatif dan laporan keuangan tersebut tidak overstate supaya tidak ada pihak yang dirugikan akibat informasi dalam laporan keuangan tersebut. 2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan mekanisme corporate governance, kualitas Kantor Akuntan Publik dan audit tenureyang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: 31 Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Wuchun, Chiawen, dan Taychang 2007 What Affects Accounting Conservatism: A Corporate Governance Perspective Independen : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial Dependen : Akuntansikonserva tif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan ukuran dewan yang lebih besar memiliki permintaan terhadap akuntansi yang kurang konservatif. Sedangkan kepemilikan manajerial dan dualitas CEO memiliki permintaan yang besar terhadap akuntansi konservatif. Khanifah 2007 Pengaruh Masa Penugasan Kantor Akuntan Publik, Kepemilikan Manajemen, danKeberadaan Komite Audit Terhadap Kualitas Laba. Independen : Masa Penugasan Kantor Akuntan Publik tenure, Kepemilikan Manajerial dan Komite Audit. Dependen : Kualitas Laba. Hasil penelitian ini jika menggunakan model nilai absolut unexpected accrual terdapat pengaruh audit tenure terhadap kualitas laba, kepemilikan manajemen dan keberadaan komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Untuk model persistencycurrentaccrual s, terdapat pengaruh kepemilikan manajemen terhadap kualitas laba, audit tenure dan keberadaan komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. 32 Susiana dan Herawaty 2007 Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme CorporateGove rnance dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Independen : Independensi, Mekanisme CorporateGoverna nce dan Kualitas Audit Dependen : Integritas Laporan Keuangan. Penelitian ini menghasilkan hasil bahwa independensi auditor, mekanisme corporategovernance dan kualitas audit memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Jama’an 2008 Pengaruh Mekanisme CorporateGov ernance, dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan. Independen : Mekanisme CorporateGoverna nce, dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Dependen : Integritas Informasi Laporan Keuangan. Hasil penelitian menemukan pengaruh antara mekanisme corporate governance kepemilikan institusional,komisaris independen dankomite audit serta kualitas Kantor Akuntan Publik menunjukkan hasil yang positif signifikan. Guna dan Herawaty 2010 Pengaruh Mekanisme CorporateGov ernance, Independensi Auditor, KualitasAudit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Independen : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Komisaris Independen, KomiteAudit, Manajemen Laba, Independensi Auditor, Leverage, Kualitas Audit, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan. Dependen : Manajemen Laba. Variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen dan independensi auditor tidak berpengaruh terhadapmanajemen laba. Sedangkan variabel leverage dan kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba. 33 2.3. Ker angka Konseptual Gambar 2.1 Kerangka Konseptual H1 H2 H3 H4 H5 H6 2.4. Hipotesis Dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan hipotesis dari penelitian ini adalah: H 1 : Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H 2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H 3 : Komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H 4 : Komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Mekanisme Corporate Governance Integritas Laporan Keuangan Y Kualitas Kantor Akuntan Publik X5 Kepemilikan Institusional X1 Kepemilikan Manajerial X2 Komite Audit X3 Komisaris Independen X4 Audit Tenure X6 34 H 5 : Kualitas Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H 6 : Audit tenure berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. J enis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Tujuannya adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan hubungan variabel- variabel yang diteliti yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, kualitas Kantor Akuntan Publik, audit tenure,sebagai variabel independen dan variabel dependen integritas laporan keuangan. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen- dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari www.idx.co.id. 3.3. Batasan Operasional 1. Faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi integritas laporan keuangan adalah mekanisme corporate governance kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, kualitas Kantor Akuntan Publik dan audit tenure. 2. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor industri barang konsumsi terdaftar di BEI selama tahun 2011, 2012 dan 2013 dan melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut. 36 3. Periode pengamatan tahun 2011, 2012 dan 2013. 3.4. Defenisi Operasional Menurut Erlina 2008 “defenisi operasional yaitu menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian.” Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain Erlina, 2008. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Mekanisme Corporate Governance Pengertian corporate governance adalah: “ The roles of shareholders, directors and other managers in corporate decision making” . Menurut Griffin dalam Susiana dan Herawaty, 2007:7. Variabel ini merupakan variabel yang tidak diukur secara mandiri tetapi diukur dengan menggunakan sub variabel. Sub variabel adalah bagian penjelas dari variabel penelitian yang sudah ditentukan. Adapun sub variabel tersebut yaitu: 1 Kepemilikan Institusional Diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh institusikeuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun daninvestment banking.Investor institusional dianggap sophisticated investorsyang tidak mudah “dibodohi” oleh tindakan manajer. Guna dan Herawati, 2010:5. 37 2 Kepemilikan Manajerial Diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan komisaris dan direksi. Persentase saham yang dimiliki oleh manajemen termasuk didalamnya persentase saham yang dimiliki oleh manajemen secara pribadi maupun dimiliki oleh anak cabang perusahaan bersangkutan beserta afiliasinya. Susiana dan Herawaty, 2007. 3 Komite Audit Komite audit menurut Kep.29PM2004 merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan dalam pengelolaan perusahaan. Komite audit ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika perusahaan memiliki komite audit dan nilai 0 jika perusahaan tidak memiliki komite audit Susiana dan Herawaty, 2007. 4 Komisaris Independen Komisaris independen adalah anggota komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis dan hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata semi kepentingan perusahaan KNKG, 2004 dalam Guna dan Herawaty, 2010:6. Komisaris independen ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika perusahaan mempunyai komisaris independen dan 38 nilai 0 jika perusahaan tidak memiliki komisaris independen Susiana dan Herawaty, 2007:13. b. Kualitas Kantor Akuntan Publik Ukuran kantor akuntan publik diukur dengan melihat kantor akuntan publik mana yang mengaudit laporan keuangan perusahaan. Ukuran kantor akuntan publik dalam penelitian ini diklasifikasikan dengan menggunakan variabel dummy yaitu perusahaan yang menggunakan jasa the big four diberi kode 1 dan perusahaan yang tidak menggunakan jasa non the big four diberi kode 0. c. Audit Tenure Audit tenure diartikan sebagai periode keterikatan antara kantor akuntan publik dengan klien. Untuk mengukur variabel periode keterikatan kantor akuntan publik dengan klien, dihitung dengan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika perusahaan menggunakan jasa KAP yang samatetap serta diberi nilai 0 jika perusahaan berpindah menggunakan jasa KAP. Dalam variabel ini peneliti menambah 1 satu tahun pengamatan yaitu laporan keuangan tahun 2010. 2. Variabel dependen merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen Erlina, 2008. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah integritas laporan keuangan, disimbolkan dengan “Y”. Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur Mayangsari. 2003:1257. Dalam penyajian laporan keuangan tidak ada 39 yang ditutup-tutupi atau disembunyikan, jadi dapat mengetahui keadaan perusahaan saat itu. Dalam penelitian ini integritas laporan keuangan diukur dengan menggunakan konservatisme. Alasan untuk menggunakan konservatisme adalah konservatisme identik dengan laporan keuangan yang understate yang resikonya lebih kecil daripada laporan keuangan yang overstate sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan lebih reliable. Konservatisme dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala nominal yaitu 1 konservatif dan 0 optimis. Pengukuran konservatisme dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan asumsi. Asumsi yang dikemukakan antara lain: a. Perusahaan yang menggunakan metode persediaan rata-rata akan lebih konservatif dibandingkan dengan yang menggunakan metode FIFO. b. Perusahaan yang menggunakan metode penyusutan saldo menurun relatif lebih konservatif dibanding dengan perusahaan yang menggunakan metode garis lurus. c. Perusahaan yang menggunakan metode amortisasi saldo menurun relatif lebih konservatif dibanding dengan perusahaan yang menggunakan metode garis lurus. d. Perusahaan yang mengakui biaya riset sebagai biaya pada tahun berjalan akan cenderung lebih konservatif dibanding perusahaan yang mengakui biaya riset sebagai aktiva. Dari keempat asumsi diatas dapat disimpulkan, jika perusahaan 40 memenuhi empat, tiga, atau dua asumsi diatas, maka perusahaan tersebut digolongkan konservatif 1. Jika perusahaan hanya memenuhi satu atau tidak memenuhi satu pun dari asumsi di atas maka perusahaan tersebut digolongkan optimis 0. 3.5. Skala Pengukur an Var iabel Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel No Variabel Jenis Variabel Indikator Skala Pengukuran 1 Kepemilikan Institusional Independen Persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh lembaga lainnya Rasio 2 Kepemilikan Manajerial Independen Persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen Rasio 3 Komite Audit Independen Variabel dummy, keberadaan komite audit dalam perusahaan Nominal 4 Komisaris Independen Independen Variabel dummy, keberadaan komisaris independen dalam perusahaan Nominal 5 Kualitas Kantor Akuntan Publik Independen Variabel dummy, Kantor Akuntan Publik Big Four atau Kantor Akuntan Publik non Big Four Nominal 6 Audit Tenure Independen Variabel dummy, perpindahan jasa KAP yang digunakan pada perusahaan. Nominal 7 Integritas Laporan Keuangan Dependen Variabel dummy, bersifat konservatif atau optimis Nominal 41 3.6. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go publicyang bergerak di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan menerbitkan laporan keuangantahun 2011, 2012 dan 2013. 2. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen. 3. Terdapat kelengkapan data pada annual report yang dibutuhkan berturut- turut dari tahun 2011, 2012 dan 2013. Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Sampel 1 Akasha Wira International Tbk ADES √ √ √ 1 2 Bentoel International Investama Tbk RMBA √ √ √ 2 3 Cahaya Kalbar Tbk CEKA √ √ √ 3 4 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA √ √ - - 5 Davomas Abadi Tbk DAVO - - - - 6 Delta Djakarta Tbk DLTA √ √ √ 4 7 Gudang Garam Tbk GGRM √ √ √ 5 8 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP √ √ √ 6 9 Indofarma Tbk INAF √ √ √ 7 10 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP √ √ √ 8 11 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF √ √ √ 9 12 Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO - - - - 13 Kalbe Farma Tbk KLBF √ √ √ 10 14 Kedaung Indah Can Tbk KICI √ √ √ 11 42 15 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI √ √ √ 12 16 Kimia Farma Tbk KAEF √ √ √ 13 17 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI √ √ - - 18 Mandom Indonesia Tbk TCID √ √ √ 14 19 Martina Berto Tbk MBTO √ √ √ 15 20 Mayora Indah Tbk MYOR √ √ - - 21 Merck Tbk MERK √ √ - - 22 Merck Sharp Dohme Pharma Tbk SCPI √ √ - - 23 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI √ √ √ 16 24 Mustika Ratu Tbk MRAT √ √ - - 25 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI √ √ √ 17 26 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN - - - - 27 Pyridam Farma Tbk PYFA √ √ √ 18 28 Sekar Bumi Tbk SKBM - - - - 29 Sekar Laut Tbk SKLT √ √ √ 19 30 Siantar TOP Tbk STTP √ √ - - 31 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBI - - - - 32 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC √ √ √ 20 33 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ - - 34 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO - - - - 35 Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk ULTJ √ √ √ 21 36 Unilever Indonesia Tbk UNVR √ √ √ 22 37 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM - - - - Sumber : www.idx.co.id Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah22 dari 37 perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2011, 2012 dan 2013 sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 66. 43 Tabel 3.3 Rincian Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah 1 Perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor industri barang konsumsi yang terdapat di BEI dari tahun 2011, 2012 dan 2013 37 2 Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria 15 3 Sampel dalam penelitian 22 4 Tahun pengamatan 3 5 Jumlah sampel selama periode penelitian 66 Sumber: Data diolah 3.7. J enis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan dari www.idx.co.id . 3.8. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh data pada penelitian ini, peneliti menggunakan data yang sudah tersedia. Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber eksternal yaitu Financial Report perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011, 2012 dan 2013 yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia BEI yaituwww.idx.co.id. 44 3.9. Teknis Analisis Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi logistik logistic regression,karena variabel dependennya berupa variabel dummy0 dan 1 dan variabel independennya berupa gabungan antara variabel metrik dan non-metrik. 3.9.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel- variabel dalam penelitian ini, yaitu tingkat integritas laporan keuangan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, kualitas Kantor Akuntan Publik dan audit tenure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran umum dari setiap variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasistandard deviation. 3.9.2. Uji Asumsi Klasik Pada regresi logistik, uji asumsi klasik tidak perlu dilakukan. Cukup dengan uji multikolinearitas, karena apabila terjadi multikolinearitas dapat terjadi kesalahan hasil. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis untuk melihat variabel mana saja yang signifikan. Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa sampel yang diteliti terbebas dari gangguan multikolinearitas. 45

1. Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

1 8 123

Pengaruh mekanisme corporate governance dan kualitas kantor akuntan publik terhadap integritas laporan keuangan

3 20 16

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KUALITAS KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 -2014)

11 101 131

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 2 2

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Skripsi Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13