Manfaat Penelitian Jadwal SurveyObservasi Rencana Isi

4 a. Berguna untuk mengetahui bagaimana peranan komputer sebagai pengolah data akuntansi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan telah diterapkan dengan baik. b. Sebagai salah satu syarat kelengkapan untuk kelulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

1. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah : a. Bagi Penulis, berguna untuk lebih mengetahui tentang kemajuan teknologi khususnya peranan komputer sebagai pengolahan data yang diterapkan dalam suatu instansi pemerintah, dan untuk lebih mengetahui perbedaan yang ada antara praktek yang dilakukan oleh instansi pemerintah dengan teori bangku perkuliahan. b. Bagi Instansi Pemerintah, dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam suatu pengambilan keputusan untuk kemajuan di masa yang akan datang serta dapat dijadikan rencana kebijakan yang lebih bijaksana. c. Bagi Peneliti Sejenis, dapat menjadi bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian-penelitian sejenis berikutnya. D. RENCANA PENULISAN Rencana penulisan terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.

1. Jadwal SurveyObservasi

5 Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis membuat jadwal penelitian yang dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dan penulisan dibuat dalam bentuk tabel. Untuk lebih jelasnya jadwal survey ini dapat di lihat pada table 1.1 dibawah ini : Tabel 1.1 Jadwal SurveyObservasi dan Penyusunan Tugas Akhir No Kegiatan Mei Juni Juli III IV I II III IV I II 1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukan dosen pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir 6

1. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah , tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal surveyobservasi dan rencana isi. BAB II: DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN Dalam bab ini, diuraikan sejarah ringkas struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan ,kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan. BAB III : PERANAN KOMPUTER SEBAGAI PENGOLAH DATA AKUNTANSI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN Dalam bab ini, diuraikan mengenai penerapam komputer, sistem akuntansi berbasis komputer, peranan komputer sebagai 7 pengolahan data akuntansi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan, dan analisa dan evaluasi. BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, berisikan tentang kesimpulan dan saran tentang peranan komputer sebagai pengolah data akuntansi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. 8 BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN A. SEJARAH RINGKAS Dinas Pendapatan Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu Sub-Bagian Penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas pokoknya mengelola bidang penerimaanpendapatan daerah. Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak, maka dalam sub-bagian penerimaan tidak terdapat seksi atau urusan. Dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk serta Potensi PajakRetribusi Daerah Kota Medan, maka melalui Peraturan Daerah Kota Medan, Sub-Bagian tersebut di atas ditingkatkan menjadi bagian dengan nama bagian IX yang tugas pokoknya mengelola penerimaan dan pendapatan daerah. Bagian IX tersebut terdiri dari beberapa Seksi Dengan Pola Pendekatan Secara Sektoral Pungutan Daerah. Maka dari itu, dibentuklah beberapa seksi yang mengelola pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para wajib pajak wajib retribusi di dalam Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan diantaranya kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Kota, Medan Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Sunggal dan lainnya. Pada tahun 1978 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : KUPD-7, tahun 1978, tentang penyeragaman Struktur Organisasi Dinas Pendapatan 9 Daerah Propinsi dan KabupatenKotamadya di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Kota Medan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 1978 tentang Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Medan sebagaimana dimaksudkan dalam Instruksi Mendagri dimaksud. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari 1 satu Bagian Tata Usaha, dengan 3 tiga Urusan dan 4 empat seksi dengan masing-masing seksi terdiri dari 3 tiga subseksi. Dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442, tahun 1988, tanggal 26 Mei 1988 tentang Sistem dan Prosedur PerpajakanRetribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan di 99 KabupatenKota dan surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 0611861PUOD, tanggal 2 Mei 1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 1978 tentang Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Medan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 16 Tahun 1990 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja dinas Pendapatan Kotamadya Daerah TK.II Medan. Dalam perkembangan selanjutnya dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000, tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah KabupatenKota, maka Pemerintah Kota Medan membentuk Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Medan sebagaimana diatur dan 10 ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 tahun 2001, sehingga Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tk.Ii Medan Nomor 16 tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan SK. Walikota Medan Nomor 25 tahun 2002 tentang Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pungutan pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. Dinas pendapatan daerah di pimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah, terdiri dari 1 satu. Bagian tata usaha dengan 4 empat sub bagian dan 5 lima Sub Dinas dengan masing-masing 4 empat seksi serta kelompok jabatan fungsional. Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan wajib pajakretribusi daerah, Struktur Organisasi Dinas Pendapatan selama ini dibentuk dengan membagi pekerjaan berdasarkan sektor jenis pungutan maka pola tersebut perlu dirubah secara fungsional. kondisi saat ini dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali dan penyempurnaan Manual Pendapatan Daerah MAPATDA. Seiring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini dilakukan secara sektorat perlu diubah secara fungsional dan disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir dibidang perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga berhasil disusun Manual Pendapatan Daerah. 11 Adapun penyempurnaan dimaksudkan dituangkan dalam: 1. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973442 Tahun 1988 tanggal 26 Mei 1988, tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya serta pemungutan Pajak Parkir diseluruh Indonesia. 2. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tangga;\l 26 Mei 1988, tentang pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973442 Tahun 1988. 3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1988, tentang pelaksanaan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Kota Medan. Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, dan Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendapatan. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 12

B. STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi, perusahaan, atau intsansi negara dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, sehingga adanya pertanggung jawaban pada setiap pihak. Tanggal 11 Februari 2013. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 khusus untuk Dinas Pendapatan Kota Medan ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan beserta Struktur Organisasi melalui Surat Keputusan Walikota Nomor 1 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. Adapun susunan organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat terdiri dari : 2.1.Sub Bagian Umum 2.2.Sub Bagian Keuangan 2.3.sub Bagian Penyusunan Program 3.Bidang Pendapatan dan Penetapan, 3.1.Seksi Pendatann danPendaftaran 3.2.Seksi Pemeriksaan 3.3.Seksi Penetapan 13 3.4.Seksi Pengolahan dan Informasi 4.Bidang Penagihan, Membawahkan: 4.1.Seksi Pembukuan dan Vertifikasi 4.2.Seksi Penagihan dan Perhitungan 4.3.Seksi Pertimbangan dan Restitusi 5.Bidang Bagi Hasil Pendapatan, Terdiri Atas: 5.1.Seksi Bagi Hasil Pajak 5.2.Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak 5.3.Seksi Penatausahaan Bagi Hasil 5.4.Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan 6.Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, Terdiri Atas: 6.1.Seksi Pengembangan Pajak 6.2.Seksi Pengembangan Retribusi 6.3.Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain 7.Unit Pelaksanaan Teknis UPT

8.Kelompok Jabatan Fungsional

C. JOB DESCRIPTION

1. Kepala Dinas