Metode Mamdani LANDASAN TEORI

2.11 Metode Mamdani

Metode Mamdani sering dikenal sebagai metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan: 5. Pembentukan himpunan fuzzy Pada metode Fuzzy – Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. 6. Aplikasi fungsi implikasi aturan Pada metode Fuzzy – Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. , 7. Komposisi aturan Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu max, additive dan probabilistik OR probor. a. Metode Max maximum. Secara umum dapat dituliskan : Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimal aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan operator OR union. Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksi konstribusi dari tiap-tiap proposisi. Secara umum dapat dituliskan: = , Dengan : = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke i. = nilai keanggotaan konsekuan fuzzy aturan ke i. Misalkan ada 3 aturan proposisi sebagai berikut: [R1] if Biaya Produksi RENDAH and Permintaan NAIK then Produksi Barang BERTAMBAH; [R2] if Biaya Produksi STANDAR then Produksi Barang NORMAL; [R3] if Biaya Produksi TINGGI and Permintaan TURUN then Produksi Barang BERKURANG; RENDAH NAIK BERTAMBAH STANDAR tak ada input NORMAL TINGGI TURUN BERKURANG Gambar 2.6 Komposisi Aturan Fuzzy Metode MAX Sumber: Sri Kusumadewi, 2002

2. Aplikasi operasi fuzzy

3. Aplikasi metode omplikasi min

IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK THEN Produksi Barang

1. Input fuzzy

IF Biaya Produksi STANDAR THEN Produksi Barang NORMAL IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN THEN Produksi Barang b. Metode Additive Sum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan: = 1, + Dengan : = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai autan ke-i = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i c. Metode Probabilistik OR Probor Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan produk terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan: = + − ∗ Dengan : = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i. d. Penegasan defuzzyfikasi Input dari proses defuzzyfikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan – aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai output seperti terlihat pada gambar. Gambar 2.7 Proses Defuzzyfikasi Sumber: Sri Kusumadewi, 2002 Ada beberapa metode defuzzyfikasi pada komposisi aturan MAMDANI, antara lain : a. Metode Centroid Composite Moment Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat z daerah fuzzy. Secara umum dirumuskan : Untuk variabel kontinu ∗= Untuk variabel diskrit Nilai yang diharapkan Daerah fuzzy `A’ Daerah fuzzy `B’ Daerah fuzzy `C’ Output : Daerah Fuzzy `D’ ∗= ∑ ∑ Dengan: ∗ = Nilai domain ke - = Derajat keanggotaan b. Metode Bisektor Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan setengah dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Secara umum dituliskan : X sedemikian hingga = ℜ X X ℜ c. Metode Mean of Maximum MOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata – rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. d. Metode Largest of Maximum LOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. e. Metode Smallest of Maximum SOM Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data stok beras, pemasukan beras, dan penyaluran beras untuk kurun waktu antara bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Desember 2014. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Data Stok, Pemasukan dan Penyaluran Beras TAHUN STOK BERAS TON PEMASUKAN TON PENYALURAN TON Januari 43.878 17.389 9.575 Februari 51.692 28.009 21.836 Maret 57.865 15.082 33.977 April 38.970 25.583 28.831 Mei 35.722 14.857 30.825 Juni 19.754 23.018 26.745 Juli 16.027 23.714 18.425 Agustus 21.316 27.405 22.738 September 25.983 21.497 29.598 Oktober 17.882 29.288 21.527 November 25.643 12.578 8.142 Desember 30.079 9.514 4.555 Sumber Data : Perum BULOG Divisi Regional Sumatera Utara