Riza Nilfan : Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan, 2010.
b lembar kedua untuk kepala bagian keuangan sesudah di
verifikasikan c lembar ketiga untuk arsip kasir yang diberi nomor urut.
3. Kasir menyiapkan bukti setor ke bank rangkap tiga berdasarkan daftar
penerimaan uang tunai harian dan didistribusikan sebagai berikut : a
lembar asli untuk kasir, b
lembar kedua untuk bagian akuntansi, c
lembar ketiga untuk pihak bank. 4.
Bagian piutang memposting buku kas dalam buku pembantu piutang dan mengarsipkan bukti kas masuk.
5. Bagian buku besar mencatat daftar penerimaan uang tunai dalam
jurnal dan setiap periode memposting jurnal penerimaan kas kebuku besar. Daftar penerimaan uang tunai disimpan dan diarsipkan
berdasarkan urut tanggal, 6.
Bagian kasir memeriksa dokumen penerimaan kas yang berupa bukti setor yang kemudian dikirimkan ke bank guna untuk diperiksa dan
pemberian stempel lunas, setelah disahkan oleh bank diberikan kepada pelanggan perusahaan.
2. Prosedur Pengeluaran Kas
Adapun prosedur pengeluaran kas menurut Mulyadi 2001:250 adalah
sebagai berikut : departemen pencatatan,departemen pemrosesan data, departemen pengeluaran kas.
Riza Nilfan : Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan, 2010.
a. Departemen Pencatatan.
Dalam sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dari pengeluaran kas
menurut Mulyadi 2001:251 yaitu :
pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang, 1
Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang,
2 Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan bukti kas keluar
yang telah mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
b. Departemen Pemrosesan Data.
Setiap hari, sistem pengeluaran kas men-scan field tanggal jatuh tempo dari registrasi voucher untuk jauh tempo setiap item. Pada akhir hari, kenaikan
pengeluaran kas di Pos kekontrol utang dagang, persediaan dan akun kas dalam buku besar umum.
c. Departemen Pengeluaran Kas
Setiap pengeluaran, petugas administrasi menyiapkan cek yang terdiri atas tiga bagian dan mencatat nomor cek, jumlah dolar, nomor voucher dan data
penting lainnya dalam registrasi cek. Adapun pelaksanaan prosedur pengeluaran kas pada PT. Bank Central
Asia Tbk sebagai berikut :
Riza Nilfan : Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan, 2010.
1 Bagian akuntansi buku besar meminta voucher lembar ketiga dari
bagian utang. Voucher tersebut dicatat dalam voucher register kemudian diserahkan kepada pemegang kartu persediaan,
2 Bagian akuntansi persediaan mencatat voucher dalam kartu persediaan
kemudian mengarsipkan voucher tersebut menurut nomor urut, 3
Tanggal pengeluaran, bagian utang menyerahkan voucher lembar pertama dan lembar kedua kebagian pengeluaran uang,
4 Bagian pengeluaran uang, memeriksa voucher dan bukti pendukung
kemudian menulis cek. Data tentang cek dituliskan dalam voucher lembar pertama dan kedua. Dimana cek berserta lembar pertama
diserahkan kebagian akuntansi dan lembar kedua dikirimkan kesupplies,
5 Bagian akuntansi buku besar mencatat register dan menuliskan
tanggal dan nomor cek dalam voucher register dan menyimpan voucher tersebut dalam arsip urut nomor,
6 Laporan bank setiap bulan diterima oleh internal auditor, yang akan
direkonsiliasikan oleh internal auditor dengan catatan kas yang ada.
Riza Nilfan : Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan, 2010.
BAB III TOPIK DAN PENELITIAN
Penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam dunia sekarang ini sangat menunjang percepatan proses penyelesaian
transaksi keuangan yang dilakukan nasabah. Semakin teknologi bergerak kearah otomatis, semakin cepat proses penyelesaian transaksi dapat dijalankan
dibandingkan dengan sistem manual dan semi otomatis. Selain itu, penggunaan teknologi akan memperluas jaringan pemasaran produk – produk jasa tersebut.
Terlepas dari pengaruh positif pememfaatan teknologi pada pengembangan sistem informasi akuntansi yang disediakan oleh perusahaan
sebagaimana yang disebutkan diatas, penerapan dan pengembangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer bukanlah tanpa resiko. Adapun resiko –
resiko menurut Supriyono RA 2001:84 adalah sebagai berikut : resiko strategis dan resiko operasional.
A. Resiko Strategis
Resiko ini muncul dengan kaitan perencanaan dan penerapan proyek sistem informasi akuntansi sebagai keputusan Pimpinan tertinggi manajerial
perusahaan. Dengan kata lain, jika pihak manajerial menerapkan kebijakan sistem yang salah maka perusahaan mengalami kerugian materil dan sistem tidak dapat
mendorong program pengembangan.