Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan

(1)

(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdullilah puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan dan pengetahuan pada penulis serta shalawat dan beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan teladan yang baik kepada seluruh umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan “ .

Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan skripsi minor ini dengan baik, akan tetapi penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun dari semua pihak, penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik moril maupun material. Pada kesempatan ini secara tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Bapak pimpinan perusahaan serta seluruh karyawan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Kedua orang tua, Papa dan Mama ( alm. Ikhwanuddin dan Tamba Ulina Sitorus ), adik saya,( Lutfi Agus Dian ), serta teman-teman yang tidak bias disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Medan, 10 Nopember 2009 Penulis

(Riza Nilfan) NIM : 062102072


(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Perumusan masalah ... 2

C. Tujuan penelitian ... 3

D. Manfaat penelitian ... 3

E. Metodologi penelitian ... 3

F. Sistematika penulisan ... 6

Bab II PT. BCA Tbk A. Data Deskripsi ... 8

1. Sejarah singkat perusahaan ... 8

2. Struktur organisasi perusahaan ... 10

B. Data Teoritis ... 14

1. Sistem ... 14

2. Sistem informasi ... 16

3. Sistem informas penerimaan dan pengeluaran kas ... 18

4. Sistem Informasi akuntansi ... 19


(7)

C. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas ... 31 1. Prosedur penerimaan kas ... 31 2. Prosedur pengeluaran kas ... 33 Bab III Topik dan Penelitian

A. Resiko Strategis ... 33 B. Resiko Operasional... 34 Bab IV Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan ... 37 B. Saran ... 38 Daftar Pustaka ... 39 Lampiran


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang usaha maupun di bidang manufaktur bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal dan tercapainya kontinuitas usaha. Bagi setiap perusahaan informasi itu sangatlah penting, karena setiap perusahaan membutuhkan informasi sebagai sumber daya bisnis yang vital bagi kelangsungan hidup perusahaan. Informasi juga berguna untuk mengerahkan dan memperlancar kegiatan perusahaan dalam membentuk pihak manajemen untuk mengambil keputusan dalam mendapatkan informasi yang akurat, maka diperlukan kerja sama yang baik antara pihak yang berkepentingan untuk mengetahui sejauh mana target yang telah dicapai oleh perusahan tersebut.

Kas adalah salah satu harta benda yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk melancarkan pekerjaan rutin dan sebagai modal kerja usaha untuk menghasilkan suatu laba. Oleh karena itu uang kas adalah harta yang paling likuit. Sistem akuntansi sangat berperan dalam suatu perusahaan karena akuntansi dapat memberikan informasi yang diperlukan manajemen. Disamping itu dapat memberikan bantuan dalam menyajikan suatu pertanggung jawaban keuangan bagi pihak – pihak yang berkepentingan dalam suatu perusahaan, melalui laporan


(9)

serta pengawasan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar informasi yang dimaksud benar dan tepat penyajiannya, maka syaratnya adalah menyusun prosedur akuntansi yang baik.

Pada PT. Bank Central Asia Tbk sistem penerimaan dan pengeluaran kas mengalami kesulitan dan kesalahan dalam sistem penyetoran iuran serta adanya kesalahan pada prosedur dalam mengumpulkan bukti pengelolaan kas, sehingga saya berminat mengadakan penelitian pada perusahaan ini. untuk mendapatkan informasi akuntansi yang akurat hendaknya diterapkan sistem komputerisasi dalam memperoleh data dan penilaian yang tepat mengenai penerimaan dan pengeluaran kas.

Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis perlu menguji keefektifan sistem informasi akuntansi pada penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan ini. Maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan menyajikannya dalam bentuk skripsi dengan judul “ Sistem informasi akuntansi pengeluaran dan

penerimaan kas pada PT. Bank Central Asia Tbk “.

B . Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerapan sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.


(10)

C. Tujuan Penelitian

Adanya tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.

2. Untuk dapat melihat dan memahami secara langsung bagaimana praktek pelaksanaan sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai pemahaman bagi penulis untuk mengaplikasikan teori – teori yang didapat diperkulihaan kedalam suatu organisasi atau perusahaan.

2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk menyempurnakan sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.

3. Sebagai bahan referensi dan pertimbangan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi.


(11)

1. LokasiPenelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Bank Central Asia Tbk, yang bertempat di Jln. Diponegoro No. 35 Medan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh Penulis adalah “ Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran dan Penerimaan Kas pada PT. Bank Central Asia Tbk ”.

3. Sumber Data

Data Penelitian ini diperoleh dari dua sumber data yaitu : data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data atau informasi yang diperoleh secara langsung dari sumber asli ( tanpa melalui media perantara ) baik dari individu maupun perorangan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, hasil observasi dan wawancara yang biasa dilakukuan Penulis.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung ( melalui media perantara ) untuk diolah lebih lanjut dan


(12)

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel ataupun diagram.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data informasi yang akurat yang mengarah kepada kebenaran yang diperlukan dalam pembuktian penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti guna memperoleh bukti dan prosedur yang ada pada perusahaan saat dilakukan penelitian.

b. Teknik Interview (wawancara)

Teknik interview ( wawancara ) adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau wawancara secara langsung kepada pimpinan, kepala bagian dan karyawan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi, guna untuk melancarkan proses pengumpulan data yang dibutuhkan penulis, dimana dalam hal ini wawancara dilakukan secara tidak terstruktur.


(13)

Untuk menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan dua metode analisa yaitu :

a. Metode deskriptif, yaitu data - data yang diperoleh dari penelitian dikumpulkan, kemudian disusun dan seterusnya diolah sehingga diperoleh gambaran dari masalah tersebut atau bisa juga dibilang suatu metode dengan mengumpulkan data, disusun, diinterprestasikan dan menganalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan suatu permasalahan yang dihadapi perusahaan.

b. Metode deduktif, yaitu data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisa kembali dengan menggunakan teori - teori yang berlaku sebagai alat analisa yang berguna mengambil suatu kesimpulan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam empat bab yaitu : bab I pendahuluan, bab II PT. Bank Central Asia Tbk, bab III analisa dan evaluasi dan bab IV kesimpulan dan saran.

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini penulis memaparkan bahasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.


(14)

Dalam bab ini, diuraikan adalah sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, pengertian sistem informasi akuntansi, pembagian dan karakteristik sistem informasi akuntansi, tujuan dan ciri – ciri sistem informasi akuntansi, kebijakan dan peranan sistem informasi akuntansi pada PT. Bank Central Asia Tbk.

Bab III Pembahasan

Dalan bab ini penulis mencoba mengadakan analisa, membandingkan hasil penelitian dan teori yang didapat diperkuliahan, menganalisa peranan sistem informasi akuntansi dan menganalisa sistem penerimaan dan pegeluaran kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Dalam bab yang terakhir ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan seterusnya mencoba memberikan saran kepada perusahaan yang dianggap perlu untuk kemajuan perusahaan.


(15)

(16)

BAB II

PT. Bank Central Asia Tbk

A. Data Deskripsi

1. Sejarah Singkat Perusahaan

NV Perseroan dagang dan IndustriSemarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Centaral Asia ( BCA ). BCA mulai beroperasi sebagai anak usaha Semarang Knitting Factory pada 21 February 1957, berkantor pusat di Jakarta.

BCA memperkuat jaringan layanan cabang. Tahun 1977 BCA berkembang menjadi Bank Devisa.

a) Sejalan dengan deregulasi sector perbankan Indonesia, BCA mengembankan jaringan kantor cabang secara luas

b) BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun penerapan teknologi informasi, seperti menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang BCA

c) Meluncurkan Tabungan Hari Depan ( TAHAPAN ) BCA, dan lain-lain

d) BCA mengembangkan alternative jaringan melalui ATM BCA ( Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine ) yang berkembang secara pesat


(17)

e) Pada Tahun 1991, BCA mulai menenpatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara terus menerus dan intensif

f) BCA menjalin kerjasama dengan institusi terkemuka, antara lain PT. TELKOM untik pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citybank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citybank dapat melakukan tagihan melalui ATM BCA.

Pada tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter. seiring dengan kerusuhan massal pada bulan Mei 1998, terjadi rush terhadap beberapa kantor cabang BCA, terutama di Jakarta. BCA menjadi BTO ( Bank Taken Over ) dan disertakan dalam program rekapitalisasi dan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh BPPN ( Badan Penyehatan Perbankan Nasional ). Proses rekapitalisasi BCA selesai, dan sebagian besar kredit yang diberikan BCA dipertukarkan dengan obligasi pemerintah.

Pemerintah Republik Indonesia melalui BPPN, menguasai 92,8% saham BCA. BPPN melakukan divestasi 22,5% dari seluruh saham BCA melalui Penawaran Saham Publik Perdana ( IPO ), sehingga kepemilikan BPPN berkurang menjadi 70,3%. Penawaran Publik Kedua sebesar 588.800.000 lembar saham BCA ( 10% dari total saham BCA ). Kepemilikan BPPN atas BCA berkurang lagi menjadi 60,3%.

Farindo Invesments ( Mauritius ) Limited mengambil-alih 51% total saham BCA melalui prose stander strategic private placement. BPPN melakukan


(18)

divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas. Pemerintah Indonesia melalui PT. perusahaan Pengelola Aset ( PPA ) melakukan divestasi 5,02% saham BCA.

2. Struktur Organisasi pada PT. Bank Central Asia Tbk

Gambar 2.1

Uraian Tugas ( job description ) a. Komisaris Utama


(19)

1) Memberikan pengarahan atas setiap kebijakan dan pelaksanaan tugas-tugas direksi dengan selalu memperhatikan setiap perkembangan aspek keuangan, ekonomi, dan perbankan

2) Menyetujui rencana kerja dan anggaran yang disusun oleh direksi 3) Melakukan pembentukan team comite pembiayaan sesuai batasan

limit yang ditentukan

4) Melakukan pengaasan terhadap realisasi rencana kerja dan anggaran yang telah disusun oleh direksi

5) Membuat laporan setiap 6 ( enam ) bulan sekali ( setiap akhir bulan Juni dan Desember ) yang berhubungan dengan laporan perkembangan usaha dan tingkat kesehatan bank

b. Direktur Utama

Tugas-tugas dan tanggung jawab daru Direktur Utama antara lain : 1) Membuat perencanaan kerja bidang pengawasan dan operasi bank 2) Membuat proyeksi rencana dan anggaran baru

3) Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen 4) Mempersiapkkan tenaga SDM yang terampil

5) Menjaga seluruh keutuhan asset bank, mempertahankan kredibilitas bank dalam rangka peningkatan kesehatan bank kearah yang lebih baik dan berkembang

c. Direktur Operasional


(20)

1) Membantu tugas direktur utama dalam membidangi tugas-tugas operasional

2) Menandatangani tiket pencarian tabungan dan deposito

3) Melaksanakan penyusunan anggaran untuk tahun berikut bersama dengan direktur utama

4) Memeriksa laporan-laporan bulanan bank akhir tahun d. Teller Kantor Kas

Tugas-tugas dan tanggung jawab dari Teller Kantor Kas antara lain :

1) Melayani penyetoran dan pembayaran tunai sehubungan transaksi tabungan deposito

2) Melakukan pembayaran dan penerimaan sehubungan dengan pembayaran biaya-biaya baik biaya personalia dengan umum melalui counter bank

3) Menyusun daftar mutasi harian teller dan melakukan pencocokan saldo antara fisik uang dan saldo pada neraca harian

4) Menyortir uang sesuai standar penyortiran uang

5) Mengatur jumlah uang tunai agar tidak melampaui batas asuransi dan melaporkan kepada supervisor penyimpanan uang

6) Melakukan entry data kepemograman tabungan e. Staff Audit


(21)

2) Memeriksa adanya selisih pembukuan

3) Menyusun laporan rekonsiliasi secara dua mingguan f. Staff Administrasi Pembiayaan

Tugas-tugas dan tanggung jawab dari Staff Administrasi Pembiayaan antara lain :

1) Melakukan Entry data dan updating modul pembiayaan 2) Melakukan update kartu pembiayaan

3) Melakukan perencanaan saldo pembiayaan menurut modul pembiayaan dengan general ledger ( buku besar )

4) Mencetak dana tunggakan pembiayaan sesuai dengan permintaan pemimpin atau marketing

g. Staff Remedial

Tugas-tugas dan tanggung jawab dari Staff Remedial antara lain :

1) Melakukan penagihan terhadap nasabah bermasalah, sesuai account yang dibagikan

2) Melakukan proses penyelamatanpembiayaan, rescheduling, restrukturisasi, hapus tagih, hapus buku, dan sebaginya

3) Membuat laporan keuangan

4) Membuat surat teguran atas kelalaian pembayaran

5) Melengkapi dokumen yang diperlukan sesuai ketentuan prinsip mengenal nasabah


(22)

Tugas-tugas dan tanggung jawab dari Staff Maketing antara lain : 1) Menerima dan mencatat permohonan pembayaran

2) Memandu nasabah menyusun permohonan pembiayaan 3) Mengevaluasi kelayakan pemberian pembiayaan

4) Melakukan monitoring kelancaran pembiayaan account masing-masing nasabah

5) Memfollow up kelengkapan data nasabah yang dibutuhkan sesuai prinsip mengenal nasabah

i. Teller

Tugas-tugas dan tanggung jawab dari Teller antara lain :

1) Melayani penyetoran dan pembayaran tunai sehubungan transaksi 2) Melakukan pembayaran dan penerimaan yang berhubungan dengan

pembayaran biaya bank, biaya personalia, dan umum melalui counter bank

3) Menyusun daftar penerimaan dan pengeluaran uang tunaidan melakukan pencocokan saldo dengan fisik uang dan saldo pada neraca harian

4) Menyortir sesuai standar persyaratan uang

B. Data Teoritis 1. Sistem


(23)

Istilah sistem paling sering digunakan untuk menunjukkan pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadi dengan kata lain sistem adalah sekelompok elemen - elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.

Sistem menurut Davis ( 2001 : 98 ), menyatakan bahwa : “ sistem dapat abstrak dan visi. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan - gagasan atau konsepsi - konsepsi yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat visi adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan ”.

Peranan atau tujuan sistem didalam suatu pengolahan data sangatlah penting dalam hal ini untuk menghasilkan informasi yang benar - benar dapat terjamin kebenarannya. Agar tujuan utama tersebut dapat terlaksana, maka harus ada elemen - elemen yang mendukungnya, karena alasan itulah makanya komputer banyak digunakan untuk membantu manusia dalam memecahkan persoalan - persoalan yang rumit yang tidak dapat diselesaikan secara cepat oleh manusia.

Sistem merupakan suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “ systema “ yang berarti menempatkan atau mengatur. Mengatur dalam sistem yang dimaksud adalah pengaturan orang - orang atau personil didalam melakukan


(24)

aktivitas. Sistem itu sendiri terdiri dari beberapa prosudur yang merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu sama lainnya untuk menjamin adanya keseragaman perlakuan setiap transaksi perusahaan. Istilah sistem memiliki makna lebih luas lagi. Sebagian sistem muncul secara alami, sementara sebagian lain secara artifikal. berikut ini pengertian sistem dari para penulis berbeda, hal ini dimaksudkan agar kita dapat memperoleh gambaran yang lebih luas. Mulyadi ( 2001 : 5 ) mendefenisikan sistem sebagai berikut : “ Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan “.

Dalam pengertian diatas menunjukan sudut pandang yang berbeda. Pengertian sistem itu sendiri terdiri dari subsistem yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencapai tujuan - tujuan tertentu dan lebih ditekankan lagi pada sistem yang melaksakan aktivitasnya dalam suatu perusahaan. Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi dapat juga melayani beberapa tujuan. Sementara itu, sistem berkaitan erat dengan prosedur dalam sistem akuntansi. Untuk itu perlu dibedakan antara sistem dan prosedur. Menurut Mulyadi (2001 : 5) merumuskan bahwa : “ prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang “. Maka intinya, sistem adalah sekelompok elemen – elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai sebuah tujuan.


(25)

2. Sistem Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti yang menerimanya. Informasi mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, gambar - gambar, kata - kata, angka – angka, huruf - huruf, atau simbol - simbol yang menunjukkan ide, objek, kondisi ataupun situasi yang digunakan sebagai dasar untuk peramalan introfeksi dimasa yang akan datang.

Informasi juga merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan, apabila sebuah hasil keputusan didasari oleh sebuah informasi yang tidak akurat maka akan terjadi hal – hal yang dapat merupakan tujuan yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan tingginya nilai sebuah informasi sehingga mampu mempengaruhi dan melakukan perubahan terhadap keputusan atau kesimpulan.

Definisi umum untuk informasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Davis ( 2001:24), bahwa : “ Informasi adalah kata yang telah diubah menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerimanya dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan manfaatnya didalam pengambilan keputusan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang ”.Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data yang diolah sehingga menghasilkan sebuah informasi, sampai pada manfaat informasi dalam mengambil keputusan. Agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada seorang pada waktu yang tepat dalam bentuk yang tepat pula.


(26)

Dalam penyajian informasi perlu dilihat kebutuhan apa saja yang diinginkan, sehingga informasi tersebut menjadi betul - betul berguna bagi sipemakai ataupun sipenerima.Informasi erat hubungannya dengan data, informasi berasal dari data. Data merupakan bentuk jamak dari datum yang berarti kenyataan atau catatan.

Pentingnya keterangan - keterangan yang relevan dan tepat waktu bagi manajer perusahaan sebagai sarana untuk membuat keputusan dan pengawasan efektif. Dengan tersedianya informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi akan memberikan kemudahan bagi manajer untuk membuat atau mengambil keputusan yang tepat. Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih mempunyai arti, sedangkan informasi merupakan hasil dari pengolahan data, yang dapat berfungsi untuk suatu tujuan tertentu atau untuk analisa dan pengambilan keputusan.

Informasi terdiri dari data yang terpilih, tergabung dan disusun sesuai dengan kebutuhan pemakai data, masalah, waktu, tempat dan fungsinya. Informasi merupakan unsur penting dalam suatu usaha baik untuk operasional maupun dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi juga digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan, sistem informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber daya adalah sebagai barikut :


(27)

b. Sistem informasi yang mengutamakan peralatan yang dikenal sebagai sistem yang menggunakan komputer.

3. Sistem Informasi Pengeluaran dan Penerimaan Kas

Sistem Informasi Akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas merupakan hal penting dalam mengidentifikasi, mengelompokkan, menghimpun, mencatat, dan melaporkan khususnya di bagian kasir. Dengan adanya sistem yang baik mengenai pengelolahan kas, dapat membuat sistem penerimaan dan pengeluaran pada KBPS menjadi lebih terjaga dari tindakan-tindakan penyelewengan terhadap laporan penerimaan dan penerimaan kas.

KBPS dapat melakukan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap pengendalian, penerimaan, dan pengeluaran kas. Penerapan sistem informasi akuntansi tersusun dengan sangat baik, sehingga unsur organisasi, otorisasi, dan prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas berjalan dengan sangat baik.

TRANSAKSI PENCATATAN PENGKLASIFIKASIAN

PENGIKTISARAN

PEMAKAIAN INFORMASI DAN

ANALISA DAN PENGINTREPRES

LAPORAN


(28)

Gambar 2.2

Dari siklus akuntansi di atas dapat di simpulakn bawah transaksi di proses pencatatan dan pengiktisaran lau dimuat ke dalam laporan keuangan,setelah itu di analisa atau di audit lalu disampaikan kepada pemakai informasi

4. Sistem Informasi Akuntansi

Untuk itu Mulyadi ( 2001 : 3 ) mendefinisikan tentang sistem akuntansi adalah sebagai berikut : “ Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan ”.

Sedangkan Skousen (2000 : 259) mendefinisikan sistem Informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

Sekumpulan dan proses komputer dan kontrol yang memberikan untuk identitas atau kejadian yang relevan, menyiapkan sumber - sumber dokumen yang akurat, memasukkan data kedalam catatan akuntansi dengan tepat, memproses transaksi, mempengaruhi file induk, dan menghasilkan laporan dan dokumen yang benar.

Dengan adanya penerapan sistem akuntansi didalam perusahaan, maka setiap data - data yang akan diperoses sesuai dengan sistem yang telah dibuat


(29)

dengan tingkat kebutuhan perusahaan. Semakin besar kegiatan usaha maka semakin besar pula perencaan sistem yang diperlukan.

5. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen seperti orang, aktifitas, data, perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecah masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.

a) Orang ( People )

Semua pihak yang bertanggunjawab dalam hal penyokong atau sponsor sistem informasi ( system owner ), pengguna sistem ( system user ), perancang sistem ( system designer ), dan

pengembangan sistem informasi ( system development )

b) Aktivitas

Sekumpulan aturan atau tahapan untuk membuat, memakai, memproses, dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari sistem informasi tersebut


(30)

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung kepada pemakai atau disebut juga sebagai kumpulan fakta mentah dalam isolasi

d) Perangkat keras ( Hardware )

Mencakup peranti-peranti fisik seperti koputer, printer, monitor, harddisk dll

e) Perangkat lunak ( Software )

Sekumpulam instruksi - instruksi atau perintah-perintah yang memungkinkan perangkat keras bisadigunakan untuk memproses data, atau sering disebut program

f) Jaringan ( Network )

Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara bersama – sama, baik padawaktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda

6. Sistem informasi yang digunakan PT. Bank Central Asia Tbk.

Seiring dengan perkembangan usaha yang dijalankan oleh PT. Bank Central Asia Tbk menuntut sistem informasi yang meningkat pola peranan sistem pencatatan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan untuk menjalankan operasi sangatlah penting.Didalam menyajikan semua laporan – laporan keuangan pada PT. Bank Central Asia Tbk masih menggunakan sistem cash basic yaitu


(31)

secara langsung penerimaan serta pengeluaran, sehingga akuntansi pada perusahaan ini belum diterapkan dan data – data tersebut belum dapat dikelola dengan teknik akuntansi.

Pemrosesan transaksi mencakup beragam aktivitas organisasi harus diperhatikan untuk mendukung aktivitas sehari – hari. Perluasan dan perbedaan arus transaksi dalam organisasi itu unik, tetapi banyak organisasi memiliki sistem aplikasi.

Dalam istilah sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan pemrosesan siklus – siklus transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa. Kejadian ini menghasilkan transaksi – transaksi yang dikelompokan menjadi beberapa siklus aktivitas bisnis yang umum yakni :

1. Siklus pendapatan, kejadian – kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke identik - identik lain dan mengumpulkan pembayaran – pembayaran yang berkaitan,

2. Siklus pengeluaran, kejadian – kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas – entitas lain dan perlunasan kewajiban yang berkaitan,

3. Siklus produksi, kejadian - kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa,

4. Siklus keuangan, kejadian – kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana – dana modal, termasuk kas.


(32)

Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem – sistem aplikasi dan hal ini membutuhkan komputer untuk memproses data transaksi yang dimiliki fungsi sistem informasi. Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang mendasar pada setiap organisasi.

Akuntansi menurut Nafarin ( 2004:5 ) adalah sebagai berikut : akuntansi Kejadian – kejadian

Ekonomik

Siklus Pengeluaran

Siklus Produksi

Siklus Keuangan

Siklus Pelaporan

Laporan Keuangan

Gambar 2.3

Siklus Pendapatan


(33)

tertentu asumsi mengenai cara bertindak peraturan – peraturan mengenai cara dan prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi yang berguna tentang kegiatan dan tujuan organisasi.

Akuntansi merupakan penghasil informasi dan yang menjadi bahan bakunya adalah data yang bersangkutan dengan kegiatan akuntansi itu sendiri. Data yang menjadi input adalah berupa transaksi sehari – hari pada PT. Bank Central Asia Tbk. Dibawah ini adalah pengertian data yang dikemukakan oleh Nafarin data dapat diartikan sebagai kumpulan karakter, fakta dari jumlah – jumlah yang merupakan masukan bagi semua sistem informasi.

Dari defenisi tersebut dapat diartikan bahwa data yang berupa fakta atau transaksi – transaksi perusahaan baru merupakan masukan. Oleh karena itu, perlu sebuah sistem yang selanjutnya berfungsi untuk mengelola data menjadi sebuah informasi.Adapaun sistem informasi akuntansi masuk kedalam bidang fungsional khusus organisasi. Dengan istilah – istilah sebagai berikut : sistem informasi akuntansi manual dan sistem informasi akuntansi komputer.

a. Sistem Informasi Akuntansi Manual

Yaitu pengelolaan data yang dilakukan secara manual dan untuk penyimpanan digunakan arsip – arsip yang banyak menghasilkan tempat informasi akuntansi dihasilkan melalui suatu siklus akuntansi yang dimulai dengan bukti transaksi dicatat dalam jurnal dan diposting kebuku besar yang


(34)

sesuai pada akhir siklus akuntansi secara periodik ( bulanan, caturwulan, tahunan ) dibuat jurnal penyesuaian kemudian disusun laporan keuangannya.

b. Sistem Informasi Akuntansi komputer

Istilah sistem informasi akuntansi berbasis komputer manual setelah adanya penggunaan secara luas dalam sistem akuntansi dengan munculnya sebagai alat bantu dalam pemrosesan data, masalah ketepatan perhitungan konsisten dan motivasi dalam pemrosesan data dalam sistem informasi manual dapat teratasi.

c. Pembagian dan Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Adapun pembagian sistem informasi akuntansi sebagai berikut :

1) Sistem Informasi Keuangan ( penerimaan dan pengeluaran ) 2) Sistem Informasi Akuntansi Managemen,

3) Sistem Informasi Akuntansi Biaya.

Adapun kakarteristik sistem informasi akuntansi sebagai berikut : 1) Melaksanakan tugas yang diperlukan,

2) Berpegang pada Prosedur tang relatif standar, 3) Menangani data yang rinci,

4) Terutama berfokus Historis,


(35)

d. Tujuan dan ciri - ciri sistem informasi akuntansi 1). Tujuan sistem informasi akuntansi

Adapun tujuan umum pengembangan sistem informasi akuntansi kas menurut Mulyadi ( 2001 : 19 ) adalah sebagai berikut :

a) Untuk menyediakan informasi akuntansi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Kebutuhan perkembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini, b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya,

c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat kendala ( reliability ) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

e. Ciri - ciri sistem informasi akuntansi

Untuk mengetahui sesuatu itu sistem atau bukan, antara lain dapat dilihat dari ciri - cirinya. Ada beberapa rumusan mengenai ciri - ciri sistem, yang pada dasarnya satu sama lain saling melengkapi. Pada umumnya ciri - ciri sistem tersebut adalah :


(36)

1) Menurut Elias M. Awad a). Terbuka

sistem bersifat terbuka, atau pada umumnya bersifat terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar - benar tertutup. Suatu sistem dikatakan terbuka jika berintegrasi dengan lingkungan dan sebaliknya dikatakan tertutup jika mengisolasi diri dari pengaruh apapun dari lingkungannya.

b). Tertutup

sistem bersifat tertutup jika mengisolasi diri dari pengaruh adapun dari lingkungannya.

c). Subsistem

suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Yang setiap subsistemnya terdiri lagi dari subsistem yang lebih kecil begitu seterusnya.

d). Saling ketergantungan

diantara subsistem - subsistem itu terdapat saling ketergantungan, satu sama lain saling memerlukan. satu subsistem memerlukan masukan (input) yang diperolehnya dari subsistem yang lain. Dengan kata lain keluaran (output) satu subsistem diperlukan sebagai masukan bagi subsistem yang lain.


(37)

e). Self-Adjustment

suatu sistem mempunyai kemampuan untuk dengan sendirinya menyesuaikan diri dengan lingkungannya (self-adjustment). Kegiatan ini dimungkinkan karena adanya sistem umpan balik atau balikan (feed back).

f). Self-Regulation

sistem ini juga mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri (self-regulation). Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan di atas.

2) Menurut A. Shrode serta Dan Voich Jr

a) Sistem mempunyai tujuan.

sistem harus mempunyai tujuan sehingga prilaku atau kegiatan mengarah pada tujuan tersebut. istilah mereka “ purposive behavior ”.

b) Suatu sistem merupakan suatu “ keseluruhan yang bulat dan utuh”.

istilah mereka sistem memiliki “ wholisme ”.

c) Sistem itu memiliki sifat “ terbuka ”.

sistem saling berinteraksi dengan sistem yang lebih luas / besar, yang biasa dinamakan lingkungan sistem.


(38)

transformasi adalah suatu sistem yang mempunyai atau yang

melakukan kegiatan transformasi, kegiatan mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain, jelasnya sistem men-transformasi-kan atau mengubah sumber - sumber (masukan / input) menjadi keluaran (output) untuk mencapai tujuannya.

e) Saling terkait.

jelasnya interaksi di antara bagian - bagian (unsur / komponen), satu sama lain saling bergantung, dan juga terjadi interaksi antara sistem dengan lingkungannya.

f) Mekanisme kontrol.

di dalam sistem ada kekuatan pemersatu sehingga sistem itu terpadu satu sama lain terkait jadi satu dan sistem pun mampu mengatur dirinya sendiri.

f. Kebijakan dan Peranan Sistem Informasi Akuntansi Adapun kebijakan praktek infomasi akuntansi meliputi :

1) Kejujuran Akuntan pada umumnya dan auditor pada khususnya,

2) Kepedulian terhadap status ekonomi orang lain dalam bentuk penata layanan dan pertanggung jawaban,

3) Kepekaan terhadap nilai kerja sama dan konflik dengan mendahului konflik dan menghasilkan kerjasama yang ramah melalui penggunaan


(39)

4) Karakter akuntansi yang komunikatif dengan menyampaikan pengalaman ekonomik melalui ungkapan akuntansi,

5) Penyebaran informasi ekonomi dengan menyediakan informasi ekonomik bagi pembuatan keputusan.

Adapun peranan sistem informasi akuntansi dalam pemecahan masalah sebagai berikut :

1) Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar, laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak,

2) Sistem Informasi Akuntansi menyediakan database yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem CBSI lain terutama sistem informasi akuntansi dan DSS dan sedikitnya bagi para pakar.

Gambar 2.4

Pengelolaan data merupakan dasar bagi sistem-sistem pemecahan masalah, langkah pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik. Konsep batas sistem ini akan lebih jelas jika digambarkan dalam sebuah model.

Masukan

(input)

Proses

Keluaran (output)


(40)

disebut masukkan atau input dan yang keluar dari sistem disebut keluaran atau

output.

Kebijakan dan pengawasan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. agar informasi yang dimaksud benar dan tepat penyajiannya, maka syaratnya adalah menyusun prosedur akuntansi yang baik.

C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas 1. Prosedur Penerimaan Kas

Adapun uraian prosedur penerimaan kas menurut Mulyadi (2001:200) sebagai berikut : prosedur penerimaan dokumen, departemen penerimaan kas, departemen piutang, departemen buku besar.

a. Prosedur Penerimaan Dokumen

Penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan bukti pembayaran. Dokumen ini bersifat informasi kunci yang diperlukan untuk keperluan transaksi rekening pelanggan. Dokumen ini merupakan bagian dari dokumen tagihan, yang pada saat pembayaran dilaksanakan pelanggan merobek bagian bukti pembayaran dan dikembalikan kepenjual bersama dengan pembayaran tunai.

b. Departemen Penerimaan Kas

Departemen ini mencocokan kebenaran dan kelengkapan cek serta bukti pembayaran. Setelah proses pencocokan, maka kasir mencatat


(41)

Penerimaan tunai lainnya dan peneriman atas rekening tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas.

c. Departemen Piutang

Departemen melakukan posting bukti pembayaran pada rekening dibuku besar pembantu piutang, setelah itu bukti diarsipkan untuk jejak audit. Pada akhir hari, departemen piutang meringkas buku pembantu piutang dan menyerahkannya ke departemen buku besar umum.

d. Departemen Buku Besar

Departemen melakukan posting dari dokumen jurnal kekontrol piutang dan kontrol kas, mencocokan kontrol piutang dengan ringkasan pembantu piutang dan arsip dari dokumen jurnal.

Adapun pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT. Bank Central Asia Tbk sebagai berikut :

1. Kasir menyiapkan bukti kas masuk bernomor urut, rangkap tiga dan di distribusikan sebagai berikut :

a) lembar pertama sebagai bukti asli untuk langganan,

b) lembar kedua untuk bagian akuntansi sesudah di verifikasikan, c) lembar ketiga untuk arsip kasir yang bernomor urut.

2. Kasir membuat daftar penerimaan uang tunai harian rangkap tiga dan di distribusikan sebagai berikut :


(42)

b) lembar kedua untuk kepala bagian keuangan sesudah di verifikasikan

c) lembar ketiga untuk arsip kasir yang diberi nomor urut.

3. Kasir menyiapkan bukti setor ke bank rangkap tiga berdasarkan daftar penerimaan uang tunai harian dan didistribusikan sebagai berikut :

a) lembar asli untuk kasir,

b) lembar kedua untuk bagian akuntansi, c) lembar ketiga untuk pihak bank.

4. Bagian piutang memposting buku kas dalam buku pembantu piutang dan mengarsipkan bukti kas masuk.

5. Bagian buku besar mencatat daftar penerimaan uang tunai dalam jurnal dan setiap periode memposting jurnal penerimaan kas kebuku besar. Daftar penerimaan uang tunai disimpan dan diarsipkan berdasarkan urut tanggal,

6. Bagian kasir memeriksa dokumen penerimaan kas yang berupa bukti setor yang kemudian dikirimkan ke bank guna untuk diperiksa dan pemberian stempel lunas, setelah disahkan oleh bank diberikan kepada pelanggan perusahaan.

2. Prosedur Pengeluaran Kas

Adapun prosedur pengeluaran kas menurut Mulyadi (2001:250) adalah sebagai berikut : departemen pencatatan,departemen pemrosesan data, departemen


(43)

a. Departemen Pencatatan.

Dalam sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dari pengeluaran kas menurut Mulyadi ( 2001:251) yaitu :

pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang,

1) Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang,

2) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

b. Departemen Pemrosesan Data.

Setiap hari, sistem pengeluaran kas men-scan field tanggal jatuh tempo dari registrasi voucher untuk jauh tempo setiap item. Pada akhir hari, kenaikan pengeluaran kas di Pos kekontrol utang dagang, persediaan dan akun kas dalam buku besar umum.

c. Departemen Pengeluaran Kas

Setiap pengeluaran, petugas administrasi menyiapkan cek yang terdiri atas tiga bagian dan mencatat nomor cek, jumlah dolar, nomor voucher dan data penting lainnya dalam registrasi cek.

Adapun pelaksanaan prosedur pengeluaran kas pada PT. Bank Central Asia Tbk sebagai berikut :


(44)

1) Bagian akuntansi ( buku besar ) meminta voucher lembar ketiga dari bagian utang. Voucher tersebut dicatat dalam voucher register kemudian diserahkan kepada pemegang kartu persediaan,

2) Bagian akuntansi persediaan mencatat voucher dalam kartu persediaan kemudian mengarsipkan voucher tersebut menurut nomor urut,

3) Tanggal pengeluaran, bagian utang menyerahkan voucher lembar pertama dan lembar kedua kebagian pengeluaran uang,

4) Bagian pengeluaran uang, memeriksa voucher dan bukti pendukung kemudian menulis cek. Data tentang cek dituliskan dalam voucher lembar pertama dan kedua. Dimana cek berserta lembar pertama diserahkan kebagian akuntansi dan lembar kedua dikirimkan kesupplies,

5) Bagian akuntansi ( buku besar ) mencatat register dan menuliskan tanggal dan nomor cek dalam voucher register dan menyimpan voucher tersebut dalam arsip urut nomor,

6) Laporan bank setiap bulan diterima oleh internal auditor, yang akan direkonsiliasikan oleh internal auditor dengan catatan kas yang ada.


(45)

BAB III

TOPIK DAN PENELITIAN

Penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam dunia sekarang ini sangat menunjang percepatan proses penyelesaian transaksi keuangan yang dilakukan nasabah. Semakin teknologi bergerak kearah otomatis, semakin cepat proses penyelesaian transaksi dapat dijalankan dibandingkan dengan sistem manual dan semi otomatis. Selain itu, penggunaan teknologi akan memperluas jaringan pemasaran produk – produk jasa tersebut.

Terlepas dari pengaruh positif pememfaatan teknologi pada pengembangan sistem informasi akuntansi yang disediakan oleh perusahaan sebagaimana yang disebutkan diatas, penerapan dan pengembangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer bukanlah tanpa resiko. Adapun resiko – resiko menurut Supriyono RA (2001:84) adalah sebagai berikut : resiko strategis dan resiko operasional.

A. Resiko Strategis

Resiko ini muncul dengan kaitan perencanaan dan penerapan proyek sistem informasi akuntansi sebagai keputusan Pimpinan tertinggi manajerial perusahaan. Dengan kata lain, jika pihak manajerial menerapkan kebijakan sistem yang salah maka perusahaan mengalami kerugian materil dan sistem tidak dapat mendorong program pengembangan.


(46)

B. Resiko Operasional

Resiko ini berkaitan dengan aspek pengamanan baik atas transaksi keuangan maupun data nasabah serta jaminan kelancaran sistem untuk pelaksanaan transaksi melalui elektonik yang dilakukan nasabah.

Adapun analisa ndan evaluasi pada bab III ini adalah struktur organisasi perusahaan, penerapan sisten informasi akuntansi, sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.

1. Struktur Orgaisasi Perusahaan

Berdasarkan penelitian atau reseach pada PT. Bank Central Asia Tbk, struktur organisasi perusahaan ini menggunakan ciri khusus dari wewenang garis yang artinya pimpinan bertindak tanpa dipengaruhi oleh orang lain dan bawahan bertanggung jawab langsung pada atasannya. Sistem koordinasi atas sistem informasi akuntansi diperusahaan dapat dicapai dengan diperlukannya struktur organisasi bagian penelusuran data yang jelas, dimana perusahaan menempatkan bagian pengelola data laporan keuangan sebagai bagian yang dibawahi oleh kepala bagian administrasi, bagian keuangan dan bagian umum saat itu. Sedangkan penerapan sistem pengelolahan data akuntansi diperusahaan membutuhkan pemisahan fungsi dan tanggung jawab dari sistem akuntansi perusahaan tersebut.


(47)

Bardasarkan pengertian sistem informasi akuntansi menurut James. A (2001:64) adalah “ Sistem kesatuan sumber daya manusia dan modal suatu organisasi bertanggung jawab menyiapkan informasi keuangan dan juga informasi dari pengumpulan data dan pengelolaan data transaksi yang berguna untuk semua tingkat manajemen dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi “, maka dalam penerapan sistem informasi akuntansi diperlukan adanya pemisahan fungsi pencatatan dan penerimaan sehingga akan terjadi penyesuaian antara fungsi pencatatan dan penerimaan tersebut, serta berguna untuk menghindari penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap sistem peneriman dan pengeluaran kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.

3. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Didalam sistem penerimaan kas yang efektif harus ada hal – hal sebagai berikut :

a) Semua uang kas yang diterima harus segera dicatat dan langsung disetorkan ke bank,

b) Pemisahan fungsi – fungsi antara yang menyimpan, menerima dan yang mencatat penerimaan kas tersebut,

c) Adanya tanggung jawab atas peneriman kas,

d) Adanya perputaran pada yang melakukan penerimaan kas.

Berdasarkan uraian tersebut, maka sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan PT. Bank Central Asia Tbk sudah efektif dan memadai. Adanya


(48)

pemisahan fungsi pencatatan dan penerimaan sehingga akan terjadi saling menyesuaikan diantara fungsi – fungsi yang terlibat.

Didalam sistem pengeluaran kas yang efektif harus mencakup hal – hal sebagai berikut :

a) Pengeluaran yang berjumlah besar harus menggunakan cek, sedangkan pengeluaran yang berjumlah kecil dengan menggunakan dana kas kecil,

b) Cek yang ditarik harus sesuai dengan nomor urutnya dan harus ditandatangani oleh pihak bank,

c) Dokumen pendukung harus ada disetiap pembayaran, d) Setiap faktur yang telah dibayar harus ditandai lunas,

e) Adanya pemisahan fungsi pengeluaran kas dan fungsi pencatatan

Berdasarkan uraian diatas sistem akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan PT. Bank Central Asia Tbk sudah memadai dan efektif karena perusahaan telah menerapkan prosedur pengendalian intern yang baik, sehingga membantu perusahaan dalam mengelola kas dan menghindari terjadinya kecurangan dalam penerimaan dan pengeluaran kas didalam perusahaan.


(49)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini, penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran dari pembahasan bab III terdahulu tentang bagaimana sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank Centra Asia Tbk, adapun kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan adalah kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan adalah :

1. Sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank Central Asia Tbk bertujuan untuk mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan sehingga meningkatkan akurasi laporan keuangan,

2. Siklus pemrosesan transaksi keuangan pada PT. Bank Central Asia Tbk terdiri atas pengumpulan data, pemrosesan data dan penyimpanan data serta penyiapan dokumen,

3. Sistem penerimaan kas harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang. Prosedur penerimaan kas dilakukan dengan cara pelanggan langsung menyetor uang ke bank dan kemudian aplikasi setoran dari bank dilaporkan keperusahaan dan seluruh dana kas yang diterima otomatis akan ditransfer kekantor setiap harinya,


(50)

4. Sistem pengeluaran kas harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang dan prosedur pencatatan dalam jurnal harus didasarkan bukti kas keluar serta dilampiri dengan bukti pendukung yang lengkap.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mencoba mengemukakan saran yang kiranya dapat menjadi masukan kepada perusahaan antara lain :

1. Perusahaan sebaiknya melakukan rapat koordinasi antara bagian yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan mencari pemecahan masalahnya, serta perusahaan harus mengambil tindakan tegas dengan pemberian sanksi, 2. Sistem akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan PT. BCA Tbk sudah

memadai dan efektif karena perusahaan telah menerapkan prosedur pengendalian intern yang baik, sehingga membantu perusahaan dalam mengelola kas dan menghindari terjadinya kecurangan dalam penerimaan dan pengeluaran kas didalam perusahaan,

3. Seiring dengan terus berkembangnya dunia, untuk penyelesaian transaksi ada baiknya perusahaan menambah dan memproses target pemasaran dan pelayan jasanya serta meningkatkan sistem informasi manajemen sesuai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diotorisasikan oleh pejabat yang berwenang.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2001, Sistem Penyusunan dan Prosedur, Edisi Kelima, BPFE-UGM, Jakarta

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi akuntansi, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta

Hasibuan Malaya S.P, 2001, Manajemen,: Dasar, Perngertian dan Masalah, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta

Mulyadi, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Tiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Sumarsono Sonny, 2003, Teknik Penulisan Laporan, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Supriyono R.A, 2001, Akuntansi suatu Pengantar, Edisi Pertama, BPFE, UGM, Yogyakarta.

Suryabrata Sumardi, 2000, Metode Penelitian, PT. Grafindo Persada, Jakarta. Usman Husaini, Akbar P.S, 2000, Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta. Widjojoyanto, Nugruho, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbitan


(52)

Describe relationship

Pearson r if interval/ratio Spearman r if ordinal Make predictions Regression Equation Compare variances F-ratio Establish interval of pop. mean Confidence Intervals

One sample mean vs. pop. mean

δ known

Z-score (δx )

δ not known

t-test (s x)

Compare two groups Interval/ Ratio Indpt. samples Correlated samples (Matched or Before and After) Independent t for equal or unequal N Correlated t Ordinal data Indpt samples U Correlated samples Crude scale Sign test Not crude Wilcoxon Categorical data One categorical variable Binomial > two

categories

Table M or normal approx or

chi square * Chi Square goodness of fit

Two categorical variables Chi square test of independence QUESTION

Note, if p = q = 0.5 and N is 5 to 50, use Table M (the Table is more accurate than normal approximation and chi square). Use normal approximation or chi square if p = q = 0.5 and N > 50

If p and q are not equal to 0.5, and Np and Nq are > 10, you may use normal approximation. Finally, if p and q are not equal to 0.5 and Np and Nq < 10, use chi square.


(1)

Riza Nilfan : Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan, 2010.

Bardasarkan pengertian sistem informasi akuntansi menurut James. A (2001:64) adalah “ Sistem kesatuan sumber daya manusia dan modal suatu organisasi bertanggung jawab menyiapkan informasi keuangan dan juga informasi dari pengumpulan data dan pengelolaan data transaksi yang berguna untuk semua tingkat manajemen dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi “, maka dalam penerapan sistem informasi akuntansi diperlukan adanya pemisahan fungsi pencatatan dan penerimaan sehingga akan terjadi penyesuaian antara fungsi pencatatan dan penerimaan tersebut, serta berguna untuk menghindari penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap sistem peneriman dan pengeluaran kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.

3. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Didalam sistem penerimaan kas yang efektif harus ada hal – hal sebagai berikut :

a) Semua uang kas yang diterima harus segera dicatat dan langsung disetorkan ke bank,

b) Pemisahan fungsi – fungsi antara yang menyimpan, menerima dan yang mencatat penerimaan kas tersebut,

c) Adanya tanggung jawab atas peneriman kas,

d) Adanya perputaran pada yang melakukan penerimaan kas.

Berdasarkan uraian tersebut, maka sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan PT. Bank Central Asia Tbk sudah efektif dan memadai. Adanya


(2)

Riza Nilfan : Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan, 2010.

pemisahan fungsi pencatatan dan penerimaan sehingga akan terjadi saling menyesuaikan diantara fungsi – fungsi yang terlibat.

Didalam sistem pengeluaran kas yang efektif harus mencakup hal – hal sebagai berikut :

a) Pengeluaran yang berjumlah besar harus menggunakan cek, sedangkan pengeluaran yang berjumlah kecil dengan menggunakan dana kas kecil,

b) Cek yang ditarik harus sesuai dengan nomor urutnya dan harus ditandatangani oleh pihak bank,

c) Dokumen pendukung harus ada disetiap pembayaran, d) Setiap faktur yang telah dibayar harus ditandai lunas,

e) Adanya pemisahan fungsi pengeluaran kas dan fungsi pencatatan

Berdasarkan uraian diatas sistem akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan PT. Bank Central Asia Tbk sudah memadai dan efektif karena perusahaan telah menerapkan prosedur pengendalian intern yang baik, sehingga membantu perusahaan dalam mengelola kas dan menghindari terjadinya kecurangan dalam penerimaan dan pengeluaran kas didalam perusahaan.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini, penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran dari pembahasan bab III terdahulu tentang bagaimana sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank Centra Asia Tbk, adapun kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan adalah kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan adalah :

1. Sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank Central Asia Tbk bertujuan untuk mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan sehingga meningkatkan akurasi laporan keuangan,

2. Siklus pemrosesan transaksi keuangan pada PT. Bank Central Asia Tbk terdiri atas pengumpulan data, pemrosesan data dan penyimpanan data serta penyiapan dokumen,

3. Sistem penerimaan kas harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang. Prosedur penerimaan kas dilakukan dengan cara pelanggan langsung menyetor uang ke bank dan kemudian aplikasi setoran dari bank dilaporkan keperusahaan dan seluruh dana kas yang diterima otomatis akan ditransfer kekantor setiap harinya,


(4)

4. Sistem pengeluaran kas harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang dan prosedur pencatatan dalam jurnal harus didasarkan bukti kas keluar serta dilampiri dengan bukti pendukung yang lengkap.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mencoba mengemukakan saran yang kiranya dapat menjadi masukan kepada perusahaan antara lain :

1. Perusahaan sebaiknya melakukan rapat koordinasi antara bagian yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan mencari pemecahan masalahnya, serta perusahaan harus mengambil tindakan tegas dengan pemberian sanksi, 2. Sistem akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan PT. BCA Tbk sudah

memadai dan efektif karena perusahaan telah menerapkan prosedur pengendalian intern yang baik, sehingga membantu perusahaan dalam mengelola kas dan menghindari terjadinya kecurangan dalam penerimaan dan pengeluaran kas didalam perusahaan,

3. Seiring dengan terus berkembangnya dunia, untuk penyelesaian transaksi ada baiknya perusahaan menambah dan memproses target pemasaran dan pelayan jasanya serta meningkatkan sistem informasi manajemen sesuai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diotorisasikan oleh pejabat yang berwenang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2001, Sistem Penyusunan dan Prosedur, Edisi Kelima, BPFE-UGM, Jakarta

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi akuntansi, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta

Hasibuan Malaya S.P, 2001, Manajemen,: Dasar, Perngertian dan Masalah, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta

Mulyadi, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Tiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Sumarsono Sonny, 2003, Teknik Penulisan Laporan, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Supriyono R.A, 2001, Akuntansi suatu Pengantar, Edisi Pertama, BPFE, UGM, Yogyakarta.

Suryabrata Sumardi, 2000, Metode Penelitian, PT. Grafindo Persada, Jakarta. Usman Husaini, Akbar P.S, 2000, Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta. Widjojoyanto, Nugruho, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbitan


(6)

Describe relationship

Pearson r if interval/ratio

Spearman r if ordinal Make predictions Regression Equation Compare variances F-ratio Establish interval of pop. mean Confidence Intervals

One sample mean vs. pop. mean

δ known

Z-score (δx )

δ not known

t-test (s x)

Compare two groups Interval/ Ratio Indpt. samples Correlated samples (Matched or Before and After) Independent t for equal or unequal N Correlated t Ordinal data Indpt samples U Correlated samples Crude scale Sign test Not crude Wilcoxon Categorical data One categorical variable

Binomial > two

categories

Table M or normal approx or

chi square * Chi Square goodness of fit

Two categorical variables

Chi square test of independence QUESTION

Note, if p = q = 0.5 and N is 5 to 50, use Table M (the Table is more accurate than normal approximation and chi square). Use normal approximation or chi square if p = q = 0.5 and N > 50

If p and q are not equal to 0.5, and Np and Nq are > 10, you may use normal approximation. Finally, if p and q are not equal to 0.5 and Np and Nq < 10, use chi square.