47
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Profit Kota Medan
Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara
regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintah daerah. Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab
berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia,
Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Hal ini tidak
terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis
dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan
regionalnasional.
A. Kota Medan Secara Geografis
Secara umum ada 3 tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota, 1 faktor geografis, 2 faktor demografis dan 3 faktor
sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya, yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota
termasuk pilihan-pilihan penanaman modal investasi. Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota
Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang
menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya
Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66IIIPSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melaui Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian
Universitas Sumatera Utara
48
mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui
Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 1402271PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan.
Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang
pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang
Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan
yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis.
Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan
dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam SDA, Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya
secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu
masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun kuar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Kota Medan ini telah
mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini
Universitas Sumatera Utara
49
B. Kota Medan Secara Demografis
Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman plural adapt istiadat. Hal ini
memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa
transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana
tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir
masyarakat dan perubahan social ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.
Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat
kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak factor,
antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi.
Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat pada tahap pertumbuhan peduuduk.
Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung
untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi. Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai
dinamika social yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas,
meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik commuters, mempengaruhi kebijakan kependudukan
yang diterapkan.
C. Visi dan Misi Kota Medan
Adapun yang menjadi visi pembangunan Kota Medan Tahun 2011-2015 adalah Kota Medan menjadi kota metropolitan yang berdaya saing,nyaman,
peduli, dan sejahtera. Makna utama visi pembangunan kota tahun 2011-2015
Universitas Sumatera Utara
50
dapat dijelaskan sebagai berikut diambil berdasarkan penjelasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Daerah Medan tahun 2011-2015 :
1. Kota Metropolitan
Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan nasional terutama pusat penyelenggaraan pemerintahan; pusat kehidupan
politik lokal; pusat pertumbuhan kegiatan perdagangan dan jasa; pusat kegiatan sosial, seni dan budaya masyarakat; serta pusat permukiman maju yang ditandai
oleh semakin terpadunya kegiatan sosial ekonomi;terciptanya ketenteraman, ketertiban dan kenyamanan; tersedinya prasarana dan sarana yang maju, bermutu,
da terpadu; tertatanya ruang dan lingkungan hidup, sebagai cirri utama kota metropolitan baru.
2. Berdaya saing
Bermakna bahwa Kota Medan mempunyai keunggulan kompetitif, komparatif dan koperatif secara regional, nasional dan global yang ditandai oleh
tingginya produktivitas sumberdaya manusia; berkembangnya industri, perdagangan dan jasa keuangan; tersedianya infrastruktur sosial ekonomi yang
lengkap; terjaganya stabilitas keamanan, sosial, dan politik; terwujudnya tata pemerintahan yang professional; serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. 3.
Nyaman Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota layak huni bagi seluruh warga
kota dan warga asing dalam mengekspresikan dan menjalankan kegiatan sosial, ekonomi dan budaya yang ditandai oleh suasana aman, tenang, damai, tertib,
beradab, bersahaja, serta bebas dari rasa takut dan khawatir. 4.
Peduli Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota yang memberikan pelayanan
dan perhatian yang tulus, empati , adil, dan merata bagi seluruh warga kota tanpa membedakan suku, ras, agama asal-usul, dan golongan yang ditandai oleh sikap
warga kota yang disiplin, suka bekerja keras, terbuka, toleran, berpikir positif, kebersamaan, keteladanan, dan kearifan.
5. Sejahtera
Universitas Sumatera Utara
51
Bermakna utama bahwa Kota Medan menjadi kota dengan masyarakat yang terpenuhi dan terfasilitasi hak-hak dasarnya, baik hak atas pendidikan,
kesehatan, sandang, pangan, lingkungan, perumahan, kehidupan keagamaan, keamanan, berkurangnya angka kemiskinan absolute dan pengangguran serta
semakin meningkatnya pendapatan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan kota yang ditetapkan dan
sekaligus mempertegas tugas, fungsi dan tanggung jawab seluruh pelaku pembangunan, baik oleh penyelenggara pemerintahan daerah maupun masyarakat
selama lima tahun kedepan, maka misi pembangunan kota tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas kepemerintahan yang demokratis, berkeadilan,
transparan dan akuntabel. Meningkatkan kuaitas kepemerintahan yang demokratis, berkeadilan,
transparan dan akuntabel berarti dan dimaknai membangun suatu pemerintahan yang beretos kerja memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan prinsip-
prinsip pokok 10 kepemerintahan yang baik. Pemerintahan daerah yang baik merupakan dasar bagi pelaksanaan pembangunan kota yang berdaya guna dan
berhasil guna serta memiiki daya saing. Oleh karena itu, membangun pemerintahan daerah yang baik merupakan misi utama yang dijalankan 5 tahum
ke depan. 6.
Meningkatkan penataan prasarana dan sarana perkotaan yang serasi dan semimbang untuk semua kawasan kota.
Hal ini dimaknai sebagai membangun dalam rangka kegiatan masyarakat yang besifat sosial maupun ekonomi. Pembangunan dilakukan secara serasi dan
seimbang berarti tetap memperhatikan prinsip efisiensi dalam rangka meningkatkan produktivitas, juga tetap memperhatikan keserasian antara kawasan
misalnya kawasan pusat kota dan kawasan lingkar luar maupun kawasan lainnya yang tertinggal. Daya saing ekonomi kota akan sangat berarti bila didukung oleh
sarana dan prasarana kota yang modern. Hadirnya sarana dan prasarana kota yang modern, handal dan asri merupakan syarat perlu bagi pembangunan kota secara
keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
52
7. Meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi kota yang merata dan
berkelanjutan Meningkakan akselerasi pertumbuhan ekonomi kota dimaknai sebagai
percepatan pertumbuhan perekonomian kota yang memiliki kualitas dan mampu menciptakan kesempatan kerja sekaligus mengentaskan kemiskinan kota secara
berkelanjutan, serta upaya memberikan perkuatan terhadap sektor unggulan ekonomi kota, terutama UKMK.
8. mewujudkan penataan lingkungan perkotaan yang bersih, sehat, nyaman
dan religious. Lingkungan perkotaan baik permukiman, perdagangan dan industri harus
bersih, sehat, nyaman, dan religious serta terhindar dari bahaya seperti banjir, kebakaran, dan konflik sosial. Ini dimaknai lingkungan yang akan diciptakan
harus dapat memberikan rasa nyaman dan menunjang peningkatan kesehatan, serta harus berkelanjutan dan menjamin masa depan pembangunan kota.
9. Meningkatkan kualitas masyarakat kota
Misi ini dimaknai untuk membangun masyarakat yang sejahtera melalui upaya peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan masyarakat, penanggulangan
kemiskinan dan pengganguran, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelayanan publik, keamanan dan ketertiban, religious dan partisipatif serta dalam
kehidupan yang harmonis dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing, serta peningkatan kualitas sumber daya masyarakat
3.2 Sejarah Singkat Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan