29
BAB III METODOLOGI PENELITAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang diterapkan dalam mendapatkan data dan informasi yang mendukung dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Penelitian kepustakaan digunakan sebagai dasar pembahasan secara teoritis dengan menggunakan data yang diperoleh dari lapangan
dan mengevaluasi hasil penelitian lapangan, teori-teori dan pandangan dari buku-buku, bahan kuliah, pencarian melalui internet dan sumber-
sumber lainnya dalam penulisan karya tulis ini. 2.
Studi Lapangan Dalam melakukan penelitian di lapangan akan didapatkan data
yang terdapat dalam dokumen-dokumen instansi terkait, serta langsung mengamati, mengevaluasi sistem informasi penjualan pada perusahaan-
perusahaan lain yang sudah mengimplementasikan sistem tersebut. Pada penelitian ini juga akan dilakukan wawancara dengan narasumber
atau pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah tersebut. a.
Teknik Wawancara, yaitu dengan langsung bertatap muka dengan pihak-pihak terkait yaitu pembeli spare part motor.
b. Teknik Observasi, yakni dengan melakukan pengamatan langsung
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi
pemesanan tersebut. Observasi dilakukan pada bengkel CBR Motor Racing.
3. Studi Literatur
Studi literatur ini dilakukan dengan melihat penelitian dan skripsi sejenis yang sudah ada. Merujuk pada penelitian yang telah dilakukan
oleh Indah Sartika, Perancangan dan pembuatan sistem promosi dan penjualan barang pada PT Papasamsu, 2004, dan Denny Chandra
Haryanto, Pembuatan website untuk pemesanan barang di perusahaan X, 2003.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode membangun sistem adalah metode-metode, prosedur- prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem infomasi Sutabri, 2004: 68. Metode membangun sistem terdiri dari beberapa model dari proses
perangkat lunak yang umum digunakan, diantaranya: Model Sekuensial Linear Waterfall, Model Prototipe, Model RAD Rapid Application
Development, dan Model Spiral Pressman, 2002: 27. Penulis memilih penelitian dengan menggunakan metode membangun
sistem model pendekatan RAD Rapid Application Development. Penulis menggunakan model RAD karena melihat dari aplikasi yang dikembangkan
adalah aplikasi yang sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama, metode RAD adalah metode yang diperuntukkan untuk jangka pendek
sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan.
Model RAD yang pada awalnya diusulkan oleh James Martin 1991
http:en.wikipedia.orgwikiRapid_application_development, merupakan
suatu pendekatan berorientasi objek terhadap membangun sistem yang mencakup suatu metode membangun perangkat-perangkat lunak.
Tujuannya adalah mempersingkat waktu pengerjaan aplikasi serta proses yang dihasilkan didapat secara cepat dan tepat. Berikut merupakan
gambar dari model RAD, yang terlihat pada gambar 3.1 Kendall Kendall, 2003: 237
, di bawah ini :
Gambar 3.1. Model membangun sistem RAD
Model RAD memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat- syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan Kendall
Kendall, 2003: 238. Berikut adalah penjelasan masing-masing fase dalam penelitian ini.
Menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi
Membangun sistem Bekerja dengan pengguna
untuk sistem perancangan
Memperkenalkan sistem Fase Perancangan syarat-syarat
Menggunakan masukan dari pengguna Fase Perancangan
Fase Konstruksi Umpan balik pengguna
Fase Pelaksanaan
1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat
Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat
informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Secara terperinci yang penulis lakukan pada tahap Tujuan dan Syarat-
syarat Informasi adalah: a.
Menganalisa sistem yang berjalan. b.
Mengidentifikasi permasalahan yang ada.. c.
Memberikan solusi permasalahan yang dihadapi. Hasil yang penulis dapatkan dari tahap Tujuan dan Syarat-
syarat Informasi adalah: a.
Memperoleh informasi mengenai sistem pemesanan spare part motor yang berjalan.
b. Memperoleh informasi dari permasalahan dalam melakukan
pencatatan secara manual. c.
Dibutuhkan aplikasi yang dapat mencatat dan menyimpan data pemesanan dan data pembeli dengan menerapkan sistem
pemesanan online.
2. Fase Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem.
a. Perancangan Proses
Perancangan proses-proses yang akan dilakukan didalam sistem menggunakan bagan alir DFD Data Flow Diagram
yakni dengan membuat diagram konteks, diagram level nol, dan diagram level satu pada sistem yang akan diusulkan.
b. Perancangan Basis Data
Pada aplikasi sistem pemesanan ini digunakan database sebagai pelengkap program seperti registrasi, proses
pemesanan, input data produk dan proses penyimpanan data produk. Database yang digunakan adalah database MySQL.
c. Perancangan Antarmuka User Interface
Pada perancangan antarmuka user interace dilakukan langkah menganalisis atau merencanakan tampilan untuk tata
letak sesuai dengan fungsi aplikasi.
3. Fase Konstruksi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan program terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan. Pembuatan program
yang dilakukan menggunakanbahasa pemrograman PHP, joomla sebagai template CMS, dan adobe photoshop untuk mengedit
gambar-gambar pada website.
4. Fase Pelaksanaan
Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi sistem pemesanan yang telah dibuat, pada pengujian terhadap
aplikasi ini, penulis menggunakan pengujian black-box yaitu suatu pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak Pressman, 2002: 551. Sebagai akhir dari fase pelaksanaan penulis juga meminta tanggapan user tentang aplikasi ini untuk
bahan evaluasi.
3.2. Kerangka Berfikir Penelitian