7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jarak Pagar Jatropha curcas L
2.1.1 Sejarah dan Sinonim
Tanaman jarak pagar mulai banyak ditanam di Indonesia semenjak masa penajajahan Jepang. Pada waktu itu, rakyat diperintah oleh pemerintah Jepang untuk membudidayakan
tanaman jarak. Oleh karenanya, dalam waktu singkat tanaman jarak menyebar cukup luas, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wilayah Jawa Tengah meliputi daerah Semarang
serta Solo dan sekitarnya. Sementara, wilayah Jawa Timur meliputi Madiun, Lamongan, Besuki, dan Malang. Dalam perkembangan selanjutnya, tanaman jarak meluas sampai di Kawasan
Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara, Sulawesi, dan sebagainya. Jadi, nama-nama lokal untuk jarak pagar dapat ditemukan di daerah-daerahNurcholis dan Sumarsih, 2007. Meskipun
banyak terdapat di Indonesia, tanaman jarak pagar bukan berasal dari Indonesia. Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, tetapi tumbuh di sebagian besar negara tropis.
Tanaman ini tumbuh di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara, India, dan Afrika. Jatropha berasal dari kata Yunani, iatrós yang berarti medis dan trophé yang berarti
makananBartoli, 2008. Di Indonesia, jarak pagar juga dikenal dengan nama jarak kosta, jarak paer, atau jarak wolanda. Nama tanaman jarak pagar dengan daerahnya antara lain: physic nut,
purging nut English; pourghère, pignon d’Inde French; purgeernoot Dutch; Purgiernuß,
Brechnuß German; purgueira Portuguese; fagiola d’India Italian; dand barrî, habel meluk Arab;bagbherenda, jangliarandi, safed arand Hindi; kadam Nepal; yu-lu-tzu Chinese;
sabudam Thailand; túbang- bákod the Philippines; bagani Côte d’Ivoire; kpoti Togo;
tabanani Senegal; mupuluka Angola; butuje Nigeria Heller, 1996. Genus Jatropha memiliki 175 spesies, dari jumlah ini lima spesies tumbuh di Indonesia,
yaitu J. curcas L. dan J. gossypiifolia yang sudah digunakan sebagai tanaman obat sedangkan J. integerrima Jacq., J. multifida dan J. podagrica Hook. digunakan sebagai tanaman hias.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.2 Klasifikasi
Tanaman jarak pagar mempunyai nama latin Jatropha curcasL. Dalam sistematika taksonomi tumbuhan, kedudukan tanaman jarak pagar diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta tumbuhan vascular Superdivision : Spermatophyta tumbuhan berbiji
Division : Magnoliophyta tumbuhan berbunga
Class : Magnoliopsida Dicotyledonae
Subclass : Rosidae
Order : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha L.
Species : Jatropha curcas L.
Bartoli, 2008
2.1.3 Morfologi
Jarak pagar berupa pohon kecil atau perdu. Tanaman ini dapat mencapai umur 50 tahun. Tinggi tanaman pada kondisi normal adalah 1,5-5 meter. Percabangannyatidak teratur, dengan
bulatdan tebal. Kulit batang berwarna keabu-abuan atau kemerah-merahan. Apabila ditoreh, batang mengeluarkan getah seperti latex berwarna putih atau kekuning-kuningan.
Daun jarak pagar cukup besar, panjang helai 6-16 cm dan lebar 5-15 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur dengan pangkal berbentuk jantung, bersudut atau berlekuk 3-5 dan tepi
daun gundul. Warna daun hijau atau hijau muda. Bunga jarak pagar mulai muncul saat tanaman mulai berumur 3-4 bulan. Pembungaan
umumnya terjadi pada musim kemarau. Walaupun demikian, pada musim hujan juga dapat berbunga. Bunga terdiri atas bunga jantan dan bunga betina. Dalam setiap helai terdapat bunga
jantan dan bunga betina. Bunga betina bertangkai tebal dan berambut seperti sarang laba-laba. Ukurannya lebih besar daripada bunga jantan.
Biji yang sudah tua berbentuk bulat panjang. Ukuran panjang rata-rata 18 mm berkisar antara 11-30mm dan lebar rata-rata 10mm berkisar antara 7-11mm. Biji jarakbercangkang
tipis. Kulit atau cangkang biji yang sudah tua bagian luar berwarna hitam kotor dan setelah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kering penuh retal-retak kecil. Jika belum tua, warna biji lebih cerah atau kecokelat-cokelatan, dengan permukaan halus. Jika kulit buah telah kering, biji dapat terlepas sendiri dari buah.
Bijimatang ditandai dengan perubahan warna kulit buah dari hijau menjadi kuning. Buah jarak pagar banyak dihasilkan pada musim kering, pada saat jumlah daun
berkurang karena banyak yang kering atau gugur. Sekitar 2-3 bulan setelah pemupukan, pada umumnya tanaman dewasa sudah berbuah. Buah tersusun dalam tandan buah. Setiap tandan
berisi 10 buah atau lebih. Bentuk buah membulat, beukuran panjang 2-3 cm. Permukaan buah rata halus. Apabila buah mongeringdan kemudian pecah menurut ruang, dalam setiap buah
terdapat 3 biji Nurcholis dan Sumarsih, 2007.
Gambar 2.1. Bunga ,buah dan biji Jatropha curcas L. IEEJ, 2009
2.1.4 Kandungan Bahan Aktif
Tanaman jarak mengandung senyawa-senyawa aktif seperti alpha-amirin, kampesterol, iso-viteksin viteksin, kampesterol, dan HCN. Agromedia, 2008. Selain itu tanaman ini juga
mengandung beta-sitosterol, stigmasterol, curcin, flavonoid dan 12-deoksil-16-hidroksiforbol forbol ester. Senyawa tersebut secara spesifik ditemukan pada beberapa bagian tanaman seperti