Bahasa dalam Karya Ilmiah

2.9 Bahasa dalam Karya Ilmiah

Salah satu sifat bahasa adalah dinamis, yang artinya dapat berkembang sesuai kemajuan zaman. Sifat dinamis juga terdapat dalam bahasa Indonesia. Semakin bertambahnya kosa kata dan berkembangnya bidang tata kalimat adalah bentuk konkret kedinamisan bahasa Indonesia. Pada era 1980-an ada kekacauan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah Brotowidjoyo, 1993:81. Ada orang-orang yang meragukan kemampuan bahasa Indonesia sebagai alat untuk menyampaikan ilmu pengetahuan di berbagai bidang. Keadaan tersebut dapat terselesaikan setelah adanya standardisasi bahasa Indonesia yang terus dilakukan oleh Pusat Bahasa. Akhirnya, dengan semakin bertambahnya kosa kata, bahasa Indonesia mampu menampung kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga dapat dipakai sebagai bahasa dalam karya ilmiah. Karya ilmiah adalah karangan atau tulisan yang membahas suatu topik tertentu berdasarkan hasil pengamatan, peninjauan, dan penelitian. Fungsi karya ilmiah yakni sebagai alat komunikasi, sehingga memerlukan kehadiran pembaca. Oleh karena itu, karya ilmiah disampaikan dalam ragam bahasa tulis. Lebih khususnya karya ilmiah disampaikan menggunakan rangkaian kalimat-kalimat. Suatu karangan atau tulisan dapat disebut sebagai karya ilmiah jika mampu menerapkan ciri dan syarat keilmiahan. Ciri-ciri karya ilmiah di antaranya, logis, sistematis, objektif, tuntas dan menyeluruh, seksama, jelas, kebenarannya dapat teruji, terbuka, berlaku umum, dan penyajiannya memerhatikan kaidah yang berlaku Ekosusilo, 1995:12-13. Selanjutnya, karya ilmiah juga dibebani dengan syarat keilmiahan. Menurut Benjamin Franklin dalam Ekosusilo, 1995:13 syarat keilmiahan yaitu tulisan harus baik, mampu menjelaskan sesuatu yang belum diketahui secara jelas dan ringkas, tanpa membingungkan pembaca. Tulisan yang baik dapat dengan mudah mengantarkan pembaca untuk memahami maksud penulisnya. Syarat tersebut dapat diterapkan apabila karya ilmiah ditulis menggunakan kalimat efektif.

2.10 Jenis-Jenis Karya Ilmiah