Menghindari penguraian kata yang tidak perlu Menghilangkan kata-kata pembalut Menghilangkan pleonasme

a. Menghindari penguraian kata yang tidak perlu

Penguraian kata kadang dicantumkan untuk memberikan efek keterangan penjelas suatu fungsi kalimat. Namun, adakalanya penguraian ini menjadi tidak efektif karena apabila dihilangkan tidak menggaggu kejelasan makna kalimat. Berikut ini adalah contoh kalimat yang memiliki penguraian kata secara mubazir. 40 Di dekat kantor tempat mendaftarkan tanah diketemukan sebuah peti tempat menyimpan uang dan sebuah kopor yang terbuat dari kulit. Terdapat ketidakhematan pada kalimat 40, yaitu pada kata dan frasa tempat mendaftarkan, diketemukan, tempat menyimpan uang, yang terbuat dari kulit. Kalimat tersebut dapat direvisi menjadi kalimat berikut ini. 40a Di dekat kantor pendaftaran tanah ditemukan sebuah peti uang dan sebuah kopor kulit.

b. Menghilangkan kata-kata pembalut

Kata-kata pembalut merupakan kata-kata yang digunakan untuk membawahi suatu uraian serial. Kata-kata pembalut seperti fakta, faktor, dan unsur perlu dihindari karena membuat kalimat tidak hemat. Berikut ini adalah contoh kalimat tidak hemat yang menggunakan kata-kata pembalut. 41 Unsur-unsur keuletan, ketabahan, kerja keras, dan keberuntungan membawanya ke puncak karier. Kalimat 41 tidak hemat karena terdapat kata unsur-unsur. Kata unsur- unsur termasuk dalam kata-kata pembalut. Kalimat di atas dapat direvisi menjadi kalimat di bawah ini. 41a Keuletan, ketabahan, kerja keras, dan keberuntungan membawanya ke puncak karier.

c. Menghilangkan pleonasme

Pleonasme adalah pemakaian kata-kata secara berlebihan. Pleonasme perlu dihindari karena dapat membuat proses penyampaian kalimat menjadi lambat. Berikut ini contoh kalimat yang mengandung pleonasme. 42 Mulai dari sejak waktu itu, kelakuannya berubah. Kalimat 42 menyatakan keterangan waktu secara berlebihan.Kata mulai, dari, sejak sudah menunjukkan aspek waktu, sehingga perlu dipilih salah satu. Kalimat tersebut dapat direvisi menjadi beberapa kalimat berikut ini. 42a Sejak waktu itu, kelakuannya berubah. 42b Mulai waktu itu, kelakuannya berubah. Soedjito 1999:25 menjelaskan kehematan adalah kehati-hatian dalam pemakaian kata supaya tidak mengganggu maksud kalimat. Kehematan diperlukan dalam penulisan kalimat efektif agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap pesan yang disampaikan. Perhatikan contoh kalimat berikut ini. 43 Kita wajib saling menghormati terhadap hak-hak asasi manusia. 44 Di dalam karangan ini masih banyak kesalahan-kesalahan ejaan. Kalimat 43 dan 44 termasuk kalimat tidak hemat. Ketidakhematan kalimat 43 terdapat pada kata tugas terhadap. Kata tugas terhadap tidak perlu digunakan sebab kata kerja transitif menghormati dapat diikuti langsung oleh objek. Selanjutnya, pada kalimat 44 ketidakhematan terdapat pada kata banyak kesalahan-kesalahan. Kata banyak sudah menunjukkan makna jamak, sehingga kata benda yang mengikutinya tidak perlu diulang. Kalimat 43 dan 44 dapat direvisi menjadi kalimat di bawah ini. 43a Kita wajib saling menhormati hak-hak asasi manusia. 44a Di dalam karangan ini masih banyak kesalahan ejaan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kehematan kalimat adalah pemakaian kata, frase atau bentuk-bentuk bahasa secara hati-hati dan sesuai keperluan agar tidak mubazir. Kalimat yang hemat dapat mempercepat proses penerimaan pesan informasi gagasan. Kehematan dapat dibentuk dengan menerapkan petunjuk-petunjuk yang telah disebutkan di atas.

2.9 Bahasa dalam Karya Ilmiah