2.4 Keutuhan Kalimat
Keutuhan kalimat oleh sebagian ahli disebut juga dengan istilah kesatuan. Akhadiah 1999: 117-121 menyebut keutuhan dengan istilah kesatuan. Kesatuan
artinya kalimat harus memiliki unsur-unsur subjek dan predikat, dan dapat ditambah dengan objek jika diperlukan, keterangan, serta unsur-unsur subjek,
predikat, objek, keterangan, dan pelengkap. Unsur-unsur tersebut dapat
membentuk keutuhan kalimat. Kesatuan memiliki beberapa ciri sebagai berikut.
a. Mempunyai subjek dan predikat
Kalimat terdiri atas kata-kata yang membentuk struktur. Masing-masing kata menduduki fungsi tertentu dalam kalimat. Kalimat sekurang-kurangnya
memiliki subjek dan predikat. Subjek dalam kalimat merupakan inti pembicaraan. Namun, adakalanya kalimat tidak memeiliki kelengkapan fungsi. Ada kalimat
yang kehilangan subjek, predikat, dan bahkan kedua-duanya. Ketidaklengkapan fungsi kalimat dapat mengakibatkan ketidakjelasan gagasan dan kelambatan
proses penerimaan pesan, sehingga membuat kalimat tidak efektif. Berikut ini adalah contoh kalimat yang tidak memiliki subjek danatau predikat.
1 Kepada para mahasiswa diharap mendaftarkan diri di sekretariat.
2 Mahasiswa yang memimpin teman-temannya.
Subjek dalam kalimat 1 adalah para mahasiswa, tetapi karena kata tersebut didahului oleh partikel kepada, maka tidak dapat berfungsi sebagai
subjek. Selanjutnya, pada kalimat 2 kata-kata yang memimpin teman-temannya tidak dapat menduduki fungsi predikat karena kata-kata itu merupakan keterangan
dari subjek mahasiswa. Kalimat di atas dapat direvisi menjadi kalimat di bawah ini.
1a Para mahasiswa diharap mendaftarkan diri di sekretariat. 2a Mahasiswa yang memimpin teman-temannya dipanggil oleh rektor.
b. Memerhatikan kata penghubung intrakalimat dan antarkalimat
Konjungsi yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah frasa atau klausa dengan klausa disebut konjungsi intrakalimat, sedangkan konjungsi
yang menghubungkan kalimat dengan kalimat lain disebut
konjungsi antarkalimat. Konjungsi dalam keutuhan dapat terganggu apabila kalimat
majemuk bertingkat kehilangan induk kalimat dan kehilangan konjungsi yang seharusnya menjadi penghubung.Hal tersebut perlu dihindari karena dapat
mengganggu kejelasan kalimat. Berikut ini adalah contoh perbandingan penggunaan kata penghubung intrakalimat yang tidak efektif dan efektif.
3 Kami semua bekerja keras, sedangkan dia hanya bersenang-senang.
4 Proyek ini akan berhasil dengan baik, jika semua anggota bekerja
sesuai dengan petunjuk. Struktur kalimat 3 dan 4 memiliki perbedaan urutan klausa. Konjungsi
sedangkan pada kalimat 3 tidak dapat diletakkan di awal kalimat. Sebaliknya, konjungsi jika pada kalimat 4 dapat diletakkan di awal kalimat. Berikut ini
contoh penggunaan kata penghubung antarkalimat. 5
Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang. Dengan demikian pendidikan dapat terlaksana dengan baik.
Frase dengan demikian
pada kalimat 5 merupakan konjungsi antarkalimat. Fungsi frase tersebut menghubungkan kalimat yang ditempati
dengan kalimat sebelumnya. Frase tersebut dapat membentuk kesatuan antarkalimat.
c. Memiliki gagasan pokok