Bersih dari kontaminasi Hiperkorek

b. Bersih dari kontaminasi

Kontaminasi atau perancuan merupakan penggunaan bentuk-bentuk bahasa tidak lazim yang dibuat oleh pemakai bahasa. Kontaminasi terjadi karena pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk yang baik, sehingga membuat kalimat tidak efektif. Kontaminasi terdapat dalam kalimat berikut. 16 Di sekolah itu para siswa diajarkan berbagai macam keterampilan. Kalimat 16 memiliki kontaminasi frase berbagai macam. Frase tersebut dapat diganti dengan bermacam-macam atau berbagai-bagai. Berikut ini adalah revisi kalimat 16. 16a Di sekolah itu para siswa diajari bermacam-macam keterampilan.

c. Hiperkorek

Hiperkorek adalah membetulkan apa yang sudah betul sehingga menjadi salah. Hiperkorek dapat terjadi karena penulis terlalu berlebihan, sehingga membuat kalimat tidak efektif. Hiperkorek perlu dihindari karena dapat membuat pemakai bahasa lainnya mengikuti penggunaan bahasa yang masih salah. Berikut ini contoh hiperkorek dalam kalimat. 17 Semua izazahnya dilaminasi supaya awet. Kalimat 17 tidak efektif karena terdapat hiperkorek pada kata izazahnya. Kata izazah seharusnya diganti dengan ijazah. Kalimat di atas dapat direvisi menjadi kalimat berikut ini. 17a Semua ijazahnya dilaminasi supaya awet. Menurut Keraf dalam Suparlan, 2014:139 kesatuan gagasan keutuhan ini mengacu pada perilaku fungsi-fungsi kalimat yang ada. Fungsi yang menjadi syarat utama kalimat adalah fungsi subjek dan predikat. Fungsi yang lain dapat ditambahkan jika diperlukan. Adakalanya fungsi-fungsi kalimat ini tidak tercantum, sehingga membuat kalimat tidak efektif. Berikut ini adalah contoh kalimat yang tidak utuh. 18 Karena asam amino ini merupakan faktor pembatas pada pakan nabati. Kalimat 18 tidak utuh karena terdapat kata karena yang merupakan konjungsi alasansebab. Konjungsi fungsinya menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, namun pada kalimat 18 induk kalimat yang merupakan penyebab tidak nampak. Kalimat di atas dapat direvisi menjadi kalimat di bawah ini. 18a Asam amino sangat dibutuhkan dalam pencernaan karena merupakan faktor pembatas pada pakan nabati. Berdasarkan empat pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keutuhan kalimat adalah kelengkapan struktur bahasa subjek, predikat, dan unsur-unsur lain yang sesuai dengan struktur gramatikal kalimat, sehingga mampu membentuk keutuhan yang menyampaikan pesan dengan pesan dengan jelas, lengkap, dan cepat. Keutuhan kalimat dapat tercapai dengan memerhatikan unsur- unsur, seperti subjek dan predikat, kata hubung intra dan antarkalimat, gagasan pokok, keterangan tambahan, kontaminasi, hiperkorek, penggabungan induk dan anak kalimat.

2.5 Koherensi Kalimat