BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Analisis Data
Pada hasil dan analisis data, seluruh data yang dihasilkan dari data pengukuran disajikan dalam lampiran data data lampiran-B. Laju pertumbuhan
harian daily growth rate mengacu pada pertumbuhan biomassa gram dalam tiga hari pertama dan tiga hari kedua, pada masing-masing penanaman sebanyak 10
sampel dari masing-masing perlakuan temperatur yang kemudian penamaman tersebut diulang dalam 4 minggu berurutan dari sampel yang telah ditumbuhkan
dalam tanki pertumbuhan dalam temperatur, salinitas dan pH dan intensitas yang sama selama satu bulan. Pertumbuhan panjang nisbi adalah pertambahan ukuran
panjang Gracilaria. verrucosa yang diukur selama masing-masing dua kali perminggu, yaitu pada tiga hari pertama dan tiga hari kedua 6 hari dari Gracilaria.
verrucosa yang telah dibudidaya selama empat minggu dalam tanki pertumbuhan dalam air laut salinitas 25
00
di laboratorium. Media air laut setiap minggu diganti dengan air laut yang baru dengan menambahkan tiga perempat air baru dari air yang
disisakan sebanyak ¼ bagian. Penggantian air laut diperlukan untuk mendapatkan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan Gracilaria verrucosa. Penambahan pupuk tidak
dilakukan karena penggantian air selama setiap minggu diasumsikan cukup mewakili nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan sampel setiap minggu. Juga pada
observasi yang telah dilakukan penambahan pupuk NPK yang disarankan seperti dalam penelitian pendahulu menimbulkan kematian pada sampel, sehingga
kebutuhan nutrisi didapatkan dari penggantian air laut dan penambahan air laut yang dengan menjaga volume dan salinitas yang relatif konstan.
4.1.1 Hasil dan Analisis Data Laju Pertumbuhan Harian Daily Growth Rate Gracilaria. verrucosa
Nilai rata-rata dan standart error s.e. hasil pengukuran laju pertumbuhan harian DGR dari perkembangan bobot Gracilaria. verrucosa yang ditumbuhkan
pada skala laboratorium pada salinitas 25
00
pada berbagai temperatur disajikan pada tabel 4.1 dan grafik DGR pada berbagai temperatur pada pengamatan 3 dan 6 hari
disajikan gambar 4.1.
Tabel 4.1 Nilai rata-rata hasil pengukuran laju pertumbuhan harian DGR ± standar error s.e Gracilaria verrucosa pada umur 3 dan 6 hari pada empat kali penanaman
pada berbagai temperatur 31 ℃, 27℃, 25℃, 24℃ dan 22℃ dari sampel
Gracilaria verrucosa yang ditumbuhkan dalam laboratorium selama satu bulan.
Perlakuan Temperatur ℃
Umur hari ke-3 DGR± s.e
Umur hari ke-6 DGR± s.e
31 ℃
2,87 ± 0,51 3,17 ± 0,75
27 ℃
4,71 ± 0,76 3,22 ± 0,46
25 ℃
3,28 ± 0,80 2,98 ± 0,57
24 ℃
2,98 ± 0,53 3,91 ± 0,57
22 ℃
7,56 ± 1,18 3,51 ± 0,55
Pada tabel terlihat 4.1 terlihat bahwa perlakuan temperatur memberikan efek pada pertumbuhan bobot rumput laut Gracilaria verrucosa yang berbeda pada
masing-masing perlakuan gracilaria pada pengamatan tiga hari dan enam hari selama empat minggu berturutan 30 hari. Terjadi kenaikan pada DGR pada hari ke 3
pertumbuhan pada semua variasi temperatur dengan laju pertumbuhan harian antara 2,87-7,56 dan laju pertumbuhan harian antara 2,98 - 3,91 pada hari ke
enam pertumbuhan pada temperatur antara 22 C-31
C.
Gambar 4.1 Grafik nilai laju pertumbuhan harian rumput laut Gracilaria. verrucosa dengan variasi temperatur 25
℃, 31℃, 27℃, 24℃ dan 22℃.
Pada grafik gambar 4.1. terlihat bahwa laju pertumbuhan harian DGR Gracilaria. verrucosa mengalami peningkatan pada semua perlakuan temperatur pada
pertumbuhan selama tiga hari pertama dengan pertumbuhan tertinggi pada temperatur 22
C, dan pertumbuhan terendah pada temperatur 31 C, sedangkan pada
pertumbuhan 3 hari kedua umur 6 hari efek temperatur memberikan nilai DGR yang berbeda-beda. Pada temperatur 22
C dan 27 C menunjukkan pertumbuhan yang
menurun apabila dibandingkan pada pertumbuhan pada tiga hari pertama, sedangkan pada temperatur 24
C laju pertumbuhan harian harian Gracilaria menunjukkan kenaikan DGR. Pada temperatur 25
C relatif tidak terjadi penurunan yang besar pada pengukuran enam hari.
4.1.2 Hasil Data Pertumbuhan Panjang Nisbi Gracilaria verrucosa Nilai rata-rata hasil pengukuran pertumbuhan panjang nisbi Gracilaria
verrucosa yang ditumbuhkan dalam skala laboratorium selama satu bulan pada berbagai temperatur dari masing-masing pertumbuhan 3 hari pertama dan
pertumbuhan 6 hari 3 hari kedua disajikan pada tabel 4.2, sedangkan grafik laju pertumbuhan nisbi pada pertumbuhan 3 hari dan 6 hari pada berbagai temperatur
disajikan pada grafik gambar 4.2.
Tabel 4.2 Data hasil pengukuran nilai rata-ratapertumbuhan panjang nisbi ± standar error s.e dari 4 pengulangan penanaman yang diberi perlakuan variasi temperatur
Gracilaria verrucosa pada berbagai variasi temperatur 31 ℃, 27℃, 25℃, 24℃ dan
22 ℃
Perlakuan Temperatur ℃
Umur hari ke-3 h ± s.e
Umur hari ke-6 h ± s.e
31 ℃
1,13 ± 0,17 0,67 ± 0,22
27 ℃
1,16 ± 0,21 0,97 ± 0,20
25 ℃
0,99 ± 0,19 0,93 ± 0,23
24 ℃
1,60 ± 0,25 1,24 ± 0,19
22 ℃
1,13 ± 0,16 1,32 ± 0,19
Pada tabel 4.2 terlihat bahwa Gracilaria mengalami efek pertumbuhan panjang nisbi rata-rata yang berbeda pada pengukuran dalam 3 hari pertama dan
pengukuran 6 hari pada seluruh pengamatan yang dilakukan selama satu bulan dari Gracilaria yang ditumbuhkan dalam skala laboratorium pada temperatur yang
berbeda. Efek pertumbuhan yang berbeda tersebut juga dapat dilihat pada grafik gambar 4.2 di bawah, dimana pada pertumbuhan 24
C merupakan pertumbuhan panjang yang tertinggi pada pengukuran 3 hari pertama dibandingkan pada
temperatur lainnya. Sedangkan pada pengukuran 3 hari kedua terdapat perbedaan pertumbuhan nisbi harian yang berbeda pada efek yang ditunjukkan. Yaitu penurunan
pertumbuhan nisbi harian pada temperatur 31 C, 27
C dan 24 C dari pengukuran
umur 3 hari, serta kenaikan pertumbuhan nisbi pada temperatur 22 C, sedangkan
pada temperatur 25 C hanya terjadi sedikit penurunan pertumbuhan nisbi dari
pengukuran umur hari ke tiga dan ke enam. Secara jelas hasil ini ditunjukkan pada grafik gambar 4.2 di bawah ini.
Gambar 4.2 Grafik nilai laju pertumbuhan panjang nisbi rumput laut Gracilaria verrucosa.dengan variasi temperatur 31
℃, 27℃, 24℃ dan 22℃.
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa temperatur 31 C merupakan temperatur
pertumbuhan Gracilaria yang paling rendah dalam rata-rata pertumbuhan panjang harian dalam 3 hari kedua dalam seluruh sampel yang ditumbuhkan di laboratorium.
Dari hasil didapatkan bahwa laju pertumbuhan panjang harian Gracilaria verrucosa antara 0,99 sampai 1,60 pada pertumbuhan umur 3 hari, dan antara 0,93-
1,32 pada pengukuran umur 6 hari.
4.1.3 Hasil dan Analisis Data Kadar Air Gracilaria. verrucosa Nilai rata-rata hasil pengukuran kadar air Gracilaria. verrucosa dapat dilihat
pada tabel 4.4 terlihat bahwa kadar air Gracilaria yang ditumbuhkan pada berbagai variasi temperatur setelah pengovenan pada temperatur 60
℃ selama enam jam menunjukkan rata-rata nilai yang berbeda. Secara lebih jelas grafik hasil perhitungan
kadar air terhadap efek temperatur disajikan pada grafik gambar 4.4. Pengukuran kadar air dilakukan pada setiap minggu dari masing-masing sampel sebanyak 10
sampel setiap perlakuan, masing-masing selama empat minggu.
Tabel 4.3 Data hasil pengukuran nilai rata-rata kadar air ± standar error s.e dari masing- masing 40 sampel pada masing-masing dari pertumbuhan Gracilaria verrucosa
pada temperatur 31 ℃, 27℃, 24℃ dan 22℃
Perlakuan Temperatur 31
℃ KA ± s.e
27 ℃
KA ± s.e 25
℃ KA ± s.e
24 ℃
KA ± s.e 22
℃ KA ± s.e
94,0 ± 0,81 96,5 ± 0,41
94,5 ± 0,48 95,1 ± 0,34
94,0 ± 0,61
Secara lebih jelas hasil rata-rata kadar air Gracilaria dalam setiap minggu diukur dan hasil perhitungan didapatkan bahwa kadar air tertinggi didapatkan pada
pertumbuhan Gracilaria pada pertumbuhan temperatur 27 C, sedangkan kadar air
terendah didapatkan pada Gracilaria yang ditumbuhkan pada temperatur 22 C dan
31 C gambar 4.3. Pada tabel 4.3 kadar air Gracilaria yang ditumbuhkan dalam
berbagai variasi temperatur setelah dikeringkan berkisar antara 94,5 - 96,5.
Gambar 4.3 Grafik nilai kadar air rumput laut Gracilaria. verrucosa setelah pengeringan pada temperatur 60
℃ selama 6 jam, dari Gracilaria yang ditumbuhkan pada berbagai variasi temperatur 31
℃, 27℃, 25℃, 24℃ dan 22℃.
4.1.4 Hasil Pengamatan Visual Gracilaria. verrucosa Hasil pengamatan foto visual Gracilria verrucosa yang ditumbuhkan dalam
berbagai variasi temperatur ditunjukkan pada gambar 4.4 dan gambar 4.5 halaman 47- 48 berikut. Pada seluruh pengamatan selama penumbuhan empat minggu
perlakuan, pada pengamatan 0 hari, 3 hari dan 6 hari perlakuan, secara umum terjadi perbedaan efek pertumbuhan dari masing-masing setiap 10 sampel yang diamati.
Pada penumbuhan rumput laut Gracilaria verrucosa pada variasi temperatur 31 C
gambar 4.4a terjadi penambahan panjang pada setiap minggu pengamatan, dan mengalami perubahan panjang pada cabang-cabang setiap thallus sehingga memiliki
penambahan massa yang signifikan terhadap perubahan massa pada setiap thallus. Pada penumbuhan rumput laut Gracilaria verrucosa pada variasi temperatur 27
C yang ditunjukkan gambar 4.4b terjadi penambahan cabang-cabang thallus pada 3
hari dan 6 hari pengamatan sehingga penambahan cabang thallus memiliki nilai yang
signifikan pada umur enam hari, sehingga juga diikuti oleh penambahan massa yang signifikan. Penambahan panjang terjadi pada penumbuhan Gracilaria akibat variasi
temperatur 27 C. Sedangkan pada penumbuhan Gracilaria dengan variasi temperatur
25 C 4.4c terjadi efek perubahan panjang dan penambahan cabang thallus.
a. 31 C, 0 hari, minggu1 31
C, 3 hari,minggu 1 31
C, 6 hari, minggu 1
b. 27 C,0 hari, minggu1 27
C, 3 hari,minggu 1 27
C, 6 hari, minggu 1
c. 25 C,0 hari, minggu1
25 C, 3 hari,minggu 1
25 C, 6 hari, minggu 1
Gambar 4.4. Foto hasil pengamatan visual Gracilaria verrucosa pada pertumbuhan dengan variasi temperatur a. 31
C, b. 27 C, dan c. 25
C, pada pengamatan tiga hari dan enam hari pada minggu 1.
a. 24 C,0 hari, minggu1
24 C, 3 hari,minggu1
24 ℃, 6 hari, minggu 1
b. 22 C ,0 hari, minggu1 22
℃, 3 hari,minggu 1 22
℃, 6 hari, minggu 1
Gambar 4.5 Foto hasil pengamatan visual Gracilaria verrucosa pada pertumbuhan dengan variasi temperatur a. 24
C, b. 22 C, pada pengamatan tiga hari dan enam hari pada
minggu 1
4.2 Pembahasan