3.9 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
3.9.1 Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data adalah kegiatan yang dialkukan setelah data terkumpul. Pengolahan data disebut juga data preparation atau data analysis.
Menurut Arikunto 2010, pengolahan data meliputi langkah-langkah berikut : 1.
Persiapan Langkah-langkah pengolaha data dari penelitian ini adalah :
a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.
b. Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa isi instrumen pengumpulan
data kelengkapan instrumen. c.
Mengecek macam isin data, yaitu mengecek jawaban atau isian yang lainnya apabila isian atau jawabannya tidak dikehendaki peneliti, maka item perlu
didrop.
2. Tabulasi
Langkah-langkah dalam kegiatan tabulasi adalah : a.
Memberikan skor scoring terhadap item-item yang perlu diberi skor. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket bentuk pilihan ganda. Tabulasi
adalah penyajian data yang cenderung pada analisis kuantitatif. Angket bertingkat adalah sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan, semisal mulai darisangat setuju sampai kesangat tidak setuju. Pada penelitian ini, pilihan jawaban pada angket yang
digunakan untuk menggali data, yaitu: 1.
Responden yang menjawab pilihan sangat setuju SS diberi skor 5; 2.
Responden yang menjawab pilihan setuju S diberi skor 4; 3.
Responden yang menjawab pilihan ragu R diberi skor 3; 4.
Responden yang menjawab pilihan tidak setuju TS diberi skor 2 5.
Responden yang menjawab pilihan sangat tidak setuju STS diberi skor 1 b.
Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
3.9.2 Metode Analisis Data Setelah melakukan persiapan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data
sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan rumus- rumus atau aturan yang ada.
Peneliti menggunakan teknik korelasi tata jenjang dimana teknik ini diguakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupkan gejala ordinal
atau tata jenjang. Selain itu, Korelasi Tata Jenjangini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y, sedangkan
untuk mengetahui dan menguji hipotesis adanya variabel adalah dengan menggunakan Korelasi Tata Jenjangsebagai berikut:
Jika harga r empiris sama atau lebih dari harga r kritik, maka hipotesis nihil Ho
ditolak, maka terdapat korelasiantara motivasi mengikuti pelatihan dengan sikap mental berwirausaha peserta pelatihan di LKP Parcelia Kabupaten Jember.
Jika harga r empiris lebih rendah dari harga r kritik, maka Hipotesis nihil Ho
diterima, maka tidakterdapat korelasiantara motivasi mengikuti pelatihan dengan sikap mental berwirausaha peserta pelatihan di LKP Parcelia Kabupaten Jember.
Adapun harga kritiknya r tabel dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 sedangkan taraf signifikansinya 5denganN=14.
Adapun untuk mengetahui tingkat hubungan antar indikator pada dua variabel tersebut yaitu dengan menggunakan interpretasi nilai korelasi r, yaitu sebagai berikut:
Besarnya Nilai r Interpretasi
Angka 0,800 sampai dengan 1,00 Angka 0,600 sampai dengan 0,790
Angka 0,400 sampai dengan 0,590 Angka 0,200 sampai dengan 0,390
Angka 0,000 sampai dengan 0,190 Tinggi
Cukup Agak rendah
Rendah Sangat rendah
41
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN